KECEMASAN
Isniarty Gintulangi, M.Psi., Psikolog
PRODI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Steven Schwartz, S (2000, dalam Annisa & Ifdil, 2016)
mengemukakan kecemasan berasal dari kata Latin anxius, yang
berarti penyempitan atau pencekikan.
Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang
spesifik
Ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman
Kecemasan ? langsung, sedangkan kecemasan ditandai oleh kekhawatiran
tentang bahaya tidak terduga yang terletak di masa depan.
Kecemasan merupakan keadaan emosional negatif yang
ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan,
seperti hati berdetak kencang, berkeringat, kesulitan
bernapas.
Gangguan kecemasan dalam DSM IV-TR
Diagnosis of dibagi menjadi 8 gangguan.
Specific (menghindar).
Banyak orang melaporkan bahwa mereka mengalami fobia
Phobia setelah peristiwa traumatis.
Beberapa jenis rangsangan dan pengalaman akan memberikan
kontribusi untuk pengembangan fobia.
Penelitian yang dilakukan Mowree (Kring, et al., 2010)
Etiologi dari menunjukkan bahwa orang bisa dikondisikan untuk takut
terhadap semua jenis rangsangan. Tetapi orang dengan fobia
Specific cenderung takut jenis rangsangan tertentu. Misalnya orang-
Phobia orang cenderung hanya takut pada objek atau situasi tertentu,
seperti laba-laba, ular, ketinggian, dan ruangan gelap namun
tidak pada objek lain.
Social Anxiety Disorder merupakan ketakutan menetap dan
tidak realistis terhadap situasi sosial, pengawasan sosial, orang-
orang asing.
Individu yang menderita social anxiety disorder biasanya
menghindari situasi dimana ia mungkin dinilai dan
Social Anxiety menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau berperilaku secara
memalukan.
Disorder Berbicara atau melakukan sesuatu didepan umum, makan
ditempat umum, hangout bersama dengan teman-teman atau
hampir semua aktivitas lain yang dilakukan di tempat yang
terdapat orang lain dapat menimbulkan kecemasan ekstrem,
bahkan serangan panik besar-besaran.
Orang-orang yang menderita social anxiety disorder seringkali
bekerja dalam pekerjaan atau profesi yang jauh di bawah
kemampuan atau kecerdasan mereka karena sensitivitas sosial
ekstrem yang mereka alami. Bagi mereka lebih baik
Social Anxiety mengerjakan pekerjaan dengan gaji rendah daripada harus
Disorder berhadapan dengan orang lain dalam pekerjaan yang lebih baik.
Awal terjadi gangguan ini biasanya pada masa remaja, saat
kesadaran sosial dan interaksi dengan orang lain menjadi
sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Faktor Behavioral
Perspektif pendekatan perilaku pada penyebab social
anxiety disorder mirip dengan fobia spesifik.
Etiologi dari sosial mereka, misalnya, mereka percaya bahwa orang lain
akan menolak mereka jika mereka terjeda saat berbicara, atau
Social Anxiety ketika mereka melakukan sedikit kesalah saat berbicara.
Agoraphobia
yang ikut dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih
dari setengah orang yang memiliki gejala agoraphobia
melaporkan tidak ada gejala serangan panik atau gangguan
panik (Wittchen, Nocon, Beesdo, et al., 2008, dalam Kring, et
al., 2012).
Lima studi epidemiologi besar yang berbeda menunjukkan
bahawa setidaknya setengah dari orang dengan agoraphobia
tidak mengalami serangan panik (Andrews, Charney,
Sirovatka, et al., 2009, dalam Kring, et al., 2012)
Faktor Kognitif: The Fear-of-Fear Hypothesis
Hipotesis model kognitif untuk etiologi agoraphobia adalah The
Fear-of-Fear Hypothesis, yang menunjukkan bahwa
agoraphobia didorong oleh pikiran negatif tentang konsekuensi
Etiologi dari dari mengalami kecemasan di depan umum. Ada bukti bahwa
(GAD) menengang.
GAD umumnya mulai dialami pada pertengahan masa remaja,
walaupun banyak orang yang menderita GAD menuturkan
bahwa mereka mengalami masalah tersebut sepanjang hidup
mereka.
Kriteria DSM-5 yang diusulkan mensyaratkan bahwa gejala
harus ada setidaknya selama 3 bulan untuk memenuhi syarat