IKA. 7. A. DR Reni Bagus - 1. Kuliah Tropik MALARIA 14 Sept 2015
IKA. 7. A. DR Reni Bagus - 1. Kuliah Tropik MALARIA 14 Sept 2015
Malaria
Adalah penyakit infeksi disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium yg hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah
manusia, ditandai panas, anemia dan
(hepato) splenomegali.
3
ETIOLOGI
betina
•Bukan alamiah : ...melalui ....
- Plasenta dan tali pusat (malaria
kongenital)
- Transfusi darah atau jarum suntik
(mekanik)
•Sumber penularan : manusia yang
terinfeksi malaria 5
Hipnozoit
6
PATOGENESIS
• Demam : akibat skizogoni (pecahnya skizon)
antigen makrofag, monosit, limfosit sitokin
(TNF) hipotalamus (pusat pengatur suhu)
1. Anamnesis ,
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Lab
9
GAMBARAN KLINIS
10
Keluhan utama : DEMAM
• Serangan demam paroksismal diselingi
periode bebas demam ( periode laten )
12
Gambaran Klinis
• Gejala yang mendahului demam tidak spesifik :
nyeri kepala, nyeri otot, rasa tidak enak di perut,
anoreksia, mual, muntah, diare, badan terasa
lesu dan lemah, nyeri otot, nyeri punggung,
mialgia, atralgia
• Serangan demam terus menerus terjadi pada
infeksi campuran
• Malaria berat terjadi akibat eritrosit berparasit
menyumbat organ tubuh 13
PADA ANAMNESIS TANYAKAN JUGA :
• Riwayat berkunjung ke daerah endemik malaria
• Riwayat tinggal di daerah endemik malaria
• Riwayat sakit malaria
• Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir
• Riwayat mendapat transfusi darah
PEMERIKSAAN FISIK
• Temperatur > 37,5 ‘ C
• Conjunctiva / telapak tangan pucat
• Sclera Icterus
• (Hepato) splenomegali 14
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Dx malaria merup hasil pertimbangan klinis dan
disertai hasil laboratorium.
• Untuk menemukan parasit di dalam darah harus
diperhatikan waktu pengambilan spesimen
darah dan apakah pasien sedang minum obat
antimalaria
• Pemeriksaan hapusan darah tepi tipis dengan
pewarnaan Giemsa dan tetes tebal merupakan
metode yang baik untuk diagnosis malaria.
15
Diagnosa malaria harus terkonfirmasi
mikroskopis atau Rapid Diagnostic Test
atau PCR
+
Mekanisme : Deteksi antigen parasit
malaria dengan metode
imunokomotografi dengan bentuk
dipstik
Juan dela Cruz
x
Manfaat
:
UGD sarana
terbatas
KLB
Survey
RDT :COMBO
17
LABORATORIUM (Mikroskopis) : Plasmodium
18
2. MIKROSKOPIS
Sediaan darah tebal , darah tipis
Untuk menentukan :
a. Parasit malaria +/-
b. Spesies dan stadium plasmodium
c. Kepadatan parasit
Semikuantitatif
(-) : tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB
(+) : ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB
(++): ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB
(+++) : ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB
(++++) ditemukan > 10 parasit dalam 1 LPB
Kuantitatif
Jumlah parasit dihitung per mikroliter darah pada sediaan darah
tebal (leukosit)atau sediaan darah tipis (eritrosit)
19
3. P C R dan Sequencing DNA
21
Diagnosis Banding Malaria pada Anak :
• Demam Tifoid
• ISPA
• Leptospirosis ringan
22
Diagnosis Banding Malaria Berat :
• Meningitis/ Ensefalitis
• Sepsis
• DSS
• Leptospirosis Berat
• GNA / GNK
• Tifoid Ensefalopati
23
Malaria Berat
25
Malaria berat (WHO, 2010) : lanjutan
Gambaran Laboratorium
1. Hipoglikemi (gula darah < 40mg%)
2. Asidosis metabolik (bikarbonat plasma <15mmol/L)
3. Anemia berat (Hb <5 gr% atau hematokrit <15%)
4. Hiperparasitemia (parasit >2% per 100.000/uL) di
daerah endemis rendah atau >5% per 100.000/uL di
daerah endemis tinggi
5. Hiperlaktemia (asam laktat >5 mmol/l)
6. Hemoglobiuria
7. Gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum > 3 mg%) 26
Malaria serebral (malaria otak)
- Adalah malaria dengan penurunan
kesadaran.
- Penilaian derajat penurunan kesadaran
berdasarkan Pediatric Coma Scale
- Delirium, halusinasi atau mengamuk jarang
pada anak.
- Gejala paling dini pada anak adalah demam
(37,5 - 41' C) diikuti mual, tidak bisa makan
atau minum. 27
Pemeriksaan derajat kesadaran anak
dengan skala koma pediatrik
NILAI NORMAL
Respon verbal
Lahir – 6 bulan 9
-terorientasi 5
6 – 12 bulan 11
-kata-kata 4
1 – 2 tahun 12
-suara 3
2 – 5 tahun 13
-menangis 2 28
>5 tahun 14
-tidak ada 1
Malaria serebral (malaria otak)
Tanda neurologis yang penting gangguan upper
motor neuron simetris.
- Pemeriksaan EEG kelainan yang tidak spesifik.
- Pem cairan serebrospinal : dalam batas normal.
- Sering dijumpai hiperparasitemia dan anemia
berat.
- Selama penyembuhan, gejala sisa dapat
berbentuk hemiparesis, ataksia serebelar,
kebutaan kortikal, hipotonia berat, ratardasi
mental, kekakuan yang menyeluruh atau afasia. 29
PENGOBATAN MALARIA
PADA ANAK
30
o Prinsip pengobatan Malaria radikal terapi
membunuh semua stadium parasit
o Tujuan :
- Kesembuhan klinis
- Parasitologi
- Memutus rantai penularan
o Pengobatan :
A.Malaria tanpa komplikasi
1. M.Falsifarum
2.M. Vivax
Ovale
3. M. Malariae
4. M.Campuran
B. Malaria Berat 31
Pengobatan malaria
tanpa komplikasi
a. Lini Pertama
ACT + Primakuin
Dosis obat:
Dihydroartemisinin = 2-4mg/kgBB
Piperaquin = 16-32 mg/kgBB
1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4
1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 3
34
Tabel A.2. Pengobatan lini pertama malaria vivax dengan DHP + primakuin
Dosis obat:
Amodiakuin Basa = 10mg/kgBB
Artesunat = 4mg/kgBB
Primakuin = 0,75mg/kgBB (P.falciparum hr I)
Primakuin = 0,25mg/kgBB (P.Vivax 14hr)
Sediaan : 1 tab Artesunat = 50 mg
1 tab Amodiaquine = basa 153 mg
1 tab Primakuin = 15 mg
36
Tabel A.3. pengobatan lini pertama malaria
falciparum dengan artesunat + amodiakuin dan
primakuin
H Jenis obat Jumlah tablet sehari menurut berat badan
A
R
≤5 kg 6-10kg 11- 18- 31- 41-49 50-59 ≥60kg
I
17kg 30kg 40kg kg kg
0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 > 15 > 15 > 15
bulan bulan tahun tahun tahun thn thn thn
1-3 Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 2 3
37
Tabel. A.4. pengobatan lini pertama malaria
vivax dengan artesunat+amodiakuin dan
primakuin
H Jenis obat Jumlah tablet sehari menurut berat badan
A
R
≤5 kg 6-10kg 11- 18- 31- 41-49 50-59 ≥60kg
I
17kg 30kg 40kg kg kg
0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 > 15 > 15 > 15
bulan bulan tahun tahun tahun thn thn thn
1-3 Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
39
Sediaan : 1 tab Kina Sulfat = 200 mg kina basa
40
b.1. Pengobatan lini kedua malaria falciparum (kina +
doksisiklin )
H Jenis Jumlah tablet sehari menurut kelompok umur
a obat
r 0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 10-14 ≥15 ≥15 ≥15 thn
i bln bln thn thn thn thn thn thn
1 Prima - - 3/4 1½ 2 2 2 3 3
kuin 41
Tabel Dosis Doksisiklin
1 Prima _ _ 3/4 1½ 2 2 2 3 3
kuin 43
Tabel dosis tetrasiklin
Hari Jenis Jumlah tablet perhari menurut kelompok berat badan
obat
0-1 2-11 1-4 5-8 thn > 8-14 ≥15 ≥15 ≥15
bln bln thn thn thn thn thn
1-7 tetrasiklin --- ----- ---- ---- 4x125 4x125 4x250 4x250
mg mg mg mg
0-1 2-11 1-4 5-8 thn > 8-14 ≥15 ≥15 ≥15
bln bln thn thn thn thn thn
46
Kombinasi ini untuk th malaria vivax yg tdk respon dg th Act
c.1. Pengobatan malaria vivaks relaps
47
Terapi malaria vivax relaps
48
d. Pengobatan malaria ovale
49
E. Pengobatan malaria malariae
50
F. Pengobatan infeksi campur malaria
(P falciparum + P vivax/ovale)
51
Nb: lihat tabel malaria vivax
G. Pengobatan infeksi campur
(P.falciparum dan P.malariae)
53
TATA LAKSANA MALARIA BERAT
54
Pengobatan Malaria Berat
57
Pengobatan malaria berat
2. Obat malaria berat lainnya
59
Pengobatan malaria berat
60
Pengobatan malaria berat……
61
Pengobatan malaria berat
f. Perdarahan
pencernaan).
3. Tindakan PENUNJANG
. Pertahankan fungsi vital: sirkulasi, respirasi, cairan dan nutrisi
• Hindarkan trauma: dekubitus, jatuh dari tempat tidur
• Monitoring: suhu, nadi, tensi tiap ½ jam, ikterus dan perdarahan
• Posisi tidur sesuai kebutuhan
• Perhatikan warna dan suhu kulit
• Cegah hiperpireksia
• Pemberian cairan: oral, sonde, infus
• Diet cukup kalori, karbohidrat dan garam bila memungkinkan.
• Perhatikan diuresis dan defekasi, aseptik kateterisasi
• Kebersihan kulit: mandikan tiap hari dan keringkan
• Perawatan mata: hindarkan trauma, tutup dengan kain kasa lembab
• Perawatan: hati-hati aspirasi, hisap lendir, kepala sedikit rendah,66
Pengobatan malaria berat
Tindakan Umum
- Jalan nafas dan mulut dibebaskan, kalau perlu oksigen
- Perbaiki KU (cairan dan perawatan umum)
- Pemeriksaan darah ulang untuk konfirmasi diagnosis
- Penatalaksanaan koma :
1. A = Airway (jalan nafas) : bersihkan jalan nafas, tidur
tanpa bantal, cegah aspirasi dg posisi lateral dan
pasang NGT
2. B = Breathing (pernafasan) : oksigen, jaga jln nafas
tetap bebas
3. C = Circulation (kardiovaskuler) : monitor T,N, jaga
keseimb cairan, kateter urin (monitor produksi urin)
67
TATALAKSANA malaria berat LANJ
4. Pengobatan Simtomatik
a. Antipiretik :
- Parasetamol 10 mg/kgBB/ kali, tiap 4-6 jam.
Bila hipertermia (suhu rektal > 40’C) : 20 mg/kg/kali,
dilanjutkan 15 mg/kgBB/kali, tiap 4-6 jam.
- Kompres hangat
Vasodilatasi perifer pori-pori kulit terbuka
pengeluaran panas dari tubuh
Kompres alkohol dan es/ dingin kontra produktif
68
TATALAKSANA malaria berat LANJ
b. Antikonvulsan :
69
TATALAKSANA malaria berat LANJ
70
Pemantauan respon
pengobatan
72
B. Gagal pengobatan dini /
Early Treatment Failure
1. Menjadi malaria berat pada hari ke-1 sampai
hari ke-3 dengan parasitemia
2. Hitung parasit pada hari ke-2 > dari hari ke-0
3. Hitung parasit pada hari ke-3 ≥ 25% dari hari
ke-0
4. Ditemukan parasit aseksual dalam hari ke-3
disertai demam
73
C. Gagal pengobatan kasep / Late treatment
failure
1 .Gagal Pengobatan Klinis dan Parasitologis
a. Menjadi malaria berat pada hari ke-4 sampai ke-
28 dan parasitemia
b. Ditemukan kembali parasit aseksual antara hari
ke-4 sampai hari ke-28 disertai demam
-- IBU HAMIL
Pencegahan