Anda di halaman 1dari 23

TIP-TIP

PERUNDINGAN

PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)

Pembekalan Perundingan PKB


DPN APINDO
Oleh:
Drs. H. Hasanuddin Rachman, MIM
Ketua DPN APINDO
Bidang Hubungan Industrial dan Advokasi
Managing Partners
HR-IR Consultant

Jakarta, 29 Oktober 2008


1
Itikad Baik Dalam Perundingan
 Transparan
 Saling Percaya dan Menghormati
 Jujur dan Terbuka
 Tidak Curang
 Tidak Menyesatkan
 Jangan Menolak Berunding tanpa
Alasan yang Logis
 Jangan Meremehkan Perundingan
 Mogok dan Lockout sebagai Pilihan
Terakhir
 Berbagi Informasi.

2
Yang Dilakukan Sebelum Perundingan
Bersama
 Keinginan untuk memasuki tahap perundingan/
negosiasi;
 Ada wilayah-wilayah potensial yang dapat dijadikan
konsesi;
 Kedua belah pihak mempunyai wewenang untuk
menyesuaikan posisi mereka;
 Masing-masing pihak telah mempersiapkan secara
cermat posisi negosiasinya.

3
Empat Tahapan Perundingan
Bersama
1. Persiapan, mencakup penentuan sasaran dan prioritas,
mengumpulkan informasi, dan menentukan strategi yang
akan digunakan;
2. Diskusi, menandakan dimulainya proses perundingan
bersama;
3. Perundingan (Tawar-Menawar), mencakup ajuan
proposal atau usulan, penawaran konsesi dan mengarah
pada suatu kesepakatan;
4. Penutup dan Kesepakatan, kedua belah pihak secara
aktif mencari posisi menang-menang dan mencapai suatu
kesepakatan yang dapat diterima bersama.

4
Kondisi dan Suasana Perundingan
 Kondisi dan suasana sebelum memulai
perundingan;
 Kesiapan bahan awal;
 Suasana dan kenyamanan tempat;
 Dukungan sekretariat.

5
Persiapan Perundingan
Yang Baik
1. Penentuan Tim Perunding.
2. Tata Tertib perundingan.
3. Strategi perundingan bersama.
4. Kiat-kiat untuk melancarkan perundingan.
5. Teknik komunikasi dalam perundingan bersama.
6. Masalah-masalah yang dihadapi dalam
perundingan bersama.
7. Win-win solution.

6
Penentuan Tim Perunding
 Pengusaha dan SP/SB menunjuk Tim
Perunding sesuai kebutuhan masing masing
paling banyak 9 (sembilan) orang dengan
kuasa penuh;
 SP/SB yang tidak terwakili dapat
menyampaikan aspirasinya secara tertulis
kepada Tim Perunding sebelum dimulai
perundingan.

7
Tata Tertib Perundingan
 Tujuan pembuatan Tatib;
 Susunan Tim Perunding;
 Ketua Tim Perunding dan Juru Bicara;
 Lamanya masa perundingan;
 Materi perundingan;
 Tempat perundingan;
 Tata-cara perundingan;
 Cara penyelesaian apabila terjadi kebuntuan perundingan;
 Sahnya perundingan;
 Biaya perundingan.

8
Strategi
Perundingan Bersama
1. Bicara fakta;
2. Melakukan kontrol diri;
3. Katakan kebenaran;
4. Meminta lebih dari yang diharapkan;
5. Usahakan penawaran akhir berhasil;
6. Bersikap tegas untuk persoalan khusus;
7. Tanyakan bukti;
8. Waktu bertindak secara hati-hati;
9. Mengambil keuntungan dari waktu istirahat.

9
Kiat-Kiat Untuk Melancarkan
Perundingan
Delapan strategi menarik perhatian komunikan :
1. Merumuskan sasaran komunikasi dan antisipasi prospek;
2. Mengenali komunikan;
3. Mengenali diri sebagai komunikator;
4. Menempatkan komunikasi dalam konteks pembicaraan;
5. Menumbuhkan keyakinan komunikan;
6. Menyenangkan komunikan;
7. Memilih tempat dan waktu yang tepat;
8. Mengantisipasi komunikan.

10
Kiat-Kiat Untuk Melancarkan
Perundingan
Delapan Strategi Mengatasi Perbedaan Pendapat :
1. Menahan diri dan emosi;
2. Mendengarkan komunikan;
3. Memberi rasa empati;
4. Berbicara secara lembut;
5. Membahas masalah bukan pribadi;
6. Membahas masa depan bukan mempermasalahkan masa
lalu;
7. Memilah bagian yang disepakati;
8. Selalu membuka pintu untuk berdialog.

11
Jangan Mengadakan Perundingan
Bersama Jika :
 Anda tidak memiliki kekuatan berunding;
 Anda tidak memiliki sesuatu untuk
dirundingkan;
 Sasaran yang lebih luas dapat menjadi
praduga yang salah;
 Anda tidak mempersiapkan dengan baik;
 Anda tidak mengetahui secara tepat apa yang
anda inginkan.

12
Teknik Komunikasi Dalam
Perundingan Bersama
1. Mengefektifkan komunikasi;
2. Memahami prinsip negosiasi.
3. Menarik perhatian komunikan/mitra
berunding.
4. Mengatasi perbedaan pendapat.
5. Mencari win-win solution.

13
Prinsip Negosiasi Dalam Perundingan
Bersama
1. Memisahkan masalah bisnis dari soal pribadi;
2. Negosiasi kepentingan, bukan posisi;
3. Kesepakatan untuk keuntungan bersama;
4. Menggunakan standar;
5. Menghitung untung rugi.

14
Masalah-Masalah Dalam Proses
Perundingan Bersama

 Kondisi dan sikap Pengusaha;


 Kondisi dan sikap SP/SB;
 Fasilitasi pemerintah;
 Pengaruh lingkungan;
 Kondisi dan suasana perundingan.

15
Sikap Pengusaha
 Masih terdapat Pengusaha/ Manajemen yang apriori
atau mencurigai SP/SB.
 Terdapat Pengusaha/ Manajemen kurang memberi
perhatian pada masalah ketenagakerjaan dan
menyerahkan kepada Divisi/Direktorat
Personalia/HRD.
 Manajemen yang juga pemilik modal/owner (bukan
manajemen profesional), cenderung untuk memupuk
keuntungan, sehingga selalu enggan untuk
perbaikan kesejahteraan pekerja.

16
Kecenderungan
Perunding Pengusaha
 Kurang memahami persepsi pekerja.
 Kurang memperhatikan kondisi pekerja.
 Tidak sabar mendengar.
 Tertutup/tidak transparan.
 Sikap defensif/membela diri.
 Cepat tersinggung.
 Sukar mengendalikan emosi.
 Arogansi kekuasaan.

17
Kondisi SP/SB
 Pekerja/Karyawan tingkat atas dan atau yang
mendapatkan remunerasi diatas rata-rata pada
umumnya enggan masuk SP/SB;
 Banyak pekerja/karyawan yang merasa tidak
mempunyai cukup waktu masuk SP/SB;
 Banyak pekerja yang enggan masuk SP/SB karena :
 takut dimusuhi manajemen.
 dibayangi pengalaman masa lampau.

18
Ciri-Ciri Perunding SP/SB

 Pendidikan pada umumnya rendah;


 Persepsi dan wawasan sempit;
 Kemampuan dan diplomasi berunding terbatas;
 Pemimpin populer dan pemimpin berkualitas;
 Tuntutan jangka pendek;
 Sikap curiga atau apriori terhadap pengusaha;
 Perasaan inferior dan over kompensasi.

19
Fasilitasi Pemerintah

 Keterbatasan tenaga dan kemampuan


memberi penjelasan;
 Keterbatasan buku-buku pedoman dan
petunjuk;
 Kecenderungan menjadi beban pengusaha.

20
Waspadai
Pengaruh Lingkungan

 Intervensi aparat keamanan;


 Intervensi LSM berbajukan membela
buruh;
 Intervensi SP/SB luar negeri;

 Intervensi politik.

21
TARGET:
WIN-WIN SOLUTION
1. Prinsip Golden Rule;
2. Memperluas alternatif pilihan;
3. Menguraikan manfaat untuk kedua belah pihak;
4. Memilah bagian yang disepakati;
5. Tetap membuka pintu dialog :
“Tidak ada perundingan yang gagal, akan tetapi
keputusan yang Tertunda”.

22
Terima Kasih

Salam LKMD
HHR Consultant - Plaza Great River, Lt. 15, Jl. HR. Rasuna Said Kav. I, X-2, Jakarta 12950
Telp : 021-579 388 23, Fax : 021-579 388 73

23

Anda mungkin juga menyukai