Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RATIH CITRA MAHARANI

NIM : P17211201016

Pertanyaan :

Berdasarkan materi yang ada di dalam ppt, dijelaskan bahwa penilaian cemas
terdapat skor untuk menilai tingkat kecemasan seperti :

- <14 : Tidak Ada kecemasan

- 14 – 20 :Kecemasan ringan

- 21 – 27 : Kecemasan sedang

- 28 – 41 : Kecemasan berat

- 42 – 56 : Panik

Pertanyaan saya, apakah indikator yang mendasari atau tergolong kedalam tingkat
kecemasan ringan, sedang, berat dan panic?

Jawab :

Yang menjadi indikator orang tersebut mengalami beberapa tingkatan kecemasan


adalah sebagai berikut penjelasannya :

Kecemasan Ringan :

Tingkat kecemasan ringan adalah cemas yang normal yang biasa menjadi bagian
sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan
perhatian, tetapi individu masih mampu memecahkan masalah. Cemas ringan
dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas yang
ditandai dengan terlihat tenang, percaya diri, waspada, memperhatikan banyak
hal, sedikit tidak sabar, ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau
sedikit gelisah.
Kecemasan Sedang :

Tingkat kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada


hal-hal yang penting dan mengesampingkan yang tidak penting atau bukan
menjadi prioritas yang ditandai dengan perhatian menurun, penyelesaian masalah
menurun, tidak sabar, mudah tersinggung, ketegangan otot sedang, tanda-tanda
vital meningkat, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, sering berkemih dan
sakit kepala.

Kecemasan Berat :

Tingkat kecemasan berat sangat mengurangi persepsiindividu, dimana individu


cenderung untuk memusatkan perhatian pada sesuatu yang terinci dan spesifik,
dan tidak dapat berfikir entang hal yang lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk
mengurangi ketegangan. Individu memerlukan banyak arahan untuk dapat
memusatkan pada suatu area lain ditandai dengan sulitberfikir, penyelesaian
masalah buruk, takut, bingung, menarik diri, sangat cemas, kontak mata buruk,
berkeringat banyak , bicara cepat, rahang menegang, menggertakkan gigi, mondar
mandir dan gemetar.

Panik :

Tingkat panik dari suatu kecemasan berhubungan dengan ketakutan dan teror,
karena individu mengalami kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan
disorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
menyimpang dan kehilangan pemikiran yang tidak dapat rasional.
NAMA : HANUM MITASARI

NIM : P17211203039

Pertanyaan :

Apakah ada suatu alat ukur atau instrument yang digunakan untuk menilai tingkas
ansietas ?

Jawaban :

Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana derajat
kecemasan apakah ringan, sedang, berat, dapat digunakan alat ukur (instrument)
yang dikenal dengan Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS). Zung Self Rating
Anxiety Scale (ZSAS) merupakan skala dengan 20 item, mengandung
karakteristik yang biasa ditemukan dari gangguan kecemasan (15 respon
peningkatan kecemasan dan 5 respon penurunan kecemasan). Semua pernyataan
diukur dalam 4 skor diantaranya, yaitu 1: tidak pernah, 2: kadang-kadang, 3:
sering, 4 : selalu. Menurut Zung (1971) cara penilaian kecemasan akan
digolongkan menjadi 4 tingkatan kecemasan yang mengacu pada nilai yang
diperoleh saat dilakukan perhitungan dengan pembagian tingkatan dan rentang
skor sebagai berikut:

1) Skor ≤ 20 = tidak ada kecemasan

2) Skor 21 – 40 = kecemasan ringan

3) Skor 41 – 60 = kecemasan sedang

4) Skor 61 – 80 = kecemasan berat


NAMA : FARAH AULIYA SHOFI

NIM : P17211203044

Pertanyaan :

Apa perbedaan dari rasa cemas dan takut, dan ada berapa tingkat kecemasan, serta
di dalam power point dijelaskan bahwa ada 3 jenis krisis, yaitu antara lain
malturational, Situational, dan adventitious. Apa maksud dari masing" jenis krisis
tersebut?

Jawaban :

1. Perbedaan rasa cemas dan takut :

CEMAS TAKUT
Disebabkan oleh rasa takut Disebabkan oleh fisik atau
Ketakutan yang dihasilkan psikologis, paparan situasi yang
kecemasan mengancam

2. Tingkat kecemasan ada 4 yaitu :

Peplau (1963) → mengidentifikasi 4 tingkat kecemasan

1. Kecemasan Ringan

2. Kecemasan Sedang

3. Kecemasan Parah

4. Panik

3. 3 jenis krisis :

1. Maturational Crises

adalah krisis yang terjadi sebagai respons terhadap transisi dari satu tahap
maturasi ke tahap lain dalam siklus kehidupan. Di sisi lain, ini adalah suatu
pengalaman seperti masa pubertas, remaja, dewasa awal, menikah, ataupun proses
menjadi tua dimana satu dari gaya hidup seseorang secara berkesinambungan
akan berubah. Ini adalah proses yang normal dari pertumbuhan dan perkembangan
yang berkembang ke periode yang lebih luas dan memerlukan seseorang untuk
membuat beberapa bentuk perubahan.

Contoh lain dari krisis perkembangan adalah menyendiri atau mengucilkan diri
sendiri, dimana seseorang menghadapi kehilangan kelompok bermainnya sama
halnya dengan kehilangan status identitas.

2. Situasional crises

adalah krisis yang terjadi sebagai respons terhadap kejadian yang tiba-tiba dan
tidak terduga dalam kehidupan seseorang. Kejadian tersebut biasanya berkaitan
dengan pengalaman kehilangan. Krisis situasional dapat terjadi pada individu
maupun masyarakat. Krisis situasional mengacu kepada peristiwa yang dapat
menyebabkan stress yang luar biasa seperti tsunami, bom bali, atau agresi militer
ke Palestina, ini merupakan contoh Krisis situasional masyarakat.

Sedangkan contoh untuk krisis situasional individu seperti : kehilangan orang


yang dicintai karena kematian, penyakit medis atau kejiwaan, status sosioekonomi
yang sulit, kekerasan terhadap anak atau mengabaikannya.

3. Krisis Adventisius

adalah krisis yang terjadi sebagai respons terhadap trauma berat atau bencana
alam. Krisis ini dapat memengaruhi individu, masyarakat, bahkan negara. Krisis
ini pada dasarnya sama dengan jenis krisis situasional.
NAMA : TRIA WAHYUNING DEWI

NIM : P17211201018

Pertanyaan :

Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yang dapat
memicu munculnya kecemasan. Misalnya ujian mendadak, presentasi tugas,
terlambat masuk kelas, deadline pekerjaan, dan sebagainya. Sebenarnya
kecemasan adalah reaksi yang wajar yang dapat dialami oleh siapapun, sebagai
respon terhadap situasi yang dianggap mengancam atau membahayakan. Namun,
jika kecemasan tersbut berlebihan dan serta tidak sesuai dengan proporsi
ancamannya, maka dapat mengarah ke gangguan yang akan menghambat fungsi
seseorang dalam kehidupannya. Seperti pada ppt yang sudah dipaparkan
bahwasannya terdapat beberapa penjelasan dari Anxiety Responses dan Anxiety
Disorders itu sendiri. pertanyaannya ialah bagaimana cara untuk mengetahui ciri
ciri dari orang yang sudah termasuk ansietas dan bagaimana cara untuk menyikapi
hal tersebut

Jawaban :

Seperti pada pertanyaan di atas memang benar adanya bahwa ansietas itu
berbahaya apabila berlebihan dalam berbagai situasi seperti ujian mendadak,
presentasi tugas, terlambat masuk kelas, deadline pekerjaan, dan sebagainya. Dan
untuk ciri-ciri kecemasan dibagi menjadi 3 yaitu Ciri – ciri fisik kecemasan, Ciri –
ciri Behavioral (perilaku) kecemasan, dan Ciri – ciri Kognitif dari kecemasan :

Ciri – ciri fisik kecemasan

A. Kegelisahan, kegugupan
B. Tangan atau anggota tubuh bergetar
C. Banyak berkeringat
D. Telapak tangan berkeringat
E. Pening
F. Mulut atau kerongkongan terasa kering
G. Sulit berbicara
H. Sulit bernapas
I. Bernapas pendek
J. Jantung berdebar keras atau berdetak kencang
K. Suara yang bergetar
L. Jari-jari atau anggota tubuh menjadi dingin
M. Leher atau punggung terasa kaku
N. Sensasi seperti tercekik atau tertahan
O. Sakit perut atau mual
P. Sering buang air kecil
Q. Wajah terasa memerah
R. Diare
Ciri – ciri Behavioral (perilaku) kecemasan

A. Perilaku menghindar
B. Perilaku melekat dan dependen
C. Perilaku terguncang
Ciri – ciri Kognitif dari kecemasan

A. Khawatir tentang sesuatu


B. Perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang
terjadi di masa depan 5
C. Keyakinan bahwa sesuatu yang buruk atau mengerikan akan segera terjadi,
tanpa ada penjelasan yang jelas
D. Terpaku pada sensasi tubuh
E. Sangat sensitif terhadap sensasi tubuh
F. Merasa terancam oleh orang atau peristiwa
G. Ketakutan akan kehilangan kontrol
H. Ketakutan akan ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah
I. Berpikir bahwa dunia akan runtuh
J. Berpikir bahwa semuanya sudah tidak bisa dikendalikan
K. Berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa bisa diatasi
L. Khawatir terhadap hal sepele
M. Berpikir tentang hal yang mengganggu yang sama secara berulangulang
N. Pikiran terasa campur aduk
O. Tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran negatif
P. Berpikir akan segera mati
Q. Khawatir akan ditinggalkan sendiri
R. Sulit berkonsentrasi atau memusatkan perhatian
dan untuk menyikapi hal tersebut sebenarnya tergantung dari diri sendiri dan jika
memang belum bisa teratasi maka salah satu caranya ialah harus kosnultasi ke
psikolog atau orang terdekat.

Anda mungkin juga menyukai