Anda di halaman 1dari 6

Nama: Hafidza Anis Al Amri

NIM: 1824090239
Mata Kuliah: Aplikasi Komputer (Rabu 12.50)

GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY DISORDER)

Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa
sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak hal yang harus dicemaskan, misalnya cemas akan
kesehatan, hubungan sosial, ujian, karir, dan sebagainya. Semua orang pasti pernah merasa
cemas, dan ini merupakan hal yang normal, apalagi jika sedang dirundung masalah. Rasa
cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stress, yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat
kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun, rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika
muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari disebut
gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dibagi menjadi kecemasan menyeluruh, fobia, gangguan
kepanikan, dan post traumatic stress disorder dengan masing-masing memiliki karakteristik dan
gejala yang berbeda, yang membutuhkan perawatan berbeda.

Gangguan kecemasan menyeluruh biasanya penderita merasa cemas pada seluruh hal dan
tidak terkontrol. Lebih dari 50% hal yang dihadapi dia merasa cemas. Ciri-cirinya yang paling jelas
adalah dari emosi, jadi ada kecemasan atau kekhawatiran yang ekstrim yang sampai mengganggu
aktifitas si penderita. Lalu dari pikiran yaitu sulit konsentrasi, karena memikirkan kecemasan yang
terus-menerus menjadi lelah, tidak fokus, dan tidak bisa pindah kepemikiran lain. Secara fisik
penderita biasanya merasa deg-degan, keringat dingin, badan nya tegang, bahkan ada yang sampai
merasa lemas karena terlalu lelah dengan kecemasan nya.

Fobia termasuk ke dalam penyakit gangguan kecemasan karena kondisi ini dapat membuat
penderitanya depresi, panik, serta membatasi kegiatan. Pengertian Fobia sendiri adalah rasa takut
berlebihan terhadap sesuatu. Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi, berada di
suatu tempat, atau ketika melihat hewan tertentu. Dalam kondisi fobia yang parah, penderitanya akan
berusaha menghindar dari objek yang dapat memicu ketakutan.

Gangguan kepanikan terjadi secara spontan dan bukan sebagai reaksi dari sebuah situasi yang
penuh tekanan. Serangan panik terjadi tanpa alasan dan tidak dapat diprediksi. Selama serangan
panik berlangsung, orang yang mengalaminya akan terjebak dalam teror dan ketakutan yang luar
biasa hingga merasa seperti akan mati, kehilangan kontrol atas tubuh dan pikiran, atau mengalami
serangan jantung. Lebih lanjut lagi, penderita akan diteror perasaan khawatir terhadap munculnya
serangan panik selanjutnya. Walaupun penyebab pasti dari sebuah serangan panik belum dapat
diketahui, penelitian memperkirakan bahwa kombinasi antara kondisi biologis tubuh (gen) dan faktor
eksternal lingkungan memiliki kontribusi yang sama besarnya terhadap serangan dan
perkembangan panic attack.

PTSD adalah kondisi mental dimana penderita mengalami serangan panik yang dipicu oleh
trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun.
Namun, sejumlah orang mengidap PTSD setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau
mengejutkan, seperti kecelakaan, insiden yang mengancam nyawa, atau perang. Ia mungkin
memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupannya.

Perbedaan Kecemasan Normal dengan Gangguan Kecemasan

Wajar jika kita memiliki kecemasan, karena dengan kita memiliki kecemasan maka kita akan
lebih waspada dan lebih bisa menjaga diri. Tetapi jika kecemasan tersebut sudah memasuki area
gangguan kecemasan biasanya tingkatnya lebih ekstrim dan mengganggu produktifitas penderitanya.

Jadi perbedaan gangguan kecemasan dengan kecemasan normal (pada umumnya) adalah dari
tingkat intensitas nya. Biasanya penderita gangguan kecemasan merasa cemas atau takut pada
ancaman yang mungkin nyata tetapi sebenarnya kondisinya tidak seberat yang dipikirkan dan
dirasakan atau ancaman itu sama sekali tidak nyata.

Gejala Gangguan Kecemasan

Penuh dengan rasa cemas yang berlebihan tanpa mengetahui penyebab nya apa

Mengalami kesulitan tidur

Sulit untuk konsentrasi karena pikiran dipenuhi dengan pikiran buruk tentang diri dan masa
depan dan berputar-putar di masalah ketakutan terus-menerus

Mengalami kesulitan dalam makan dan hilang selera makan

Mudah lebih dan sensitif terhadap kondisi apapun yang dilihat dan didengar
Gemetar

Jantung berdetak kencang dan ada rasa kurang nyaman di dada

Perasaan takut pingsan

Pusing

Keringat dingin atau mudah merasa kedinginan

Menghindari sumber kecemasan

Bergantung pada orang lain

Penyebab Gangguan Kecemasan

Sebelum membahas penyebab dari gangguan kecemasan, maka akan dibahas terlebih dahulu
mengenai emosi. Dibagian otak kita ada yang namanya amygdala, yang mana amygdala ini yang
mengatur emosi dan terutama adalah rasa cemas. Sebenarnya amygdala ini sudah ada dari jaman kita
masih menjadi manusia primitif yang mana pada saat kita menjadi manusia primitif kita harus selalu
waspada, cemas, dan menjaga diri karena kondisi pada saat itu belum seaman sekarang. Misalnya
kita waspada karena takut ada serangan dari suku lain atau hewan buas.

Jadi amygdala ini pada sebagian orang menjadi lebih sensitif dibandingkan orang lain. Ketika
menjadi lebih sensitif dan lebih mudah terpicu, ini yang menyebabkan orang mengalami gangguan
kecemasan. Jadi orang tersebut salah mengartikan maksud dari sensasi yang dimunculkan oleh
amygdala bahwa sebenarnya ancaman nya tidak sebesar yang terjadi tetapi mereka menganggapnya
sebagai suatu ancaman yang besar.

Pada saat ini penyebab meluasnya kecemasan berlebih atau anxiety adalah penanganan emosi
yang kurang tepat oleh orang tua dan guru sejak usia dini, sehingga mereka lebih takut akan
hukuman, lebih mudah membayangkan hal negatif dan semua hal yang sifatnya menakutkan
dibandingkan membayangkan hal-hal positif. Akibatnya kecemasan dan emosi lainnya tidak
terkelola dengan baik. Bisa juga dari banyak nya kegiatan yang dilakukan tetapi tanpa adanya soul
(perasaan menjiwai) dalam menjalankan kegiatan itu yang akhirnya terperangkap dalam kebosanan
dan keletihan yang tak berujung. Penyebab lain nya yaitu karena kekurangmampuana seseorang
dalam mengekspresikan perasaannya baik melalui cerita, curhat dengan seorang teman ataupun
tulisan. Yang pada akhirnya menimbulkan tekanan yang besar pada jiwa dan pikirannya. Kurang
ikhlasnya seseorang dalam menjalani kehidupannya juga bisa menjadi penyebab gangguan
kecemasan sehingga seluruh kemarahan dan kesedihan di peristiwa yang sudah lalu terus menumpuk
dan tersimpan dengan penuh emosi yang dalam. Kehilangan yang mendalam orang yang sangat
disayang atau meninggalnya orang yang paling dekat. Mengalami verbal abuse dan emotional abuse
yang terus-menerus dari pasangan, atasan, keluarga guru ataupun teman. Penyebab secara genetik
yaitu memiliki sejarah turunan yang mudah stress, takut dan cemas.

Penanganan Yang Harus Dilakukan Penderita Gangguan Kecemasan

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan bisa memberikan efek mengganggu yang signifikan
terhadap kehidupan sehari-hari. Beberapa metode pengobatan yang dapat mengurangi gejala antara
lain:

1. Terapi psikologis seperti cognitive behavioral therapy (CBT)

CBT akan membantu orang dengan gangguan kecemasan dalam mengidentifikasi  pikiran-
pikiran negatif yang ada dalam dirinya. Setelah memahami asal pikiran negatif tersebut, terapi ini
kemudian akan menata ulang pikiran tersebut menjadi pikiran yang positif. Membuat orang dengan
gangguan kecemasan berfikir lebih realistis terhadap sesuatu agar tidak merasa cemas.

1. Behavior Therapy

Terapi perilaku bertujuan untuk membiasakan orang dengan kecemasan pada objek atau sesuatu
yang ditakutinya. Terapi ini akan terus membuat orang dengan kecemasan mengingat atau
berhadapan dengan sesuatu yang membuatnya cemas hingga akhirnya merasa resisten atau kebal.

1. Farmakoterapi

Terapi ini menggunakan obat-obatan seperti antidepresan, yang dapat membuat orang dengan
gangguan kecemasan merasa lebih rileks saat muncul pikiran negatif. Terapi ini harus dilakukan oleh
professional karena berkaitan dengan obat-obatan yang tidak bisa dikonsumsi sembarangan.

Jenis obat-obatan nya adalah sebagai berikut :

1. Pregabalin
Obat ini tergolong sebagai antikonvulsan yang biasanya digunakan untuk menangani
epilepsi.

2. Benzodiazepine

Obat yang masuk ke dalam golongan sedatif ini sebaiknya dihindari oleh pasien yang
mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan terlarang.

3. Antidepresan

Seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau serotonin and noradrenaline


reuptake inhibitor (SNRI). Ini merupakan obat yang paling umum dalam pengobatan
gangguan kecemasan umum.

Penanganan terutama untuk penderita gangguan kecemasan adalah berlatih untuk rileks.
Berlatih rileks adalah kuncinya. Jadi seseorang harus belajar untuk merasa tenang dan merasa aman
bahwa semua ancaman itu hanya ada didalam pikiran dia atau tidak sebesar yang dia pikirkan.

Kita pun misalnya sebagai teman atau keluarga harus mendampingi dia untuk menghadapi
kekhawatiran dia mengenai objek atau situasi yang dia takuti, jadi kita damping secara perlahan atau
kita meyakinkan dia bahwa semua ini aman walaupun kita mengalami hal tersebut yang membuat dia
merasa terancam sebenarnya kita aman. Tetapi kembali lagi kebanyakan orang yang mengalami
kecemasan berlebihan ini lebih memilih untuk menghindar dari hal itu.. Maka itulah fungsi tenaga
professional untuk mendampingi mereka. Jadi tidak bisa sembarangan orang menterapi penderita
gangguan kecemasan.

Dari perspektif “Orang Dengan Gangguan Kecemasan”

Ridho Wiranatakusumah, umur 23 tahun, memiliki gangguan kecemasan atau anxiety


disorder. Ia menyadari memiliki gangguan kecemasan saat dibangku kuliah, dimana saat itu ia
terlalu membebani dirinya sama target kuliah seperti target untuk memiliki IPK yang tinggi. Ridho
menjadi seseorang yang pemurung tidak seperti biasanya. Mungkin karena ia terlalu membenani
dirinya akan hal tersebut, maka ia mengalami stress dan emosi yang tidak stabil.
Saat pertama kali ia mengetahui bahwa dirinya memiliki gangguan kecemasan, yang pertama
terjadi adalah pandangan nya menjadi tidak jelas, mendengar suara hingar bingar di kuping padahal
tidak ada suara apa-apa, melihat orang menjadi negatif seperti merasa takut disakiti oleh seseorang
padahal orang itu tidak berbuat apa-apa, merasa panik tiba-tiba dan badan menjadi kaku. Itu
dirasakan oleh Ridho tidak sekali tetapi sering bahkan saat ia sedang bersama teman-teman nya yang
membuat dirinya merasa malu.

Ridho kemudian bercerita kepada Ibunya hal yang telah dialaminya. Kemudian Ibunya pun
membawa Ridho ke rumah sakit, namun dokter bilang bahwa Ridho tidak ada penyakit khusus,
jantungnya normal, paru-parunya normal. Sampai akhirnya Ridho dibawa ke Psikiatri. Dari sinilah
Ridho mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Setelah ia
ke Psikiatri dan diberi obat, Ridho merasa obat itu tidak begitu berpengaruh karena ia masih
mengalami panik, cemas, takut ketika harus berhadapan dengan orang lain. Karena yang membuat
dirinya masih sering cemas atau takut adalah pemikiran dari dirinya sendiri. Ia selalu menerapkan
dalam dirinya untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain, berlatih untuk rileks saat
berhadapan atau berkomunikasi dengan orang lain.

Ridho merasa bahwa sosial media itu sangat membebani dirinya. Membuat anxiety nya tiba-
tiba muncul karena emosi yang tinggi, ia sampai marah-marah sendiri bahkan merusak barang yang
ada di sekitarnya. Saat anxiety itu tiba-tiba muncul ia merasa seperti ada serangan-serangan yang
membuat jantungnya berdegup kencang, keringat dingin.

Penanganan yang dilakukan Ridho saat panik atau kecemasan itu muncul adalah dengan
menyendiri, mendengarkan lagu sambil bermain gitar adalah salah satu caranya untuk merilekskan
dirinya.

Keinginan Ridho untuk bisa sembuh sangat besar. Ia ingin sekali seperti orang-orang pada
umumnya, bergaul dengan siapa saja, berteman, bercanda, tidak merasa terbebani dengan hidupnya,
tidak merasa takut atau panik,

Pesan dari Ridho untuk orang yang belum mengetahui dirinya memiliki anxiety disorder
adalah jangan pernah merendahkan orang yang mempunyai penyakit mental, karena orang yang
mempunyai penyakit mental adalah manusia juga sama seperti orang lain nya. Untuk orang yang
mempunyai axiety disorder, Ridho berpesan bahwa mereka yang memiliki anxiety disorder itu harus
semangat, harus lawan penyakitnya. Karena ancaman yang membuat takut atau cemas itu hanya
ilusi, hanya ada di pikiran mereka dan sebenarnya tidak ada apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai