Anda di halaman 1dari 26

Sterilisasi

Kelompok :
Indah Ambar Ayu Pratiwi : A 143 007
Mira Enmiliana : A 131 073
Pengertian Sterilisasi

 Menurut Lay dan Hastowo (1992),  Sterilisasi : Suatu proses baik


sterilisasi merupakan suatu proses secara menghilangkan atau
untuk mematikan semua mengiliminasi semua mikroba
mikroorganisme yang hidup. hidup dan spora dari suatu larutan
atau padatan
Manfaat Sterilisasi

 Menurut dadang (2013) sterilisasi dianggap penting karena memiliki manfaat –


manfaat membantu kita dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
mikroorganisme
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah bahan maknan menjadi rusak
 Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industry
 Mengetahui macam – macam metode untui sterilisasi
Faktor Sterilisasi

 Ukuran populasi mikroorganisme


 Komposisi kumpulan mikroorganisme
 Temperatur
 Konsentrasi agensia antimikroba atau intensitas perlakuanya
 Kondisi lingkungan, seperti pH, viskositas medium dan konsentrasi bahan
organik
Metode Metode Sterilisasi
Sterilisasi Fisik  Sterilisasi basah adalah sterilisasi
yang menggunakan air yang di
Sterilisasi kering dengan sterilisasi
panaskan. Biasanya yang di
panas atau kering merupakan metode
gunakan adalah air yang mendidih
yang relative tidak mahal.
sehingga mengeluarkan uap panas
Mikroorganisme dapat tumbuh pada
yang menjadi salah satu proses
berbagai temperature, tetapi
dalam melakukan kegiatan
pertumbuhanya dapat di hambat atau
sterilisasi. Fungsi air pada proses
di hentikan bila suhu tumbuhnya
ini adalah dalam proses denaturasi.
maksimum di naikkan maka akan
Denaturasi adalah proses di mana
terjadi perubahan molekul organiknya
protein atau asam nukleat
sehingga mikroba tersebut akan mati.
kehilangan struktur tersier dan
Dalam Sterilisasi kering ada dua struktur sekunder.
tekhnik yang di gunakan yaitu :
1. Pemanasan
2. Pemanasan dengan oven
Otoklav

 Otoklav sebagai alat sterilisasi yang  Perebusan (Pindahan) Air


memiliki banyak kelebihan di
 Tekhnik sterilisasi pendidihan
bandingkan alat yang lainya.
dengan air akan dapat membunuh
Kelebihanya antara pemanasan
mikroorganisme dengan cara
berlangsung cepat, mempunyai
mengkoagulasikan dan
daya tembus, dan menghasilkan
mendenaturasi protein sel
kelembapan tinggi.
mikroba.
Sterilisasi Fraksi

 Sterilisasi fraksi juga di namakan sterilisasi intermitten. Metode ini dengan


mendidih medium dengan suhu 100 dengan uap beberapa menit saja, selama
3 hari berturut – turut.
Sterilisasi dengan radiasi

 Sinar Ultraviolet
 Mikroorganisme yang ada di udara dapat di bunuh penyinaran yang di lakukan
oleh sinar ultraviolet. Panjang gelombang yang dapat membunuh
mikroorganisme sekitar 220 – 290 nm.
Sterilisasi Mekanik

 Sterilisasi dengan filtrasi


 Beberapa bahan khususnya fluida biologis seperti serum hewan, enzim,
vitamin, dan antibiotik bersifat termolabil (mudah rusak karena panas). Maka
satu – satunya cara untuk sterilisasi adalah dengan filtrasi. Bakteri tidak akan
akan mati dalam proses filtrasi, tapi secara fisik akan terpisah dari yang
lainya.
Tipe filter

 Filter anorganik terbuat dari asbestos, porselon, dan gelas (kaca).


 Filter organik filter ini terbuat dari diatom (tanah diatom).
 Filter Chamberland, terbuat dari persolen.
 Fritted Glass filter, terbuat dari kaca.
 Pada bagian sterilisasi dengan cara  Sterilisasi Gas
filtrasi terdapat proses yang di
 Merupakan pilihan lain yang di
sebut dengan proses aseptis. Proses
gunakan untuk sterilisasi alat atau
aseptis adalah suatu kegiatan yang
bahan yang sensitive terhadap
mengupayakan tidak terdapat
panas. Gas yang di gunakan
kontaminasi organisme lain pada
umumnya adalah gas etilen oksida.
pekerjaan yang sedang di lakukan.
Sterilisasi Gas

 Beberapa parameter sterilisasi gas  Metode Sterilisasi Kimia


Et-O mencakup :
 Adalah proses dengan penambahan
 Semakin tinggi konsentrasi gas zat kimia.
umumnya memerlukan waktu
 Antiseptik adalah zat kimia yang di
untuk proses sterilisasi semakin
pakai untuk tujuan mencegah
cepat.
terjadinya pembusukan/mencegah
 Kelembapan mampu meningkatkan infeksi. Biasanya antiseptik di
daya penetrasi gas. pakai terhadap jaringan hidup.
 Waktu siklus satu kali proses  Zat – zat antiseptik yaitu asam,
sterilisasi sekitar 2 – 6 jam alkali, fenol, halogen dan alkohol
tergantung pada suhu dan
konsentrasi.
Cara memilih metode sterilisasi yang
tepat
 Produk steril haruslah memiliki bahan yang stabil
 Jenis mikroba/mikroorganisme yang akan di sterilkan
 Berdasarkan ketahanan suatu bahan terhadap panas. Ada dua pendekatan
yang bias menjamin sterrilisasi
 Pendekatan dengan sterilisasi di tujukan untuk bahan yang tahan panas.
Sebaliknya, proses aseptik di pakai untuk material yang rentan panas dan di
mulai sejak awal pembuatan produk.
 Uji sterilisasi di lakukan terhadap produk  Salah satu tujuan uji sterilisasi pembuatan
yang sebelumnya mengalami proses sediaan steril untuk meminimalkan
pensterilan yang telah di berlakukan. ketidak percyaan terhadap pengujian
produk akhir. Tiga prinsip yang terlibat
Hasilnya membuktikan bahwa prosedur dalam proses uji sterilisasi sediaan steril
dapat di ulang secara efektif tetapi adlah :
umumnya di setujui bahwa control yang
di laksanakan selama proses validasi  Untuk membuat sterilitas ke dalam
memberikan jaminan lebih efektifnya sediaan
proses sterilisasi. Uji ini di lakukan  Untuk menunjukkan tingkat kemungkjinan
terhadap sampel yang di pilih untuk maksimum yang pasti di mana proses dan
mewakili keseluruhan lot bahan tersebut. metode sterilisasi memiliki sterilisasi yang
Sampel bias diambil dari kemasan atau terpercaya terhadap semua unit dari
batch sediaan.
wadah akhir suatu produk, atau sebgai
bagian dari tangkai bulk cairan atau dari  Untuk memberikan jaminan ang lebih luas
bahan bulk lainya (lachman dkk.,2008). dan mendukung dan hasil dari uji sterilitas
sediaan akhir.
Kelompok
Pirogen dan sifat Metode
pirogen
Pirogen
Pirogen adalah hasil dari pertumbuhan mikroba

pyro = keadaan yang berhubungan dengan panas


Gen = membentuk atau menghasilkan.

Yang berarti, Pirogen adalah suatu produk mikroorganisme,


terutama dari bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan
demam apabila masuk ke dalam tubuh.

Pirogen merupakan substansi yang dapat mencemari sediaan


farmasi.
Kelompok Pirogen  Pirogen endogen
Faktor-faktor yang berasal dari
dalam tubuh kita sendiri sebagai
reaksi kekebalan melawan kuman
penyakit yang masuk ke tubuh.
Misalnya, interleukin-1 (IL-1),
interleukin-6 (IL-6), alpha-
interferon, dan tumor necrosis
Pirogen Pirogen factor (TNF).
Endogen Eksogen  Pirogen eksogen
Pirogen eksogen merupakan faktor
eksternal tubuh yang menyebabkan
gangguan pada fungsi tubuh
manusia.
Misalnya, bagian dari sel bakteri
dan virus. Selain itu, bisa juga
berupa zat racun (toksin) yang
dihasilkan oleh bakteri atau virus
tertentu.
Tidak di pengaruhi oleh
bakterisida yang biasa Tidak menguap

Larut dalam air (tidak bisa BM sekitar 15.000-


memakai penyaring bakteri) 4.000.000

Termostabil Sifat Umumnya


(200°C)
Pirogen berukuran 1-50µm
 Depirogenasi Endotoksin dengan Inaktivasi
1. Depirogenasi menggunakan Hidrolisis Asam
Dipirogenasi (menghilangkan pirogen Basa / Alkali
dari suatu larutan atau vial obat)
Menghilangkan aktivasi biologi dari
dapat dicapai dengan 2 cara : lippolisakarida bakteri dengan aktivasi lemak A.
Lemak A adalah rantai inti polisakarida (2 keto 3
asam dioksiketon).
2. Inaktivasi Oksidasi
dapat ditemukan ketika sel Salmonella Typosa
menghilangkan kapasitas produksi demam ketika
dicuci dengan H2O2.
Dengan
Dengan 3. Alkilasi
menghilangkan
menginaktivasi
endotoksin Endotoksin dengan bahan pengalkil dapat
menurunkan pirogenitas. endotoksin dihilangkan
dengan asam anhidrat. Grup yang sama
dilaporkan lapisan diturunkan ketika endotoksin
digunakan dengan subsinat anhidrat. Disamping
mekanisme reaksi ini secara perlahan dengan
asetilasi.
Perlakuannya dapat di lakukan dengan panas
kering, dengan panas lembab., Radiasi ionisasi,
Poliniksin B, LAL (Limolas Amobacyte Lisate).
 Despirogenasi dengan Menghilangkan Endotoksin
Menggunakan Destilasi, Pembilasan, Ultrafiltrasi,
Osmosa bolak balik, Karbon aktif, Daya tarik
elektrosatik dengan jalan modifikasi media, Daya
tarik hidrofobik pada media hidrofobik.
 1. Rabbit test  2. Uji LAL (Limulus Amebocyte
• Rabbit Test Lysate)
Metode Tes biologis menggunakan
Metode spesifik untuk bakteri
Uji • LAL Test
kelinci sebagai hewan uji,
karena kelinci sangat endotoksin, hanya untuk pirogen
Pirogen sensitif terhadap pirogen. yang signifikan pada kebanyakan
pabrik farmasetikal dan
peralatan medis.

 Uji pirogen menggunakan kelinci  Uji pirogen menggunakan tes LAL


sehat yang telah dijaga dalam didasarkan pada mekanisme primitif
keadaan lingkungan dan makanan penggumpalan darah dari kepiting.
yang tepat sebelum dilakukan uji. Berberapa enzim diletakkan pada sel
Temperatur normal atau darah amoeba kepiting yang dipicuh oleh
temperatur control diukur untuk endotoksin perpanjangan koagulasi
tiap hewan yang akan digunakan. enzimatik yang di akhiri dengan produksi
Temperatur ini digunakan sebagai
dasar penentuan setiap kenaikan di gel protenose.
temperature yang ditimbulakan
akibat dari penyuntikan larutan Test harus dihindarkan dari kontaminasi
yang akan diuji. Kelinci-kelinci antimikroba sebelum dihindarkan, test ini
yang digunakan temperaturnya penting untuk memastikan bahwa tidak
tidak boleh berbeda lebih dari 1°C, ada factor campuran dalam sediaan,
satu dengan yang lainnya, dan peralatan tidak menyerap endotoksin
temperatur tubuh tersebut (seperti pada beberapa plastic) dan
diperkirakan tidak akan meningkat. sensitifitas dari lisat diketahui.
Prosedur Uji Pirogen
Rabbit Test LAL Test
Suntikkan produk yang akan diuji pada vena
Reagen test LAL disediakan dengan
telinga setiap kelinci sebanyak 10 ml per kg
berat badan, selesaikan tiap suntikan dalam lyopilisasi sel di mubasit limulus.
waktu 10 menit dihitung dari awal Volume setara reagen LAL dan
pemberian. Catat temperature pada 1,2, dan larutan test (0,1 mikron per
3 jam sesudah penyuntikan. Bila masing- masing-masing)dicampurkan dalam
masing kelinci tidak ada ynag temperaturnya gelas tube test elipirogenasi. Tube
meningkat 0,6°C atau lebih dari temperatur diinkubasikan pada suhu 37°C
control masing-masing, dan jika hasil
penjumlahan kenaikan temperatur dari 3
selama 1 jam, setelah test wadah
kelinci tidak lebih dari 1,4°C. Maka zat yang dibaca. Tube diambil dari incubator
diuji memenuhi persyaratan bebas pirogen. dan diubah. Bekuan oleh yang
Jika kelinci-kelinci menunjukkan kenaikan rusak mengandung energy padatan
temperature 0,6°C atau lebih atau hasil merupakan faktor dari test positif.
penjumlahan kenaikan temperature 3 kelinci Ketika digunakan pada bagian ini
lebih dari 1,4°C, ulangi dengan menggunakan
5 kelinci lain. Jika tidak lebih dari 3 dari 8
bekuan gel uji awalnya, melewati
kelinci, masing-masing menunjukkan test kegagalan dibatasi dan reagen
kenaikan temperature 0,6°C atau lebih dan sensitive LAL.
jumlah kenaikan temperature 8 kelinci tidak
lebih dari 3,7°C, maka larutan memenuhi
persyaratan bebas pirogen.
Eliminasi (penghilangan) Pirogen
 Pirogen dapat di hancurkan dengan panas tinggi, yaitu oksidasi
atau membakar pada suhu tinggi 250°C selama 30 – 40 menit
atau 170 – 180 °C selama 3 – 4 jam. Tetapi metode ini tidak
praktis untuk larutan, hanya praktis untuk pirogen yang
mencemari alat gelas atau kontainer logam
Metode Uji Sterilitas

Inokulasi langsung ke Teknik Penyaringan Membran


dalam media
Uji inokulasi langsung digunakan untuk Berguna untuk cairan dan serbuk yang dapat larut
melakukan uji aktivitas bakteriostatik (bersifat bakteriostatik maupun fungiostatik)
dan fungistatik. Prosedur dari inokulasi untuk memisahkan suatu mikroba kontaminan
dari penghambat pertumbuhan, dan kemudian
langsung sebagai berikut: berguna untuk bahan seperti minyak, salep atau krem
 Encerkan biakkan bakteri dan jamur tidak yang dapat melarut kedalam suatu larutan
pengencer bukan bakteriostatik atau bukan fungistik,sert
kurang dari galur mikroba seperti pada a berguna untuk uji sterilitas permukaan atau lumen
uji fertilitas. kritis alat-alat kesehatan.
 Inokulasi media dengan uji sterilitas 10 m Penyaringan dengan membran dapat memisahkan
ikroba hingga 100 mikroba viabel. makromolekul dan koloid dari larutannya.
 Tambahkan sejumlah tertentu bahan ke Prinsip teknik filtrasi membran ini adalah dengan
dalam setengah dari jumlahwadah yang menyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat
mengandung inokulum dan media tipis dan terbuat dari bahan sejenis selulosa. Sel-sel yang
terdapat pada sampel akan terjebak dari peralatan
 Inkubasi wadah pada suhu dan kondisi filtrasi kedalam cawan petri berisi media. Kertas
yang sesuai tidak kurangdari 7 hari membran ini bersifat solid sehingga dapat menahan sel
yang terjebak tetap pada posisinya.
Gambar alat uji filtrasi membran
Cara Kerja Alat Uji Membran
Langkah awal yang di lakukan ialah memotong membran yang telah jadi dengan diameter 2
inchi, letakkan membran pada sambungan pipa sekunder yang letaknya di bawah stop kran, lalu
pasang penguncinya, dan pastikan stop kran dalam keadaan tertutup. Hidupkan pompa dengan
menekan tombol on, selanjutnya pompa akan menyedot sampel air yang akan di uji yang berada
di tempat penampungan yang selanjutnya akan di alirkan menuju pipa penampungan dengan
posisi horizontal, pipa akan mengalirkan air menjadi beberapa saluran pipa dengan masing
masing membran di dalamnya. Gaya gravitasi akan membuat air memenuhi sampai dengan stop
kran. Buka stop kran dengan perlahan, kemudian air akan di filtrasi oleh membran dan menetes
ke penampungan untuk di uji kandungannya. Jaga agar tekanan dalam pipa tidak melebihi batass
yang telah di tentukan, maka putar stop kran ke posisi off dan kelebihan tekanan akan di
keluarkan. Apabila tekanan sudah normal maka buka kembali stop kran, hasil tetesan akan di
tampung di masing-masing gelas kimia (beakerglass) yang nantinya akan di uji kekeruhan dan
kandungan mikrobiologinya.
Kesimpulan
Pirogen merupakan substansi yang dapat mencemari sediaan
farmasi, oleh karena itu uji sterilitas di perlukan untuk
meminimalisir keberadaan pirogen pada suatu sediaan supaya
pirogen tersebut tidak masuk ke dalam tubuh yang apabila masuk
kedalam tubuh dapat menyebabkan demam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai