Anda di halaman 1dari 2

Pengertian halusinasi pendengaran

Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien

mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca

indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu

persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren persepsi palsu


Halusinasi pendengaran adalah individu mendengar suara yang menertawakan, mengejek atau

mengancam padahal sebenarnya tidak ada suara disekitarnya, suara-suara tersebut dapat berupa

manusia, hewan, mesin, barang, kejadian alamiah dan mistik.

Proses terjadinya halusinasi pendengaran

Halusinasi berkembang melalui 4 tahap, yaitu:


1. Fase pertama atau Camforting (Ansietas Sedang)
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang memuncak yang tidak
dapat diselesaikan.
Klien mulai melamun dan memikirkan tentang hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya
akan menolong sementara waktu, klien masih dapat mengontrol kesadaran dan dapat
mengontrol pikiranya, namun intensitas presepsi meningkat.
2. Fase kedua atau Condemning (Ansietas Berat)
Kecemasan meningkat yang berhubungan dengan pengalaman interpersonal dan eksternal,
pelamun, berfikir sendiri jadi pedoman.
Mulai diserahkan oleh bisikan yang tidak jelas.
Klien tidak ingin orang lain tahu dan ia tetap dapat mengontrol.
3. Fase ketiga atau Controling (Ansietas Berat)
Bisikan suara : isi halusinasi makin menonjol, menguasai dan mengontrol klien.
Klien menjadi terbiasa dan menjadi tidak percaya dengan halusinasinya.
4. Fase keempat atau Conguering (Panik)
Halusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarah
Klien menjadi takut, tidak berdaya hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan secara
nyata dengan orang lain di lingkungan.

Macam-macam halusinasi
alusinasi visual (penglihatan) : penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak
ada.
Halusinasi olfaktorik (pembauan) : penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai.
Hal ini merupakan gambaran perasaan bersalah penderitanya.
Halusinasi gustatorik (pengecap) : halusinasi ini jarang dijumpai, tetapi sering
terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.
Halusinasi taktil (perabaan) : halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu
narkotika dan obat terlarang.
Halusinasi haptik : halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah
tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Sering
dijumpai pada pemakai narkoba.
Halusinasi kinestetik : penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari
tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi
pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.
Halusinasi autoskopi : penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di
hadapannya.

Tanda dan gejala halusinasi pendengaran

1. Melirikkan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau apa yang sedang
berbicara.

2. Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang tidak sedang berbicara atau
kepada benda mati seperti mebel, tembok dll.

3. Terlibat percakapan dengan benda mati atau dengan seseorang yang tidak tampak.

4. Menggerak-gerakan mulut seperti sedang berbicara atau sedang menjawab suara.

Cara mengontrol halusinasi

Anda mungkin juga menyukai