1
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini
dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya
sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan
individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan
asumsi ceteris paribus.
2
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan
pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas
umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan,
rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja,
lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari negara maju.
3
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Istilah Ekonomi Makro (Macroeconomics) baru muncul pada tahun 1930an, setelah
terjadinya depresi yang dahsyat di Eropa. Walaupun pembicaraan tentang ekonomi
makro sudah mulai jauh sebelum itu, namun pembicaraan terbatas pada cara - cara
mengatasi permasalahan ekonomi akibat depresi tersebut. Pada waktu itu pemikiran
ekonomi banyak didominasi oleh pemikiran yang d isebut sekarang dengan pemikiran
Ekonomi Klasik.
4
keuntungan yang tinggidibandingkan dengan bisnis yang salah mengambil
keputusan dan tidak berani mengambil resiko.
Ekonomi makro, sesuai dengan kata makro berarti besar, mengkaji tingkah
laku pelaku ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan Aggregat dan
kebijaksanaan ekonomi Nasional secara keseluruhan yang meliputi antara lain
interaksi antara pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset dan interaksi antara
ekonomi negara-negara yang berdagang satu sama lainnya. Ekonomi makro juga
mempelajari kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap varaibel-variabel
ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan variable agregat
lainnya.
Pasar pada ekonomi makro dibedakan berdasarkan jenis komoditi aggregate
yang ditransaksikan, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar uang atau
financial. Sedangkan pada ekonomi mikro pasar dibedakan menurut individu
komoditi, misalnya pasar beras, pasar jagung, pasar pakaian dan lain-lain dengan
ketiga fungsinya seperti yang diterangkan diatas. Karena ekonomi makro berbicara
pada tataran aggregate, maka pasar barang adalah pasar aggregate bukan individu
komoditi seperti pada ekonomi mikro. Artinya kurva supply dan demand pada
ekonomi makro adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga aggregate
dan barang aggregate. Kedua kurva ini disebut dengan Aggregate Demand (AD)
dan Aggregate Supply (AS). Dengan kata lain AD adalah penjumlahan dari fungsi
Demand induvidu konsumen. Pada ekonomi mikro hanya disebut Demand dan
Supply.
Pada ekonomi mikro pasar juga dibedakan atas dua kutub ekstrim yaitu pasar
bersaing sempurna (perfectly competitive market) dan pasar monopoli (monopoly
market) berdasarkan sejauh mana para pelaku pasar bisa mengontrol harga barang.
Pada ekonomi makro pasar dapat juga dibedakan atas dua kutub ekstrim tetapi
berdasarkan tingkat intervensi pemerintah, yaitu pasar bebas (free market) dan pasar
yang terkontrol (controlled market). Pasar bebas adalah pasar dimana tidak ada
campur tangan pemerintah atau sangat minimal, sedangkan pasar terkontrol sangat
5
sarat dengan intervensi pemerintah. Pasar bebas banyak dianut dan dipromosikan
oleh negara-negara Barat dan pasar terkontrol banyak dianut oleh negara-negara
sosialis.
Pelaku ekonomi dalam ekonomi makro dibedakan atas lima kelompok yaitu,
rumah tangga, atau konsumen (households), produsen (business), pemerintah
(government), negara-negara lain (foreign countries), dan lembaga keuangan
(financial). Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisi
kebijakan makro. Sedangkan dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya
dibedakan atas dua kelompok saja, yaitu konsumen dan produsen. Perbedaan-
perbedaan selanjutnya antara ekonomi makro dan mikro akan dibahas lebih
mendalam pada bab-bab berikutnya sesuai dengan topik bahasan masing-masing.
Dapat dikatakan bahwa ekonomi makro banyak mengkaji kebijakan makro
ekonomi suatu negara. Tetapi perubahan kebijakan pada tingkat makro ini akan
berpengaruh pada tingkat mikro. Namun demikian fenomena ekonomi makro
adalah fenomena yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada
jutaan individu rumah tangga, konsumen, perusahaan, dan pemerintah atau
merupakan penjumlahan dari unit-unit mikro ekonomi. Dengan demikian setiap
perubahan yang terjadi pada unit-unit ekonomi mikro akan berpengaruh terhadap
ekonomi makro, demikian juga sebaliknya. Kenapa harus mempelajari ekonomi
makro? Dari fenomena dan permasalahan ekonomi yang dihadapi sehari-hari,
seperti harga-harga yang selalu naik (inflasi), pengangguran, dan pendapatan yang
rendah, maka para ekonom sejak zaman dahulu selalu berfikir bagaimana untuk
mengatasi permasalahan tersebut agar kehidupan segera kembali ke keadaan normal
atau bagaimana cara menghindar dari permasalahan tersebut agar kehidupan tidak
jatuh lebih buruk. Dari hasil berfikir, kemudian melakukan pengamatan, kajian dan
penelitian maka dihasilkan paket kebijakan ekonomi yang kemudian diuji cobakan.
Dampak dari kebijakan ini terus diamati dan dipelajari sehingga dapat diketahui
hubungan antara suatu kebijakan dengan perubahan variabel ekonomi makro. Hasil
dari pengamatan, kajian dan pengalaman yang panjang tersebut maka didapatkan
suatu petunjuk dan arahan umum mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk
mengatasi suatu permasalahan ekonomi tertentu atau kebijakan apa yang harus
6
diambil untuk menghindari terjadinya permasalahan ekonomi yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Tujuan akhir dari semua itu tentu adalah
bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi
kebijakan ekonomi yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Kesejahteraan
masyarakat biasanya diukur dengan menggunakan indicator tertentu yang dapat
dipakai dengan mudah dan dapat mengukur tingkat kesejahteraan masyakarat
dengan akurat. Seperti yang disebut diatas maka indikator umum ekonomi makro
yang biasa dipakai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi.
Apa saja permasalahan ekonomi pada umumnya yang dihadapi?
7
Masalah jangka pendek harus diselesaikan segera oleh pemerintah karena
kalau tidak akan menimbukan ketidakstabilan dalam negara. Inflasi, misalnya
menjadi masalah dalam ekonomi Negara karena inflasi sangat berpengaruh terhadap
tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan inflasi yang tinggi maka pendapatan ril
masyarakat menjadi turun sehingga daya beli berkurang dan kesejahteraan
masyarakat menurun. Jika inflasi tidak dikontrol (harga naik melambung) maka
sama artinya dengan memotong pendapatan seluruh masyarakat. Hal ini jelas akan
menimbulkan keresahan masyarakat, karena berkurangnya kemampuan untuk
melakukan konsumsi.
Pengangguran juga menjadi penting karena tanpa pekerjaan seseorang tidak
bisa melakukan konsumsi karena konsumsi memerlukan income yang didapatkan
dari hasil bekerja. Bila jumlah orang yang menganggur telah begitu banyak maka
dapat menimbulkan keresahan yang dapat mengoncang kestabilan negara, seperti
demonstrasi para pengangur, tindakan kriminal, konflik sosial, dan lain-lain. Hasil
penelitian sosial juga menunjukkan adanya korelasi yang positif antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kejahatan. Artinya bila pengangguran meningkat
maka tingkat kejahatan juga cenderung meningkat. Karena itu pengangguran perlu
diatasi dengan segera. Demikian juga dengan ketimpangan neraca pembayaran
perlu untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap nilai tukar, perdagangan
luar negeri, kepercayaan masyarakat internasional, dan lain-lain. Neraca
pembayaran adalah laporan keuangan yang menunjukkan transaksi barang dan jasa
antara penduduk suatu negara dengan negara-negara lain. Neraca pembayaran yang
deficit dapat menunjukkan bahwa negara tersebut tidak mampu memenuhi
kewajibannya terhadap negara lain sehingga menimbulkan krisis kepercayaan.
Selanjutnya hal ini dapat berengaruh terhadap nilai tukar. Bila nilai tukar tidak
stabil maka dunia bisnis akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan.
Nilai tukar yang tidak stabil akan mempengaruhi perdagangan dan
hubungan ekonomi antar negara.
8
Permasalahan jangka panjang adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara terus menerus. Salah satu cara paling umum untuk peningkatan
kesejahteraan adalah melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kontinue
sepanjang tahun. Pertumbuhan ekonomi akan memperbesar nilai GDP dan
income, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Ini hanya bisa dicapai bila
permasalahan jangka pendek dapat diselesaikan dengan baik, sehingga dalam
jangka panjang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
9
pada saat terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun
1997 teori ekonomi makro Keynesian menawarkan beberapa alternatif pemecahan
untuk mengoreksi keadaan tersebut. Tetapi pada saat lain, misalnya dalam keadan
ekonomi yang stabil dan dalam jangka panjang, mungkin teori makro klasik
lebih cocok untuk diterapkan.
10
ekonomi. Sejauh mana teori diperlukan dalam mengambil suatu kebijakan.
Teori ekonomi pada dasarnya dibangun dari pengalaman-pengalaman yang
dilalui oleh suatu negara atau masyarakat dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu induktif (membangun kesimpulan umum dari keadaan khusus) dan deduktif
(membangun kesimpulan khusus dari keadaan umum). Misalnya teori Keynesian
yang dibangun atas pengalaman resesi (great depression) di Eropah pada tahun
1930an. Berdasarkan pengalaman tersebut Keynesian membuat kesimpulan yang
melahirkan teori Keynesian yang ternyata cukup ampuh untuK menyelesaikan
permasalahan pada masa itu, tetapi belum tentu akan ampuh bila diterapkan pada
waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda. Juga harus diingat bahwa sebagian
besar teori ekonomi tersebut dibangun oleh orang Barat dengan latar belakang sosial
budaya yang ada pada masyarakat Barat yang berbeda dan belum tentu cocok dengan
masyarakat negara lain dimana teori tersebut akan diterapkan. Karena itu sebelum
suatu teori diadopsi perlu dipahami latar belakang dan kondisi sosial masyarakat
dimana teori tersebut lahir dan kondisi dan latar sosial ekonomi dimana teori tersebut
akan diterapkan.
Pada ekonomi terbuka ditambah dengan pasar luar negeri yaitu pasar ekspor dan
11
import. Ekonomi terbuka maksudnya adalah ekonomi yang berinteraksi dengan
ekonomi negara-negara lain melalui perdagangan, aliran uang dan termasuk aliran
manusia. Dalam ekonomi terbuka pasar dalam negeri dengan dengan luar negeri
dihubungkan oleh ekspor dan impor. Ekspor dan impor masing-masing mempunyai
perminataan (demand) dan penawaran (supply) sendiri. Misalnya permintaan
terhadap ekspor Indonesai oleh Jepang akan dipenuhi oleh penawaran ekspor oleh
Indonesai kepada Jepang sehingga kedua kurva demand dan supply ekspor tersebut
akan membentuk harga dan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan. Demikian
juga hal untuk import.
Sejalan dengan pengertian teori ekonomi mikro maka tiap pasar mempunyai
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Aspek utama pasar adalah harga dan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Masing-masing pasar tersebut saling
terhubung melalui tingkat bunga. Perhatikan Gambar 1.1. Pada Bab 6 akan dipelajari
lebih lanjut tentang bunga ini. Secara ringkas yang dipelajari pada masing-masing
pasar tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.
Pada pasar barang yang dipelajari adalah tingkat harga umum dan produksi barang
dan jasa dengan mengamati inflasi, biaya hidup, produksi domestic dan nasional,
income, dan lain-lain. Pada pasar uang yang dipelajari tingkat bunga tabungan,
jumlah uang yang beredar, dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Pada pasar
tenaga kerja yang dipelajari adalah tingkat upah jumlah orang yang bekerja dan tidak
bekerja (menganggur). Pada pasar luar negeri yang dipelajari adalah neraca
perdagangan, term of trade, cadangan devisa dan lain-lain.
Dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya dikelompokkan atas dua kelompok
besar yaitu konsumen dan produsen. Dalam ekonomi makro ada lima pelaku utama
yang menjalankan kegiatan ekonomi di suatu Negara. Harap diingat walaupun
jumlah pelaku ekonomi makro ada lima tetapi semua pelaku tersebut bisa juga di
sederhanakan menjadi dua kelompok seperti dalam ekonomi mikro, yaitu produsen
12
dan konsumen. Keduanya, produsen dan konsumen, melakukan fungsi yang berbeda
pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbeda. Kelima pelaku tersebut
adalah:
13