Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN STRES DAN DEPRESI PADA TEKANAN KELUARGA, DAN

MENJADIKAN PERGAULAN BEBAS MENJADI TEMPAT PELARIAN


PADA DEWASA AWAL

Disusun Oleh: Deby Inasya Hanifa


PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS INTERVENSI PENUTUP
TEORITIK PERMASALAHAN
Latar belakang
Kesehatan mental adalah suatu kondisi kesejahteraan seseorang
dimana seseorang mampu menyadari akan kemampuannya, mampu
dapat mengelola stress dalam kehidupannya, dapat bekerja secara
produktif, serta mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan
sekitar. Kesehatan mental tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu harga diri, resiliensi, keyakinan dalam nilai personal,
hubungan yang harmonis bersama keluarga, masyarakat, dan juga
lingkungan sosial.
Landasan teoritik
Depresi merupakan suatu gangguan mental penyebab stres yang dianggap
yang sering terjadi di tengah masyarakat. mengganggu, melalui mimpi siang hari,
Berawal dari terjadinya stres yang tidak diatasi, tidur atau selingan diri; Pelepasan secara
maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. perilaku (yaitu menyerah, atau
Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap mengundurkan diri dari usaha untuk
mencapai tujuan karena masalah
bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Padahal,
penyebab stres yang dialami dianggap
depresi yang tidak diterapi dengan baik bisa
mengganggu).
berakhir dengan bunuh diri.
Penyebab kecemasan yang sering dialami oleh seseorang
adalah kondisi lingkungan atau tempat tinggal seseorang,
emosi yang di tekan, dan sebab fisik (Ramaiah, 2003).
Kecemasan yang ditandai dengan ketakutan atau
kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan .
Gejala

Gejala yang jelas juga dapat disebabkan oleh


kondisi medis umum atau mood delusi atau
halusinasi yang tidak kongruen, Seperti Mood
tertekan hampir sepanjang hari, hampir setiap
hari, sebagaimana ditunjukkan oleh laporan
subjektif atau pengamatan dari orang lain.
Ditandai adanya dengan berkurangnya minat
dan kesenangan dalam semua, atau hampir
semua aktivitas hampir sepanjang hari, hampir
setiap hari.
Faktor
Faktor psikososial cukup berarti dalam terjadinya stres
pada seseorang. tuntutan pada seseorang yang
melampaui kemampuannya, maka keadaan demikian
disebut stres. Banyak faktor yang menyebabkan
seseorang menjadi depresi dan terpuruk. Depresi
merupakan salah satu penyebab utama kejadian
bunuh diri (suicide).

Stress Depresi Kecemasan


Ringkasan kasus
Subjek mempunyai gangguan stress dan depresi yang dikarenakan faktor trauma pada
masalalunya yaitu trauma terhadap kekerasan rumahtangga orang tuanya waktu dulu,
sehingga dapat membuat subjek selalu teringat-ingat
dengan kejadian buruk dirumahnya. Subjek juga sampai sekrang merasa kurang mendapatkan
perhatian dan kasih sayang yang lebih dari keluarganya, kelurganya menganggap subjek
adalah anak yang hebat sehingga keluraganya memperlakukan subjek seperti anak yang
sudah
bisa hidup mandiri. Namnun kebalikannya subjek sangat ingin di sayangi dan di perhatikan
oleh keluarganya karena subjek sangat membutuhkan dukungan dan kasih sayang
keluarganya khusunya orang tuanya. Sehingga subjek merasa hidupnya kosong dan hampa
karena tidak ada dukungan keluarga dan dukungan sosial sehingga subjek mulai melakukan
pergaulan bebas yang menurut subjek itu sangat menyenangkan karena dapat menghilangkan
rasa sedih dan stress karena keluarganya. Pergaulan bebas yang di nikamati oleh subjek
adalah dengan cara seks bebas dan penggunaan pemaikaian zat seperti nikotin (rokok).
Formulasi Kasus 8P
Presentation
- Subjek mengalami kesepian dan kurangnya dukungan dan rasa di cintai oleh
keluarganya.
- Subjek merasa bahwa dirinya tidak mempunyai rumah atau tempat untuk berceriita
disaat Subjek mengalami masalah atau kesedihan.
- Subjek menunjukan bahwa dirinya mempunyai gangguan karena adanya stress yang
berlebih, trauma, dan depresi yang dikarenakan oleh penyebab oleh faktor keluarga
dan
masalah percintaan.
- Subjek menjadikan pergaulan bebas sebagai tempat pelarian untuk dapat melupakan
hal-hal yang membuatnya stress dan sedih.
- Subjek mengalami stress pasca trauma mengenai masalah keluarga. subjek masih
sangat ingat dan susah untuk melupakan hal-hal tentang keluarganya, dimana subjek
dulu sering menyaksikan kejamnya kekerasa rumah tangga orang tua subjek, yang
membuat subjek menjadi stress dan trauma dikarenakan subjek melihat ayah
menganiaya ibu dan adik subjek karena masalah kecil, sehingga membuat subjek
susah untuk melupakkan kejadian tersebut.
Formulasi Kasus 8P
Precipitants
• Subjek cukup sering melukai dirinya seperti menggores tangan dengan jarum, cutter.
Pattern
• Subjek memiliki mimpi dan keinginan untuk membahgiakan orang tuanya khususnya ibu
subjek
Predisposition
Subjek mempunyai ganguan stress dan depresi, subjek juga seringkali mengalami
kecemasan yang berlebihan sehingga subjek selalu merasa dirinya selalu berada di
dalam masalah, dan subjek sangat sulit untuk dapat mengontrol dirinya.
Subjek dikenal sebagai seorang anak yang cukup pintar karena subjek mampu
mendapatkan nilai kuliah yang tinggi dan IPK 3.5+ Setiap semester.
• Subjek juga dikenal sebagai orang yang baik,ramah, sopan dengan siapaun. Subjek juga
mudah berteman dengan siapapun
Formulasi Kasus 8P
Protective factors and strengths

- Seringkali subjek kehilangan dnegan semangat hidup dan malas untuk melakukan apapun,
Tetapi di sisi lain subjek masih mempunyai kekuatan dan semangat menjalani Pendidikan
sebagai seorang mahasiswi dan ingin bekerja sukses di suatu perusahaan
yang mempunyai gaji yang besar agar dapat membahagiakan dirinya dan orang tuanya.
Perpetuants
- Seringkali subjek kehilangan dnegan semangat hidup dan malas untuk melakukan apapun,
Tetapi di sisi lain subjek masih mempunyai kekuatan dan semangat menjalani Pendidikan
sebagai seorang mahasiswi dan ingin bekerja sukses di suatu perusahaan
yang mempunyai gaji yang besar agar dapat membahagiakan dirinya dan orangtaunya.
- Subjek kurang mendapatkan dukungan dari teman-temannya hbahkan dari keluarga subjek,
sehingga subjek harus terbiasa bisa menjalani harih tanpa adanya dukungan dari keluarga
Formulasi Kasus 8P
Treatment Plan
Subjek sangat ingin melakukan terapi yang dapat mengobati permasalahan gangguan
pada dirinya, namun subjek sampai saat ini mash bingung dan bimbang untuk
melakukan konseling dikarenakan permasalahan ekonomi shingga kurangnya
ekonomi yang membuat subjek berpikir lebih untuk melakukan konseling karena
berbayar.

Prognosis
Dilihat dari penampilan subjek yang biasa saja seperti orang pada umunya yang selalu
sing gembira, namun dalam cerita subjek, subjek mengalami masalah yang cukup
berat sehingga subjek seharusnya melakukan terapi atau pengobatan pada gangguan
pada subjek.
Subiek mempunyai kesadaran bahwa deinya bermasalah dan tidak dapat untuk
dibiarkan saja, subjek ingin membawa dirinya untuk melalukan pengobatan untuk
menyembuhkan penyakt gangguan pada subjek, subjek adalah orang yang selalu
terbuka dengan teman-temannya, subjek juga selalu menerima pendapat dan saran oleh
orang lain
Axis I
Multiaksial
F40-F48: Gangguan neurotik, Gangauan terkait stress
Sering memiliki konflik batin dalam diri sehingga menimbulkan kecemasan, takut dan
khawatir yang berlebihan. Juga sering mengalami stress dengan hal masalah kecil juga stress
pasca trauma.
F30-F39: Gangguan suasana perasaan (afektif/mood)
Sering mimiliki mood yang gampang berubah-ubah, seperti tiba-tiba sedih, menangis

Axis II
F60.6: Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Sering mengalami cemas yang berlebihan karena akan rasa takutnya yang berlebiihan.
F60.7: Gangguan Kepribadian Dependen
Sering merasa cemas tanpa sebab dan tidak dapat mehadapi suatu masalah dengan
sendiri, karena tidak bisa mengontrol diri.
Multiaksial
Axis III
G00-G99 Penyakit susunan saraf
Subjek sejak saat SMP subjek mengalami sakit kepala yang parah, sehingga di periksa
ke rumah sakit, dan pihak rumah sakit mengajurkan ke poli saraf , dan semenjak ituu subjek
sering beolak balik ke poli saraf dan subjek mengidap penyakit saraf kepala bagian belakng,
sehingga subjek sering merasakan sakit kepala
H60 Penyakit telinga
Subjek dari kecil kelas 2 SD sudah mempunyai penyakit telinga sampai saat ini, yang
membuatnya selasa berperiksa kondisi telingnya ke rumah sakit apabila sudah berasakan sakit
Penyakit sistem pernapasan
Subjek sering merasakan sakit pada dada, dan sulit untuk bernafas
Multiaksial
Axis IV
Keluarga:
Masalah stress dan depresi pada subjek berkaitan dengan Keluarga, subjekmenceritakan
bahwa faktor dari gangguan stress dan depresi yang subjek alami adalah bermula dari
masalah keluarga, tepatnya kekerasan pada rumah tangga pada orang tuanya, subjek tidak
pernah diperlakukan keras seperti di pukul dan lain-lain oleh orang tuanya, tetapi yang
membuat subjek sangat kecewa kepada orang tuanya adalah subjek seringkali melihat
kekrasan rumah tangga waktu subjek masih kecil dan ibu juga adik subjek menjadi korban
ayahnya dalam kekerasan dalam rumah tangga, sehingga membuat subjek sangat trauma
dengan hal kekerasan yang pernah dilakuka oleh ayah subjek.

Lingkungan Sosial: Masalah berkaitan dengan Lingkungan Sosial, Pertemanan yang di dapat
oleh subjek kurang baik yang dapat menjadikan subjek mudah terpengaruh dengan
pertemanan pergaulalan yang bebas.
Multiaksial
Axis V
-
50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat
Karena subjek mengalami stress dan depresi yang berat sehingga
membutuhakn
pengobatan yang lebih serius untuk dapat menyembuhkan rasa trauma dan
juga stress
INTERVENSI
Terapi Interpersonal:
Karena Bantuan psikoterapi bisa dilakukan oleh psikolog dalam jangka pendek yang berfokus
kepada Penelitian Psikologi antara orang-orang dengan perkembangan symptom gangguan
kejiwaan

Terapi Kognitif (CBT)


Pendekatan CBT dapat perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan
kesulitan emosional dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu klien
mengubah pikiran-pikiran atau pernyataan diri negatif dan keyakinan-keyakinan pasien
yang tidak rasional. Fokus dalam teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis
menjadi lebih logis.

Konseling Kelompok
Konseling kelompok dan dukungan sosial dapat Mengunjungi tempat layanan bimbingan
konseling. Melalui konseling kelompok sindividu dapat memperoleh pemahaman diri yang lebih
baik, proses ini dapat membantu meningkatkan kesadaran diri.
Kesimpulan
Dapat disimpulksn pada permasalahan gangguan stress dan depresi
serta ganggusn kecemasan pada subjek (A.Y) Dewasa Awal, Assesmen
dan diagnose pada subjekbahwa adanya hubungan pada stress yang
dikarenakan oleh faktor keluarga yang tidak harmonis, sehingga dapat
membuat subjek merasa stress, dan membuatnya kecewa dan
mengambil pilihan penenang dan kesenangan pada dirinya dengan
melakukan pergaulan bebas Subjek mengetahui pada dirinya bahwa
dirinya mempunyai permasalahn psikologis dan membuatnya
mempunyai keinginan untuk terapi dan melakukan pengobatan agar
dirinya bisa sembuh dari penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai