Anda di halaman 1dari 1

ANGGUN KUSUMA DEWI

1102014026

Pseudo-halusinasi adalah peristiwa yang dihayati sebagai tanggapan, dan bukan sebagai sebagai
“sepertinya satu pengamatan” (pengamatan semu); merupakan satu tanggapan spontan.
Pseudo-halusinasi ini siring muncul sendiri diluar kontrol kemauan kita, dengan bagian-bagian
detail indrawi yang sangat jelas. Pseudo-halusinasi itu pada umumnya dimuati oleh emosi-emosi
yang kuat. Jadi padanya ada nilai perasaan yang tinggi sekali.
Seorang penderita pseudo-halusinasi itu mengetahui bahwa segala sesuatu yang dilihat atau
didengar itu bukanlah kenyataan. Akan tetapi dia tidak bisa melepaskan diri dari belenggu-belenggu
tanggapan tersebut. Contohnya, seorang pasien deprsif dengan kecemasan-kecemasan kronis, selalu
melihat iringan-iringan kranda orang mati, melihat api neraka yang menyala berkobar-kobar yang
akan membakar dirinya, melihat orang yang dirobek-robek dan dianiaya, mendengar suara-suara
ancaman yang mengandung maut, dan lain-lain. Dia menyadari bahwa gambaran-gambaan
tanggapan tadi tidak ada, dan bukan merupakan kenyataan; akan tetapi dia tidak bisa melepaskan
diri dari “tangkapan” cakar-cakar tanggapan yang serba mengerikan yang tampaknya akan
menerkam dirinya. Semua gambaran itu segaris dengan fantasi-fantasi kecemasannya. Maka apabila
si penderita menjadi sembuh, akan hilanglah semua halusinasi dan pseudo-halusinasinya.

Anda mungkin juga menyukai