Anda di halaman 1dari 5

Unsur-unsur Golongan IA

Kelompok 1:
1. Fera Apriliani
2. Suci Dessia
Pembuatan dan Sifat Unsur-unsurnya

 Pembuatan
Lithium dan natrium dapat diperoleh dengan elektrolisis garam leburan ata
eutetik bertitik leleh rendah seperti CaCl2 dan NaCl. Karena titik lelehnya yang rendah
dan mudah menguap, K, Rb, dan Cs tidak dapat dengan mudah dibuat melalui
elektrolisis, namun diperoleh dengan mengolah lelehan klorida dengan uap Na
 Sifat
Logam-logamnya sangat elektropositif dan bereaksi langsung dengan sebagian
besar unsur lain dan banyak senyawaan dengan pemanasan. Lithium biasanya yang
paling kurang reaktif sedangakan Cs adalah yang paling reaktif.
Dengan air, Na bereaksi hebat, K menyala dan Rb serta Cs bereaksi dengan
menimbulkan ledakan; gumpalan besar Na juga bereaksi dengan ledakan. Lithium, Na
dan K dapat ditangani dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang lainnya harus
ditangani dengan menggunakan argon.
Pelarutan Logam dalam Amonia Cair dan
Pelarut Lain
Logam-logam Golongan I dan sampai batas tertentu bagi
Ca, Sr, Ba, Eu, dan Yb larut dalam amonia memberikan
larutan berwarna biru bila diencerkan. Dalam larutan encer,
spesies-spesies utama ialah ion-ion logam M+ dan elektron-
elektron, keduanya tersolvasi. Absorpsi yang lebar sekitar
15.000 Å menerangkan bahwa warna biru yang umum
dijumpai, disebabkan oleh elektron-elektron tersolvasi.
Senyawaan Unsur-unsur Golongan I

 Senyawaan Biner
Logam-logam bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur menghasilkan
senyawaan biner atau aliasi
 Hidroksida
Hidroksidanya putih, merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air dan
KOH.
 Garam-garam Ionik
Garam-garam dari semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna,
berbentuk kristal, padatan ionik. Warna timbul dari anion-anion yang berwarna,
kecuali bilamana kerusakan diinduksi dalam kisi.
Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi oleh
hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air. Bagi garam-garam
asam kuat, garam Li biasanya paling larut dalam air, sedangkan bagi asam lemah
garam Li biasanya kurang larut daripada garam-garam unsur lainnya.
Solvasi dan Pengompleksan Kation-
kation Alkali
Solvasi harus ditinjau dari dua segi. Pertama adanya
lapisan hidrasi primer, yang sejumlah molekul pelarutnya
langsung terkoordinasi, dan kedua adanya bilangan solvasi,
yaitu jumlah total molekul pelarut pada ion yang
memberikan pengaruh yang cukup besar. Yang paling penting
adalah lapisan hidrasi primer.

Anda mungkin juga menyukai