Anda di halaman 1dari 22

Pemeriksaan Fisik pada

Gangguan Aktivitas/ Muskuloskeletal

Kelompok 2:
David Andreansyah
Ihsan Muhammad Adha
Nadiah Windy Ayu Aprilia
Deni Kurniati
Dini Salsahbila
A. Sistem Organ Muskuloskeletal

• Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh


dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen
utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini
terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-
struktur ini.
1. Tulang
A. Tulang Berdasarkan Jenisnya
1) Tulang Rawan (Kartilago)
• Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar
sel. Tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit
zat kapur, bersifat lentur.
• Tulang rawan dibagi menjadi 3 yaitu ;
1) Tulang Rawan Hialin
• Matriks tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan, mengkilat,
dan jernih. Fungsinya adalah membantu pergerakan, membantu
jalannya pernapasan.

2) Tulang Rawan Elastis


• Tulang rawan elastis tersusun dari serabut kolagen dan bersifat
elastis. Matriksnya berwarna kuning. Fungsinya adalah
memberikan fleksibelitas dan menguatkan.
3) Tulang Rawan Fibrosa
• Matriks pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap, tetapi
banyak mengandung serabut kolagen yang membentuk suatu
berkas dan tersusun sejajar. Fungsinya adalah untuk
memberikan kekuatan dan melindungi jaringan yang lebih
dalam.

4) Tulang Keras atau Tulang Sejati (Osteon)


• Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)
ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur,
sedikit zat perekat, bersifat keras.
• tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat
pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka.

Contoh tulang keras :


- tulang paha
- tulang lengan
- tulang betis
- tulang selangka

B. Tulang Berdasakan Bentuknya


1) Tulang Pipa (Long Bone)
• Tulang pipa berbentuk bulat, panjang dan tengahnya berongga
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Tulang
pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis
adalah bagian “badan” tulang, sedangkan epifisis adalah bagian
tepi (epi) atau bagian “kepala” tulang.
Tulang pipa terdapat pada :
a) Tulang paha
b) Tulang lengan atas
c) Tulang jari tangan

2) Tulang Pipih (Flat Bone)


Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih terdiri atas
dua lapisan jaringan tulang keras dan di tengahnya berupa
lapisan tulang seperti bunga karang (spons). Tulang-tulang
pipih berperan dalam melindungi organ tubuh. Berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih.
• Tulang pipih terdapat pada :
• 1) tulang belikat
• 2) tulang dada
• 3) tulang rusuk

3) Tulang Pendek (Short Bone)


• Bentuknya pendek dan bulat, berfungsi sebagai tempat
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih. Tulang
pendek diselubungi jaringan padat tipis.
• Tulang pendek terdapat pada:
1) ruas-ruas tulang belakang
2) tulang pergelangan tangan
3) tulang pergelangan kaki
• C. Tulang Berdasarkan Strukturnya
1) Tulang Kompak
• Memiliki matriks yg susunannya rapat. Terdapat sistem
havers.

2) Tulang Spons
• Matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae
(semacam pecahan genting) yang pipih dan mengandung
serabut kolagen.
2. Otot

• Otot merupakan jaringan peka rangsang (eksitabel) yang


dapat dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik untuk
menimbulkan suatu aksi potensial. Ada tiga jenis otot yaitu
otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Fungsi Otot:
a. Otot Punggung
Diskus Merupakan bantalan tulan rawan yang berfungsi
sebagai penahan goncangan.
b. Otot leher
• Muskulus plastima yang terdapat di bawah kulit dan wajah.
Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan
melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan
perasaan.
• Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan
lateralproc. Fungsinya memiringkan kepala ke satu sisi,
misalnya ke lateral (samping).
• Muskulus longisimus kapitis terdiri dari splenius dan semi
spinalis kapitis. Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas
kepala dan leher ke sisi yang sama.
• c. Otot bahu
• Muskulus deltoid (otot segi tiga) Otot ini membentuk lengkung
bahu dan berpangkal di bagian lateral clavicula (ujung bahu),
scapula, dan tulang
• Muskulus subkapularis (otot depan scapula. Fungsi dari otot ini
adalah menengahkan dan memutar humerus (tulang lengan
atas) ke dalam.
• Muskulus suprapinatus (otot atas scapula). Fungsi otot ini
adalah untuk mengangkat lengan.
• Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Fungsinya
memutar lengan keluar.
• Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar. Fungsinya bisa
memutar lengan ke dalam.
• Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Fungsinya
memutar lengan ke luar.
3. Sendi
Sendi adalah struktur khusus pada tubuh yang berfungsi
sebagai penggerak hubungan antartulang. Jadi, sendi adalah
daerah tempat dua tulang menyatu.
a. Fungsi Sendi
• Menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya.
• Membuat tulang yang bersatu tersebut dapat digerakkan.
• Membuat tubuh leluasa untuk bergerak
• Klasifikasi Struktural Persendian.

b. Klasifikasi persendian secara struktural terbagi


menjadi :
• Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak
dapat digerakkan.
• Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu
persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
dengan jaringan kartilago.
• Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu
persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh.
c. Klasifikasi Fungsional Persendian
1) Sendi sinartosis (sendi mati)
2) Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)
3) Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga
sendi sinovial.

d. Klasifikasi Persendian Sinovial


• Klasifikasi persendian sinovial terdiri dari :
1) Sendi sferoidal
2) Sendi engsel
3) Sendi kisar
4) Sendi kondiloid

5) Sendi pelana

6) Sendi peluru
e.Pergerakan pada Sendi Sinovial
• Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang
melekat pada tulang yang membentuk artikulasi dengan cara
memberikan tenaga.
• Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :
1) Fleksi
2) Ekstensi 11) Elevasi
12) Depresi
3) Abduksi
4) Aduksi
5) Rotasi
6) Sirkumduksi
7) Inversi
8) Eversi
9) Protaksi
10) Retraksi
B. Pemeriksaan Fisik Muskuloskeletal

Tidak ada peralatan khusus yang diperlukan bagi


• pemeriksaan system musculoskeletal.
• Tujuan pemeriksaan musculoskeletal oleh ahli penyakit dalam
adalah sebagai pemeriksaan penyaring untuk mengetahui adanya
gangguan fungsional pada system musculoskeletal.
1. Pemeriksaan penyaring
• Pemeriksaan penyaring harus memberikan perhatian khusus
kepada hal-hal berikut:
• Inspeksi
• Palpasi
• Rentang gerak pasif dan aktif
• Kekuatan otot
• Fungsi terpadu
2. Pengkajian Sistem Otot

3. Pemeriksaan Berjalan
4. Pemeriksaan Tulang Belakang
5. Pemeriksaan Sendi Temporomandibular
6. Pemeriksaan Bahu
7. Pemeriksaan Siku
8. Pemeriksaan Pergelangan Tangan
9. Pemeriksaan Tangan
10. Pemeriksaan Pinggul
11. Pemeriksaan Lutut.

Anda mungkin juga menyukai