TINJAUAN PUSTAKA
perilaku dan koping individu efektif, konsep diri yang positif dan
1. Faktor Predisposisi
antar masyarakat.
3. Mekanisme Koping
yaitu :
lain.
lainnya.
pembentukan urine.
menyenangkan.
pasien.
mengikuti petunjuk.
diintervensi (psikotik).
- Bicara sendiri
- Senyum sendiri
- Ketawa sendiri
- Menggerakkan bibir tanpa suara
tekanan darah
beberapa detik
- Perilaku panic
- Ketakutan
Adaptif Maladaptive
Pikiran sesekali
Pikiran logis Gangguan
terdistorsi
Persepsi akurat pemikiran/
Ilusi reaksi
waham
Emosi konsisten Berlebihan
dengan Halusinasi
emosional
pengalaman Kesulitan
bereaksi atau
Perilaku cocok penngolahan
tidak
emosii
Hubungan sosial Perilaku aneh
harmonis Perilaku kacau
atau penarikan
tidak biasa Isolasi sosial
Proses terjadinya halusinasi
kenyataan
d) Perilaku cocok adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
hati
berbahaya.
2. Data Obyektif
4) Menutup telinga
8) Menutup hidung.
9) Sering meludah
10) Muntah
epilepsy
(FPE) yang terdiri dari lima sesi yaitu sesi I adalah identifikasi
mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal yang
orang lain.
3) Penderita gangguan jiwa cenderung sehat secara fisik, penderita
penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga ikut
gangguan jiwa:
reinforcement.
teratur.
1. Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Penurunan (Emulyani & Herlambang) Jenis penelitian ini Diperoleh hasil bahwa nilai rata-
Tanda Daan Gejala Halusinasi Pada Pasien Program Studi S1 Keperawatan STIKes adalah kuantitatif rata keberhasilan kontrol
Halusinasi Payung Negeri Pekanbaru dengan desain quasi- halusinasi pada pasien halusinasi
Heath care : Jurnal Kesehatan 9 (1) Juni exprimental sebelum terapi dzikir adalah
2020 (17-25) 16,90 dan setelah terapi zikir
populasi semua pasien
adalah 5,48 dengan nilai p =
halusinasi di ruang
0,000 <0,05. Hal ini berarti ada
Sebayang dan Indragiri
pengaruh terapi zikir pada
dengan total 21 pasien.
kontrol halusinasi pada pasien
Sampel dalam penelitian
halusinasi. Perlunya terapi zikir
ini adalah seluruh pasien
dilakukan dalam pengelolaan
yang menjalani
layanan keperawatan dalam
halusinasi yang telah
layanan standar prosedur
menjalani SP 1
operasional (SOP) pada terapi
(berteriak) dan SP 2
yang dijadwalkan.
(berbicara dengan orang
lain)
Menggunakan terapi
dzikir
2. Penerapan Intervensi Manajemen Halusinasi (Ari Yogo , Darjati, Ita Apriliani) studi kasus Pemberian intervensi manajemen
Dalam Mengurangi Gejala Halusinasi Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan halusinasi dilakukan selama 3
Pendengaran. Bangsa
Penelitian ini merupakan
hari menunjukkan hasil bahwa
jenis studi kasus dengan
Buletin Kesehatan Vol.6 No.1 Januari- dapat mengatasi masalah
teknik simple random
Juli 2022 keperawatan gangguan persepsi
sampling untuk
E-ISSN : 2746-5810 sensori teratasi sebagian. Terlihat
penentuan responden.
ISSN : 2614-8080 dari kondisi klien yang lebih
Intervensi manajemen tenang dan dapat mengontrol
halusinasi selama 3 hari. halusinasi yang dirasakan.
3. Manajemen asuhan keperawatan spesialis jiwa (Sri Nyumirah) studi kasus Hasil penerapan terapi perilaku
pada klien halusinasi di ruang sadewa di RS. DR. STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS kognitif dan psikoedukasi
H MARZOEKI MAHDI BOGOR. Jurnal Keperawatan jiwa,Vol.2, No.1,
Terapi perilaku kognitif
keluarga meningkatkan
dan psikoedukasi
2.5 Konsep Teori Keperawatan
one’s own behaviorto help other identify felt difaculities and to apply
dengan masalah masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian
1. Pengkajian
1. Data identitas
pasien dan ada riwayat putus obat atau berhenti minum obat.
3. Faktor predisposisi
infeksi.
5. Pemeriksaan fisik
jiwa yaitu :
6. Psikososial
gangguan jiwa.
b. Konsep diri
peran
7. Hubungan social
Pada hubungan perawat menanyakan kepada pasien siapa
8. Spiritual
pasien.
a. Penampilan
dan lain-lain.
c. Alam perasaan
d. Afek
Perawat dapat mengetahui kondisi pasien ketika datar yaitu
bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat, labil yaitu emosi
f. Persepsi
g. Proses piker
h. Isi piker
kemampuannya.
i. Tingkat kesadaran
j. Memori
l. Kemampuan penilaian
a) Makan
total.
c) Mandi
bantuan total.
d) Berpakaian
f) Penggunaan obat
g) Pemeliharaan kesehatan
dimiliki.
j) Mekanisme koping
Ketika menghadapi masalah, tekanan dan peristiwa
l) Aspek pengetahuan
m) Aspek medic
2. Diagnosa Keperawatan
mencegah perubahan(Rohma,2012)
Gangguan Persepsi
Core Problem Sensori :
Halusinasi
Isolasi sosial :
Causa
Menarik diri
4. Implementasi
sering kali jauh berbeda dengan rencana. Hal itu terjadi karena
sesuai oleh keadaan klien saat ini (her and now). Pada saat akan
5. Evaluasi
pikir yaitu :
analisis pada respon klien yang terdiri dari tindak lanjut klien
Tabel Intervensi