Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ARTIKEL ILMIAH

BAHASA INDONESIA

PENGARUH ANXIETY TERHADAP KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
FITRIYA ANGGRAINI_1130021051 /1B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021/2022
PENGARUH ANXIETY TERHADAP KESEHATAN

PENDAHULUAN
Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yang dapat memicu
munculnya kecemasan. Misalnya ujian mendadak, presentasi tugas, terlambat masuk kelas,
deadline pekerjaan, dan sebagainya. Sebenarnya kecemasan adalah reaksi yang wajar yang
dapat dialami oleh siapapun, sebagai respon terhadap situasi yang dianggap mengancam atau
membahayakan. Namun jika kecemasan tersbut berlebihan dan serta tidak sesuai dengan
proporsi ancamannya, maka dapat mengarah ke gangguan yang akan menghambat fungsi
seseorang dalam kehidupannya.
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal
yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan pengalaman baru atau yang belum
pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Pada kadar yang
rendah, kecemasan membantu individu untuk bersiaga mengambil langkah-langkah
mencegah bahaya dan atau untuk memperkecil dampak bahaya tersebut. Kecemasan sampai
pada taraf tertentu dapat mendorong meningkatnya performa dan produktifitas. Misalnya
cemas mendapat nilai yang buruk, membuat seorang siswa belajar keras dan mempersiapkan
diri menghadapi ujian. Kecemasan seperti ini disebut facilitating anxiety. Namun apabila
kecemasan sangat tinggi, justru akan sangat mengganggu. Misalnya kecemasan berlebihan
saat akan ujian, justru akan membuat blocking dan tidak bisa menjawab pertanyaan. Hal ini
disebut sebagai debilitating anxiety.
Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau
kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Takut dan cemas merupakan dua
emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat
ancaman yang jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak menimbulkan konflik bagi
individu. Sedangkan kecemasan muncul jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas atau
menyebabkan konflik bagi individu.

PEMBAHASAN
KECEMASAN (ANXIETY)
1. Pengertian Kecemasan
Rasa cemas atau anxiety adalah hal yang normal dirasakan ketika seseorang
menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau
khawatir. Namun, anxiety perlu diwaspadai jika muncul tanpa sebab atau sulit
dikendalikan, karena bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan dan anxiety tidaklah sama. Rasa cemas terbilang normal
apabila masih terkendali dan hilang setelah faktor pemicu munculnya rasa cemas
teratasi. Namun, jika perasaan cemas menetap atau memburuk hingga akhirnya
mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan
kecemasan (anxiety disorder). Anxiety disorder adalah sebuah kondisi dimana
seseorang mengalami kecemasan secara terus menerus bahkan dapat semakin
memburuk seiring berjalannya waktu. Anxiety disorder adalah gangguan dapat
menimbulkan gejala yang membuat Anda kesulitan dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari.

2. Ciri-ciri Kecemasan
Berikut ini dijelaskan ciri-ciri kecemasan (Nevid, dkk 2005):
• Ciri – ciri fisik kecemasan
a. Kegelisahan, kegugupan
b. Tangan atau anggota tubuh bergetar
c. Banyak berkeringat
d. Telapak tangan berkeringat
e. Pening
f. Mulut atau kerongkongan terasa kering
g. Sulit berbicara
h. Sulit bernapas
i. Bernapas pendek
j. Jantung berdebar keras atau berdetak kencang
k. Suara yang bergetar
l. Jari-jari atau anggota tubuh menjadi dingin
m.Leher atau punggung terasa kaku
n. Sensasi seperti tercekik atau tertahan
o. Sakit perut atau mual
p. Sering buang air kecil
q. Wajah terasa memerah
r. Diare
• Ciri – ciri Behavioral (perilaku) kecemasan
a. Perilaku menghindar
b. Perilaku melekat dan dependen
c. Perilaku terguncang
2.3 Ciri – ciri Kognitif dari kecemasan
a. Khawatir tentang sesuatu
b. Perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu
yang terjadi di masa depan
c. Keyakinan bahwa sesuatu yang buruk atau mengerikan akan segera
terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas
d. Terpaku pada sensasi tubuh
e. Sangat sensitif terhadap sensasi tubuh
f. Merasa terancam oleh orang atau peristiwa
g. Ketakutan akan kehilangan kontrol
h. Ketakutan akan ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah
i. Berpikir bahwa dunia akan runtuh
j. Berpikir bahwa semuanya sudah tidak bisa dikendalikan
k. Berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa bisa diatasi
l. Khawatir terhadap hal sepele
m. Berpikir tentang hal yang mengganggu yang sama secara berulangulang
n. Pikiran terasa campur aduk
o. Tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran negatif
p. Berpikir akan segera mati
q. Khawatir akan ditinggalkan sendiri
r. Sulit berkonsentrasi atau memusatkan perhatian
3. Beberapa Jenis Anxiety yang Perlu Anda Ketahui
Berikut ini adalah jenis-jenis anxiety disorder atau gangguan kecemasan beserta gejalanya:
1. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder)
Anxiety yang muncul akibat gangguan kecemasan umum bisa dirasakan setiap hari
dan menetap hingga lebih dari 6 bulan. Akibatnya, penderita gangguan kecemasan ini
akan menjadi sulit menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Selain munculnya
rasa cemas yang mengganggu, penderita gangguan kecemasan umum juga dapat
merasa cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan
insomnia.
2. Fobia
Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat penderitanya memiliki rasa
takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang,
atau situasi tertentu yang tidak menimbulkan rasa takut pada kebanyakan orang. Orang
yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika
melihat suatu benda atau berada di tempat yang menjadi pemicu fobia, misalnya laba-
laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat yang gelap, tempat tinggi, atau
ruangan tertutup. Oleh karena itu, penderita fobia biasanya akan melakukan segala
upaya untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.
3. Gangguan kecemasan sosial
Penderita gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga fobia sosial memiliki
kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial atau situasi di
mana mereka harus berinteraksi dengan orang lain.
4. PTSD (post-traumatic stres disorder)
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah
mengalami kejadian traumatis atau berada di situasi berbahaya yang mengancam
nyawa. Contohnya, tinggal di daerah konflik atau perang, terkena bencana alam, atau
korban kekerasan.
Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman
traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian
membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.
5. Gangguan panik
Mungkin Anda pernah merasa panik saat mendapat berita mengejutkan, misalnya saat
ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang terkena musibah. Namun, hal tersebut
normal Anda alami. Berbeda dengan penderita gangguan panik yang bisa merasa takut
atau panik tanpa alasan yang jelas.
Anxiety dan serangan panik akibat gangguan ini dapat muncul kapan saja dan terjadi
secara tiba-tiba atau berulang. Ketika gejala panik muncul, penderita gangguan panik
biasanya dapat merasakan sejumlah gejala lain, seperti berdebar-debar, berkeringat
dingin, pusing, sesak napas, serta tubuh gemetar dan terasa lemas.
6. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Orang yang menderita gangguan OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan
sesuatu secara berulang-ulang untuk meringankan rasa cemas yang berasal dari
pikirannya sendiri. Contohnya, mencuci tangan harus sebanyak 3 kali karena ia
berpikir tangannya masih kotor. Gangguan ini sulit dikendalikan, bersifat menetap,
dan dapat kambuh kapan saja sehingga membuat penderitanya terganggu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.

4. Cara Mengatasi Anxiety

Untuk meredakan atau mencegah munculnya perasaan cemas, Anda dapat melakukan
beberapa cara berikut ini:

1. Mencukupi waktu tidur dan istirahat


2. Membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
3. Mengurangi stres dengan mencoba teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga
4. Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur
5. Mencoba bertukar pikiran atau curhat dengan teman

Anxiety yang muncul akibat gangguan kecemasan lama-kelamaan berpotensi membuat


penderitanya merasa depresi, ingin bunuh diri, hingga menyalahgunakan obat-obatan
atau minuman beralkohol.

KESIMPULAN
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan
hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan pengalaman baru atau
yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
Pada kadar yang rendah, kecemasan membantu individu untuk bersiaga mengambil
langkah-langkah mencegah bahaya dan atau untuk memperkecil dampak bahaya
tersebut. . Rasa cemas terbilang normal apabila masih terkendali dan hilang setelah
faktor pemicu munculnya rasa cemas teratasi. Namun, jika perasaan cemas menetap
atau memburuk hingga akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari, Jadi rasa cemas
rata rata banyak sekali menganggu aktifitas seseorang, jadi jalani sesuatu dengan
tenang tidak perlu panik atau cemas.
REFERENSI
https://www.alodokter.com/mengenal-anxiety-yang-mengganggu-dan-berbagai-jenisnya
https://www.halodoc.com/artikel/5-tanda-anxiety-disorder-yang-perlu-diketahui
https://lifepack.id/anxiety-disorder-adalah/

Anda mungkin juga menyukai