http://www.free-powerpoint-templates-design.com
senyawa dengan struktur kimia bervariasi,
tidak berinteraksi dengan reseptor khas dan
SENYAWA KHAS aktivitas biologisnya secara langsung
dipengaruhi oleh struktur kimia tetapi lebih
DAN TIDAK KHAS dipengaruhi oleh sifat-sifat kimia fisika,
seperti derajat ionisasi kelarutan, aktivitas
termodinamik, tegangan permukaan dan
redoks potensial. Terlihat bahwa efek
biologis terjadi karena terkumpulnya obat
pada daerah penting dari sel sehingga
SENYAWA menyebabkan ketidakteraturan rantai proses
01 KHAS metabolisme
SENYAWA
TIDAK KHAS
02
Senyawa berstruktur khas adalah senyawa yang
memberikan efeknya dengan mengikat reseptor
atau aseptor yang khas
Karakteristik Senyawa
berstruktur Khas
1. Efektif pada kadar yang rendah .
2. Melibatkan kesetimbangan kadar obat dalam biofasa dan fasa
eksternal.
3. Melibatkan ikatan-ikata kimia yang lebih kuat dibanding pada ikatan
senyawa yang berstruktur tidak khas.
4. Pada keadaan kesetimbangan aktivitas biologisnya maksimal.
5. Sifat fisik dan kimia sama-sama berperan dalam menentukan efek
biologis.
6. Secara umum mempunyai struktur dasar karakteristik yang
bertanggung jawab terhadap efek biologis senyawa analog.
7. Sedikit perubahan struktur dapat mempengaruhi secara drastis
aktivitas biologis obat.
Reseptor
Terhubung Kanal
Ion Protein G
Reseptor Terhubung
Reseptor Terkopling Transkripsi Gen (Reseptor
Protein G. Asam Nukleat)
Reseptor Terhubung
Kanal Ion
Kanal ion merupakan protein penyusun pori yang
mengontrol gradien konsentrasi melintasi membran
plasma (mengontrol potensial sel) dengan
memungkinkan aliran ion berdasarkan aliran
elektrokimia. Mekanisme kerja kanal ion pertama
kali dihipotesiskan oleh ahli biofisika Alan Hodkin
dan Andrew Huxley pada tahun 1951, yang
menyatakan bahwa ion bergerak melalui lubang di
membran sebagai hasil daya elektrokimia. Lubang
yang dimasksud di sini bersifat selektif, yang
artinya hanya ion tertentu yang boleh melintasinya,
misalnya natrium, kalium, kalsium dan lain
sebagainya.
Reseptor Terkopling Reseptor ini biasa disebut juga dengan
reseptor metabotropik, yang biasanya berada di
Protein G dalam membran sel dan responnya terjadi dalam
hitungan detik. G-Protein Coupled Receptors
mempunyai rantai polipeptida tunggal dengan 7
heliks transmembran. Transduksi sinyal terjadi
dengan aktivasi protein G yang kemudian
memodulasi atau mengatur aktivitas enzim atau
fungsi kanal.