Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aninda Esa Rahmita Karim

Nim : 221141145
Kelas : Psikologi Islam 1D

Anxiety Disorder
Anxiety Disorder merupakan salah satu gangguan mental yang masih sering diabaikan oleh para
pengidapnya. Rasa cemas atau anxiety merupakan hal yang normal dirasakan seseorang ketika
akan menghadapi sesuatu yang baru atau mendengar hal yang cukup membuat khawatir. Akan
tetapi, anxiety perlu diwaspadai ketika terjadi tanpa sebab dan terjadi berulang kali dalam kurun
waktu yang cukup singkat serta sulit dikendalikan karna bisa jadi hal ini terjadi karenakan
gangguan kecemasan. Penyebab timbulnya rasa cemas ini bermacam-macam, bisa karena trauma
atau ketakutan terhadap suatu hal yang berlebih.
Gangguan kecemasan dan anxiety tidaklah sama, rasa cemas masih bisa dibilang normal apabila
bisa dihilangkan ketika menghindari hal yang memicu. Namun, ketika rasa cemas ini terus
berlanjut bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari hal ini dapat dikatakan gangguan kecemasan
atau Anxiety Disorder. Tentunya setiap orang bisa merasakan cemas ketika akan menghadapi
suatu hal baru atau sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan atau mengancam. Hal yang
perlu diwaspadai ketika rasa cemas ini terjadi tanpa sebab atau tetap merasakan cemas atau
khawatir yang berlebihan meskipun penyebabnya telah hilang dan mengganggu aktivitas sehari-
hari.
Gejala Anxiety berbeda pada setiap orang yang mengalami tergantung pada tingkatan yang
diderita, untuk menentukan Anxiety normal atau gangguan mental perlu pemeriksaan langsung
oleh psikolog atau psikiater. Ada beberapa jenis Anxiety Disorder yang perlu diketahui yaitu,
gangguan kecemasan (generalized anxiety disorder) Anxiety yang muncul akibat gangguan
kecemasan umum bisa dirasakan setiap hari dan menetap hingga lebih dari 6 bulan. Akibatnya,
penderita gangguan kecemasan ini akan menjadi sulit menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-
hari. Selain munculnya rasa cemas yang mengganggu, penderita gangguan kecemasan umum
juga dapat merasa cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan
insomnia.
Kedua, Fobia merupakan jenis anxiety yang memiliki rasa takut atau cemas berlebihan bahkan
tidak masuk akal terhadap sesuatu misal hewan, dan tempat tinggi. Biasanya orang yang
memiliki gangguan fobia ini akan cenderung menjauhi hal-hal yang memicu atau hal yang
cenderung menaikkan kembali fobia ini. Ketiga, gangguan kecemasan sosial, gangguan ini
muncul ketika akan berhadapan dengan orang baru ditempat yang ramai. Penderita ini merasa
selalu diawasi, takut dan malu secara berlebihan ketika ditempat ramai hal ini menyebabkan
penderitanya cenderung menjauhi situasi yang mengharuskan untuk bertemu orang banyak.
Keempat, PTSD (post-traumatic stress disorder) gangguan pasca trauma ini terjadi karena pada
masa lampau seseorang ini pernah mengalami traumatis atau kejadian yang mengancam
nyawanya orang yang menderita PTSD seringkali melupakan traumatis yang dialaminya baik
lewat mimpi atau tiba-tiba terlintas dalam bayangannya sehingga menimbulkan rasa bersalah
yang berlebihan hingga merasa sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Kelima, gangguan
panik, anxiety dan serangan panik dapat terjadi kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba ketika
gangguan panik ini muncul penderita dapat merasakan sejumlah gejala lain seperti jantung
berdebar, keringat dingin, pusing, sesak napas, hingga tubuh terasa gemetar dan lemas. Orang
dengan gangguan panik ini tidak bisa memprediksi kapan akan muncul oleh karena itu orang
dengan gangguan panik cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar karena khawatir
serangan paniknya kambuh ditempat umum.
Keenam, gangguan obsesif komplusif (OCD) penderita gangguan OCD cenderung melakukan
sesuatu secara berulang untuk mengurangi rasa cemas yang ada pada dalam diri sendiri.
Gangguan ini sulit dikendalikan dan bersifat menetap sehingga penderitanya terganggu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa cara untuk mengatasi anxiety ini diantaranya yaitu
mencukupi waktu tidur dan istirahat, membatasi konsumsi kafein dan minuman berakohol,
mengurangi stress dengan meditasi atau yoga, berolahraga secara teratur, dan mencoba bertukar
pikiran dengan teman. Akan tetapi jika beberapa cara di atas tidak dapat mengurangi rasa cemas
sebaiknya konsultassikan ke psikiater. Psikiater akan membantu dalam proses penyembuhan
dibantu dengan terapi psikoterapi dan konseling serta diberikan obat jika memang dirasa
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai