Anda di halaman 1dari 13

+

ABSES PARAFARING

Kumpulan/timbunan pus
yang terbatas pada ruang
parafaring
+
RUANG PARAFARING
+
 Batas superior dasar tengkorak (pars petrosus os temporal dan
os sphenoid)
 Batas inferior os hyoid
 Batas anterior rafe pterygomandibular
 Batas posterior fasia prevertebra
 Batas medial fasia bukofaringeal
 Batas lateral lapisan superfisial fasia servikal profunda
 Ruang parafaring dibagi menjadi 2 bagian yang tidak sama
besarnya oleh prosesus styloid
 Ruang prestyloid berisi lemak, otot, kelenjar limfe dan
jaringan konektif
 Ruang poststyloid berisi a. karotis interna, v. jugularis
interna, n. vagus dan saraf kranialis IX, X, XII
+
ETIOLOGI
 Ruang parafaring dapat mengalami infeksi dengan cara :

 Langsung, yaitu akibat tusukan jarum pada saat melakukan


tonsilektomi dengan analgesia. Peradangan terjadi karena
ujung jarum suntik yang terkontaminasi kuman (aerob dan
anaerob) menembus lapisan otot tipis (m. konstriktor faring
superior) yang memisahkan ruang parafaring dari fossa
tonsilaris.

 Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi, tonsil,


faring, hidung, sinus paranasal,mastoid dan vertebra servikal
dapat merupakan sumber infeksi untuk terjadinya abses ruang
parafaring.

 Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring atau


submandibula.
+
GEJALA DAN TANDA

Trismus

Indurasi atau pembengkakan


disekitar angulus mandibula

Demam tinggi

Pembengkakan dinding
lateral faring
+
DIAGNOSIS
 Diagnosis abses parafaring ditegakkan berdasarkan :

 Riwayat penyakit

 Gejala dan tanda klinik.

Bila meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa


foto rontgen jaringan lunak AP atau CT Scan.
+
PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotika

 Antibiotika
parenteral diberikan terhadap kuman
aerob dan anaerob

 Penentuan antibiotika apa yang digunakan


tergantung hasil biakan kuman dan tes kepekaan
terhadap bakteri penyebab infeksi

 Penggantian antibiotika dilakukan bila tidak ada


perbaikan klinis dalam waktu 2-3 hari dan antibiotika
dihentikan sesudah 2-3 hari gejala dan tanda klinis
reda
+
PENATALAKSANAAN
Drainase abses

 Pada abses yang tidak terlalu besar dengan keadaan


umum pasien masih baik tanpa komplikasi dan faktor
resiko, tindakan drainase dapat ditunda 24-48 jam
dalam perawatan dan observasi yang ketat

 Tindakan drainase pada abses parafaring dilakukan


dengan anestesi general
 Drainase eksterna dilakukan secara teknik Mosher
 Insisi intra oral dilakukan pada dinding lateral faring,
dilakukan bila perlu dan sebagai terapi tambahan dari
insisi eksternal
+
Insisi Mosher’s
+
Algoritma penatalaksanaan abses
leher dalam
+
KOMPLIKASI
 Berbagai komplikasi dapat terjadi sebagai akibat
keterlambatan diagnosis, penatalaksanan yang tidak
tepat dan tidak adekuat

 Proses infeksi menjalar secara hematogen, limfogen dan


langsung (perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya

 Penjalaran ke superior bisa menyebabkan komplikasi


intrakranial

 Ke inferior menyebabkan nekrosis pembuluh karotis


yang bisa menyebabkan ruptur sehingga terjadi
perdarahan hebat

 Mediastinis terjadi jika infeksi sampai ke mediastinum


yang bisa berlanjut menjadi sepsis
+
+
TERIMAKASI..

Anda mungkin juga menyukai