Anda di halaman 1dari 13

Referensi

Referensi :
 Batubara dan Gambut, Sukandarrumidi, 2008
 Sumberdaya Alam Batubara, DR. Andi Aladin, 2011
 Pemanfaatan Batubara, Muchjidin, 2013
 Batubara Indonesia, Prof. Irwandy Arif, 2014
Mata Kuliah : Batubara
Jumlah SKS : 3 (Tiga) SKS

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


Mahasiswa mampu memahami aspek yang berkaitan dengan batubara baik dari genesa
pembentukan, pengolahan, pemanfaatan serta dampak yang ditimbulkan dari pertambangan
batubara khususnya di Indonesia.

Capaian Pembelajaran Khusus :


Memiliki wawasan yang cukup dalam memahami konsekuensi dari suatu aktivitas
penambangan secara global baik dari sisi ekonomi, sosial budaya, maupun terhadap
lingkungan.

Tujuan Pembelajaran pertemuan 1 :


• Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dasar mengenai batubara
• Mahasiswa akan mengetahui perkembangan sejarah batubara
• Mahasiswa akan menmbedakan antara arang (rekayasa) dan batubara
Apakah ini...??
SENYAWA
BATUAN ORGANIK

BATUBARA
ARANG
Batubara (Coal)
Batuan sedimen organic yang mudah terbakar
Komponen utama → C, H, O, Komponen Pendukung → N, S dan P
Terbentuk dari sisa – sisa tumbuhan ; lumut, ganggang, kayu, buah, dedaunan yang
merupakan senyawa organic (sellulosa, karbohidrat, lignin, protein dan lemak/wax)
Terdapat senyawa anorganik → lempung, pasir kuarsa, batu kapur, dsb.
Terbentuk dalam periode waktu yang lama dan panjang
Proses Coalification, akibat pengaruh fisika, kimia, tekanan, mikroba, keadaan geologi
sehingga tumbuhan hancur, menggumpal, bersatu dan membentuk lapisan batubara.
Sejarah Batubara
• Abad 13, tepatnya tahun 1271 Marco Polo berkebangsaan Italia menapakkan kakinya di Cina
selama 25 thn → Pengalamannya mengenai Black Stone.

• Black Stone telah dimanfaatkan oleh orang - orang Cina sebagai bahan bakar sejak ratusan tahun
yang lampau. Kemudian pada abad 9 di Inggris, black stone dikenal dengan istilah, Batubara
(Coal). Pemanfaatan batubara awalnya hanya terbatas sebagai bahan bakar untuk rumah tangga
dan pemanas ruangan pada musim dingin.

• Menuju revolusi industri di Eropa dan negara maju, peranan batubara memicu terjadinya revolusi
industri yakni timbulnya penggunaan dalam industri baja dan mesin uap. Puncaknya, PD I, pola
penyedian batubara mengalami krisis sehingga beralih ke bahan bakar minyak.

• Pada PD II, angkutan darat khususnya kereta api awalnya menggunakan bahan bakar kayu dan
batubara, namun seiring perkembangan teknologi, beralih oleh bahan bakar minyak.
• Banyak negara – negara maju khususnya negara Timur Tengah sekitar tahun 1973 – 1974
mengalami gejolak politik sehingga membuat ketidak stabilan dinegara. Akibatnya negara
mengalami krisis minyak, termasuk Indonesia. Persedian minyak terbatas, tidak terpenuhinya
kebutuhan dunia sehingga harga minyak meningkat hingga tak terkendali.

• Olehnya, banyak negara mulai melirik kembali penggunaan Batubara dan sumber – sumber
alternative lainnya seperti Gas Alam, Panas Bumi (Geothermal), Tenaga Angin, Nuklir, Tenaga
Gelombang Laut, Tenaga Matahari, dll.

• Di Indonesia, pada tahun 1996 (krisis monoter) penggunaan batubara sebagai energi alternative
mulai menjadi alasan setelah sumber energi minyak bumi dan gas mulai terasa langka. Cadangan
batubara di Indonesia mencapai 39 milyar ton (sumber : SDA Batubara, 2008) dan pada akhir
tahun 2012 terdapat 860.938 juta ton di dunia (British Petroleum, 2013). Selain batubara, mulai
dikembangkan penelitian Biodiesel dan Biofuel dari sumber minyak nabati seperti minyak jarak,
minyak sawit, minyak bunga matahari.
Perkembangan Batubara

• Secara biologis manusia tergolong homo sapiens, merupakan salah satu makhluk yang
paling cerdik → Kecerdikannya tampak dari kemampuannya :
- Melihat
- Mencermati gejala alam dan menirunya

Pada saat dua batang kayu bergesekan………menimbulkan panas


Pada saat dua keping batu bergesekan……….percikan bunga api

Mengenal tentang api

Manusia memanfaatkan kayu sebagai bahan baku penghasil energy panas


• Sejarah peradaban manusia telah mengalami perjalanan yang sangat panjang, yang
selama hidup manusia tidak terlepas dari alam, termasuk makan dan tempat tinggal.

Dalam hal Makanan Ketergantungan pada hasil hutan


Dalam hal Tempat tinggal Keberadaan gua alam/di atas pohon

• Peradaban manusia berkembang terus sesuai dengan tuntutan zaman, termasuk


pemanfaatan kayu sebagai media aktivitas.
Proses Pembentukan Batubara
• Komposisi kimia batubara hampir sama dengan komposisi kimia jaringan
tumbuhan, keduanya mengandung C, H, O, N, S, P, karena batubara terbentuk
dari jaringan tumbuhan yang telah mengalami Proses Coalification.

(C6H12O5)n → C20H22O4 + CH4 + H2O + COx

• Nilai Kalor → Kayu ± 7000 kal/gr

Batubara kelas Bituminous ± 6000 – 8000 kal/gr

• Makin keras kayu yang dipergunakan sebagai bahan baku, arang kayu yang
dihasilkan mutunya makin baik.
Tempat Terbentuknya Batubara

1. Teori Insitu : menjelaskan tempat dimana batubara


terbentuk sama dengan tempat terjadinya proses
coalification dan sama pula tempat dimana tumbuhan
tersebut berkembang.
Pencirinya : didapatkannya getah tumbuhan yang telah
mengeras atau biasa disebut Harz, dan juga
diketemukannya tikas tulang daun pada batuan
sedimen yang menutupinya. biasa dikenal dengan
sebutan Imprint. Lokasinya di Muara Enim, Sumsel.
2. Teori Drift : menjelaskan bahwa endapan batubara
yang terdapat pada cekungan sedimen berasal dari
tempat lain, bahan pembentuknya mengalami
transportasi, sortasi dan terakumulasi pada suatu
cekungan sedimen. Lokasinya di Lapangan Batubara
delta Mahakam, Kaltim.

NOTE :
Luas ataupun sempit penyebaran batubara dengan konsep teori drift
tergantung pada luas cekungan sedimentasi.
Faktor yang Berpengaruh Pada Proses Pembentukan Batubara

• Cara Terbentuknya batubara melalui proses yang sangat panjang dan lama, disamping
dipengaruhi oleh faktor alamiah yang tidak mengenal batas waktu, ketika ditinjau dari segi
fisika, kimia dan biologis
• Faktor-faktor yang berpengaruh dan menentukan terbentuknya batubara (Hutton and
Jones, 1995), antara lain :
- Posisi geoteknik
- Keadaan topografi
- Iklim
- Proses penurunan cekungan sedimentasi
- Umur geologi
- Jenis Tumbuh-tumbuhan
- Proses dekomposisi
- Sejarah setelah pengendapan
- Struktur geologi cekungan
- Metamorfosa organik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai