Data Demografi Frekuensi (n) Presentase Data demografi Frekuensi (n) Presentase (%)
(%) Pendidikan Terakhir
SD 7 3,9
Umur SMP 21 11,7
12-16 24 24 SMA 39 21,8
17-25 155 155 SARJANA 112 62,6
Total 179 100% Total 179 100%
Tabel distribusi berdasarkan Pekerjaan
Data demografi Frekuensi (n) Presentase (%)
Bekerja 41 22,9
Tidak Bekerja 138 77,1
Total 179 100%
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Dean Hamer yang mengemukakan bahwa satu
atau beberapa gen yang diturunkan oleh ibu dan terletak di kromosom Xq28 berkaitan dengan
orang yang menunjukkan sifat homoseksual tetapi hasil risetnya menemukan bahwa Xq28
hanya bertanggung jawab pada sifat homoseksual laki-laki dan tidak pada homoseksual
wanita.
2. GAMBARAN FAKTOR PSIKOLOGIS
Pada sebagian besar responden merasa bahwa orang tuanya dan keluarganya dahulu
memberikan pengalaman yang di ingat oleh responden sampai saat ini, seperti kekerasan fisik,
kekerasan psikis, dan pelecehan seksual. Responden mengatakan pelecehaan seksual beragam
ada yang di paksa dan ada yang dipegangi alat kelaminnya.
Menurut Eccles dkk, dalam penelitiannya mereka yang menemukan bukti bahwa
pengalaman-pengalaman yang terjadi dimasa kanak-kanak akan mempengaruhi perilaku
penyimpangan seksual seperti pada kasus pelecehan seksual, yang berkonsentrasi pada
dampak dari pelecehan dan kekerasan seksual terhadap interpersonal dan hubungan seksual.
Mereka mendapatkan bahwa dari pelecehan dan kekerasan seksual pada masa kanak-kanak
akan mempengaruhi orientasi seksual dan disfungsi seksual dengan kecenderungan menjadi
homoseksual.
2. GAMBARAN FAKTOR SOSIAL
Faktor sosial yang melatar belakangi pilihan sebagai seorang gay, responden
mengungkapkan bahwa sejak kecil hidup di lingkungan yang didominasi oleh perempuan,
dilarang bergaul dengan laki-laki serta ada responden yang mengungkapkan bahwa faktor
lain yang berpengaruh yaitu sering berkumpul dengan teman gay dan komunitas-komunitas
gay.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Abbdurraafi (2008), Homoseksual yang
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan (faktor eksternal). Seseorang dengan orientasi
homoseksual pada awalnya pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya adalah normal.
Keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini, saat pengumpulan data dengan
menggunakan metode penyebaran kuesioner memiliki keterbatasan yaitu pengumpulan data
dengan kuesioner memungkinkan responden menjawab pertanyaan/pernyataan tidak jujur.
KESIMPULAN SARAN
Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah gay dari tahun 2010 sebanyak 800 ribu orang
menjadi 3 juta jiwa ditahun 2012. Namun di Indonesia sendiri, belum ada data statistik
pasti tentang jumlah LGBT, karena tidak semua kalangan LGBT terbuka dan dengan mudah
mengakui orientasinya.
Menurut Ketua komunitas Binthe Pelangi Gorontalo (BPG) pada bulan Desember tahun
2017 jumlah LGBT di Provinsi Gorontalo mencapai 568 orang. Sedangkan untuk Kota
Gorontalo yang terdata pada tahun 2016 berjumlah 359 orang, namun pada tahun 2017
mengalami penurunan sehingga data yang di peroleh homoseksual (gay) sebanyak 324
orang.
Dari hasil observasi awal pada 5 orang anggota komunitas BPG. Didapatkan informasi
bahwa, 2 orang berperilaku homoseksual karena faktor Biologis, 2 orang karena faktor
psikologis sedangkan 1 orang lainnya karena faktor sosial.
Bagaimana Gambaran Faktor-faktor Resiko
Perilaku Homoseksual Pada Remaja Di Kota
Gorontalo ?
TUJUAN
UMUM
TUJUAN
KHUSUS
Remaja
Perilaku Remaja
a. Merokok
b. Minum-minuman keras
c. Menggunakan narkotika a. Tidak merugikan diri sendiri Faktor Faktor Faktor
atau obat-obat terlarang b. Bergotong-royong Biologis Psikologis Sosial
d. Penyimpangan seksual c. Tidak menyusahkan orang tua
e. Terlibat dalam prostitusi d. Membantu pekerjaan orang tua
f. Lesbian e. Dan perilaku positif lainnya
g. Homoseksual