Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :


Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
Sumber daya tersedia secara terbatas.
Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro
dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan
ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut
full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum
dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau
terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti
terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila
yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

1
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini
dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya
sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan
individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan
asumsi ceteris paribus.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro


Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu Harga adalah nilai dari komoditas
komoditas (barang tertentu saja) secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan Pembahasan tentang kegiatan
ekonomi secara individual. ekonomisecara keseluruhan.
Contohnya permintaan dan dan Contohnya pendapatan nasional,
penawaran, perilaku konsumen, pertumbu8han ekonomi, inflasi,
perilaku produsen, pasar, pengangguran, investasi dan
penerimaan, biaya dan laba atau rugi kebijakan ekonomi.
perusahaan
Tujuan Lebih memfokuskan pada analisis Lebih memfokuskan pada analisis
analisis tentang cara mengalokasikan sumber tentang pengaruh kegiatan
daya agar dapat dicapai kombinasi ekonomi terhadap perekonomian
yang tepat. secara keseluruhan

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi


1. Masalah kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP
(Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan
program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan

2
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan
pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas
umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan,
rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja,
lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari negara maju.

3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja


Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah
angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini
pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki
keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru,
terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai
lapangan kerja

4. Masalah kekurangan modal


Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai
proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat
yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit.
Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi
menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi


1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi,
sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public,
seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan,
dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

3
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

Istilah Ekonomi Makro (Macroeconomics) baru muncul pada tahun 1930an, setelah
terjadinya depresi yang dahsyat di Eropa. Walaupun pembicaraan tentang ekonomi
makro sudah mulai jauh sebelum itu, namun pembicaraan terbatas pada cara - cara
mengatasi permasalahan ekonomi akibat depresi tersebut. Pada waktu itu pemikiran
ekonomi banyak didominasi oleh pemikiran yang d isebut sekarang dengan pemikiran
Ekonomi Klasik.

1.1 Teori Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro


Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada penekanan.
Ekonomi mikro membahas perilaku unit ekonomi secara individual seperti tingkah
laku individual konsumen rumah tangga, perusahaan atau produsen, dan pemerintah
dengan unit - unitnya dalam menetukan pilihan (choice). Ekonomi Mikro juga
mempelajari bagaimana interaksi ketiga pelaku ekonomi ini dikoordinasikan oleh
kekuatan pasar.
Pasar dalam Ekonomi Mikro mempunyai tiga fungsi penting, antara lain :
1). Pasar berfungsi untuk menyebarkan informasi agar sumberdaya yang terbatas
jumlahnya dapat dipakai pada tempat yang paling efisien dan menguntungkan.
Pasar menyampaikan informasi ini kepada pelaku ekonomi melalui harga
barang dan jasa.
2). Pasar berfungsi untuk memberikan insentif kepada pelaku ekonomi.
Konsumen akan menggunakan sumberdaya (uang) yang terbatas dengan hati-
hati, agar mendapatkan kepuasan yang maksimal dari uang tersebut. Demikian
juga produsen akan terdorong meningkatkan produksi dan menekan biaya
produksi agar bisa meraih keuntungan yang tinggi. Keuntungan adalah
insentif yang sangat kuat dibelakang aktifitas manusia.
3). Pasar juga mendistribusikan pendapatan sesuai dengan usaha dan ketrampilan
yang dimiliki oleh setiap individu. Bisnis yang berani mengambil resiko dan
membuat keputusan dengan benar, besar kemungkinan akan mendapatkan

4
keuntungan yang tinggidibandingkan dengan bisnis yang salah mengambil
keputusan dan tidak berani mengambil resiko.

Ekonomi makro, sesuai dengan kata makro berarti besar, mengkaji tingkah
laku pelaku ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan Aggregat dan
kebijaksanaan ekonomi Nasional secara keseluruhan yang meliputi antara lain
interaksi antara pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset dan interaksi antara
ekonomi negara-negara yang berdagang satu sama lainnya. Ekonomi makro juga
mempelajari kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap varaibel-variabel
ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan variable agregat
lainnya.
Pasar pada ekonomi makro dibedakan berdasarkan jenis komoditi aggregate
yang ditransaksikan, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar uang atau
financial. Sedangkan pada ekonomi mikro pasar dibedakan menurut individu
komoditi, misalnya pasar beras, pasar jagung, pasar pakaian dan lain-lain dengan
ketiga fungsinya seperti yang diterangkan diatas. Karena ekonomi makro berbicara
pada tataran aggregate, maka pasar barang adalah pasar aggregate bukan individu
komoditi seperti pada ekonomi mikro. Artinya kurva supply dan demand pada
ekonomi makro adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga aggregate
dan barang aggregate. Kedua kurva ini disebut dengan Aggregate Demand (AD)
dan Aggregate Supply (AS). Dengan kata lain AD adalah penjumlahan dari fungsi
Demand induvidu konsumen. Pada ekonomi mikro hanya disebut Demand dan
Supply.
Pada ekonomi mikro pasar juga dibedakan atas dua kutub ekstrim yaitu pasar
bersaing sempurna (perfectly competitive market) dan pasar monopoli (monopoly
market) berdasarkan sejauh mana para pelaku pasar bisa mengontrol harga barang.
Pada ekonomi makro pasar dapat juga dibedakan atas dua kutub ekstrim tetapi
berdasarkan tingkat intervensi pemerintah, yaitu pasar bebas (free market) dan pasar
yang terkontrol (controlled market). Pasar bebas adalah pasar dimana tidak ada
campur tangan pemerintah atau sangat minimal, sedangkan pasar terkontrol sangat

5
sarat dengan intervensi pemerintah. Pasar bebas banyak dianut dan dipromosikan
oleh negara-negara Barat dan pasar terkontrol banyak dianut oleh negara-negara
sosialis.
Pelaku ekonomi dalam ekonomi makro dibedakan atas lima kelompok yaitu,
rumah tangga, atau konsumen (households), produsen (business), pemerintah
(government), negara-negara lain (foreign countries), dan lembaga keuangan
(financial). Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisi
kebijakan makro. Sedangkan dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya
dibedakan atas dua kelompok saja, yaitu konsumen dan produsen. Perbedaan-
perbedaan selanjutnya antara ekonomi makro dan mikro akan dibahas lebih
mendalam pada bab-bab berikutnya sesuai dengan topik bahasan masing-masing.
Dapat dikatakan bahwa ekonomi makro banyak mengkaji kebijakan makro
ekonomi suatu negara. Tetapi perubahan kebijakan pada tingkat makro ini akan
berpengaruh pada tingkat mikro. Namun demikian fenomena ekonomi makro
adalah fenomena yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada
jutaan individu rumah tangga, konsumen, perusahaan, dan pemerintah atau
merupakan penjumlahan dari unit-unit mikro ekonomi. Dengan demikian setiap
perubahan yang terjadi pada unit-unit ekonomi mikro akan berpengaruh terhadap
ekonomi makro, demikian juga sebaliknya. Kenapa harus mempelajari ekonomi
makro? Dari fenomena dan permasalahan ekonomi yang dihadapi sehari-hari,
seperti harga-harga yang selalu naik (inflasi), pengangguran, dan pendapatan yang
rendah, maka para ekonom sejak zaman dahulu selalu berfikir bagaimana untuk
mengatasi permasalahan tersebut agar kehidupan segera kembali ke keadaan normal
atau bagaimana cara menghindar dari permasalahan tersebut agar kehidupan tidak
jatuh lebih buruk. Dari hasil berfikir, kemudian melakukan pengamatan, kajian dan
penelitian maka dihasilkan paket kebijakan ekonomi yang kemudian diuji cobakan.
Dampak dari kebijakan ini terus diamati dan dipelajari sehingga dapat diketahui
hubungan antara suatu kebijakan dengan perubahan variabel ekonomi makro. Hasil
dari pengamatan, kajian dan pengalaman yang panjang tersebut maka didapatkan
suatu petunjuk dan arahan umum mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk
mengatasi suatu permasalahan ekonomi tertentu atau kebijakan apa yang harus

6
diambil untuk menghindari terjadinya permasalahan ekonomi yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Tujuan akhir dari semua itu tentu adalah
bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi
kebijakan ekonomi yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Kesejahteraan
masyarakat biasanya diukur dengan menggunakan indicator tertentu yang dapat
dipakai dengan mudah dan dapat mengukur tingkat kesejahteraan masyakarat
dengan akurat. Seperti yang disebut diatas maka indikator umum ekonomi makro
yang biasa dipakai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi.
Apa saja permasalahan ekonomi pada umumnya yang dihadapi?

1.2 Permasalahan Ekonomi Makro


Dalam Ekonomi Mikro ada dua permasalahan pokok yang dihadapi, yaitu
bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan sekaligus
mencapai kepuasan yang maksimum, sementara sumberdaya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas. Dalam Ekonomi Makro
permasalahan yang dihadapi cukup banyak dan kompleks, karena ia tidak hanya
terkait dengan variabel-variabel ekonomi saja tetapi juga terkait dengan masalah
politik dan kebijakan umum negara. Karena itu secara garis besar permasalahan
yang dibahas dalam ekonomi makro dibatasi pada beberapa masalah penting saja
yaitu:
1). Masalah jangka pendek.
Masalah jangka pendek adalah stabilitas ekonomi agar terhindar dari
penyakit utama ekonomi :
a). inflasi
b). pengangguran
c). ketimpangan neraca pembayaran (balance of payment).
2). Masalah jangka panjang, yaitu masalah pertumbuhan ekonomi atau pendapatan
masyarakat yang biasa diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau disebut
juga Gross Domestic Product (GDP). Pertumbuhan ekonomi menjadi penting
karena setiap orang ingin hidup lebih baik dari waktu ke waktu.

7
Masalah jangka pendek harus diselesaikan segera oleh pemerintah karena
kalau tidak akan menimbukan ketidakstabilan dalam negara. Inflasi, misalnya
menjadi masalah dalam ekonomi Negara karena inflasi sangat berpengaruh terhadap
tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan inflasi yang tinggi maka pendapatan ril
masyarakat menjadi turun sehingga daya beli berkurang dan kesejahteraan
masyarakat menurun. Jika inflasi tidak dikontrol (harga naik melambung) maka
sama artinya dengan memotong pendapatan seluruh masyarakat. Hal ini jelas akan
menimbulkan keresahan masyarakat, karena berkurangnya kemampuan untuk
melakukan konsumsi.
Pengangguran juga menjadi penting karena tanpa pekerjaan seseorang tidak
bisa melakukan konsumsi karena konsumsi memerlukan income yang didapatkan
dari hasil bekerja. Bila jumlah orang yang menganggur telah begitu banyak maka
dapat menimbulkan keresahan yang dapat mengoncang kestabilan negara, seperti
demonstrasi para pengangur, tindakan kriminal, konflik sosial, dan lain-lain. Hasil
penelitian sosial juga menunjukkan adanya korelasi yang positif antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kejahatan. Artinya bila pengangguran meningkat
maka tingkat kejahatan juga cenderung meningkat. Karena itu pengangguran perlu
diatasi dengan segera. Demikian juga dengan ketimpangan neraca pembayaran
perlu untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap nilai tukar, perdagangan
luar negeri, kepercayaan masyarakat internasional, dan lain-lain. Neraca
pembayaran adalah laporan keuangan yang menunjukkan transaksi barang dan jasa
antara penduduk suatu negara dengan negara-negara lain. Neraca pembayaran yang
deficit dapat menunjukkan bahwa negara tersebut tidak mampu memenuhi
kewajibannya terhadap negara lain sehingga menimbulkan krisis kepercayaan.
Selanjutnya hal ini dapat berengaruh terhadap nilai tukar. Bila nilai tukar tidak
stabil maka dunia bisnis akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan.
Nilai tukar yang tidak stabil akan mempengaruhi perdagangan dan
hubungan ekonomi antar negara.

8
Permasalahan jangka panjang adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara terus menerus. Salah satu cara paling umum untuk peningkatan
kesejahteraan adalah melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kontinue
sepanjang tahun. Pertumbuhan ekonomi akan memperbesar nilai GDP dan
income, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Ini hanya bisa dicapai bila
permasalahan jangka pendek dapat diselesaikan dengan baik, sehingga dalam
jangka panjang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

1.3 Peranan Ekonomi Makro


Seperti diuraikan di atas dalam jangka panjang setiap negara terus berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya dimana kesejahteraan tersebut
ditentukan oleh kinerja dan arah dari variabel-variabel ekonomi makro. Untuk itu
pemerintah harus mengusahakan agar variabel-variabel ekonomi makro tersebut
berada pada posisi yang akan membawa perekonomian bergerak ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat.
Timbul pertanyaan apakah arah dan perkembangan variabel-varibel tersebut
dibiarkan saja mengikuti kekuatan pasar bebas (laisses faire) atau perlu campur
tangan pemerintah untuk mempengaruhi arah perkembangan variabel tersebut agar
sesuai dengan yang dikehendaki. Sampai sekarang tidak ada kata sepakat dan
tidak akan pernah mencapai kata sepakat. Secara empiris tidak ada negara di
dunia ini yang menganut salah satu dari kedua ekstrim tersebut, tetapi pada
umumnya berada diantara keduanya. Artinya ada intervensi pemerintah dalam
menentukan arah dan kinerja dari variabel tersebut, tetapi sejauhmana sebaiknya
intervensi tersebut adalah merupakan perdebatan yang panjang.
Karena tidak ada kesepakatan tersebut, maka kebijakan makro ekonomi
diarahkan pada alternatif kebijakaan yang dapat dilakukan untuk mengarahkan
variabel-variabel makro tersebut sesuai dengan tujuan perekonomian suatu negara,
karena pada hakekatnya tidak ada suatu teori ekonomi yang cocok untuk mengatasi
semua permasalahan dan cocok sepanjang masa.Tetapi suatu teori ekonomi tersebut
cocok untuk mengatasi suatu permasalahan tertentu di waktu tertentu. Misalnya

9
pada saat terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun
1997 teori ekonomi makro Keynesian menawarkan beberapa alternatif pemecahan
untuk mengoreksi keadaan tersebut. Tetapi pada saat lain, misalnya dalam keadan
ekonomi yang stabil dan dalam jangka panjang, mungkin teori makro klasik
lebih cocok untuk diterapkan.

1.4 Teori dan Implementasi

Implementasi kebijaksanaan yang diambil oleh suatu negara sangat


dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut. Sistem ekonomi
yang terdapat di dunia ini pada dasarnya ada dua: kapitalis (ekonomi pasar bebas)
dan sosialis (ekonomi yang terpusat, diatur oleh pemerintah). Dalam kenyataaan
tidak ada satu negarapun yang menganut salah satu sistem tersebut secara murni
tetapi bergerak antara keduanya. Bahkan sekarang sistem ekonomi sosialis
cenderung sudah ditinggalkan oleh banyak negara. Pada ekonomi pasar bebas
sekalipun kenyataannya tetap ada intervensi pemerintah. Juga tidak ada pasar yang
berbentuk "bersaing sempurna" seperti yang dikenal dalam teori ekonomi klasik atau
ekonomi mikro. Tidak adanya pasar bersaing sempurna ini disebabkan antara lain
oleh karena tidak sempurnanya informasi yang dipunyai oleh pelaku ekonomi
sehingga tindakan pelaku ekonomi ini kurang searah dengan tujuan dari
perekonomian suatu negara. Karena tidak sempurnanya ekonomi pasar tersebut
maka perlu campur tangan pemerintah sehingga pihak yang kekurangan informasi
tidak dirugikan. Misalnya krisis ekonomi menyebabkan nilai tukar yang tidak stabil
dapat meyebabkan kerugian pada segolongan masyarakat. Untuk itu diperlukan
perlindungan pemerintah. Demikian juga pemegang saham minoritas yang
cenderung dirugikan oleh pemegang saham mayoritas atau orang miskin dan tidak
berpendidikan cenderung dirugikan dan dieksploitasi.Pada saat krisis ekonomi sistem
ekonomi pasar kapitalispun dipertanyakan orang karena ketidakmampuannya dalam
memprediksi dan menanggulangi krisis yang berkepanjangan yang terjadi pada tahun
1997. Merupakan perdebatan yang panjang sejauh mana ketepatan dan peranan teori
terhadap dampak dan implementasi terori tersebut dalam praktek dan kebijakan

10
ekonomi. Sejauh mana teori diperlukan dalam mengambil suatu kebijakan.
Teori ekonomi pada dasarnya dibangun dari pengalaman-pengalaman yang
dilalui oleh suatu negara atau masyarakat dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu induktif (membangun kesimpulan umum dari keadaan khusus) dan deduktif
(membangun kesimpulan khusus dari keadaan umum). Misalnya teori Keynesian
yang dibangun atas pengalaman resesi (great depression) di Eropah pada tahun
1930an. Berdasarkan pengalaman tersebut Keynesian membuat kesimpulan yang
melahirkan teori Keynesian yang ternyata cukup ampuh untuK menyelesaikan
permasalahan pada masa itu, tetapi belum tentu akan ampuh bila diterapkan pada
waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda. Juga harus diingat bahwa sebagian
besar teori ekonomi tersebut dibangun oleh orang Barat dengan latar belakang sosial
budaya yang ada pada masyarakat Barat yang berbeda dan belum tentu cocok dengan
masyarakat negara lain dimana teori tersebut akan diterapkan. Karena itu sebelum
suatu teori diadopsi perlu dipahami latar belakang dan kondisi sosial masyarakat
dimana teori tersebut lahir dan kondisi dan latar sosial ekonomi dimana teori tersebut
akan diterapkan.

1.5 Bentuk-Bentuk Pasar


Seperti sudah disebutkan diatas bahwa dalam ekonomi mikro dikenal dua bentuk
pasar ekstrim berdasarkan sejauh mana harga dapat dipengaruhi oleh para pelaku
pasar, yaitu pasar bersaing sempurna dan pasar monopoli. Dalam ekonomi makro
juga dikenal bentuk pasar tetapi berdasarkan kelompok komoditi yang ditransaksikan
pada pasar tersebut. Masing-masing pasar tersebut mempunyai karakteristik
tersendiri dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Ada tiga pasar didalam
ekonomi makro yang penting untuk dipelajari, yaitu
a). pasar barang dan jasa,
b). pasar faktor produksi atau sering disebut pasar tenaga kerja, dan
c). pasar financial atau aset.

Pada ekonomi terbuka ditambah dengan pasar luar negeri yaitu pasar ekspor dan

11
import. Ekonomi terbuka maksudnya adalah ekonomi yang berinteraksi dengan
ekonomi negara-negara lain melalui perdagangan, aliran uang dan termasuk aliran
manusia. Dalam ekonomi terbuka pasar dalam negeri dengan dengan luar negeri
dihubungkan oleh ekspor dan impor. Ekspor dan impor masing-masing mempunyai
perminataan (demand) dan penawaran (supply) sendiri. Misalnya permintaan
terhadap ekspor Indonesai oleh Jepang akan dipenuhi oleh penawaran ekspor oleh
Indonesai kepada Jepang sehingga kedua kurva demand dan supply ekspor tersebut
akan membentuk harga dan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan. Demikian
juga hal untuk import.

Sejalan dengan pengertian teori ekonomi mikro maka tiap pasar mempunyai
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Aspek utama pasar adalah harga dan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Masing-masing pasar tersebut saling
terhubung melalui tingkat bunga. Perhatikan Gambar 1.1. Pada Bab 6 akan dipelajari
lebih lanjut tentang bunga ini. Secara ringkas yang dipelajari pada masing-masing
pasar tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.
Pada pasar barang yang dipelajari adalah tingkat harga umum dan produksi barang
dan jasa dengan mengamati inflasi, biaya hidup, produksi domestic dan nasional,
income, dan lain-lain. Pada pasar uang yang dipelajari tingkat bunga tabungan,
jumlah uang yang beredar, dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Pada pasar
tenaga kerja yang dipelajari adalah tingkat upah jumlah orang yang bekerja dan tidak
bekerja (menganggur). Pada pasar luar negeri yang dipelajari adalah neraca
perdagangan, term of trade, cadangan devisa dan lain-lain.

1.6 Pelaku Ekonomi Makro

Dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya dikelompokkan atas dua kelompok
besar yaitu konsumen dan produsen. Dalam ekonomi makro ada lima pelaku utama
yang menjalankan kegiatan ekonomi di suatu Negara. Harap diingat walaupun
jumlah pelaku ekonomi makro ada lima tetapi semua pelaku tersebut bisa juga di
sederhanakan menjadi dua kelompok seperti dalam ekonomi mikro, yaitu produsen

12
dan konsumen. Keduanya, produsen dan konsumen, melakukan fungsi yang berbeda
pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbeda. Kelima pelaku tersebut
adalah:

1. Rumah tangga, konsumen (households)


2. Produsen, bisnis (business)
3. Pemerintah (government)
4. Negara-negara lain (foreign countries)
5. Lembaga keuangan (financial)

13

Anda mungkin juga menyukai