Anda di halaman 1dari 26

Subjek & Objek Penelitian

Yulianeu, SE, MM
SUBJEK PENELITIAN

Sesuatu yang
diteliti (orang/
benda/ lembaga)

Yang akan Populasi


dikenai penelitian
kesimpulan yang diambil
hasil penelitian secara sampel
Populasi
Keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri
dari manusia, benda, atau organisasi yang
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian.
Menentukan Populasi
4 faktor untuk mendefinisikan dengan tepat :
1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan
4. Waktu
Contoh Menentukan Populasi
Penelitian mengenai Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil di Kota Semarang pada tahun 2016
1. Isi : Semua PNS
2. Satuan : Bukan tenaga honorer/ kontrak
3. Cakupan : Di Kota Semarang
4. Waktu : Pada tahun 2016
Jenis Populasi

Jumlahnya Sifatnya Pembedanya

• Terbatas • Homogen • Target


• Tak • Heterogen • Survei
terbatas
Populasi Survei

Populasi target

Idealnya populasi target dan populasi survei sama,


tapi karena berbagai sebab maka populasi target dan
survei menjadi tidak sama.
Penarikan Sampel
 Populasi besar
 Peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga
dan waktu
Sampel
Sebagian dari populasi yang diambil secara
representatif atau mewakili populasi yang
bersangkutan atau bagian kecil yang diamati.
Teknik Pengambilan Sampel

Probabilitas • Simple random sampling


• Staratified random sampling
Sampling • Simple cluster (area)

Non • Sampling kuota - Purposive sampling


Probabilitas • Sampling eksidental - Sampling jenuh
Sampling • Sampling sistematis - Snowball sampling
Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling
yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.
a. Simple Random Sampling
Cara pengambilan sampel dari semua
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian apabila anggota
populasi dianggap homogen.
b. Staratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi bersifat
heterogen terdiri dari berbagai golongan,
lapisan, atau strata. Setelah jumlah sampel dari
masing-masing strata ditentukan, kemudian
sampel diambil berdasarkan jumlah yang
ditentukan pada masing-masing sub populasi
tersebut secara acak.
c. Cluster Sampling
Teknik sampling ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel jika sumber data
sangat luas, misal penduduk dari suatu
Negara. Peneliti menempuh dua langkah
yaitu menentukan sampel wilayah, kemudian
menentukan sampel orang yang mewakili
populasi penelitian.
Non Probability Sampling
Non probability sampling adalah teknik sampling
yang memberi peluang atau kesempatan tidak
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel secara bebas
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

b. Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
c. Systematic Sampling
Cara pengambilan sampel dengan sistematis
berdasarkan nomor urutan populasi.

d. Purposive Sampling
Teknik penentuan sampel untuk tujuan
tertentu saja. Misalnya pada penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang
dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Biasa
disebut juga dengan metode sensus.

f. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Ukuran Sampel
Secara umum :
1. Penelitian korelasional minimal 30
2. Penelitian eksperimen minimum 15 dari
masing-masing kelompok
3. Penelitian survey minimum adalah 100
Ukuran Sampel
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan
acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita,
junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum
30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah
mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20
Rumus JumlahSampel
Rumus Slovin
Tabel Morgan & Krecjie
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1200 291


15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
Contoh Menentukan ukuran sampel dengan tabel Krecjie dan Morgan

Penelitian terhadap 1000 orang populasi terdiri dari


 Lulusan S1 = 50 SMP = 50
 Sarjana muda = 300 SD = 100 (Populasi Berstrata)
 SMk = 500
Bila tingkat kesalahannya 5% maka jumlah Sampelnya 278
Sampelnya berstrata, adi jumlah sampel nya sbb:

Jadi Jumlah Sampelnya:


14+83+139+28+14 = 278
OBJEK PENELITIAN
• Objek penelitian adalah sifat keadaan dari
suatu benda, orang, atau yang menjadi pusat
perhatian dan sasaran penelitian.

• Sifat keadaan dimaksud bisa berupa kuantitas


dan kualitas yang bisa berupa perilaku,
kegiatan, pendapat, pandangan penilaian,
sikap pro-kontra, simpati-antipati, keadaan
batin, dan bisa juga berupa proses.
Jenis Objek Penelitian

Sumber Fungsi
Primer Formal

Sekunder Material
Menentukan Objek Penelitian
1. Harus sesuai dengan latar belakang peneliti, baik latar belakang
sosial maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
2. Harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti
sehingga penelitian menjadi menarik.
3. Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain.
Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga
dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang
bersangkutan.
4. Objek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar
kehidupan manusia.
5. Objek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau
tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan
objektivitas. (Ratna, 2010)

Anda mungkin juga menyukai