Anda di halaman 1dari 8

Kecemasan Berlebihan, Kenali Gejala dan Cara

Efektif Mengatasinya

   
Merasa cemas ketika sedang menghadapi situasi yang menegangkan adalah
hal yang normal. Namun, jika Anda merasakan kecemasan berlebihan tanpa
sebab yang jelas, mungkin saja Anda mengalami gangguan kecemasan. Kenali
apa saja gejalanya, agar bisa segera ditangani.
Rasa cemas yang normal biasanya akan mereda sendiri ketika faktor pemicu
kecemasannya hilang. Misalnya seseorang yang merasa cemas saat menghadapi
ujian akan merasa tenang kembali setelah ujiannya selesai.

Namun, berbeda dengan rasa cemas yang normal, orang yang mengalami
kecemasan berlebihan biasanya akan terus merasa cemas tanpa sebab yang jelas.
Munculnya rasa cemas berlebihan ini sering kali disebabkan oleh gangguan
kecemasan.
Orang yang mengalami kecemasan berlebihan kerap kali merasa khawatir dan takut
yang berlebihan secara terus-menerus. Seiring berjalannya waktu, gangguan
kecemasan ini bisa bertambah parah dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Apabila tidak mendapatkan penanganan, penderita gangguan kecemasan yang
merasakan kecemasan berlebihan bisa mengalami kesulitan dalam menjalani
aktivitas sehari-hari, menurunnya performa kerja atau prestasi belajar di sekolah,
dan juga kesulitan untuk menjalani interaksi sosial dengan orang lain.

Tipe-Tipe Gangguan Kecemasan dan Gejalanya


Rasa cemas berlebihan yang muncul akibat gangguan kecemasan bisa disebabkan
oleh beberapa jenis gangguan kecemasan, yaitu:

1. Gangguan kecemasan umum


Generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum ditandai
dengan perasaan cemas, khawatir, atau takut berlebihan yang berlangsung
setidaknya selama 6 bulan.
Orang yang mengalami gangguan kecemasan umum dapat merasa cemas kapan
saja, bahkan tanpa ada faktor pemicu stres yang jelas.
Selain rasa cemas berlebihan, orang yang menderita gangguan kecemasan umum
dapat merasakan gejala lain, seperti:

 Susah tidur
 Sulit berkonsentrasi
 Khawatir berlebihan terhadap hal-hal kecil
 Dada berdebar-debar
 Keringat dingin
 Mudah lelah
 Otot terasa kaku dan tegang

2. Gangguan panik
Gangguan panik atau serangan panik adalah gangguan cemas yang ditandai
dengan munculnya kecemasan berlebihan atau rasa takut yang sangat intens
secara tiba-tiba.
Ketika serangan panik muncul, orang yang menderita kecemasan berlebihan ini
akan merasa tidak berdaya, tidak dapat berpikir dengan tenang, dan juga
merasakan gejala fisik tertentu, seperti nyeri dada, berdebar-debar, sesak napas,
pusing, atau sakit perut, atau merasa seperti akan pingsan.

3. Fobia
Fobia merupakan ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu,
misalnya darah, laba-laba, ketinggian, atau ruangan sempit. Rasa takut yang dialami
bahkan bisa sampai membuat penderitanya menghindari objek atau situasi tersebut.
Orang yang menderita fobia akan merasa sangat ketakutan atau panik ketika
berhadapan dengan hal yang menyebabkan fobianya atau bahkan sekadar
memikirkan tentang hal tersebut.

4. Gangguan kecemasan sosial


Gangguan yang sering juga disebut sebagai fobia sosial ini ditandai oleh rasa cemas
yang berlebihan terhadap kondisi sosial sehari-hari, seperti berbicara di depan orang
banyak atau menyapa orang lain.
Penderita gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder bahkan sering
kali menghindari interaksi sosial karena merasa takut dipermalukan atau dinilai oleh
orang lain.

5. Gangguan stres pascatrauma


Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma dapat
terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
trauma psikologis berat, seperti kecelakaan, kekerasan seksual, atau bencana alam.
Penderita PTSD biasanya akan mengalami kecemasan berlebihan dan sering
mengingat peristiwa yang dialami, mimpi buruk, serta rasa takut yang muncul terus-
menerus.

6. Gangguan obsesif kompulsif


Gangguan kecemasan yang juga disebut obsessive-compulsive disorder (OCD) ini
membuat penderitanya harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.
Misalnya, penderita OCD harus mencuci tangan sebanyak 3 kali, karena bila tidak ia
akan merasa bahwa tangannya tetap kotor dan dapat membahayakannya.

Penyebab Munculnya Kecemasan Berlebihan dan Cara Mengatasinya


Penyebab munculnya rasa cemas berlebihan akibat gangguan kecemasan hingga
kini belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena gangguan cemas, yaitu:

 Faktor genetik
 Stres berat yang berkepanjangan, misalnya akibat tekanan batin, masalah
keluarga, atau kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi
 Riwayat trauma psikologis di masa kecil

Berbeda dengan rasa cemas yang normal dan dapat mereda sendiri, kecemasan
berlebihan akibat gangguan cemas tidak akan menghilang tanpa penanganan dari
psikolog atau psikiater.
Oleh karena itu, jika Anda merasakan kecemasan berlebihan yang tidak kunjung
menghilang, Anda sebaiknya berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Untuk membantu menenangkan perasaan Anda dan meredakan kecemasan
berlebihan yang Anda rasakan, psikolog atau psikiater akan memberikan
penanganan berupa:

Psikoterapi
Saat menjalani psikoterapi, Anda dapat menceritakan dan meluapkan apa yang
Anda rasakan. Selain itu, psikolog atau psikiater akan memberi saran tentang
bagaimana cara untuk memahami dan mengatasi kecemasan berlebihan yang Anda
alami.
Dalam sesi psikoterapi, Anda juga akan dibimbing untuk mengurangi stres, misalnya
dengan melakukan relaksasi atau meditasi.
Teknik psikoterapi yang dijalani ada bermacam-macam, tergantung apa penyebab
kecemasan berlebihan yang Anda rasakan. Namun, beberapa teknik psikoterapi
yang umum dilakukan adalah terapi perilaku kognitif.

Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan untuk meredakan kecemasan hanya bisa dilakukan oleh
psikiater. Untuk meredakan gangguan cemas yang Anda rasakan, psikiater dapat
meresepkan obat-obatan penenang dan antidepresan.

Kiat Sehat Mengendalikan Kecemasan Berlebihan


Selain dengan penanganan medis oleh psikolog atau psikiater, Anda juga bisa
melakukan langkah-langkah berikut untuk mengendalikan atau mengatasi
kecemasan berlebihan:

 Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh,


atau minuman berenergi, karena dapat memperburuk gejala gangguan
kecemasan.
 Lakukan olahraga secara teratur, seperti joging, senam aerobik, dan
bersepeda, untuk membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana
hati.
 Cukupi waktu istirahat selama 7–9 jam setiap malam.
 Coba untuk curhat atau bercerita kepada orang terdekat mengenai perasaan
Anda dan masalah yang Anda hadapi.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok
karena bisa memperparah gangguan kecemasan yang dialami.

Kecemasan berlebihan tidak bisa hilang begitu saja tanpa adanya penanganan
medis. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, jika
Anda merasakan kecemasan berlebihan yang sudah mengganggu aktivitas sehari-
hari atau kehidupan sosial Anda, terlebih jika perasaan tersebut muncul beserta
pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri.
Semua orang pasti pernah merasa cemas, dan ini merupakan hal yang
normal, apalagi jika sedang dirundung masalah. Namun hati-hati jika rasa
cemas muncul secara berlebihan atau sering. Bisa jadi itu merupakan tanda
gangguan kecemasan.
Cemas atau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan
mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu, misalnya sebelum
wawancara kerja, sebelum ujian, saat harus mengambil keputusan penting, atau
ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.
Rasa cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya
bermanfaat untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun,
rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan, sulit dikontrol,
atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini disebut sebagai gangguan
kecemasan.

Penyebab Gangguan Kecemasan


Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang serius. Kondisi
ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi otak yang mengatur rasa
takut dan emosi.
Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena
gangguan kecemasan, yaitu:

 Pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma psikologis.


 Keturunan.
 Gangguan kepribadian.
 Masalah hidup yang besar, misalnya quarter life crisis.
 Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba.
 Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.

Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya


Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, yaitu gangguan panik, gangguan
kecemasan sosial, serta gangguan kecemasan umum atau menyeluruh (GAD).
Gejala dan pengobatan gangguan kecemasan pun berbeda-beda, tergantung pada
jenisnya.

1. Gangguan panik
Penderita gangguan panik akan mengalami serangan panik atau atau kecemasan
berlebihan secara tiba-tiba dan berulang kali, tanpa alasan yang jelas. Frekuensi
dan tingkat keparahannya pun bervariasi. Berikut ini adalah beberapa gejala yang
dapat muncul saat terjadi gangguan panik:

 Berkeringat
 Palpitasi (berdebar-debar)
 Merasa seperti tersedak atau sesak di dada
 Nyeri dada
 Merasa seperti mengalami serangan jantung
 Ketakutan
 Gemetar
 Merasa seperti tidak berdaya

Seseorang dengan kondisi ini merasa seperti akan diserang kapan saja dan di mana
saja. Gangguan panik biasanya berlangsung kurang dari 10 menit, namun ada juga
yang berlangsung hingga satu jam atau lebih.
Jika mengalami gejala berupa jantung berdebar atau nyeri dada saat serangan panik
muncul, Anda disarankan untuk duduk dan memejamkan mata. Kemudian tarik
napas dalam-dalam melalui hidung, dan hembuskan melalui mulut. Ulangi beberapa
kali hingga merasa lebih tenang.
Jika cara tersebut tidak berhasil, segeralah temui dokter atau psikolog. Pengobatan
yang diberikan oleh dokter untuk menangani gangguan panik dapat berupa
pemberian obat-obatan pereda cemas dan psikoterapi, seperti terapi perilaku
kognitif.

2. Gangguan kecemasan sosial


Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial merupakan rasa cemas atau takut
yang luar biasa terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain, baik
sebelum, sesudah, maupun selama berada dalam situasi tersebut.
Orang dengan gangguan kecemasan sosial akan merasa takut untuk mengatakan
atau melakukan sesuatu di depan orang lain atau di tempat umum, karena
menganggap hal tersebut akan mempermalukan mereka.
Beberapa gejala gangguan kecemasan sosial adalah:

 Takut atau enggan untuk berinteraksi dan menyapa orang lain, terutama
orang yang tidak dikenal.
 Memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
 Menghindari bertatapan mata dengan orang lain.
 Takut dikritik atau dihakimi orang lain.
 Malu atau takut untuk bepergian ke luar rumah atau berada di tempat umum.

Gangguan kecemasan sosial berbeda dengan perasaan malu biasa. Orang yang
pemalu umumnya masih bisa melakukan interaksi sosial atau berkomunikasi dan
menjalani aktivitas sehari-hari, meskipun mungkin akan merasa malu jika harus
bertegur sapa atau diajak berkenalan dengan orang lain.
Jika rasa malu atau takut berinteraksi dengan orang lain dirasakan sangat ekstrim,
hingga menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan
bersosialisasi, maka kondisi ini perlu mendapatkan pertolongan medis dari psikiater
atau psikolog.
Pengobatan gangguan kecemasan sosial bisa berupa konsumsi obat pereda cemas
dan antidepresan, serta terapi perilaku kognitif sebagai bagian dari psikoterapi.

3. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder/GAD)


Jenis gangguan kecemasan ini membuat penderitanya merasakan cemas secara
berlebihan yang menetap dalam waktu lama, biasanya hingga lebih dari 6 bulan.
Penderita GAD akan sangat mengkhawatirkan dan memikirkan banyak hal
(overthinking). Hal-hal yang dipikirkan bisa beragam, misalnya keuangan,
kesehatan, hipokondria, atau pekerjaan.
Seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum biasanya tidak bisa fokus
pada suatu hal, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa merasa santai. Pada beberapa
kasus, rasa cemas ini bisa begitu berat hingga menimbulkan depresi.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita gangguan
kecemasan umum:

 Gemetar dan keringat dingin


 Otot tegang
 Pusing dan sakit kepala
 Mudah marah
 Susah tidur
 Dada berdebar-debar
 Sering merasa lelah
 Sesak napas
 Merasa sering ingin berkemih
 Tidak nafsu makan
Pengobatan untuk gangguan kecemasan umum bisa ditempuh dengan dua cara,
yakni melalui psikoterapi dan pemberian obat-obatan psikotropika atau obat
penenang.
Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, gangguan kecemasan dapat
berdampak buruk dan mengurangi kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, jika
Anda mengalami rasa cemas yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-
hari, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai