Anda di halaman 1dari 14

Gangguan Kecemasan Pada Masa Kanak-

Kanak Tengah
Kelompok 9 Psikopatologi

• Sherly Tri Sumarni(198110108)

• Rifni Hidayati (198110102)

• Naja Syaharani (198110066)

• Zara Asriati Sukma (198110109)


Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang serius.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi otak yang
mengatur rasa takut dan emosi.
Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena
gangguan kecemasan, yaitu:
• Pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma psikologis
• Keturunan
• Gangguan kepribadian
• Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba
• Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid
Lazarus (1976) mengemukakan ada dua macam bentuk kecemasan,
yaitu :
1. State Anxiety, yaitu kecemasan sebagai suatu reaksi terhadap
situasi tertentu. Jika situasi ini tidak ada, maka kecemasannya pun
hilang. Misalnya cemas Ketika melihat keributan antarwarga dan
cemas Ketika melewati tempat yang sepi.
2. Trait Anxiety, yaitu kecemasan yang menetap pada diri seseorang.
Kecemassan model ini merupakan kecemasan berupa
disposisi/sidat dari individu itu sendiri yang pencemas, sehingga
kadang-kadang pada situasi yang sebenarnya tergolong biasa, dia
bereaksi cemas.

Reaksi-reaksi yang muncul antar individu dari kecemasan itu akan


berbeda-beda dan masing-masing reaksi tersebut memiliki derajat
yang berbeda.
Jenis Gangguan Kecemasan

1. Separtion Anxiety 2. Generalized Anxiety 3. Gangguan panik


Kecemasan perpisahan ini Seseorang yang menderita Penderita gangguan panik yang
gangguan kecemasan umum bisa bisa merasa takut atau panik tanpa
merupakan ketakutan yang
merasa cemas atau khawatir secara alasan yang jelas. Anxiety dan
tidak kuat akibat adanya serangan panik akibat gangguan ini
terus-menerus dan berlebihan
perpisahan dari figure yang terhadap berbagai hal, mulai dari dapat muncul kapan saja dan
menjadi sumber kenyamanan pekerjaan, kesehatan, hingga hal-hal terjadi secara tiba-tiba atau
dan perlindungan. Gangguan yang sederhana dan wajar terjadi berulang.
ini banyak dialami oleh anak- sehari-hari, seperti berinteraksi Ketika gejala panik muncul,
dengan orang lain. penderita gangguan panik biasanya
anak yang akan memasuki
Anxiety yang muncul akibat dapat merasakan sejumlah gejala
masa remaja. Kecemasan lain, seperti jantung berdebar-
gangguan kecemasan umum bisa
perpisahan ini mengakibatkan dirasakan setiap hari dan menetap debar, keringat dingin, pusing,
munculnya reaksi anak-anak hingga lebih dari 6 bulan. sesak napas, serta tubuh gemetar
menolak untuk sekolah. dan terasa lemas.
4. Gangguan obsesif kompulsif 5. PTSD (post-traumatic stres
(OCD) disorder)
Orang yang menderita Gangguan stres
gangguan OCD memiliki pascatrauma atau PTSD dapat
Anx
kecenderungan untuk
melakukan sesuatu secara
muncul pada seseorang yang
pernah mengalami kejadian
iety
berulang-ulang untuk traumatis atau berada di situasi
meringankan rasa cemas yang berbahaya yang mengancam
berasal dari pikirannya sendiri, nyawa. Contohnya, tinggal di
contohnya, mencuci tangan daerah konflik atau perang,
harus sebanyak 3 kali karena terkena bencana alam, atau
berpikir tangannya masih korban kekerasan.
kotor.
Ciri Gangguan Kecemasan Pada Masa Kanak-Kanak Tengah
Gangguan kecemasan akan perpisahan (separation anxiety disorder) didiagnosis jika kecemasan akan
perpisahan tersebut persisten dan berlebihan atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Jadi, anak usia
3 tahun seharusnya dapat mengikuti perkembangan prasekolah tanpa merasa mual dan muntah karena cemas.
Anak usia 6 tahun seharusnya dapat mengikuti sekolah dasar tanpa rasa ketakutan yang terus-menerus bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya atau orang tuanya. Anak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat
dengan orang tua. Anak-anak tersebut dapat mengemukakan kecemasan tentang kematian dan memaksa
seseorang untuk menemani saat mereka tidur. Ciri lain dari gangguan ini mencakup mimpi buruk, sakit perut, mual
dan muntah ketika mengantisipasi perpisahan. Gangguan ini dapat berlangsung sampai dewasa yang dapat
menyebabkan perhatian yang berlebihan pada keselamatan anak-anak dan pasangan serta kesulitan menoleransi
perpisahan apapun dari mereka.
Pada tahun-tahun sebelumnya, gangguan kecemasan akan perpisahan biasanyadisebut fobia sekolah. Namun,
gangguan ini juga dapat terjadi pada usia prasekolah. Saat ini sebagian besar kasus di mana anak-anak menolak
untuk pergi ke sekolah dipandang sebagai bentuk dari kecemasan akan perpisahan. Akan tetapi pada masa remaja,
penolakan hadir ke sekolah sering kali dihubungkan dengan masalah akademik dan sosial, sehingga label
gangguan kecemasan akan perpisahan tidak dapat digunakan.
Perkembangan dari gangguan ini sering muncul setelah adanya kejadian hidup yang menekan, seperti kondisi
sakit, kematian anggoa keluarga atau binatang kesayangan, atau perubahan sekolah atau rumah.
Ciri & Penyebab Gangguan Kecemasan Umum

Ciri-ciri nya ditandai dengan.


• Merasa gelisah, tidak bersemangat, dan tersudut.
• Merasa lelah.
• Sulit berkonsentrasi.
• Mudah tersinggung.
• Meningkatnya ketegangan otot.
• Mengalami gangguan tidur (termasuk sulit tidur atau selalu ingin tidur).
Beberapa penyebab gangguan kecemasan umum :
• Memiliki riwayat trauma atau pernah mengalami peristiwa yang membuat stres, seperti bullying
atau perundungan.
• Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan kecemasan umum.
• Memiliki penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, seperti arthritis.
• Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang atau kecanduan minuman keras.
• Memiliki riwayat gangguan pada sistem saraf.
Ciri & Penyebab Gangguan Panik

Berikut ciri gangguan panik :


• Nyeri dada
• Sensasi tersedak atau tercekik
• Menggigil
• Mual
• Mulut kering
• Sesak napas
• Jantung berdebar
• Berkeringat
• Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
• Gemetar
Penyebab Gangguan Panik :
• Memiliki keluarga yang menderita gangguan panik
• Menderita penyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan
• Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan, kekerasan fisik, atau kekerasan seksual
• Mengalami perubahan drastis dalam hidup, seperti perceraian, kehilangan orang tercinta, atau
kehilangan pekerjaan
Ciri & Penyebab OCD
Ciri nya seperti :
• Kekhawatiran tentang kuman, kotoran, atau penyakit
• Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain
• Takut mengatakan sesuatu yang menyinggung
• Membuat barang-barang harus selaras, teratur, atau simetris
• Muncul pikiran seksual atau kekerasan secara eksplisit
• Khawatir membuang barang
• Mempertanyakan hasrat atau orientasi seksual
• Khawatir dengan kesehatan dan keselamatan diri sendiri atau orang yang dicintai
• Merasa ada yang mengganggu baik itu dari suara, gambar, atau kata
Berikut penyebab OCD :
• Memiliki riwayat OCD dalam keluarga
• Menderita gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, depresi, atau sindrom
Tourette
• Pernah mengalami kejadian yang menyebabkan trauma atau stres, seperti perundungan (bullying), kekerasan
fisik, atau kekerasan seksual
• Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, dan perfeksionis
• Menderita infeksi bakteri Streptococcus ketika kanak-kanak (pediatric autoimmune neuropsychiatric disorders)
Ciri & Penyebab PTSD

Berikut ciri PTSD :


• Ingatan yang tidak diinginkan, yaitu bersifat mengganggu yang datang berulang.
• Menghidupkan peristiwa traumatis tersebut seakan-akan peristiwa tersebut terjadi lagi (kilas balik).
• Mimpi buruk tentang peristiwa tersebut.
• Distress emosional berat terhadap sesuatu yang mengingatkan pengidap pada peristiwa traumatis.
• Mencoba menghindari berpikir atau berbicara tentang peristiwa traumatis.
• Menghindari tempat, kegiatan atau orang yang mengingatkan seseorang pada kejadian traumatis.
Penyebab :
• Pengalaman yang menakutkan, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang telah dialami dalam
hidup.
• Mewarisi risiko kesehatan mental, seperti riwayat gangguan kecemasan dan depresi dalam keluarga.
• Ciri-ciri kepribadian, seperti kecenderungan temperamental.
• Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
Intervensi dan Asesmen Gangguan Kecemasan

Dalam hal ini, kami mengambil contoh kasus dalam gangguan


kecemasan akan perpisahan

Contoh kasus:
Ali berusia 8 tahun. Sudah dua bulan tidak masuk sekolah, dan itu terjadi
setelah liburannya. Dia mengeluh rasa sakit perut dan kepalanya, dan dokter
tisak menemukan gangguan organis apapun. Ketika ditanya, dia menjawab
bahwa sakitnya terasa khusunya dipagi hari Ketika dia akan masuk sekolah.
Kecemasannya termasuk kekhawatirannya tentang keselmatan ibunya jika dia
tinggal kesekolah. Jika dipaksa seekolah dia menangis keras dan menjadi
agresif.
Metode Assessment
Asesmen yang dilakukan untuk mengetahui masalah yang Subjek alami
yaitu melalui serangkaian metode antara lain wawancara, observasi dan
tes
psikologi.
1. Wawancara dilakukan terhadap Subjek, orang tua dan salah satu guru
Subjek untuk memperoleh informasi lebih mendalam tentang gambaran
diri Subjek.
2. Observasi dilakukan untuk untuk memperoleh informasi aktivitas
Subjek dan perilaku yang ditunjukan selama pelaksanaan asesmen dan
intervensi.
3. melakukan tes psikologi revised child manifestation of
anxiety (RCMAS). Tes ini sudah banyak digunakan dan sudah validasi
bahasa Indonesia. Tes ini memiliki 49 pertanyaan dengan jawaban iya
atau tidak, dan digunakan untuk anak berusia 6-19 tahun.
Intervensi yang digunakan dalam kasus ini yaitu terapi perilaku
kognitif, terapi Ini dikenal sebagai terapi berbicara, yang
menjadi bentuk utama pengobatan untuk gangguan
kecemasan perpisahan. Fokusnya adalah untuk membantu
anak menangani perpisahan dari orangtua yang
menyebabkan penderitaan atau mengganggu fungsi.
Terapi ini berfungsi untuk membentuk kembali pemikiran
(kognisi) anak sehingga perilakunya menjadi lebih sesuai.
Terapi keluarga juga dapat membantu mengajari keluarga
tentang gangguan tersebut dan membantu anggota keluarga
mendukung anak selama periode kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Safaria, Triantoro.2021.Psikologi Abnormal:Dasar-Dasar, teori, dan aplikasinya.Volume 1.
Yogyakarta:Kampus II Univesitas Ahamad Dahlan
https://www.halodoc.com/kesehatan/ptsd

Anda mungkin juga menyukai