NERVOSA
PRESENT BY GROUP 4
Our Agenda
Meaning Impact
01 04
Causes Treatment
02 05
2
WHAT IS THE MEANING OF??
Anoreksia nervosa, atau biasa disebut anoreksia, adalah berasal dari bahasa Yunani
Pengejaran tanpa lelah kekurusan tubuh dengan menciptakan kelaparan diri sendiri
bahkan sampai pada kematian. Bruch (1973)
Anoreksia nervosa dapat diartikan sebagai gangguan makan karena adanya keinginan
yang keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dan ditandai oleh penurunan berat
badan yang yang ekstrim dengan cara sengaja melaparkan diri.
Anoreksia nervosa merupakan suatu masalah kesehatan jiwa yang mana pengidapnya
terobsesi untuk memiliki tubuh kurus dan sangat takut jika mereka terlihat gemuk.
3
Some Causes
Terjadi masalah pada sistem hormon Gangguan makan, anoreksia nervosa sering kali
berkembang dari adanya konflik dalam keluarga
(Fairbun dkk, 1997; Wonderlich dkk, 1997)
4
HERE IS THE SYMTOMS
5
1. Sangat takut menjadi gemuk
walaupun sebenarnya berat badan telah
berada dibawah normal.
2. Mengalami gangguan dalam
menerima berat badan atau bentuk
tubuhnya yang pada akhirnya
mempengaruhi penilaian terhadap berat
badan atau bentuk badannya.
6
TOO MUCH IMPACTS TO YOUR BODY
•Konstipasi
•Gagal jantung
7
TREATMENTS, TREAT ANOREXIANS BETTER
8
NURSING CARE FOR ANOREXIANS
HERE WE GO!
PENGKAJIAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Identitas pasien 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 1. Buat tujuan berat badan minimum dan kebutuhan nutrisi 1. Malnutrisi adalah kondisi gangguan minat yang
menyebabkan depresi, agitasi an mempengaruhi fungsi
kebutuhan tubuh berhubungan dengan harian. kognitif / pengambilan keputusan. Perbaikan status
tidak adekuatnya intake nutrisi, nutrisi meningkatkan kemampuan berpikir dan kerja
2. Kolaborasi pemberian terapi nutrisi dalam program
ketidakinginan untuk makan. psikologis.
pengobatan rumah sakit sesuai indikasi. 2. Pengobatan masalah dasar tidak terjadi tanpa perbaikan
Tujuan : Nutrisi seimbang sesuai status nutrisi. Perawatan di rumah sakit memberikan
3. Berikan makan sedikit dan makanan kecil tambahan,
kebutuhan tubuh. kontrol lingkungan dimana masukan makanan, obat, dan
yang tepat. aktivitas dapat dipantau.
Kriteria hasil :
4. Buat pilihan menu yang ada dan izinkan pasien untuk 3. Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu
cepat setelah periode puasa.
•Pemenuhan nutrisi terpenuhi dengan mengontrol pilihan sebanyak mungkin. 4. Pasien yang meningkat kepercayaan dirinya dan merasa
adekuat. mengontrol lingkungan lebih suka menyediakan makanan
5. Siapkan untuk / bantu ECT bila diindikasikan. Bantu
untuk makan.
•Menunjukkan peningkatan berat badan pasien memahami ini bukan sebagai hukuman. 5. Pada kasus jarang dan sulit dimana malnutrisi
mencapai rentang yang diharapkan berat/mengancam hidup, seri ECT jangka pendek dapat
6. Pertahankan jadwal penimbangan berat badan teratur,
individu. memampukan pasien untuk mulai makan dan
seperti Minggu, Rabu, dan Jumat sebelum makan pagi memungkinkan dapat mengikuti psikoterapi.
pada pakaian yang sama, dan gambarkan hasilnya. 6. Memberikan catatan lanjut penurunan dan/atau
peningkatan berat badan yang akurat. Juga menurunkan
7. Awasi program latihan dan susun batasan aktivitas fisik. obsesi tentang peningkatan dan/atau penurunan.
Tulis aktivitas/tingkat kerja (jalan-jalan dan sebagainya). 7. Latihan sedang membantu dalam mempertahankan tonus
otot/berat badan dan melawan depresi. Namun pasien
dapat latihan terlalu berlebihan untuk membbakar kalori
11
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
2. Keletihan berhubungan dengan
malnutrisi.
1. Ajarkan pasien pengaturan aktivitas 1. Pengetahun pasien tentang teknik
Tujuan : Klien akan beradaptasi dengan
keletihan
dan teknik manajemen waktu untuk penghematan energi secara jelas
mencegah keletihan. dapat meningkatkan kemungkinan
Kriteria Hasil : untuk diterapkan.
2. Lakukan kolaborasi perujukan ke
•Klien dapat menggunakan teknik perawatan psikiatrik jika sangat 2. Penanganan dari segala aspek
penghematan energi. mengganggu hubungan klien dengan termasuk psikologinya akan
•Klien dapat mengadaptasi gaya hidup orang lain. meningkatkan keefektifan terapi.
sesuai dengan tingkat energi yang 3. Pantau bukti adanya keletihan fisik 3. Pemantaun secara berkala membuat
dimiliki. dan emosi yang berlebihan pada penatalaksanaan dapat segera
•Klien melaporkan bahwa energi
pasien. dilakukan jika terjadi masalah.
terpulihkan setelah istirahat. 4. Dukung pasien dan keluarga untuk 4. Perasaan yang berhasil diungkapkan
mengungkapkan perasaan dapat mengurangi beban masalah
•Klien dapat mengindentifikasi faktor
sehubungan dengan keletihan yang yang dialami.
psikologis dan fisiologis yang dapat
menyebabkan keletihan.
terjadi
12
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
3. Harga diri rendah situasional
berhubungan dengan merasa bentuk 1. Dalam hubungan membantu, pasien dapat
1. Buat hubungan terapeutik perawat
tubuh tidak ideal mulai untuk mempercayai dan mencoba
dengan pasien.
pemikiran dan perilaku baru.
Tujuan : Pasien merasa percaya diri 2. Tingkatkan konsep diri tanpa 2. Pasien melihat diri sebagai lemah-harapan,
dengan kondisi tubuhnya. penilaian moral. meskipun bagian pribadi merasa kuat dan
Kriteria Hasil : 3. Biarkan pasien menggambarkan dapat mengontrol.
dirinya sendiri. 3. Memberikan kesempatan mendiskusikan
•Klien dapat membuat gambaran diri persepsi pasien tentang diri/gambaran diri dan
4. Bantu pasien untuk melakukan kontrol kenyamanan situasi individu.
lebih nyata.
pada area selain dari 4. Perasaan tak efektif pribadi, harga diri rendah,
•Klien dapat mengakui diri sebagai makan/penurunan berat badan, missal dan perfeksionisme sering menjadi bagian dari
individu. manajemen aktivitas harian, pilihan masalah. Pasien merasa tak berdaya untuk
mengubah dan memerlukan bantuan untuk
•Klien dapat menerima tanggung jawab kerja/kesenangan.
metode pemecahan masalah kontrol situasi
untuk tindakan sendiri. 5. Libatkan dalam terapi kelompok. hidup.
6. Waspadai ide bunuh diri/perilaku. 5. Memberikan kesempatan untuk bicara tentang
perasaan dan mencoba perilaku baru.
6. Cemas/panic terus-menerus tentang
peningkatan berat badan, depresi, perasaan tak
berdaya dapat menimbulkan usaha bunuh diri,
khususnya bila pasien impulsive. 13
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
4. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
berhubungan dengan 1. Identifikasi rencana untuk 1. Melibatkan pasien dalam rencana untuk
ketidakseimbangan intake cairan secara
memperbaiki ketidakseimbangan,
oral dengan pengeluaran cairan. meningkatkan/mempertahankan
memperbaiki kesempatan untuk berhasil.
Tujuan : Elektrolit tubuh seimbang. keseimbangan cairan optimal, missal
2. Dapat diperlukan untuk mencegah disritmia
Kriteria hasil : jadwal masukan cairan.
jantung.
•Mempertahankan/menunjukkan
2. Kolaborasi penambahan kalium, oral 3. Indikator keadekuatan volume sirkulasi.
perubahan keseimbangan cairan,
dibuktikan oleh haluaran urine adekuat, atau IV sesuai indikasi. Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan
tanda vital stabil, membrane mukosa resiko jatuh/cedera segera setelah perubahan
3. Awasi tanda vital, pengisian kapiler,
lembab, turgor kulit baik.
posisi.
status membrane mukosa, turgor kulit.
4. Pasien tidak mengkonsumsi cairan sama
4. Awasi jumlah dan tipe masukan
sekali mengakibatkan dehidrasi atau
cairan. Ukur haluaran urine dengan mengganti cairan untuk masukan kalori yang
akurat. berdampak pada keseimbangan elektrolit.
14
EVALUATION IS THE LAST STEP
Pernyataan motivasi kuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan pasien dapat
mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
15
Thank you!
Any questions?