Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

Dalam perkembangan peradaban di Indonesia saat ini, fenomena psikologis semakin berkembang. Sebut saja fenomena kesurupan. Menurut keyakinan sebagian warga kesurupan merupakan keadaan dimana seseorang diganggu oleh makhlus halus atau setan. Orang itu menjadi lain dalam hal bicara, perilaku, dan sifatnya; perilakunya menjadi seperti kepribadian yang memasukinya!.",# $esurupan %Dissociative Trance Disorder &D'D( dalam tinjauan medis merupakan penyakit dan bukan sesuatu yang berbau mistis seperti yang banyak dipercayai oleh masyarakat. Dunia kedokteran, khususnya psikiatri, mengakui fenomena kesurupan sebagai suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas pribadi. )anyak orang mengatakan kesurupan disebabkan oleh suatu roh atau kekuatan, namun dalam dunia medis hal*hal seperti itu tidaklah dikenal. )eberapa pakar psikiater menyebutkan tekanan sosial dan mental yang masuk ke dalam alam bawah sadar sebagai biang penyebab kesurupan. )anjir, tsunami, gi+i buruk, ketidakadilan, gaji kecil, kesenjangan yang sangat mencolok dan lainnya adalah beberapa contoh tekanan tersebut.# $esurupan di Indonesia sering terjadi pada siswa*siswa atau pelajar sekolah. Siswa sekolahan dalam tahap perkembangan masih dalam rentang usia remaja. ,sia remaja merupakan masa storm and stress, artinya pada masa ini seseorang sangat rentan dengan pengaruh lingkungan sosial. 'untutan dari orangtua, guru, dan teman*teman mungkin saling bertentangan. Selain itu, anak remaja sebagai indi-idu yang memasuki

masa peralihan menuju kedewasaan seringkali mengalami problem psikis apabila kurangnya dukungan psikologis dari orang terdekatnya. Dalam kondisi seperti ini, ego selalu berupaya melakukan mekanisme pertahanan diri, tetapi dalam batas ambang ego tidak dapat menekan beberapa ide*ide yang mendasari probelm remaja, sehingga indi-idu dalam keadaan stressful. .ika sudah demikian, stimulus perangsang kecilpun bisa dimanifestasikan sebagai stimulus besar. Dalam kondisi ini, remaja berada dalam tingkat sugestibilitas yang tinggi dan ketika satu stimulus penghantar sekaligus pembangkit stress diberikan ke remaja, maka remaja tersebut akan masuk kedalam keadaan trans. Sama halnya dalam keadaan hipnosis, indi-idu mendapatkan anchor dari pihak kedua, sehingga masuk ke keadaan trans. /ada dasarnya, orang yang mengalami kesurupan masuk kedalam keadaan trans dimana dirinya berada dalam le-el ketidaksadaran bukan pada kesadaran. Dalam le-el ketidaksadaran, seseorang secara spontan merespons segala sesuatu stimulus yang muncul di sekitarnya. Dalam masa ini fungsi otak yang berperan adalah hipotalamus. /ergerakan otak dilakukan secara instingtif dan refleks. Dalam keadaan kesurupan, simtom*simtom bawah sadar yang pernah ditekan dalam*dalam naik kesadaran dan menjadi ide*ide yang irasional dalam bentuk simbolisme. )isa saja simtom ibu dimanifeskan dalam simbol rumah atau simtom musuh dimanifestasikan dalam simbol hantu, dan sebagainya. /embahasan mengenai dunia bawah sadar telah lama dipersandingkan dengan fenomena ghaib dalam keyakinan masyarakat Indonesia. 'idak dapat dipungkiri masyarakat kita masih banyak yang lebih percaya bahwa kesurupan merupakan peristiwa ghaib daripada ilmiah %0al-in, #11"(. Dalam keadaan kesurupan

saat simtom*simtom naik ke kesadaran muncullah ide*ide bawah sadar dalam simbol* simbol. 2al ini yang menjelaskan pada saat seseorang mengalami kesurupan memungkinkan menggumam hal*hal yang aneh. /erilaku aneh yang muncul merupakan manifes trauma yang ditekan oleh ego dalam bawah sadar seseorang. Mungkin itulah penjelasan yang pantas untuk menjelaskan fenomena kesurupan yang akhir*akhir ini merebak di masyarakat Indonesia.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi $esurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh. 'rans! yang disebut juga twilight state! adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan kesadaran atau hilangnya penginderaan dari identitas diri dengan atau tanpa suatu identitas alternatif. %DSM I3 '4(. 'rans! adalah suatu perubahan status kesadaran dan menunjukkan penurunan responsi-itas terhadap stimulus lingkungan %$aplan, "556(. Menurut 2insie dan 0ampbel %"571(, mempunyai persamaan arti dengan hipnosis, katalepsi dan keadaan ekstasi atau kekaguman dapat juga diartikan terlena. !'rans! adalah suatu bentuk kesadaran transaksional yang dibangkitkan untuk tujuan transformasi %2ukom, "577(

2.2 Sejarah 'rans sudah dikenal sejak +aman 8unani $uno dan digunakan sebagai suatu cara pengobatan penyakit fisik dan mental.

/ada masyarakat Mesir $uno terdapat kuil lelap (temple sleep) tempat orang meminta kesembuhan dengan cara memasuki keadaan trans yang dibimbing oleh para imam. $uil ini juga terdapat di 8unani yang terdapat di Delphi. /ada masyarakat modern identifikasikan sebagai hipnosis pertama kali oleh 9nton Mesmer %abad ":( dikenal dengan sebutan magnetisme! dan Mesmerisme!. Istilah hipnosis diperkenalkan

pertama kali oleh .ames )raid dan digunakan dalam pengobatan gangguan psikosomatik. Disosiasi adalah terpecahnya akti-itas mental yang spesifik dari sisa kesadaran normal, seperti terpecahnya pikiran atau perasaan dari perilaku %misal, ketika kita bosan mengikuti kuliah, kita melamun dan ketika kuliah usai ternyata catatan kuliah tetap lengkap*tanpa menyadari bahwa kita telah melakukan hal itu(. Disosiasi minor merupakan fenomena yang la+im terjadi. ;angguan disosiatif menunjukkan disosiasi berat yang mengakibatkan timbulnya gejala*gejala yang berbeda dan bermakna dan mengganggu fungsi seseorang. ;angguan tersebut cukup la+im terjadi, khususnya timbul pada orang yang masa kanak*kanaknya mengalami kekerasan fisik atau seksual dan sering timbul dalam bentuk komorbiditas dengan depresi mayor, gangguan somatisasi, gangguan stress pasca trauma, penyalahgunaan +at, gangguan kepribadian ambang, gangguan konduksi dan gangguan kepribadian antisosial. 2al yang paling umum terlihat pada gangguan disosiatif adalah adanya kehilangan %sebagian&seluruh( dari integrasi normal antara < ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan dan kendali terhadap gerakan tubuh. Onset dan berakhirnya keadaan disosiatif sering kali berlangsung mendadak akan tetapi jarang

sekali dapat dilihat kecuali dalam interkasi atau prosedur teknik* teknik tertentu seperti hipnosis.

2.3 Epidemi ! "i $esurupan atau possesion dan trance, kasusnya banyak dijumpai di negara dunia ketiga. Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, kesurupan atau possesion syndrome atau possesion hysterical merupakan bentuk disosiasi yang paling sering ditemukan. 9ngka kejadiannya kurang lebih " = 6> dari populasi umum. . $ondisi trans biasanya terjadi pada perempuan dan seringkali dihubungkan dengan stress atau trauma %)arlow ? Durand, #11#<"77(. 2al ini terbukti dari kasus* kasus yang terjadi sebagian besar adalah perempuan. 2al ini mungkin karena perempuan lebih sugestible atau lebih mudah dipengaruhi dibandingkan lakilaki. Mereka yang mempunyai kepribadian histerikal yang salah satu cirinya sugestible lebih berisiko untuk disosiasi atau juga menjadi korban kejahatan hipnotis. )erdasarkan usia, sebagian besar korban disosiasi berusia remaja dan dewasa muda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mereka yang berisiko untuk disosiasi adalah perempuan usia remaja atau dewasa muda yang mudah dipengaruhi. )arlow ? Durand %#11#<"76( menyatakan, ketika indi-idu merasa terlepas dari dirinya atau seolaholah ia seperti bermimpi, maka dapat dikatakan ia memiliki pengalaman disosiatif. $emungkinan besar disosiasi terjadi setelah kejadian*kejadian yang membuat indi-idu sangat stress. Mungkin juga terjadi ketika psikis seseorang melemah atau mengalami tekanan mental. )anyak jenis penelitian menyatakan suatu hubungan antara peristiwa traumatik, khususnya penyiksaan fisik dan

seksual pada masa anakanak, dengan disosiatif %$aplan, "557<"11(. $ondisi trans disosiatif adalah fenomena yang sangat mengagumkan dan menarik namun

membingungkan. Studi epidemiologi possesion telah dilaporkan berhubungan dengan krisis sosial di masyarakat. Dengan begitu banyaknya pemberitaan mengenai kesurupan kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan fenomena tersebut, di mana fenomena kesurupan sering kali dan bahkan selalu dikaitkan dengan adanya gangguan dari roh*roh halus yang mengambil alih tubuh korban selama beberapa waktu dan membuat korban tidak sadar akan apa yang ia perbuat. 'entunya paham seperti ini merupakan paham tradisional yang ada, diturunkan dan berkembang dalam masyarakat kita. $esurupan masal yang belakangan ini sering sekali terjadi sebenarnya pada awalnya merupakan kesurupan indi-idual dan kemudian berubah menjadi masal dikarenakan orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti. $esurupan indi-idual yang terjadi muncul sebagai reaksi atas apa yang sedang dirasakan oleh indi-idu sebelum proses kesurupan itu terjadi. $esurupan menurut Dr Dadang 2awari adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. 4eaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental.

2.# E$i ! "i /ada seseorang dengan gangguan amnesia disosiatif terdapat kompleksitas pembentukan dan pengumpulan ingatan. /endekatan psikoanalitik menyatakan amnesia

terutama sebuah mekanisme pertahanan dimana orang mengubah kesadarannya sebagai cara untuk menghadapi suatu konflik emosional atau stressor eksternal. @tiologi dari gangguan disosiasi ini diduga bersifat psikologis. Aaktor predisposisinya antara lain< $einginan untuk menarik diri dari pengalaman yang menyakitkan secara emosional, )erbagai stressor dan faktor pribadi, seperti finansial, perkawinan, pekerjaan, dan peperangan, Depresi, ,saha bunuh diri, ;angguan organik %khususnya epilepsi(, 4iwayat penyalahgunaan +at.

2.% Pa$ fisi ! "i Dalam keadaan kesehatan mental, seseorang memiliki perasaan diri %sense of self( yang utuh sebagai manusia dengan kepribadian dasar yang tunggal. $esehatan mental merupakan modal utama kehidupan seorang manusia. 'anpa mental yang sehat, seorang manusia tidak dapat melaksanakan tugas kemanusiaannya dengan baik. Manusia yang sehat tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara psikis. )ebas dari gangguan adalah indikasi manusia yang bermental sehat. 9da berbagai macam gangguan mental %mental disorder(, salah satunya adalah gangguan trans disosiatif %dissociative trance disorder(. Dalam masyarakat fenomena disosiatif dikenal dengan istilah kesurupan.

$esurupan dipercaya oleh masyarakat sebagai suatu keadaan yang terjadi bila roh yang lain memasuki seseorang dan menguasainya sehingga orang itu menjadi lain dalam hal bicara, perilaku dan sifatnya. /erilakunya menjadi seperti ada kepribadian lain yang BmemasukinyaC. Maramis %"556<6":( menyebutnya sebagai suatu mekanisme disosiasi yang dapat menimbulkan kepribadian ganda %multiple personality( dan gangguan identitas disosiasi %dissociative identity disorder(. $aplan ? Sadock %"557<"11( menyatakan bahwa disfungsi utama pada disosiatif adalah kehilangan keutuhan keadaan kesadaran sehingga orang merasa tidak memiliki identitas atau mengalami kebingungan terhadap identitasnya sendiri atau memiliki identitas berganda. Ditinjau dari sistem saraf, kesurupan adalah fenomena serangan terhadap sistem limbik yang sebagian besar mengatur emosi, tindakan dan perilaku. Sistem limbik sangat luas dan mencakup berbagai bagian di berbagai lobus otak. Dengan terganggunya emosi dan beratnya tekanan akibat kesulitan hidup, timbullah rangsangan yang akan memengaruhi sistem limbic. 9khirnya, terjadilah kekacauan dari +at pengantar rangsang saraf atau neurotransmitter. Dat penghantar rangsang saraf yang keluar mungkin norepinephrin atau juga serotonin yang menyebabkan perubahan perilaku atau sebaliknya. Masyarakat memandang bahwa kesurupan itu terjadi karena seseorang telah kemasukan jin atau roh halus sehingga membuat perilakunya aneh di luar kesadarannya. Dan pengobatan menurut masyarakat umum dengan meminta pertolongan pada orang pintar, paranormal, ahli agama, dan orangorang yang dianggap ahli menanganinya. .arang sekali penderita disosiasi dibawa ke dokter. $esurupan dalam psikologi dikenal

dengan istilah fenomena disosiatif yang diartikan sebagai keadaan psikologis yang terjadi karena suatu perubahan dalam fungsi self %identitas, memori atau kesadaran( %Ee-id, 4athus ? ;reene, "557<#FG(. $ondisi ini bisa terjadi secara tibatiba atau secara bertahap, bersifat sementara atau kronis. Aenomena disosiasi ini mengacu pada kondisi trans disosiatif. 'rans disosiatif adalah perubahan yang bersifat temporer dalam hal kesadarannya atau lemah&hilangnya perasaan identitas diri %sense of personal identity( tanpa kemunculan identitas baru %Suryaningrum, #11G(. Dalam kondisi trans, hilangnya identitas tidak berhubungan dengan munculnya identitas baru dan tindakan yang dimunculkan selama kondisi trans umumnya tidak kompleks %misalnya kejangkejang, bergulingguling, terjatuh(. Menurut 2awari %#11G(, kesurupan adalah reaksi kejiwaaan yang dinamakan reaksi disosiasi %dissociative reactions(. 4eaksi itu mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk menyadari realitas sekitarnya, disebabkan tekanan fisik maupun mental. 4eaksi disosiasi ini menimpa mereka yang jiwanya labil ditambah dalam kondisi yang membuatnya tertekan. Stress yang bertumpuk ditambah pemicu memungkinkan reaksi yang dikendalikan alam bawah sadar ini F muncul ke permukaan, sehingga seseorang yang mengalami stress berat, maka ia sangat mudah sekali akan mengalami trans disosiasi. )erikut satu contoh kasus dari keadaan trans disosiatif seperti yang pernah dialami oleh subyek dalam penelitian ini. Subyek pernah mengalami kondisi trans ketika berusia #1 tahun. Saat kejadian itu subyek merasa dalam dirinya ada yang mengendalikan, ia berteriakteriak dan menangis dan terjadi hampir lima jam lamanya, dia

tidak menyadari bahwa dia dalam keadaan trans. Subyek mengakui sebelum mengalami kondisi trans, subyek mempunyai berbagai permasalahan yang berat. Saat itu banyak permasalahan yang dihadapinya, mulai dari masalah pribadi, masalah dengan keluarga hingga masalah perekonomian yang tidak bisa terselesaikan.

2.& 'anifes$asi K!inis 'erdapat dua macam keadaan yang dinamakan kesurupan oleh masyarakat, yaitu<
a. Orang itu merasa bahwa di dalam dirinya ada kekuatan lain yang berdiri di

samping aku!*nya dan yang dapat menguasainya. .adi simultan terdapat dua kekuatan yang bekerja sendiri*sendiri dan orang itu berganti*ganti menjadi yang satu dan yang lain. $esadarannya tidak menurun. /erasaan ini berlangsung kontinu. Dalam hal ini kita melihat suatu permulaan perpecahan kepribadian yang merupakan gejala khas bagi ski+ofrenia.
b. Orang itu telah menjadi lain, ia mengidentifikasikan dirinya dengan orang yang

lain, binatang atau benda. .adi pada suatu waktu tidak terdapat dua atau lebih kekuatan di dalam dirinya %seperti dalam hal yang pertama(, tapi terjadi suatu metamorphosis yang lengkap. Ia telah menjadi orang yang lain, binatang atau barang, dan ia juga bertingkah laku seperti orang, binatang atau barang itu. Sesudahnya terdapat amnesia total atau sebagian.

$eadaan yang kedua ini adalah disosiasi. )ila disosiasi itu terjadi karena konflik dan stress psikologik, maka keadaan itu dinamakan reaksi disosiasi %suatu sub jenis

dalam nerosa histerik(. )ila disosiasi ini terjadi karena pengaruh kepercayaan dan kebudayaan, maka dinamakan kesurupan. 'idak jarang kedua keadaan ini secara ilmiah sukar dibedakan karena kepercayaan dan kebudayaan juga dapat menimbulkan konflik dan stress. )iasanya kesurupan didahului oleh periode meditasi! disertai upacara sesuai dengan kepercayaan dan kebudayaan setempat dan atas kehendak orang itu sendiri. /ada orang yang lain kesurupan terjadi secara spontan. )anyak sekali contoh tentang kesurupan, kiranya pembaca sudah pernah melihat atau mendengar cerita tentang itu. Orang dengan kesurupan jarang dibawa ke dokter. )iasanya kesurupan itu berhenti sesuai dengan upacara atau yang timbul spontan menghilang sendiri atau dengan pertolongan dukun. )ila ia dibawa kepada dokter, maka dapat diberi tranHuilai+er intramuscular dan bila perlu dapat juga diberi transHuilai+er atau pentotal intra-ena. Sesudah itu dilakukan psikoterapi suportif. ;ejala*gejala beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan kabur, badan terasa ringan, dan ngantuk. /erubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba*tiba tidak mampu mengendalikan dirinya. Melakukan sesuatu di luar kemampuan dan beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan dirinya. Mereka yang mengalami kesurupan merasakan bahwa dirinya bukanlah dirinya lagi, tetapi ada suatu kekuatan yang mengendalikan dari luar. $eadaan saat kesurupan ada yang menyadari sepenuhnya, ada yang menyadari sebagian, dan ada pula yang tidak menyadari sama sekali. Dalam keadaan kesurupan korban melakukan gerakan*gerakan yang terjadi secara otomatis, tidak ada beban mental, dan tercetus dengan bebas. Saat itu merupakan kesempatan untuk mengekspresikan hal*hal yang terpendam melalui jeritan, teriakan, gerakan menari seperti keadaan hipnotis diri. Setelah itu, fisik mereka dirasa lelah tetapi, mental mereka mendapat kepuasan hebat.

Arigerio menyatakan, ada tiga stadium yang dialami orang kesurupan, antara lain sebagai berikut<

/ertama, irradiation %subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya. $edua being diside, subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya. Stadium ketiga disebut stadium incorporation, subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya.

2.( Perja!anan Pen)a*i$ dan Pr "n sis ;ejala amnesia disosiatif biasanya pulih tiba*tiba dan lengkap dengan sedikit rekurensi. $linisi harus memulihkan ingatan pasien sesegera mungkin. ;angguan disosiasi ini biasanya singkat, beberapa jam sampai beberapa hari. ,mumnya pemulihan cepat dan jarang rekurens.

2.+ Dia"n sis Dunia kedokteran internasional, khususnya psikiatri mengakui fenomena ini dan dituliskan dalam penuntun diagnosis psikiatri yang paling mutakhir Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV %DSM*I3( dan The International Statistical Classification of Diseases and Related ealth !roblems "# %I0D"1(. DSMI3

memasukkan kerasukan patologis %pathologic possession( ke dalam diagnosis gangguan disosiatif yang tidak spesifik %dissociative disorder not other$ise specified(. I0D"1 mengkategorikan gangguan kerasukan sebagai trance and possession disorder %DSMI3'4, #111(.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari*hari, banyak orang yang mengalami trans disosiatif tanpa disadarinya. Dengan kata lain dirinya menolak dikatakan mengalami trans misalnya, pada waktu mereka sedang mengendarai mobil, pesawat terbang, maupun sedang nonton '3 dalam keadaan melamun. Trance, kasusnya banyak dijumpai di negara dunia ketiga. Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, possesion syndrome atau possesion hysterical merupakan bentuk disosiasi yang paling sering ditemukan. 9ngka kejadiannya kurang lebih "*6> dari populasi umum. $riteria diagnosis kesurupan atau trans menurut //D;. III adalah adanya kehilangan sementara penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya, indi-idu berperilaku seakan*akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan lain. 2anya gangguan trans yang in-olunter! %diluar kemauan

indi-idu(dan bukan merupakan akti-itas yang biasa, dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini. 'idak ada penyebab organik %epilepsi, cedera kepala, intoksikasi +at psikoaktif( dan bukan bagian dari gangguan jiwa tertentu %ski+ofrenia, gangguan kepribadian multiple(

2., Pena$a!a*sanaan /enatalaksanaan dengan menggali kondisi fisik dan neurologiknya. )ila tidak ditemukan kelainan fisik&neurologik, perlu dijelaskan pada pasien dan dilakukan pendekatan psikologik terhadap penanganan gejala*gejala yang ada. 'erapi kesurupan terbagi menjadi tiga, yakni terapi farmakologik, terapi psikoterapi, dan terapi hypnosis. /ada terapi farmakologi dapat digunakan barbiturat

kerja sedang dan kerja singkat, seperti thiopental dan natrium amobarbital diberikan secara intra-ena, dan ben+odia+epine dapat berguna untuk memulihkan ingatannya yang hilang. /engobatan terpilih untuk gangguan disosiatif adalah psikoterapi psikodinamika suportif*ekspresif. /sikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. /sikoterapi %/sychotherapy( berasal dari dua kata, yaitu I/sycheI yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan I'herapyI yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

/sikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

9da tiga ciri utama psikoterapi, yaitu< a. Dari segi proses < berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi. b. Dari segi tujuan < untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada. c. Dari segi tindakan< seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efekti-itasnya. /sikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek*aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. 'ujuan psikoterapi antara lain<

Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis. Mengatasi pola perilaku yang terganggu. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif. Memperkuat moti-asi klien untuk melakukan hal yang benar. Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional. Mengembangkan potensi klien. Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik. Memodifikasi struktur kognisi %pola pikiran(. Memperoleh pengetahuan tentang diri & pemahaman diri. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan. Membantu penyembuhan penyakit fisik. Meningkatkan kesadaran diri. Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah. /enyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

BAB III KESI'PULAN

DA-TA. PUSTAKA

". Setyonegoro 4$. )udaya dan ;angguan .iwa, .iwa "55J; KK3III %"(< " #. .oyanna Silberg. ;uidelines for the @-aluation and 'reatment of Dissociati-e Symptoms in 0hildren and 9dolescents. .ournal of 'rauma ? Dissociation, 3ol. J%F( #116. F. Suryani L$. 9dnjana '9$. $esurupan suatu fenomena masyarakat 2indu )ali. .iwa "55G. KKIK %#(< J7. 6. Maramis MA. Ilmu $edokteran .iwa. Surabaya, 9irlangga ,ni-ersity /ress, "5:1< 6":. J. Ingwantoro S. /enelaahan 'rans Dan 2ubungannya Dengan 2ipnosis Serta Manfaatnya Dalam /sikiatri. .iwa #111;KKKIII %#(; ":J*"5F. G. $aplan 2I, Sadock ).. Synopsis of /sychiatry. se-enth edition, )altimore;Milliams ? Milkins "556<GJ" 7. 0ameron E. /ersonality De-elopment and /sychopathology; )oston; Mifflin 0ompany "5GF; FF:*F7# :. 4ob McEeilly. 2ypnosis, Dissociation and Spontaneous 'rance. 9ustralian Society of 2ypnosis "5th Eational 0ongress #nd = 7th September, "5:5 Sydney, 9ustralia.

Anda mungkin juga menyukai