PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Gangguan Panik
Gangguan panik adalah kecemasan yang sangat kuat dan berlangsung dalam jangka
waktu yang singkat. Kecemasan ini timbul dan segera hilang dan biasanya berlangsung hanya
dalam beberapa menit, dan terjadinya tidak dapat diprediksikan. (Yustinus Semiun, 2006:
331)
Orang dengan kondisi ini merasakan ancaman yang muncul tiba-tiba dan berulang-ulang.
Gejala lainnya yaitu ketika kita berkeringat, nyeri pada dada, palpitasi (denyut jantung tidak
teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti mengalami
serangan jantung atau berperilaku seperti orang yang tidak waras.
Orang yang mengalami kecemasan umum dan gangguan panic mungkin tidak mengetahui
dengan jelas mengapa mereka merasa ketakutan, jenis kecemasan ini biasanya dinamakan
“free floating” (melayang bebas) karena tidak dipicu oleh peristiwa tertentu, namun bisa
terjadi dalam berbagai situasi.
Contoh penyataan individu yang mengalami kecemasan :
1. Saya sering terganggu oleh debaran jantung saya.
2. Hanya karna gangguan kecil saya menjadi gelisah dan jengkel
3. Saya sering merasa takut tanpa alasan yang jelas.
4. Saya merasa cemas terus menerus dan menjadi putus asa.
5. Saya sering diserang kelelahan dan keletihan yang menyeluruh.
6. Sulit bagi saya untuk memutuskan sesuatu.
7. Saya selalu merasa taku terhadap sesuatu.
8. Saya merasa gugup dan perasa setiap saat.
9. Saya sering merasa tidak dapat mengatasi kesulitan saya.
10. Saya merasa terus menerus tegang.
11. Saya selalu berkeringat dan itu sangat mengganggu saya.
12. Karena terlalu cemas saya sering merasa dada saya begitu sesak.
13. Terkadang kecemasan itu mengganggu kesehatan saya.
3. Agorafobia
Agorafobia adalah fobia yang paling umum pada orang yang mencari bantuan
profesional. Gangguan ini juga yang paling mengganggu. Kata ini merupakan bahasa Yunani
untuk “rasa takut ditempat umum”. Individu yang menderita agorafobia merasa takut saat
memasuki lingkungan yang tidak dikenalnya. Mereka menghindari tempat terbuka,
keramaian, dan berpergian. Pada kasus yang ekstrem, individu mungkin takut meninggalkan
lingkungan rumah yang telat dikenalnya. Peristiwa berikut dalam kehidupan seorang wanita
yang menderita agorafobia
6
Mulut kering
Baal atau kesemutan di tangan atau kaki
Mual
Otot tegang
Pusing
e. Gejala Gangguan Stres Pasca Trauma (Yustinus Semiun, 2006: 332)
- Mengalami lagi suatu peristiwa yang dianggapnya menyakitkan
- Mengalami gangguan-gangguan tidur
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Merasa bersalah karena hidup terus sedangkan orang lain tidak
- Adanya perasaan-perasaan terpisah dari orang yang dia cintai
7
2.5 CARA PENGENDALIAN GANGGUAN KECEMASAN
Gangguan kecemasan tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang dapat
Anda lakukan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala, yaitu :
1. Berhenti atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cola,
minuman energi, dan cokelat
2. Konsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat yang dijual bebas atau
obat herbal.
3. Mencari konseling dan dukungan pakar bila Anda mengalami kejadian traumatis atau
mengganggu.
8
BAB III
CONTOH KASUS
1. Gangguan kecemasan menyeluruh dan panic
seorang anak pelajar akan mengikuti ujian di kelasnya namun iya merasa panic, iya
merasa takut tidak bisa mengerjakan soalnya dengan benar, dia sangat hawatir. Lama
kelamaan karna dia terus meraskan persaan seperti ini mkan keika dia merasa cemas dia akan
merasa jantung berdebar dan sulit tidur.
2. Gangguan phobia
Seorang lelaki yang takut oleh sebuah kapas putih.
Seorang wanita yang takut oleh sebuah balon.
3. Gangguan obsesif kompulsif
Seorang pria yang bangkit dari tempat tidurnya beberapa kali tiap malam dan hanya
untuk memastikan bahwa pintu rumahnya telah terkunci sambal memikirkan hal yang
belum/tidak terjadi, seperti ketakutan akan maling masuk dan bila maling masuk maka
beberapa benda akan hilang.
Seorang wanita yang merasa dirinya terkontaminasi oleh suatu barang dan maka
wanita itu akan menghabiskan waktunya untuk sekedar mencuci atau membersihkan diri dari
yang dirasa telah mengotorinya.
9
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gangguan kecemasan yaitu penyakit jiwa yang serius karena penderitanya merasakan
kekhawatiran dan ketakutan hebat dan terus menerus sehingga dapat melumpuhkan kegiatan
normal mereka. Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, yaitu gangguan cemas
menyeluruh (umum), gangguan panik, gangguan phobia, gangguan obsesif-kompulsif (OCD),
dan gangguan stress pasca trauma (PTSD).
Gejala gangguan kecemasan bervariasi dan tergantung dari jenis gangguan
kecemasannya. Namun terdapat gejala-gejala yang umum dialami penderita yaitu perasaan
panik, ketakutan, dan kegelisahan, pikiran obsesif yang tidak terkendali, berulang kali
mengingat atau kilas balik pengalaman traumatis, mimpi buruk, perilaku ritual, seperti
mencuci tangan berulang-ulang kali, memiliki masalah dalam tidur, tangan dan / atau kaki
dingin atau berkeringat, sesak napas, ketidakmampuan untuk diam dan bersikap tenang,
mulut kering, baal atau kesemutan di tangan atau kaki, mual, otot tegang, dan pusing.
Penyebab gangguan kecemasan yaitu oleh kombinasi faktor, misalnya seperti
perubahan dalam otak karena adanya tekanan pada lingkungan. Maka gangguan kecemasan
sebagian besar sering muncul karena dari diri kita sendiri yang merasa cemas dan tegang jika
menghadapi situasi yang mengancam stres.
Ada beberapa langkah untuk mengendalikan atau mengurangi gejala kecemasan ini,
antara lain dengan berhenti atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein,
konsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat yang dijual bebas atau
obat herbal, mencari konseling dan dukungan pakar bila Anda mengalami kejadian traumatis
atau mengganggu.
Kita tidak tahu mengapa sebagian orang mengalami kecemasan kronis, tetapi reaksi
mereka tampaknya mencerminkan perasaan ketidak adekuatan dalam situasi yang mereka
rasa mengancam. Setelah memahami gangguan mental yang dijelaskan diatas, jadi gangguan
kecemasan dipusatkan pada konflik internal, respons belajar terhadap peristiwa eksternal,
kognisi maladaptive, dan factor biologis.
10
DAFTAR PUSTAKA
11