SITUASI, TATALAKSANA
& PERMASALAHANNYA
Kerusakan sendi
(arthropathy)
Dibedakan menjadi:
• Hemophilia A : defisiensi faktor VIII
• Hemophilia B : defisiensi faktor IX
Perdarahan spontan,
Berat <1% (<0,01) (sendi, otot)
Perdarahan spontan
Sedang 1%-5% (0,01-0,05) sesekali.
Perdarahan karena trauma
atau operasi biasa
Perdarahan masif setelah
Ringan 5%-40% (0,05-0,40) trauma berat atau operasi
Perdarahan otot
Perdarahan otot paha/betis gluteus :
-nyeri -nyeri
-gangguan mobilitas -bengkak
-hati-hati : sindrom -gangguan mobilitas
kompartemen
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3 rd ed. 2010
Perdarahan sendi (hemartrosis)
Advanced hemarthrosis :
-bengkak, nyeri Gunakan alat
-palpasi : lebih hangat drpd bantu/crutches
daerah sekitarnya
-sendi tidak dapat
digerakkan
Early onset
hemarthrosis :
-sensasi awal/aura Jari tangan & kaki juga
-bengkak, nyeri dapat mengalami
-gerakan sendi terbatas hemartrosis
Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3 rd ed.
Tatalaksana terpadu
Seyogyanya dikelola bersama secara komprehensif
• Hematologi Anak
• Hematologi Dewasa
• Bedah Tulang dan Traumatologi
• Unit Rehabilitasi Fisik
• Gigi Mulut
• Psikiatri
• Patologi Klinik
• Bank Darah
• Ahli gizi (dietetician)
• Perawat Hemofilia
• Farmasi dan lain-lain
Di RSCM dibentuk pada tahun 1997 (TPTH)
Tatalaksana perdarahan
Terapi sulih/Replacement (definitif)
1. Cryoprecipitate
2. Konsentrat faktor VIII/IX
3. Bypassing agent (factor VIIa) inhibitor
Penanganan komplikasi
Cryoprecipitate
Faktor VIII (plasma derived, recombinant)
Faktor IX (plasma derived, recombinant)
(BPJS dan donasi WFH)
Faktor VIIa (recomb., bypassing agent), khusus
bila terdapat inhibitor
Permasalahan yang masih ada
Evaluasi
Program Kerja
TUJUAN
• Pemetaan sumber daya kesehatan (baik dokter anak, penyakit dalam,
rehabilitasi medik, ortopedi, dokter gigi, patologi klinik, perawat
fisioterapi, dan teknisi laboratorium)
• Memiliki data hemofilia yang akurat, detail, terkini
• Pemerataan fasilitas diagnostik dan terapi hemofilia di seluruh daerah
di Indonesia
• Pengembangan Tata Laksana Hemofilia Terpadu di faskes III di seluruh
Indonesia
• Kajian dan pengembangan riset kedokteran di bidang hemofilia
• Pengembangan analisis health economics pengobatan hemofilia
• Semua RS menerapkan kebijakan yang sama terkait hemofilia
Kualitas
Kualitaspenyandang
penyandangHemofilia
Hemofilialebih
lebihbaik
baik
Informasi mengenai hemofilia
NORTH
ACEH NORTH
SUMATERA
EAST SULAWESI
KALIMANTAN
KEPRI
RIAU
WEST
SUMATERA
SOUTH
SUMATERA
BANTE
N
EAST
CENTRAL JAVA BAL SOUTH
JAVA I SULAWESI
YOGYAKARTA
16
Jumlah Penyandang Hemofilia
2000
1848
1800
1706 1708 1708
1585
1600
1388
1400
1270 1280
1210
1200 1136
1084 1103
1000
850
800 757
600 530
400
230
200 180
120 125
0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
0
Hemophilia Treatment Center
PADAN
G
PALEMBAN
G
JAKARTA
BANDUNG
MAKASSAR
SEMARAN SURABAY
G A
DENPASAR
YOGYAKARTA &
SOLO
14
Terima Kasih