Anda di halaman 1dari 15

KESADARAN & KOGNISI

Yosua Unmehopa
Kesadaran atau Sensorium

• Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi


rangsang dari luar maupun dari dalam diri

• Gangguan kesadaran seringkali merupakan pertanda


kerusakan organik pada otak
Tingkat Kesadaran
 Kompos Mentis  derajat optimal dari kesigapan mental
individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun
dalam dirinya

 Apatia  derajat penurunan kesadaran, yakni individu


berespon lambat terhadap stimulus dari luar

 Somnolensi  keadaan kesadaran menurun yang cenderung


tidur (tampak selalu mengantuk dan lambat terhadap
stimulus)
Tingkat Kesadaran
 Sopor  Derajat penurunan kesadaran berat (nyaris tidak
berespon terhadap stimulus dari luar/respon minimal
terhadap rangsangan kuat)

 Kesadaran berkabut  perubahan kualitas kesadaran yakni


individu tidak mampu berpikir jernihdan berespon secara
memadai terhadap disekitarnya

 Delirium  perubahan kualitas kesadaran yang disertai


gangguan fungsi kognitif luas
Tingkat Kesadaran
 Kesadaran seperti mimpi (dream like state)  gangguan
kualitas kesadaran yang terjadi pada serangan epilepsi
psikomotor. Individu tidak menyadari apa yang dilakukan

 Twilight state  keadaan perubahan kualitas kesadarn yang


sering disertai halusinasi. Sering terjadi pada gangguan
kesadaran oleh sebab gangguan organik
KOGNISI
 Kemampuan untuk mengenal/ mengetahui benda atau
keadaan atau situasi, yang dikaitkan dengan pengalaman
pembelajaran dan kapasitas intelejensi seseorang
 Yang termasuk fungsi kognisi adalah :
 Memori/daya ingat
 Konsentrasi/perhatian
 Orientasi
 Kemampuan berbahasa
 Berhitung, visuospatial
 Fungsi eksekutif
 Abstraksi
 Taraf intelejensi
Perhatian/Konsentrasi
 Usaha untuk mengarahkan aktivitas mental pada
pengalaman tertentu
 Gangguan perhatian meliputi : ketidakmampuan
memusatkan perhatian, mempertahankan perhatian
ataupun mengalihkan perhatian
 Terdapat beberapa jenis gangguan perhatian/konsentrasi;
 Distraktibilitas
 Inatensi selektif
 Kewaspadaan berlebih
Perhatian/Konsentrasi

• Distraktibilitas  ketidakmampuan individu untuk


memusatkan dan mempertahankan perhatian

• Inatensi selektif  ketidakmampuan memusatkan perhatian


pada objek atau situasi tertentu

• Kewaspadaan berlebih (hipervigilance)  pemusatan


perhatian yang berlebihan terhadap stimulus eksternal dan
internal sehingga penderita tampak sangat tegang
Orientasi
• Kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi
sebagaiman adanya

• Dibedakan atas orientasi personal/orang yaitu kemampuan


untuk mengenali orang-orang yang sudah dikenalnya.
Orientasi ruang/spatial yaitu kemampuan untuk mengenali
tempat dimana ia berada. Orientasi waktu yaitu kemampuan
individu untuk mengenali secara tepat waktu dimana individu
berada
Memori/Daya ingat
 Proses pengolahan informasi, meliputi perekaman-
penyimpanan-dan pemanggilan kembali
 Terdapat beberapa jenis gangguan memori/daya ingat :
 Amnesia  anterograd & retrograd
 Paramnesia
Amnesia
 Amnesia  ketidakmampuan mengingat sebagian atau
seluruh pengalaman masa lalu

 Berdasarkan waktu kejadian, amnesia dibedakan menjadi ;


 Amnesia anterograd  apabila hilangnya memori terhadap
pengalaman/informasi setelah titik kejadian
 Amnesia retrograd  hilangnya memori terhadap
pengalaman/informasi sebelum titik waktu kejadian
Paramnesia
 Sering disebut ingatan palsu, yakni terjadi distorsi ingatan dari
informasi/pengalaman yang seesungguhnya. Dapat
disebabkan oleh faktor organik di otak
 Beberapa jenis paramnesia antara lain :
 Konfabulasi
 Deja Vu
 Jamais Vu
 Hiperamnesia
 Screen memory
 Letologika
Paramnesia
 Konfabulasi  ingatan palsu yang muncul untuk mengisi
kekosongan memori
 Deja Vu  suatu ingatan palsu terhadap pengalaman baru
 Jamais Vu  kebalikan dari Deja Vu, yaitu merasa asing
terhadap situasi yang justru pernah dialaminya
 Hiperamnesia  ingatan yang mendalam dan berlebihan
terhadap suatu pengalaman
 Screen memory  secara sadar menutupi ingatan akan
pengalaman yang menyakitkan atau traumatis dengan ingatan
yang lebih dapat ditoleransi
• Berdasarkan rentang waktu individu kehilangan daya ingatnya,
dibedakan menjadi ;
 Memori segera (immediate memory)
 Memori baru (recent memory)
 Memori jangka menengah (recent past memory)
 Memori jangka panjang
• Memori segera (immediate memory)  kemampuan
mengingat peristiwa yang baru saja terjadi yakni dalam
rentang waktu beberapa detik sampai beberapa menit

• Memori baru (recent memory)  ingatan terhadap


pengalaman/informasi yang terjadi dalam beberapa hari
terakhir

• Memori jangka menengah (recent past memory)  ingatan


terhadap peristiwa yang terjadi selama beberapa bulan yang
lalu

• Memori jangka panjang  ingatan terhadap peristiwa yyang


sudah lama terjadi (bertahun-tahun lalu)

Anda mungkin juga menyukai