Anda di halaman 1dari 6

Elemen-Elemen Pragram Kognitif-Perilaku dalam Penangan Gangguan Panik

Self-monltoring membuat catatan serangan panik untuk membantu menentukan stimulus


situasional yang dapat memicunya.

Paparan pragram pemaparan gradual terhadap situal dimana serangan panik muncul. Selama
pengujian pemaparan seseorang terlibat dalam relaksasi diri dan self-talk yang rasional untuk
mencegah kecemasan berkembang dan hilang kendali, pada bebrapa program partisipan belajar
untuk menolerasi perubahan sensasi tubuh yang diasosiasikan dengan serangan panik dengan
mengalami sensasi ini di dalam latar klinik pengobatan yang terkontrol. Seseorang mungkin
berputar dikursinya untuk memunculkan rasa pusing sembari belajar bahwa sensasi tersebut
bukanlah tanda bahaya atau tanda kemalangan yang terjadi.

Perkembangan respons coping mengembangkan kemampuan coping untuk menghambat silkus


mematikan dimana reaksi yang berlebihan terhadap isyarat atau sensasi kardiovaskular
menyebabkan serangan panik. Metode-metode behavioral berfokus pada pernapasan biasa dan
dalam serta latihan releksasi. Metode-metode kognitif berfokus pada mengubah kesalahan dalam
menafsikan sensasi tubuh, melatih ulang metode pernapasan dapat digunakan membantu
individu menghindari hiperventilasi selama serangan.

Mengapa CBT memberikan hasil yang lebih bertahan lama? Kemungkinan besar jawabnya
adalah CBT membantu seseorang mendapatkan kemampuan-kemampuan yang dapat digunakan
setalah penangan selesai. Meskipun obat psikiarris dapat membantu mengatasi sintom-sintom
kepanikan, obat-obat ini tidak membantu pasien mengembangkan kemampuan-kemampuan baru
yang dapat mereka gunakan setelah penanganan dihentikan. Namun, terdapat beberapa kasus
dimana kombinasi dari penanganan psikologis dan obat-obatan merupakan metode penanganan
yang paling efektif. Kita juga harus mencatat bahwa bentuk-bentuk penanganan psikologis lain
mungkin saja memiliki keuntungan teurapetik. Penelitian terkini mendukung keuntungan
penanganan terapi psikodinamik, yang secara khusus didesain untuk menangani sintom-sintom
panik ( Milrod et al., 2007)

Mengatasi serangan Panik

Orang-orang yang memiliki serangan panik biasanya merasa jantung meraka berdebar kencang
sehingga mereka merasa kewalahan dan tidak dapat mengatasinya. Mereka biasanya merasakan
desakan untuk untuk melarikan diri dari situasi tersebut secepat mungkin, namun jika kita tidak
dapat melarikan diri, mereka menjadi lumpuh dan membeku hingga serangan tersebut.

Berikut beberapa respons untuk mengatasinya.


 Jangan bernapas terlalu cepat. Bernapaslah secara pelahan dan dalam
 Cobalah bernapas dengan kantung kertasa karbon dioksia di dalam kantung bisa
membantu anda menenangkan diri dengan memulikan kesimbangan optimal antara
oksigen dan karbon dioskia.
 Katakan pada diri anda untuk tenangan anda tidak akan mati. Tidak peduli seberapa parah
serangannya. Serangan itu akan hilang
 Cari seseorang untuk membantu anda melewati serangan. Hubungi seseorang yang anda
kenal dan percaya. Bicarakan semua hal sampai anda dapat mengedalikan diri.
 Jangan sampai anda tidak mampu keluar rumah untuk menghindari serangan yang dapat
muncul.
 Jika anda tidak yakin apakah sensasi-sensasi (seperti rasa sakit atau sesak didada )
memilki, ].penyebab fisik, segara cari bantuan medis. Meskipun anda mengira serangan
yang anda alami mungkin “hanyalah salah sau bentuk kecemasan, akan lebih aman untuk
melakukan pemeriksan medis daripada mendiagnosis diri anda sendrir.

Anda tidak perlu mengalami serangan panik berulang dan takut kehilangan kendali. Jika
serangan yang anda alami menetap atau menatutkan, konsultasikan dengan ahli kesehatan
mental. Jika anda ragu remui ahli kesehatan mental.

Gangguan Fobia

Kata fobia ( phobia ) berasal dari bahasa yunani phobos, yang berarti “Takut”. Konsep rasa takut
dan kecemasaan sangat berhubungan. Ketakutan adalah kecemasaan yang dialami sebagai
respons terhadap ancaman tertentu. Fobia adalah ketakutakan akan sebuah objek atatu situasi
yang tidak sepadan dengan ancaman yang dimilkinya. Merasa takut saat mobil akan tidak bisa
dikendalikan bukanlah fobia kerana anda memang berada di dalam bahaya., namun pada
gangguan fobia, rasa takut yang dirasakan akan suatu bahaya melampaui penilaian rasional.
Orang dengan fobia berkendara, contohnya, mungkin akan merasakan takut bahkan ketika
berkendara dibawah batas kecepatan maksimal dijalan tol yang lengang dan dihari yang cerah.
Atau, mereka mungkin menaiki mobil. Sebagai besar tetapi tidak semua, orang dengan gangguan
fobia menganggap ketakutkan mereka berlebihan atau tidak masuk akal.

Hal yang aneh tentang fobia adalah fobia biasanya, melibatkan rasa takut akan peristiwa
kehidupan yang biasa saja, seperti menaiki lift atau berkendara dijalan tol, dan bukan rasa takut
akan hal-hal yang tidak biasa.

Jenis fobia yang berbeda biasanya muncul pada usai yang berbeda, seperti yang tamapak pada
tabel 5.4. usia munculnya fobia mencerminkan tingkat perkembangan kognitif dan pengalaman
hidup seseorang. Ketakutkan akan hewan adalah subjek umum dalam fantasi anak-anak,
contohnya Agorafobi, sebaliknya.

Jenis-Jenis Gangguan Fobia Agorafobla DEM mengenal tiga gangguan fobia yang berbeda:
fobia sperifik. gangguan kecemasan uial (febia soial), dan agerafobia.

FOBIA SPESIFIK Fobla spesifik (spesific phobia) adalah ketakutan berlebih yang persisten
tehadap objek atau situasi tertentu yang tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya dimiliki objek
atau situaki ini. Terdapat banyak jenis fobia spesifik termasuk berikut ini (APA, 2013).

• Ketakutan akan hewan, seperti kerakutan kan laba-laba sehingga. Dan anjing

• Ketakutan akan lingkungan alami, seperti terakutan akan ketinggian badai, atau air

• Ketakutan akan luka yang berdarah, seperti ketakutan akan jarum suntik atau prosedur medis
yang invasif

• Ketakutan akan situasi tertentu, seperti ketakutan akan ruangani tutup ( klaustrofobia). lift, atau
pesawa.

Tiga Jenis gangguan fobia. Pria pada foto di atas ini memiliki fobia spesik terhadep anjing. fobia
umurn yang mungkin memiliki asal usul evolusloner. Wanita muda di foto kanan atas ingin
bergabung dengan temannya yang lain, tetapi menahan dirinya karena la memiliki kecemasan
sosial, ketakutan Intens akan kritik dan penolakan sasial. Wanita di foto kanan bawah memilid
akrofobia, atau ketakutan akan ketinggan , yang bahkan membuatnya merasa tidak nyamnan
berada di baikon lantai dus.

Orang yang fobia mengalami tingkat ketakutan dan stimulus psikologis yang tingi saat
menghadapi objek fobia. Hal ini memunculkan desakan kuat untuk menghindari atau melarikan
diri dari situasi atau menghindari stimulus yang dilakukan , seperti pada kasus di atas. Untuk
sampai pada tingkat gangguan yang bisa didiagnosis, fobia harus secara signifkan memengaruhi
gaya hidup atau fungsi seseorang atau menyebabkan distres yang signifkan , Anda meungkin
takut akan ular, tetapi kecuali ketakutan Anda menghambat kegiatan sehari-hari Anda atau
membuat Anda mengalami tekanan emosional yang signifkan ketakutan in i tidak dapat
didiagnosis sebagai gangguan fobia. Fobia spesifik sering kali dimulai pada masa kanak-kanak
Banyak anak-anak mengembangkan ketakutan akan objek atau situasi tertentu. Namun, beberap
kemudian mengembangkan fobia kronis yang signifikan secara klinis. Ketakutan, kecemasan,
dan penghindaran yang dihubungkan fobia spesifik biasanya bertahan selama sekitar enam bulan
atau lebih dan beberapa tahun bahkan dekade, kecuali fobia tersebur berhasil ditangani.

Gangguan kecemasan pada umumnya dan gangguan fobia pada khususnya umum ditemukan
pada wanita daripada pria (Mcl.can & Anderson, 2009). febedaan gender dalam munculnya
fabia dapat mencerminkan pengaruh budaya yang perbedaan peran wanita di masyarakar dengan
peran yang lebih bergantung miahnya, lebih pemalu daripada berani atau suka berpetuilang.
Peneliti juga harus nenyadari fakor-faktor budaya saat membuat kepurusan diagnosis.
Ketakuran akan sihir an irwah umum ditemukan pada beberapa budaya dan tidak dianggap
sebagai fobia kecuali menurut budaya di dimana ketakutan itu muncul, ketakutannya
berlebihan dan menyebabkan distres emosianal atau mengganggu fungsionalitas seseorang
secara signifikan.Orang dengan fobia spesitik sering kali menyadari, ketatukan menekan
berlebihan atau tidak berbalsan. Namun, mereka tetap merasa takut. seperti pada kasus yang
sangat sulit akan suntikan medis dan hampir mengharmbatnya untuk menikeh.

GANGGUAN KECEMASAN SOSIAL (FOBIA SOSIAL) Bukan hal yang untuk mengalami
beberapa tingkat ketakutan atau kecemanan dalam situasi se perti kencan, menghadiri pesta atau
acara perkumpulan sosial, atau berpidato melakukan presntasi di depan kelas atau auatu
kelompok. namun, otatg dengan gangguan kecemasan sosial (socdal anxlety disorder) (yang juga
disebut fobia memiliki ketakutan yang sangat intens terhadap situasi sosial yang bisa mereka
menahannya, meskipun tersebut memberikan tekanan besar pada drinya atau menahanya
meski yang mendasarinya adalah ketakutan berlebih masalah yang mendasarinya adalah
ketakutan akan penolakan, dipermalukan, atau merasa gugup.

Demam panggung. Kecemasan saat berpidato. dan ketakutkan saat berareaksi adalah
bentuk-bentuk umum dari keçemasan sosial Orang dengan kecemasan mencari-cari alasan
untuk menolak undangan macam sosial. Mereka mungkin akan makan siang di mejanya untuk
menglindari situasi dengan tekan mereka dan menghindari situasi dimana mereka dapat
bertemu dengan orang baru Atau mereka dapat menemukan diri mereka dalam situasi sosial
dan berusaha untuk menghindari diri cepat mungkin ketika tanda awal kecemasan muncul.
Tebebas dari kecemasan memperkuat perilaku melarikan diri secara negatif, tetapi melarikan
mencegah seseorang mempelajari cara menangani situasi yang menimbulkan rasa takut
Meninggalkan lokai dalam kondisi cemas baiknya akan perkuat hubungan itu sosial dan
kecemasan.

Kecemasan atau ketakutan sosial bisa sangat mengganggu fungsionalita sehari-hari dan kualitas
hidup seseorang. Ketakutan dapat nencegah seseorang menyelesaikan target zkademik mereka,
kemajuan karier mereka, atau bahkan menpertahankan perkerjaan dimana mereka harus
berinteraksi dengan orang lain. Pada bcberapa kasus, ketakutan sosial terbatas pada berbicara
atau tampil di depan orang lain, seperti pada kastu "deman panggung atau situasi berbicara di
depan publik. Orang dengan bentuk ganggua kecemasaan sosial ini tidak takut akan situasi
sosial yang pasif, seperti saat bertemu dengan orang baru atau berinteraksi dengan orang lain
dalam perkumpulan

Survei berekala nasional menunjukkan bahwa sekitar 5% orang dewasa di Amerika Serikat
dipengaruhi oleh gangguan kecemasan sosial pada beberapa titik kehidupan mereka (Conway al.,
2006, Grant et al, 200G). Gangguan ini lebih umum ditemukan pada wanita daripada pria,
mungkin karena tekanan sosial atau tekana budaya yang lebih besar dibebankan pada wanitua
muda untuk menyenangka orang lain merekadapat diterima masyarakat.

Usia rata-rata munculnya kecermasan sosial adalah sekitar 15 tahun (Grant er al2006). Sekeitar
80% penderita mengembangkan gangguan kecemasan sosial pada usia 20 tahun (Stein & Srein,
2008). Kecemasan sosial memiliki hubungan yang sangat kuat riwayat sifar pemalu saat masa
kanak-kanak (Cox, MacPheron, & Enns, 2004) sosial dengan model diatesis stres (lihat Bab 2),
rasa malu dapat mewakili diatesis atau posisi yang membuat seseorang lebih rentan untuk
mengembangkan kecemasan ketika menghadapi pengalaman yang membuat stres, seperti
peristiwa sosial yang tramatis (misalnya, dipermalukan di depan orang lain). Kecemasan sosial
cenderung nenjadi pangguan yang kronis dan persisten serta rata-rata bertahan selama 16 tahun
(Grant et al., 2006c). Namun, terlepas dari pengembangan gangguan pada usia dini dan banyak
dampak negatif rerhadap fungsi sosial, orang dengan kecemasan sosial pertama kali
mendapatkan bantuan rata-rata pada usia rata-rata 27 tahun (Grant et . 2006c).

AGORAFOBIA Kata agorafobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti "takur akan pamr”,
yang memunjukkan ketakutan berada di area terbuka dan sibuk. Orang dengan agorafobia
mungkin akan takut berbelanja di toko yang penuh sesak, berjalan melewati jalan yang ramai;
menyeberangi jermbatan; bepergian dengan bus, kereta, atau mobil.makan di restoran; berada di
bioskop: atau bahkan meninggalkan rumah. Mercka akan mengatur kehidupan mereka agar
terhindar dari paparan situasi yang memicu rasa takut beberapa kasus, mengurung diri di rumah
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bahkan sampai tidak mampu keluar rumah untuk
mengambil surat.Agorafobia berpotensi menjadi fobia yang paling melumpuhkan.

Orang dengan agorafobia mengembangkan rasa takut akan tempat atau situasi pag menyulitkan
atau membuat mereka merasa malu untuk melarikan diri saat simtom-simtom kepanikan atau
serangan panik yang parah terjadi; atau takut akan situasi di mana tidak terdapat bantuan jika
masalah tersebut muncul. Lansia dengan agorafobia mungkin akan menghindari situasi di mana
mereka takut mereka akan terjatuh dan tidak ada bantuan

Perspektif Teoretis

Pendekatan teoretis untuk memahami perkembangan fobia memilik sejarah yang panjang dalam
psikologi, dimulai dari perspektif psikodinamika.

PERSPEKTIF PSIKODINAMIKA Menurur perspektif psikodinamika, kecemasan adalah sebuah


tanda bahaya bahwa impuls mengancam yang bersifat seksual atau agresif (keinginan membunuh
arau bunuh diri) berada dekat dengan kesadaran sescorang. Utuk menghalau impuls yang
mengancam ini, ego menjalankan mekanisme pertahanannya. Dalam fobia, teori Freud mengenai
mekanisme pertahanan proyeksi berperan. Reakai fobia adalah proyeksi impuls yang mengancam
dari diri seseorang kepada objek yang menimbulkan fobia. Contohnya. ketakutan akan pisau atau
benda tajam lainnya dapar merepresentasikan proyeksi implus merusak seseorang kepada objek
fobia, Fobia bagi manusia. Menghindari kontak dengan benda tajam mencegah keinginan
merusak terhadap diri sendiri atau orang lain menjadi kenyataan. Impuls yang mengancam tetap
berada di bawah kesadaran Begitu pula, orang dengan akrofobia mungkin memiliki keinginan
tak sadar untuk melompat yang muncul karena menghindari ketinggian.

Objek atau situasi fobia menyimbolkan atau mewakili harapan atau keinginan tak sadar ini.
Seseorang sadar dengan fobia yang dimilikinya. tetapi tidak menyadari imnpuls tak sadar yang
disimbolkannya.

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN Perspekrif pemhelajaran klasik mengenai fobia


diperkenalkan oleh psikolog O. Hobarr Mowrer (1960), Model dua faktor (two-factor model)
dari Mowrer menggabungkun peran pengondisian klasik dan pengondisian instrumencal dalam
perkembangan fobia. Komponen rasa takut dari fobia diyakini didapat melalui pengondisian
klasik. di mana objek dan situasi yang sebelumnya netral memiliki kapasitas untuk menimbulkan
ketakutan jika dipasangkan dengan stimulus berbahaya atau tidak menyenangkan. Scorang anak
yang takut dengan anjing yang menggonggong dapat mengembangkan fobia anjing. Seorang
anak yang mendapat suntikan menyakitkan dapat mengembangkan fobia jarum suntik
hipodermis. Banyak orang dengan fobia telah mengalani peristiwa di mana objek atau situasi
fobi dihubungkan dengan pengalaman tidak menyenangkan (contohnya, terjebak di dalam lift)

Mari kita lihat kasus Phyllis, penulis berusia 32 tahun dan ibu dari dua orang anak laki-laki.
phyllis tidak menggunakan lift selama 16 tahun. Hidupnya berputar disekitar mencari cara
menghindari pertemuan dan acara di gedung berlantai tinggi. la mengalami ketakutan akan lift
sejak usia delapan tahun; saat ia terjebak stimulus tak terkondisi adalah pengalaman tidak
menyenangkan karena terjebak di dalam lift dan stimulus terkondisi adalah life itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai