Anda di halaman 1dari 21

OLEH

SURITA GINTING, SKM, M.KES.


SISTEM PEMBUANGAN TINJA
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia.
Untuk mencegah atau mengurangi
kontaminasi thdp lingkungan maka
pembuagan kotoran manusia harus dikelola
dgn baik, maksudnya pembuangan harus
disuatu tempat atau jamban yg sehat.
Jamban yg sehat dipedesaan apabila
memenuhi persyaratan sbg berikut :
1. Tdk mengotori permukaan tanah disekeliling
jamban tsb
2. Tdk mengotori air permukaan dan air tanah
disekitarnya
3. Tdk dpt dijangkau lalat, kecoa, dan binatang
lainnya
4, Tdk bau, mudah digunakan dan diperlihara
5. Sederhana desainnya dan murah biayanya.
1.
Agar persyaratan dpt dipenuhi, maka perlu
perhatikan hal-hal sbb :
1. Jamban tertutup, banguan terlindung dari panas
dan hujan, serangga dan terlindunf dari pandangan
orang (privacy)
2. Jamban mempunyai lantai yg kuat dan tempat
berpijak yg kuat
3. Jamban ditem[atkan padsa lokasi tdk
memgganggu pemandangan dan tdk
menimbulkan bau
4. Sebaiknya disediakan alat pembersih, spt air
atau kertas pembersih.
Tipe Jamban yg sesuai dgn teknologi pedesaan sbb
1. Tipe Jamban Cemplung, kakus (Pit Latrine)
Mempunyai rumah jamban yg berventilasi, ada
atab dan dinding, tanah digali sedalam 1.5-3 mtr
serta ada tanah galian lebih tinggi dari dasar tanah,
dan memiliki lantai jamban setidaknya dari bambu
dan tutup jamban agar tdk dpt dijangkau serangga
dan tidak bau, jarak dari sumber air minum
sekurang-kurangnya 15 mtr
Skema tipe jamban cemplung
2. Tipe jamban cemplung berventilasi
(Ventilasi Improved Pit Laterine =VIP
Laterine).
Jamban ini hampir sama dgn tipe jamban

cemplung, bedanya lebih lengkap yakni


menggunakan ventilasi pipa yg terbuat
dari bambu.
3. Tipe Jamban Empang (Fishpond Latrine)
Jamban ini dibangan diatas empang ikan. Sistem
jamban empang ini terjadi daur ulang yakni tinja
dapat langsung dimakan ikan dan ikan dimakan
orang dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja
yang dimakan, demikian seterusnya.
Jamban empang ini mempynuai fungsi yaitu
disamping mencegah tercemarnya lingkungan oleh
tinja, juga dapat menambah proteiun bagi
masyarakat (menghasilkan ikan)
Gambar jamban empang
4. Jamban pupuk (the compost privy)
Jamban ini spt kakus cemplung hanya lebih
dangkal galiannya adl sbb :
- Mula-mula membuat jamban cemplung biasa
- Dilapisan bawah ditaruh daun-daunan
- Diatasnya ditauh kotoran atau tinja
- Setelah 20 inci ditutup lg dgn daun-daunan
- Demikian seterusnya sampai penuh dan terakhir
ditutup dgn tanah.
- Setelah 6 bln dpt dipergunakan jadi pupuk
tanaman.
Gambar jamban pupuk.
5. Septic Tank
Septik tank merupakan cara yg paling
memenuhi syarat dan cara pembuangan
tinja spt ini yg dianjurkan
Pembuangan tinja yg sehat melalui sarana
jamban sehat yg higienes.
Jamban sehat dianjurkan menggunakan
bowl type leher angsa, dan ditampung
dalam septic tank, karena tertutup air
sebatas water level.
Proses dekomposisi yg terjadi pd septik tank
meliputi proses kimiawi dan proses biologis.
1. Proses kimiawi.
Pd proses ini terjadi penghancuran tinja dan
mereduksi zat padat 60-70% menjadi lumpur
(sludge) dan mengendap di dasar tangki. Zat-zat
yg tidak hancur spt lemak dan busa akan
terapung dan membentuk lapisan yg akan
menutupi permukaan air, disebut scum.
Pd kondisi ini terjadi keadaan aerob (tdk ada
pengaruh udara) dan meningkatkan aktivitas
bakteri anaerob utk melakukan proses
dekomposisi lanjutan.
2. Proses biologis,
merupakan lanjutan dari
kimiawi, dgn meningkatnya aktivitas bakteri
anaerob utk menghancurkan sludge dan scum,
dgn hasil meningkatnya jlh cairan dan gas dan
pengurangan bahan padat. Akibat positif yg
terjadi maka septic tank tdk cpt penuh serta
terjadi penghancuran bakteri patogen. Cairan yg
keluar melalui efluent, kadar BOD nya rendah
dan tidak mengandung bakteri patogen, dan
sebaiknya dimasukkan kedalam sumur
peresapan, dapat langsung digunakan utk pupuk
tananam.
Septic tank yg memenuhi syarat.
1. Dinding hrs terbuat dari bahan kedap air.
2. Aliran efluent disalurkan melalui daerah
peresapan
3. Menampung tinja dgn volume sekitar 100
l/orang/hari.
4. Waktu bertahan air limbah dalam tangki
min 24 jam
5. Kapasitas ruang lumpur 30 ltr.org/thn,
pengambilan lumpur minimal 4 tahun.
6. Lantai dasar tangki miring kearah efluent.
7. Pipa efluent lebih tinggi 2,5 dp saluran effluent
8. Harus ada pipa udara utk membuang gas hasil
proses dekomposisi.
9. Harus ada manhole (lubang cek) utk menguras
tangki
10. Jgn sekali-kali membuang cairan antiseptik ke
septic tank (lisol, karbol wangi, pencuci porselin,
deterjen dll), krn akan mematikan bakteri
anaerob shg mengganggu proses dekomposisi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai