Yulianeu, SE, MM
SUBJEK PENELITIAN
Sesuatu yang
diteliti (orang/
benda/ lembaga)
Populasi target
b. Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
c. Systematic Sampling
Cara pengambilan sampel dengan sistematis
berdasarkan nomor urutan populasi.
d. Purposive Sampling
Teknik penentuan sampel untuk tujuan
tertentu saja. Misalnya pada penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang
dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Biasa
disebut juga dengan metode sensus.
f. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ukuran Sampel
Secara umum :
1. Penelitian korelasional minimal 30
2. Penelitian eksperimen minimum 15 dari
masing-masing kelompok
3. Penelitian survey minimum adalah 100
Ukuran Sampel
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan
acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita,
junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum
30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah
mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20
Rumus JumlahSampel
Rumus Slovin
Tabel Morgan & Krecjie
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
Sumber Fungsi
Primer Formal
Sekunder Material
Menentukan Objek Penelitian
1. Harus sesuai dengan latar belakang peneliti, baik latar belakang
sosial maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
2. Harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti
sehingga penelitian menjadi menarik.
3. Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain.
Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga
dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang
bersangkutan.
4. Objek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar
kehidupan manusia.
5. Objek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau
tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan
objektivitas. (Ratna, 2010)