Anda di halaman 1dari 11

PLENO MODUL 3

BERSIN
SKENARIO
Seorang ibu rumah tangga berusia 25 tahun
hendak menempati rumah barunya di
kawasan penfui. Sebelum menempati
rumah tersebut, si ibu berniat membersihkan
rumah terlebih dahulu. Namun saat
menyapu lantai bersin bersin. Setelah selesai
menyapu lantai bersin si ibu hilang dengan
sendirinya.
Sistem Imun innate-adaptive
HIPERSENSITIVITA
S
Sistem imun adaptif memiliki peranan atau fungsi penting untuk pertahanan tubuh
melawan infeksi mikroba, tetapi dalam beberapa kondisi respon imun juga dapat

•Hipersensitivitas Tipe 1
menyebabkan kerusakan jaringan tubuh maupun penyakit. Hal ini terjadi akibat dari
respon imun yang berlebihan dan tak terkontrol saat melawan antigen asing, yaitu

•Hipersensitivitas Tipe 2
mikroba dan non infeksius environmental antigen. Faktor mendasar yang dapat
menentukan manifestasi klinis hipersensitivitas adalah tipe respon imun dan faktor
alamiah
•Hipersensitivitas Tipe 3
serta lokasi antigen.
patomekanisme yang berbeda beda.
Terdapat 4 tipe hipersensitivitas dengan

•Hipersensitivitas Tipe 4
MEKANISME BERSIN
RHINITIS ALERGI
 Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun 2001,
rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen
y a n g d i p e r a n t a r a i o l e h I g E .
Anamnesis

Untuk rinitis alergi yang paling penting untuk digali adalah :


 Mencari kemungkinan alergen penyebab
 Keterangan tentang tempat tinggal, lingkungan sekolah
/ tempat kerja penderita
 Keterangan mengenai hobi penderita
 Riwayatpengobatan( respon perbaikan&efek samping
),serta kepatuhan penderita.
 Riwayat atopi pasien dan keluarga
Pemeriksaan Fisik

 Pada muka biasanya ditemukan Allergic


shiner, Allergic salute, Allergic crease.

 Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan


mukosa edem, basah,berwarna pucat atau
livid dengan konka edema dan sekret yang
encer dan banyak, bening dan
encer.Kemudian konka inferior hipertrofi.
Pemeriksaan Penunjang
 In vivo :
 Tes kulit :
 Tes cukit/tusuk (Prick test), Multi test
 Intradermal
 SET (skin end point titration)

 In vitro :
 IgE total : untuk skrining, bukan alat diagnostik
 IgE spesifik
 Sitologi hidung : eosinofil > 5 sel/LPB
 DPL : eosinofil meningkat
 Tes Provokasi : tidak sesuai klinis dan hasil tes cukit, tidak rutin, penelitian
 Radiologis (Foto SPN, CT-Scan, MRI) :
 Tidak untuk diagnosis rinitis alergi
 Indikasi : Untuk mencari komplikasi sinusitis/polip, tidak ada respon terhadap terapi, direncanakan tindakan
operatif
Terapi
 Terapi medikamentosa
Antihistamin
Kombinasi Antihistamin-Dekongestan
Ipratropium Bromida
Kortikosteroid

 Terapi lainnya
 Anti IgE (recombinant humanized monoclonal antibody , Omalizumab) : subkutan 3- 4
mgg
 Imunoterapi:
 Operatif : konkotomi pada konka hipertrofi berat dan kauterisasi sudah tidak
menolong, sinusitis & polip nasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai