Anda di halaman 1dari 12

KECEMASAN DAN KEHILANGAN

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa I yang dibina
oleh Ns. Andi Surya Kurniawan.,S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh:
Dhea Rira Aftra Nina (1914314201038)
Mutia Widya Wong (1914314201055)
Sandra Wakiah Prihartini (1914314201064)
Eva Maulidyah Kusnaeni (1914314201109)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG


PRODI S1 KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi kekuatan dan
kesehatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada waktu yang
tepat, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Dan pada tugas ini kami membahas tenatang “
KECEMASAN DAN KEHILANGAN”
Dengan adanya makalah ini, kami harap dapat membantu kita untuk meningkatkan minat
baca dan belajar kita semua. Selain itu, kami juga berharap semua dapat mengetahui dan
memehami tentang berita ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih sangat minim, sehingga
saran dari dosen serta kritikan dari teman-teman masih kami harapkan demi perbaikan
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membanttu dalam
menyelesaikan tugas ini.

Malang, 25 Februari
2021
Penyusun

Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecamasan dan Kehilangan
2.2 Jenis-Jenis Kecemasan dan Kehilangan
2.3 Gejala-Gejala Kecemasan dan Kehilangan
2.4 Faktor-Faktor Kecemasan dan Kehilangan
2.5 Gangguan Kecemasan dan Kehilangan
2.6 Dampak Kecemasan dan Kehilangan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMABAHASAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecemasan dan kehilangan?
2. Apa saja jenis – jenis kecemasan dan kehilangan?
3. Apa saja gejala – gejala kecemsan dan kehilangan?
4. Apa saja faktor faktor kecemasan dan kehilangan?
5. Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan dan kehilangan?
6. Bagaimana dampak dari kecemasan dan kehilangan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kecemasan dan kehilangan.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kecemasan dan kehilangan.
3. Untuk mengetahui gejala – gejala kecemasan dan kehilangan.
4. Untuk mengetahui faktor – faktor kecemasan dan kehilangan.
5. Untuk mengetahui gangguan kecemasan dan kehilangan.
6. Untuk mengetahui dampak kecemasan dan kehilangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecemasan dan Kehilangan
1. Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap
manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa
ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya
(Sutardjo Wiramihardja, 2005:66).

Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu
tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi
yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau
bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah,
2003:10).

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat diatas bahwa kecemasan
adalah rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang
dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang
serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

2. Menurut iyu yosep dalam buku keperawatan jiwa 2007, kehilangan adalah suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruan. Kehilangan merupakan pengalam
yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir
individu sudh mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehilangan merupakan
suatu keadaan gangguan jiwa yang bisa terjadi pada orang – orang yang menghadapi
suatu keadaan yang berubah dari keadaan semula (keadaan yang sebelumnya ada
menjadi tidak ada).
2.2 Jenis – Jenis Kecemasan dan Kehilangan
a) Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalam dirinya
sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Kecemasan
ada tiga jenis kecemasan yaitu :
 Kecemasan ringan
Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan
ringan lama. Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan
kepribadian seseorang, karena kecemasan ini dapat menjadi suatu
tantangan bagi seorang individu untuk mengatasinya.Kecemasan ringan
yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar terjadi
padaindividu akibat situasi-situasi yang mengancam dan individu tersebut
tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini
akan bermanfaat bagi individu untuk lebihberhati-hati dalam menghadapi
situasi-situasi yang sama di kemudian hari.Kecemasan ringan yang lama
adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak
segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan
tersebutakan mengendap lama dalam diri individu.
 Kecemasan berat
Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar secara
mendalam dalam diri seseorang. Apabila seseorang mengalami
kecemasan
semacam ini maka biasanya ia tidakdapat mengatasinya. Kecemasan ini
mempunyai akibat menghambat atau merugikanperkembangan
kepribadian seseorang. Kecemasan ini dibagi menjadi dua yaitu
kecemasanberat yang sebentar dan lama.Kecemasan yang berat tetapi
munculnya sebentar dapat menimbulkan traumatis padaindividu jika
menghadapi situasi yang sama dengan situasi penyebab munculnya
kecemasan.Sedangakan kecemasan yang berat tetapi munculnya lama
akan merusak kepribadian individu. Halini akan berlangsung terus
menerus bertahun-tahun dan dapat meruak proses kognisiindividu.
Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam
penyakitseperti darah tinggi, tachycardia (percepatan darah), excited
(heboh, gempar).
b) Kehilangan
 Kehilangan Objek Eksternal
Kehilangan benda eksternal mencakup segala kepemilikan yang telah
menjadi usang berpindah tempat, dicuri, atau rusak karena bencana alam.
Kedalam berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang
bergantung pada nilai yang dimiliki orang tersebut terhadap orang yang
dimilikinya, dan kegunaan dari benda tersebut.
 Kehilangan Lingkungan yang dikenal
Kehilangan yang berkaitan dengan perpisahan dari lingkungan yang telah
dikenal memcakup lingkungan yang telah dikenal selama periode tertentu
atau kepindahan secara permanen. Contohnya pindah ke kota baru atau
perawatan di rumah sakit kehilangan melalui perpisahan dari lingkungan
yang telah dikenal dapat terjadi melalui situasi mutaraasional, misalnya
ketika seorang lansia pindah kerumah perawatan, atau situasi situasional,
contohnya mengalami cidera atau penyakit dan kehilangan rumah akibat
bencana alam.
 Kehilangan orang terdekat
Orang terdekat mencakup orang tua, pasangan, anak-anak, saudara
sekandung, guru, teman, tetangga, dan rekan kerja. Artis atau atlet
terkenal mungkin menjadi orang terdekat bagi kita. Riset membuktikan
bahwa banyak orang menganggap hewan peliharan sebagai orang
terdekat. Kehilangan dapat terjadi akibat perpisahan atau kematian.
 Kehilangan aspek diri
Kehilangan aspek dalam diri dapat mencakup bagian tubuh, fungsi
fisiologis, atau fisikologis. Kehilangan anggota tubuh dapat mencakup
anggota gerak, mata, rambut, gigi, atau payudara. Kehilangan fungsi
fisiologid mencakup kehilangan kontrol kandung kemih atau usus,
mobilitas atau fungsi sensori. Kehilangan fungsi fisikologis termasuk
kehilangan ingatan, harga diri, percaya diri atau cinta. Kehilangan aspek
diri ini dapat terjadi akibat penyakit, cidera, atau perubahan
perkembangan atau situasi. Kehilangan seperti ini dapat menghiangkan
sejahtera individu. Orang tersebut tidak mengalami kedukaan akibat
kehilangan tetapi juga dapat mengalami perubahan permanen dalam citra
tubuh dan konsep diri.
 Kehilangan hidup
Kehilangan yang dirasakan oleh orang yang mengahadapi detik-detik
dimana orang tersebut akan meninggal. Doka (1993) menggamvarkan
respon terhadap penyakit yang mengancam hidup kedalam emapt fase.
Fase presdiagnostik terjadi ketika diketahui ada gejala klien atau faktor
resiko penyakit. Fase akut berpusat pada krisis diagnosis. Dalam fase
kronis klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya yang sering
melibatkan krisis yang diakibatkan. Akhirnya terdapat pemulihan atau
fase terminasl klien mencapai yang mecapai fase terminal ketika kematian
bukan hanya lagi kemungkinan, tetapi pasti terjadi. Pasa setiap hal dari
penyakit klien dan keluarga dihadapkan dengan kehilangan yang beragam
dan terus berubah. Seseorang dapat tumbuh dari pengalaman kehilangan
melali keterbukaan, dorongan dari orang lain, dan dukungan adekuat.
2.3 Gejala – Gejala Kecemasan dan Kehilangan
a) Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman
terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong normal kadang kala
mengalami kecemasan yang menampak, sehingga dapat disaksikan pada
penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih
jelas pada individu yang mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi
individu yang mengidap penyakit mental yang parah.
Gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu :
1. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar,
banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas,
panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
2. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang,
melekat dan dependen.
3. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan,
keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan
akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur
aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
b) Kehilangan
2.4 Faktor – Faktor Kecemasan dan Kehilangan
a). Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar
tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwaperistiwa atau
situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Ada beberapa
faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu:
 Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena
adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan
keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut
merasa tidak aman terhadap lingkungannya.
 Emosi yang ditekan
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan
keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama
15 jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu
yang sangat lama.
 Sebab-sebab fisik
Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan
timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya
kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama
ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul,
dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan.

b). Kehilang

2.5 Gangguan Kecemasan dan Kehilangan

a) Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau
ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif
ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Gangguan kecemasan dalam beberapa jenis,
yaitu :

 Fobia
Spesifik Yaitu suatu ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran
atau antisipasi terhadap obyek atau situasi yang spesifik.
 Fobia Sosial
Merupakan suatu ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya
berhubungan dengan kehadiran orang lain. Individu menghindari situasi
dimana dirinya dievaluasi atau dikritik, yang membuatnya merasa terhina
atau dipermalukan, dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau
menampilkan perilaku lain yang memalukan.
 Gangguan Panik
Gangguan panik memiliki karakteristik terjadinya serangan panik yang
spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat muncul pada
gangguan panik antara lain ; sulit bernafas, jantung berdetak kencang,
mual, rasa sakit didada, berkeringat dingin, dan gemetar. Hal lain yang
penting dalam diagnosa gangguan panik adalah bahwa individu merasa
setiap serangan panik merupakan pertanda datangnya kematian atau
kecacatan.
 Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder)
Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah kekhawatiran yang
berlebihan dan bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik,
yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau
pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan stres yang nyata..
b). Kehilangan

2.6 Dampak Kecemasan dan Kehilangan

Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat meskipun situasi yang betul-
betul mengancam tidak ada, dan ketika emosi-emosi ini tumbuh berlebihan dibandingkan
dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak adaptif. Kecemasan yang
berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan
dapat menimbulkan penyakitpenyakit fisik (Cutler, 2004:304).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai