- Seringkali subjek kehilangan dnegan semangat hidup dan malas untuk melakukan apapun,
Tetapi di sisi lain subjek masih mempunyai kekuatan dan semangat menjalani Pendidikan
sebagai seorang mahasiswi dan ingin bekerja sukses di suatu perusahaan
yang mempunyai gaji yang besar agar dapat membahagiakan dirinya dan orang tuanya.
Perpetuants
- Seringkali subjek kehilangan dnegan semangat hidup dan malas untuk melakukan apapun,
Tetapi di sisi lain subjek masih mempunyai kekuatan dan semangat menjalani Pendidikan
sebagai seorang mahasiswi dan ingin bekerja sukses di suatu perusahaan
yang mempunyai gaji yang besar agar dapat membahagiakan dirinya dan orangtaunya.
- Subjek kurang mendapatkan dukungan dari teman-temannya hbahkan dari keluarga subjek,
sehingga subjek harus terbiasa bisa menjalani harih tanpa adanya dukungan dari keluarga
Formulasi Kasus 8P
Treatment Plan
Subjek sangat ingin melakukan terapi yang dapat mengobati permasalahan gangguan
pada dirinya, namun subjek sampai saat ini mash bingung dan bimbang untuk
melakukan konseling dikarenakan permasalahan ekonomi shingga kurangnya
ekonomi yang membuat subjek berpikir lebih untuk melakukan konseling karena
berbayar.
Prognosis
Dilihat dari penampilan subjek yang biasa saja seperti orang pada umunya yang selalu
sing gembira, namun dalam cerita subjek, subjek mengalami masalah yang cukup
berat sehingga subjek seharusnya melakukan terapi atau pengobatan pada gangguan
pada subjek.
Subiek mempunyai kesadaran bahwa deinya bermasalah dan tidak dapat untuk
dibiarkan saja, subjek ingin membawa dirinya untuk melalukan pengobatan untuk
menyembuhkan penyakt gangguan pada subjek, subjek adalah orang yang selalu
terbuka dengan teman-temannya, subjek juga selalu menerima pendapat dan saran oleh
orang lain
Axis I
Multiaksial
F40-F48: Gangguan neurotik, Gangauan terkait stress
Sering memiliki konflik batin dalam diri sehingga menimbulkan kecemasan, takut dan
khawatir yang berlebihan. Juga sering mengalami stress dengan hal masalah kecil juga stress
pasca trauma.
F30-F39: Gangguan suasana perasaan (afektif/mood)
Sering mimiliki mood yang gampang berubah-ubah, seperti tiba-tiba sedih, menangis
Axis II
F60.6: Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Sering mengalami cemas yang berlebihan karena akan rasa takutnya yang berlebiihan.
F60.7: Gangguan Kepribadian Dependen
Sering merasa cemas tanpa sebab dan tidak dapat mehadapi suatu masalah dengan
sendiri, karena tidak bisa mengontrol diri.
Multiaksial
Axis III
G00-G99 Penyakit susunan saraf
Subjek sejak saat SMP subjek mengalami sakit kepala yang parah, sehingga di periksa
ke rumah sakit, dan pihak rumah sakit mengajurkan ke poli saraf , dan semenjak ituu subjek
sering beolak balik ke poli saraf dan subjek mengidap penyakit saraf kepala bagian belakng,
sehingga subjek sering merasakan sakit kepala
H60 Penyakit telinga
Subjek dari kecil kelas 2 SD sudah mempunyai penyakit telinga sampai saat ini, yang
membuatnya selasa berperiksa kondisi telingnya ke rumah sakit apabila sudah berasakan sakit
Penyakit sistem pernapasan
Subjek sering merasakan sakit pada dada, dan sulit untuk bernafas
Multiaksial
Axis IV
Keluarga:
Masalah stress dan depresi pada subjek berkaitan dengan Keluarga, subjekmenceritakan
bahwa faktor dari gangguan stress dan depresi yang subjek alami adalah bermula dari
masalah keluarga, tepatnya kekerasan pada rumah tangga pada orang tuanya, subjek tidak
pernah diperlakukan keras seperti di pukul dan lain-lain oleh orang tuanya, tetapi yang
membuat subjek sangat kecewa kepada orang tuanya adalah subjek seringkali melihat
kekrasan rumah tangga waktu subjek masih kecil dan ibu juga adik subjek menjadi korban
ayahnya dalam kekerasan dalam rumah tangga, sehingga membuat subjek sangat trauma
dengan hal kekerasan yang pernah dilakuka oleh ayah subjek.
Lingkungan Sosial: Masalah berkaitan dengan Lingkungan Sosial, Pertemanan yang di dapat
oleh subjek kurang baik yang dapat menjadikan subjek mudah terpengaruh dengan
pertemanan pergaulalan yang bebas.
Multiaksial
Axis V
-
50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat
Karena subjek mengalami stress dan depresi yang berat sehingga
membutuhakn
pengobatan yang lebih serius untuk dapat menyembuhkan rasa trauma dan
juga stress
INTERVENSI
Terapi Interpersonal:
Karena Bantuan psikoterapi bisa dilakukan oleh psikolog dalam jangka pendek yang berfokus
kepada Penelitian Psikologi antara orang-orang dengan perkembangan symptom gangguan
kejiwaan
Konseling Kelompok
Konseling kelompok dan dukungan sosial dapat Mengunjungi tempat layanan bimbingan
konseling. Melalui konseling kelompok sindividu dapat memperoleh pemahaman diri yang lebih
baik, proses ini dapat membantu meningkatkan kesadaran diri.
Kesimpulan
Dapat disimpulksn pada permasalahan gangguan stress dan depresi
serta ganggusn kecemasan pada subjek (A.Y) Dewasa Awal, Assesmen
dan diagnose pada subjekbahwa adanya hubungan pada stress yang
dikarenakan oleh faktor keluarga yang tidak harmonis, sehingga dapat
membuat subjek merasa stress, dan membuatnya kecewa dan
mengambil pilihan penenang dan kesenangan pada dirinya dengan
melakukan pergaulan bebas Subjek mengetahui pada dirinya bahwa
dirinya mempunyai permasalahn psikologis dan membuatnya
mempunyai keinginan untuk terapi dan melakukan pengobatan agar
dirinya bisa sembuh dari penyakitnya.