Disusun
Guna Melaksanakan Tugas Kelompok
Mata Kuliah Patologi Sosial
Program Strata I Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs.Tunggul, M.Pd
Mata Kuliah : Patologi Sosial
Dosen Pengampu : Drs.Tunggul, M.Pd
Nama Mahasiswa :
1. MUHIBBUDDIN (09220307ST)
2. SITI KHOPIPAH (09220334ST}
3. NURSHOLEH (09220317ST)
4. IMANIA SUKMA DEWI (09220704ST)
5. TUWUH PANGESTI (09220703ST)
6. FAIZAH (09220288ST)
7. EDI SAPTONO (09220359ST)
8. HERLINA EKA S. (09220360ST)
1. Kelambanan daya berpikir (Bradyfreni), pasien lambat berpikir, seperti pada penderita
amnesia dan cedera otak/geger otak.
2. Percepatan pada pikiran. Pasien menginginkan bercerita banyak, sehingga kurang
dipikirkan lebih dahulu apa yang diceritakan.
3. Terputusnya pikiran, bisa disebabkan oleh absensi psikis, epilepsi dan hilang
kesadaran singkat.
4. Inkoherensi pada kemampuan berpikir; pikiran kusut, kesadaran hilang, pikiran tidak
runtun. Disebabkan oleh : a) pemimpi siang (daydream) di mana pasien melihat
berbagai macam gambaran yang tidak teratur dan b) penderita psikosa dan
schizofrenia di mana pasien menciptakan kosakata baru, perkataan baru dan istilah
baru yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri, yang mengandung magis, sihir,
kalimat yang kacau balau.
5. Delusi
Semua pada gangguan pada isi pikiran terjadi peristiwa:
1. Kecenderungan untuk memalsukan realitas atas dasar harapan-harapan dan
kecemasan sendiri
2. Menurun atau hilangnya reality testing, hingga orang lain tidak mampu mengoreksi
pemalsuan terhadap realitas yang nyata
GANGGUAN PADA FUNGSI INTELEGENSI DAN DEMENTIA
Intelegensi adalah kemampuan untuk menggunakan dengan tepat segenap alat
bantu dari pikiran guna penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan baru (William
Stern). Intelek adalah kemampuan untuk meletakkan hubungan dari proses berpikir.
Orang yang intelek akan mampu berpikir, menimbang mengkombinasikan,
mengambil kesimpulan dan memutuskan sesuatu dalam tempo yang singkat dan
efisien. Jiwanya lemas, mampu memecahkan masalah secara efektif, dan berdaya
adaptasi tinggi.
Pengaruh milieu (potensi psikis dan fisik yang ada sejak manusia lahir) bisa
memajukan intelegensia tetapi juga bisa menghambat fungsi intelegensia.
Gangguan pada intelegensia adalah amentia dan dementia.
Kelompok amentia dibagi : idiocy (orang dengn IQ 25, tidak bisa berkembang dan tidak
bisa diajari lagi), imbesil (IQ antara 25-49, gerakan tidak stabil, lamban, ekspresi
wajahnya kosong dan ketolol-tololan, reaksi kurang, kurang bisa mengurus diri
sendiri, tapi masih bisa melindungi dari bahaya fisik) dan debil (lemah ingatan, IQ
antara 50-70, tidak mampu mengontrol diri, kurang nalar, kurang pikiran, butuh
perlindungan orang lain).
Dementia adalah kerusakan mental, ciri-ciri : hilangnya fungsi intelektual,
kemampuan nalar, ingatan dan kemauan, ditandai kebingungan, disorientasi,
apati dan berbagai macam ingatan stupor.
Jenis dementia:
1.Dementia alkoholik
2.Dementia apoplectik, oleh pendarahan pada otak
3.Dementia agitata, kegembiraan dan kebingungan
4.Dementia paralitica, disertai kelumpuhan
5.Dementia paranoid, delusi dan halusinasi
6.Dementia precox, kegilaan pada masa pertumbuhan adolescene, anak cepat
dewasa secara seksual, tetapi fungsi intelegensianya kurang tumbuh normal,
lebih suka tertarik pada persoalan seks dan cenderung psikotis.
7.Dementia epileptik, disebabkan penyakit ayan
8.Dementia presentil, sering bingung, apatis dan hilangan inisiatif dan ingatan.
9.Dementia primer
10.Dementia sekunder, serangan kejang-kejang
11.Dementia senile, karena usia tua
12.Dementia traumatik, karena luka pada kepala
13.Dementia sirkuler, karena pergantian berterusan antara kegemparan dan
depresi
GANGGUAN PADA FUNGSI INGATAN
Psikosa atau gila adalah bentuk kelalutan jiwa yang amat parah,
disintegrasi kepribadian, terputusnya relasi dirinya dengan dunia
luar.
• Psikosa organik adalah psikosa yang disebabkan oleh faktor-faktor non-organis dan
ada maladjustement fungsional, sehingga penderita mengalami kepecahan pribadi
total, menderita maladjustement intelektual dan instabilitas wataknya.
• Gangguan kejiwaan ini dapat dianalisa berdasarkan : predisposisi fisik dn psikis,
sejarah hidup pasien, situasi keluarga, dan lingkungan sosial sekitarnya.