Anda di halaman 1dari 22

PELURUHAN RADIOAKTIF

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK : II (DUA)

NAMA : 1. Aryanto (E0016008)


2. Kartika Widiastuti (E0016019)
3. Navida Ulfani (E0016025)
4. Sinta Dewi (E0016036)

Dosen Pengampu : Oktariani Pramiastuti, M.sc., Apt


KESTABILAN INTI DAN
RADIOAKTIVITAS
1 . Kestabilan Inti
Inti menepati bagian yang sangat kecil dari volume suatu
atom, tetapi mengandung sebagian besar massa dari atom karena
baik proton maupun neutron berada didalamnya . Inti stabil adalah inti
yang tidak dapat secara spontan meluruh atau berubah . Definisi
kestabilan yang lebih mengkhusus adalah kemampuan inti meluruh
dengan jenis peluruhan ter tentu. Sebagai contoh, tidak dapat
meluruh secara spontan dengan mengemisikan b - atau b + .
Kestabilan inti tidak hanya dipengaruhi oleh angka banding
proton-neutron, tetapi dipengaruhi juga oleh genap -ganjilnya jumlah
proton dan neutron di dalam inti. Berdasarkan ganjil -genapnya jumlah
proton dan neutron, inti diklasifikasikan menjadi inti genap -genap
(ar tinya jumlah proton genap dan neutron genap), ganjil -genap,
genap-ganjil, dan ganjil-ganjil. Nuklida yang paling stabil adalah
nuklida tipe genap -genap, yang paling tidak stabil adalah tipe ganjil -
ganjil.
2. RADIOAKTIVITAS

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat


memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan.
Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya
bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah
isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya
harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk
menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan
partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti4He),
partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).
Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi
nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan
radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan
dan ukuran kerapatan).
Pada tahun 1895, W.C. Rontgen menemukan bahwa
tabung sinar katode mengahasilkan suatu radiasi berdaya
tembus tinggi yang dapat menghitamkan film potret,
walupun film tersebut terbungkus kertas hitam. Karena
belum mengenal hakekatnya, sinar ini dinamai sinar X. Ternyata
sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul
karena benturan berkecepatan tinggi (yaitu sinar katode
dengan suatu materi (anode). Sekarang sinar X disebut juga
sinar rontgen dan digunakan untuk rongent yaitu untuk
mengetahui keadaan organ tubuh bagian dalam.
Penemuan sinar X membuat Henry Becguereltertarik
untuk meneliti zat yang bersifat fluorensensi, yaitu zat yang
dapat bercahaya setelah terlebih dahulu mendapat radiasi
(disinari), Becquerel menduga bahwa sinar yang dipancarkan
oleh zat seperti itu seperti sinar X. Secara kebetulan,
Becquerel meneliti batuan uranium. Ternyata dugaan itu
benar bahwa sinar yang dipancarkan uranium dapat
menghitamkan film potret yang masih terbungkus kertas
hitam.
Zat radioaktif yang pertama ditemukan adalah uranium.
Pada tahun 1898, Marie Curie bersama -sama dengan suaminya
Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan uranium
yang jauh lebih aktif dari uranium. Kedua unsur itu mereka
namakan masing-masing polonium (berdasarkan nama
Polonia, negara asal dari Marie Curie), dan radium (berasal dari
kata Latin radiare yang berarti bersinar).
Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat
radioaktif. Semua isotop yang bernomor atom diatas 83
bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau
kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan
promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop
radioaktif atau radioi isotop, sedangkan isotop yang tidak
radiaktif disebut isotop stabil.
PADA TAH UN 1 903, ERNEST RUTHERFORD
M E NGEM UKAKAN BAHWA RADIASI YANG D I PANCARKAN
Z AT RADIOAK TIF DAPAT DIBEDAKAN ATAS D UA J ENIS
B E RDASARKAN M UATANNYA .

1 . Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan
positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4,
bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah
partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar
alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10
kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar -sinar
radioaktif.
2. SINAR BETTA ( Β )

Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan


negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal
dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -l e dan bermassa
1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap
tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi. Energi
sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih
besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah.
Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300cm
dalam udara kering dan dapat menembus kulit.
3. SINAR GAMMA(Γ)

Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek


berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa.
Sinar gamma dinyatakan dengan notasi Sinar gamma
mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat
radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X
dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar
elektromagnetik.
MACAM-MACAM PELURUHAN

1. Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam
proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi).
Adapun inti atom stabil dan tidak stabil dibedakan
sebagai berikut : Inti Atom Stabil Inti Atom Tidak Stabil
 Jumlah proton (Z) lebih  Jumlah proton (Z) lebih dari
sedikit atau sama banyak jumlah neutron (N).
dengan neutron (N).  Gaya elektrostatis jauh
 Gaya inti lebih besar lebih dibandingkan dengan
dibandingkan dengan gaya inti.
gaya elektrostatis.
PADA PELURUHAN RADIOAKTIF DAPAT
DITERAPKAN HOKUM LAJU ORDE KE SATU

2,303 log = -λt


N = Jumlah atom zat radioaktif pada waktu t
N0 = Jumlah atom semula
λ = tetapan peluruhan
 Waktu paroh peluruhan radioaktif T ½ =
a. Keaktifan
Keaktifan suatu cuplikan radioaktif adalah jumlah
peluruhan (disentrigrasi) persatuan waktu. adalah laju
peluruhan dan berbanding lurus dengan jumla atom A= Λn

b. Keaktifan jenis
Adalah jumlah peluruhan persatuan waktu pergram zat
radioaktif . satu curie (Ci) adalah keaktifan 3,7 10 peluruhan
perdetik (dis/det) (Ci = 3,7 10 dis/det atau m ci) .
MACAM-MACAM
PELURUHAN RADIOAKTIF:
a. Peluruhan Alfa (α)
Peluruhan alpha adalah bentuk radiasi partikel dengan
kemampuan mengionisasi atom sangat tinggi dan daya
tembusnya rendah. Partikel alpha terdiri atas dua buah
proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu
atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom
atau Partikel a diradiasikan oleh inti atom radioaktif
seperti uranium atau radium dalam suatu proses yang
disebut dengan peluruhan alpha .
Jika inti memancarkan sinar α (inti 2 He 4 ), maka inti
tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga
Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4.
Persamaan peluruhannya :
Contoh :
B. PELURUHAN BETA (Β)

Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah


menjadi sebuah proton atau sebaliknya. Partikel yang
dipancarkan disebut partikel beta; dan kemudian partikel itu
dikenal sebagai electron. Elektron yang dipancarkan diperoleh
dari elektron yang “diciptakan” oleh inti atom dari energi yang
ada.
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah
peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton,
elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel
netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar
beta (β) maka nomor massa inti tetap (jumlah
nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
Terjadi dua :
C. PELURUHAN GAMMA (Γ)

Peluruhan Gamma ( γ ) merupakan radiasi


gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi
sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar
gamma dihasilkan oleh transisi energi inti atomdari
suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat transisi
berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4
MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sinar
gamma bukanlah partikel sehingga tidak memiliki
nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan sinar -γ tidak
dihasilkan inti atom baru.
PERSAMAAN PELURUHAN
SINAR GAMMA:

Intinya yang berada dalam keadaan eksitasi pada


umumnya terjadi setelah peluruhan .
Missalnya :
LAJU PELURUHAN DAN
WAKTU PARUH
1. Laju Peluruhan
Laju peluruhan adalah seberapa cepat suatu
zat radioaktif meluruh. Laju peluruhan menandakan
keaktifan zat radioaktif, dengan berbanding lurus
terhadap konstanta dan jumlah nuklida radioaktif.
Rumusnya :
2. WAKTU PARUH
Waktu paro atau paruh adalah waktu yang diperlukan

unsur radioaktif sehingga separo zat radoiaktif


tersebut meluruh dari massa awalnya. Waktu
paruh dilambang dengan t1/2. Rumusnya
yaitu:
CONTOH PELURUHAN DALAM DUNIA ILMIAH
NO NUKLIDA WAKTU PARUH

1. Uranium-238 4,51 x 109 tahun

1. Simulasi Numerik Massa 2. Thorium-234 24,1 hari


Peluruhan Inti Zat 3. Proaktinium-234 6,66 jam
Radioaktif Uranium-238
dengan metode Aljabar 4. Uranium-234 2,48 x 105 tahun
Matriks. 5. Thorium-230 76000 tahun
Berdasarkan pada 6. Radium-226 1620 tahun
penelitian Jatu Ridwan P, 7. Radon-222 3,823 hari
dkk. (2014) mengenai 8. Polonium-218 3,05 detik
“Simulasi Numerik Massa 9. Timbal-214 26,8 menit
Peluruhan Inti Zat 10. Bismuth-214 19,7 menit
Radioaktif Unsur Uranium-
238 Dengan Metode Aljabar 11. Polonium-214 164 detik

Matriks”. 12. Timbal-210 22 tahun

Tabel 1. Peluruhan nuklida dan waktu 13. Bismuth-210 5,1 hari

paruh deret U-238 14. Polonium-210 138,4 hari


(wiyatmo, Y, 2012 : 271).
15. Timbal-206 -
2. PENENTUAN AK TIVITAS UNSUR RADIOAKTIF
THORIUM YANG TERKANDUNG DALAM PROTOTIPE
SUMBER RADIASI KAOS LAMPU PETROMAKS

Tujuan dalam penelitiannya adalah untuk


mengetahui aktivitas unsur radioaktif Thorium
yang terkandung dalam prototipe sumber
radiasi kaos lampu petromaks.
Table 2. unsur radioaktif yang terindentifikasi
pada setiap prototipe sumber radiasi kaos
lampu petromaks. No. Unsur radioaktif Nama popular
Umur paruh
unsur
1. 212Pb Thorium B 10,6 hari
2. 214Ra Thorium X 3,64 hari
3. 228Ac Mesothorium II 6,13 hari
4. 208Ti Thorium C’ 3,10 menit
5. 212Bi Thorium C 60,5 menit
6. 40K 1,28x109 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai