Anda di halaman 1dari 23

Kanker lain pada perempuan

Dr.Sutiyono,SpOG(K)-Obsos
KANKER ENDOMETRIUM
• Kanker ginekologi paling sering ditemukan di
Amerika Serikat
• Tahun 1994 ditemukan 31.000 penderita baru,
5900 diantaranya meninggal.
• Merupakan 46 % dari semua kanker ginekologi
• Insiden meningkat pada premenopause,
puncak pada usia 65-70 tahun.
• 110 kasus/100.000 penduduk per tahun
KANKER ENDOMETRIUM
• 23% penyebab kematian kanker ginekologi
• 85-90% didiagnosis pada stadium dini
(terbatas pada uterus)
• Penyakit wanita mapan, kaya, makmur,
kegemukan, postmenopause dan parietas
rendah.
• Insiden pada usia reproduktif 1.2%-8,4%
• Di negara berkembang 4-5 kali lebih rendah
(0,2-3%)
Faktor risiko kanker endometrium
• Akibat dominasi estrogen atas
progesteron(bisa ok produksi meningkat atau
menurnnya degradasi estrogen), yaitu pada:
– Tumor sel granulosa dan tekoma dari ovarium
– Kegemukan melalui mekanisme konversi perifer
– Hipertensi
– Diabetes melitus
Faktor-faktor yang dapat mencegah
kanker endometrium
• Hal yang berkaitan dengan penurunan
estrogen:
– Ooforektomi bilateral
– Tubuh yang kurus
– Olahragawati
– merokok
Faktor-faktor risiko kanker
endometrium
• Pemberian estrogen terus-tenerus menyebabkan
hiperplasia endometrium
• Kelebihan estrogen endogen ok tumor granulosa
• Gangguan fungsi livergangguan dstruksi
estrogen
• Kegemukan konversi perifer
androstenedionestrogen
• Premenopausesiklus anovulatoirtak ada
lawan estrogen
Gejala klinis dan diagnosis
• Gejala klinis
– Perdarahan uterus abnormal
– Perdarahan postmenopause
• Diagnosis
– Non invasif
• USG dan sitologi endometrium
– Invasif
• Dilatase dan kuretase
• Biopsi endometrium histeroskopi
• Biopsi endometrium secara langsung
KANKER OVARIUM
Kistoma ovarii
Kanker ovarium
KANKER OVARIUM(INDUNG TELUR)
• Penyebab kematian utama di AS
• Tahun 1995 ditemukan 26.000 kasus, 14.500
diantaranya meninggal dunia
• Meningkat tajam pada usia premenopause,
puncak di usia 65-75 tahun
• 60 kasus/100.000 penduduk perempuan per
tahun
• Insiden di negara berkembang lebih rendah
Gejala klinis dan prognosis
• Stadium dini tanpa gejala
• Gejala timbul setelah metastasis
• 2/3 kasus ditemukan dalam stadium lanjut
• 5 years survival rate kanker ovarium stadium I
cukup baik (70-90%), sedangkan untuk
stadium lanjut kuran dari 20%
Faktor risiko kanker ovarium
• Graviditas dihubungkan dengan risiko kanker
ovariumgraviditas tinggirisiko rendah
• Tidak menyusuirisiko meningkat
• Infertilitas meningkatkan risiko
• Obat-obat pemicu ovulasimeningkatkan
risiko
• Histerektomi dan ligasi tubamenurunkan
risiko ok berkurangnya suplai darah ke
ovarium
Faktor risiko kanker ovarium
• Kontrasepsi oral menurunkan risiko dalam waktu
singkat (hanya beberapa bulan setelah
pemakaian) dan efek proteksi bertambah dalam
pemakaian yang lama
• PID kemungkinan merupakan faktor risiko
sedangkan infeksi mumps adalah protektif faktor
• Perempuan yang banyak mengkonsumsi telur
atau makanan yang digoreng mempunyai risiko 3
kali.
• Kemungkinan berhubungan dengan faktor
genetik
Deteksi dini kanker ovarium
• Pemeriksaan dalam (VT)
• Usg abdominal
• Usg vaginal
• Petanda tumor
– Ca 125
– Alfa Feto Protein
PENYAKIT TROPOBLAS
• Tumor ganas akibat kegagalan kehamilan.
• Jaringan tumornya merupakan alograf yang
berasal dari hasil konsepsimenyerang ibu.
• Ada dua macam yaitu:
– Mola hidatidosatumor jinak
– Koriokarsinomatumor ganas
Mola komplit
Mola parsial
Pembagian Penyakit Tropoblas
menurut WHO
• Secara klinis terbagi menjadi:
– Penyakit tropoblas gestasional
– Tumor tropoblas gestasional
– Metatastic tropoblastic
• Secara histopatologis terbagi menjadi:
– Mola hidatidosa
• Mola hidatidosa parsial
• Mola hidatidosa komplit
– Mola ninvasif
– Koriokarsinoma gestasional
– Placental site trophoblastic tumor
Gambaran klinis penyakit tropoblas
• Gejala klinis
– Amenorhoe
– Hiperemesis
– Perdarahan pervaginam
• Pada pemeriksaan fisik
– TFU lebih besar dari umur kehamilan
• Pemeriksaan hCGsangat tinggi
• Pemeriksaan USG
– Gambaran badai salju
Penyulit-penyulit mola hidatidosa
• Perdarahan
• Preeklampsiapada besar uterus> uk 24 mg
• Hipertiroidismeakibat tingginya hCG
• Tirotoksikosisdipicu tingginya kadar hCG
• Tumor tropoblas gestasional pasca mola
Follow up
• Pemantauan pasca pengobatan untuk
mendeteksi kejadian PTG pasca mola10-30%
molaPTG/koriokarsinoma. Follow up:
– Setiap 2 minggu selama hCG masih normal sampai 3
kali berturut-turut
– Setiap 4 minggu 3 kali normal
– Setiap 8 minggu3 kali normal
– Setiap 12 minggunormal
– Setiap 6 bulan
– Apabila hCG menetap atau meningkat sebanyak 3 kali
pemeriksaanpastikan adanya PTG
Cara pencegahan kehamilan pasca
mola
• Satu tahun pasca evakuasi mola tidak
dianjurkan hamil duluuntuk mempermudah
pemantauan
• KB yang dianjurkan adalah kondom
• Pemakaian IUD tidak dianjurkan karena ada
efek perdaraanmengacaukan follow up
• KB hormonal tidak dianjurkan karena dampak
terhadap timbulnya TTG pasca mola masih
kontroversial

Anda mungkin juga menyukai