TEORI AKUNTANSI
ASET
Nama Kelompok :
1. Eryza Putri 11160000079
2. Dewi Nuraeni 11160000113
3. Bunga Pertiwi I 11160000119
4. Naila Hairun Nisa 11160000130
5. Wiwik Pambudi 11160000161
Klasifikasi Aset
Aset dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, seperti aset berwujud dan tidak
berwujud, aset tetap, dan asset tidak tetap.
Aset dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok besar, yaitu:
Aset lancar (current assets)
Investasi jangka panjang (long term investment)
Aset tetap (property, plant and equipment)
Aset tak berwujud (intangible assets)
ASET LANCAR
Aset lancar (current assets) merupakan aset yang berupa kas dan aset lainnya
yang dapat diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, atau dikonsumsi dalam
satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama. Aset
yang termasuk aset lancar seperti kas, persediaan, investasi jangka pendek, piutang,
beban dibayar di muka, dan lain sebagainya.
Berikut akan disajikan secara ringkas pengukuran dari beberapa pos aset lancar :
Kas: Disajikan sesuai nilai sekarang yang sudah pasti yaitu sebesar nilai nominal mata
uang tersebut. Dalam hal kas tersebut dalam mata uang asing, maka harus dikonversikan
ke mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca.
Piutang: Disajikan berdsarkan nilai realisasi bersih ( Net Realizable Value ). sebenarnya
piutang harus dinilai sesuai nilai jatuh tempo yang didiskontokan ke masa sekarang. Tetapi
karena perbedaan antara hasil diskonto dan nilai jatuh tempo tidak material, maka
pendiskontoan tidak dilakukan. Sesuai asas konservatif, nilai jatuh tempo ini harus
dikurangi dengan taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih.
i
Investasi moneter : Dinilai sesuai nilai pasar pada tanggal neraca.
Persediaan : Dinilai berdasarkan nilai yang terendah antara harga pasar dan
harga perolehan
Biaya dibayar di muka : Dinilai berdasarkan kas yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat yang baru akan dinilai pada periode berikutnya.
Nilai aset meningkat, tetapi membalikkan penurunan Dicatat sebagai laba sampai dia membalikkan penurunan revaluasi
revaluasi sebelumnya sebelumnya yang dicatat dalam laporan laba rugi
Merupakan asset – asset yang umumnya dimiliki lebih dari satu periode akuntansi dan
tidak memiliki wujud fisik. Berdasarkan PSAK 19 (Revisi 2010) asset tak berwujud sebagai asset
non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.
Dengan kata lain asset tidak berwujud dalam pengertian akuntansi adalah asset yang :
Memberikan hak – hak mutlak dan istimewa kepada pemiliknya.
Memberikan manfaat dan digunakan dalam operasi normal perusahaan
Mempunyai masa kegunaan relatif permanen atau lebih dari satu periode akuntansi.
Selain itu, asset tidak berwujud dikelompokkan pula atas dasar sebagai berikut :
Dapat tidaknya diidentifikasikan secara khusus dengan hak, jenis aktivitas tertentu
1.Dapat diidentifikasi : hak cipta, hak paten, dll.
2.Tidak dapat diidentifikasi : Goodwill
Cara Perolehan
1. Pembelian : Paten dan hak cipta
2. Dikembangkan sendiri : formula rahasia
3. Penggabungan perusahaan : Goodwill
Periode keuntungan yang diharapkan
1. Terbatas kegunaannya : hak paten
2. Tidak terbatas kegunaannya : Goodwill
Dapat tidaknya dipisahkan dari eksistensi perusahaan
1. Dapat dipisahkan : hak cipta
2. Tidak dapat dipisahkan : Goodwill
Jenis – Jenis Aset Tidak Berwujud
A. Hak Paten, suatu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak yang menemukan
suatu hal baru untuk membuat, menjual atau mengawasi penemuan selama jangka
waktu tertentu. Jangka waktu tersebut dapat diperbarui, biasanya jangka waktu yang
diberikan selama 17 tahun. Yang termasuk harga perolehan paten adalah :
Biaya pendaftaran
Biaya pembuatan model atau gambar
Biaya percobaan, pengembangan, dll.
B. Hak Cipta
Hak yang diberikan atau dijamin oleh pemerintah / undang – undang kepada pengarang, pemain,
artis, dll untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya untuk jangka waktu tertentu
(diberikan 28 tahun lagi). Yang termasuk harga perolehan hak cipta adalah :
Biaya pendaftaran
Semua biaya yang berhubungan dengan penciptaan hasil karya
D.Franchise (Waralaba)
Suatu kontrak yang terjadi antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk menjamin mengoperasikan
atau menjual barang tertentu dalam waktu terbatas atau terus menerus.
G.Leasehold
Hak penyewa untuk menggunakan asset tetap dalam perjanjian sewa menyewa.
H. Goodwill
Secara terpisah goodwill mempresentasikan manfaat ekonomi di masa depan yang
diperoleh dari asset lain yang diakuisisi dalam sebuah proses penggabungan usaha yang
tidak dapat diidentifikasikan dan diakui secara individual dan terpisah.