Anda di halaman 1dari 25

CLAUSTROPHOBIA

PHOBIA
Phobia merupakan suatu gangguan yang sering terjadi di dalam masyarakat. Phobia ditandai oleh ketakutan yang mencekam dan tidak masuk akal, sering didapati meskipun pada sebagian besar kasus orang dapat menghindar atau bertahan dalam situasi phobia.

Ada banyak jenis dari phobia, salah satunya adalah spesific phobia. Menurut DSM-IV : spesific phobia merupakan suatu ketakutan yang diakibatkan oleh keberadaan suatu objek ataupun situasi, seperti ketinggian, binatang, menerima injeksi, ataupun melihat darah. Selain itu, objek ataupun situasi tersebut harus dihindari dengan ditandai adanya distress, serta ketakutan yang disadari oleh penderita sebagai hal yang berlebihan ataupun tidak masuk akal dan mengakibatkan gangguan dalam hidup penderita

Epidemiologi
Epidemiology Catchment Area (ECA), spesifik fobia merupakan gangguan mental yang terbanyak untuk daerah perkotaan. Prevalensi dalam enam bulan yaitu berkisar antara 4,5 hingga 11,8 per 100 populasi. perbandingan antara penderita perempuan dan laki-laki ialah 2:1

Etiologi

Diagnosa
untuk fobias spesifik di dalam DSM-III-R adalah fobias sederhana (simple phobia). Karena suatu tinjauan pada literatur menyatakan bahwa fobia spesifik berhubungan dengan onset usia, rasio jenis kelamin, riwayat keluarga, dan respon fisiologis yang bervariasi, DSM-IV memasukkan tipe fobia spesifik yang tepisah: 1. tipe binatang; tipe lingkungan alami (sebagai contoh, badai); tipe darah, injeksi, cedera; 2. tipe situasional (sebagai contoh, mobil); 3. tipe lain (untuk fobia spesifik yang tidak masuk ke dalam keempat tipe sebelumnya).

Kriteria Diagnostik untuk Fobia Spesifik Menurut DSM-IV


Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak beralasan yang dikarenakan adanya suatu objek atau situasi tertentu. Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan respon kecemasan yang segera, yang dapat berupa serangan panik yang berhubungan dengan situasi atau dipredisposisikan dengan situasi. Pada anak-anak, kecemasan dapat diekspresikan dengan menangis, tantrum, membeku, atau menggendong. Penderita menyadari bahwa rasa takut tersebut berlebihan atau tidak beralasan.

Situasi fobik dihindari, atau jika tidak dapat dihindari dihadapi dengan kecemasan atau penderitaan (distress) yang kuat. Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau penderitaan dalam situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas normal penderita, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain, atau terdapat penderitaan (distress) yang jelas karena fobia. Pada individu yang kurang dari 18 tahun, durasi sekurang-kurangnya 6 bulan. Kecemasan , serangan panik, atau penghindaran fobik berhubungan dengan objek atau situasi spesifik tidak lebih baik dibandingkan dengan gangguan mental lainnya seperti gangguan obsesi kompulsif (misalnya takut pada kotoran pada seseorang dengan gangguan obsesi kompulsif), gangguan stress pascatraumatik (misalnya, menghindari stimuli yang berhubungan dengan stressor yang berat), gangguan cemas perpisahan (misalnya, menghindari sekolah), fobia sosial (misalnya, menghindari situasi sosial karena takut merasa malu), gangguan panik dengan agorafobia, atau agorafobia tanpa riwayat gangguan panik

Tipe Fobia Spesifik


Tipe binatang Tipe darah-injeksi-cedera Tipe situasional Tipe lain space phobia

kriteria fobia Menurut PPDGJ-III


Gejala psikologis atau otonomik harus merupakan manifestasi primer dari anxietas, dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran sobsesif Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya

Diagnosa Banding
Pada fobia spesifik ini biasanya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti agorafobia dan fobia sosial Ketakutan terhadap penyakit tertentu seperti kanker, sakit jantung, dan lain-lain, harus diklasifikasikan dibawah gangguan hipokondrik (F45.2) Apabila keyakinan akan adanya penyakit sudah mencapai taraf waham, maka diagnosis harus menjadi gangguan waham (F22.0)

spesific phobia

CLAUSTROPHOBIA

Definisi : Claustrophobia berasal dari bahasa latin claustrum yang berarti tempat tertutup dan phobos yang berarti ketakutan. Claustrophobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan irasional ruang tertutup atau kecil Sigmund Freud : Claustrophobia sebagai salah satu gejala kronis dari neurasthenia dimasukkan dalam histeria kecemasan.

Prevalensi
5-7% dari populasi didunia menderita claustrophobia Sex ratio for anxiety disorders : Angka perbandingan kejadian anxiety dissorder wanita dan pria menunjukkan 3:2 Onset usia tergantung pada tipe fobianya. Misalnya, fobia hewan yang paling umum di tingkat sekolah dasar dan muncul pada usia rata-rata 12 tahun, dan Claustrophobia muncul pada rata-rata usia 20 tahun.

Etiologi
Genetik Claustrophobia biasanya berkembang pada awal kehidupan (masa kecil atau masa remaja). Bisa menghilang di masa dewasa. Jika tidak, pengobatan biasanya diperlukan untuk mengatasi rasa takut pekerjaan sangat terbatas atau mengganggu kegiatan sosial atau tugas sehari-hari.

Faktor Risiko
Riwayat kecemasan atau kegugupan ketika di ruang tertutup atau ruang sempit. Terus menghindari situasi yang membawa pada serangan kecemasan sebelumnya.

Gejala
2 gejala khas : yaitu ketakutan akan terkurung (fear of restriction) dan ketakutan akan sesak (fear of suffocation).

Tanda-tanda lain dari Claustrophobia meliputi: Secara otomatis dan kompulsif mencari jalan keluar ketika di kamar atau merasa takut jika pintu tertutup. Menghindari lift, naik kereta bawah tanah atau pesawat terbang, atau mobil di lalu lintas ramai (macet). Berdiri di dekat pintu keluar dalam situasi sosial yang penuh sesak. Di dalam ruangan, secara otomatis memeriksa keluar, berdiri di dekat pintu keluar atau merasa khawatir ketika semua pintu tertutup. Di dalam kendaraan, seperti mobil, menghindari saat-saat ketika lalu lintas padat. Di dalam bangunan, lebih memilih naik tangga daripada naik lift, dan bukan karena alasan kesehatan. Dalam kasus yang ekstrim, orang dengan Claustrophobia yang parah, pada saat pintu tertutup akan memicu perasaan panik

Diagnosis
Claustrophobia scale (1979) : 20 pertanyaan untuk menentukan level dari kecemasan dan 18 pertanyaan untuk keinginan menghindari situasi yang memicu Claustrophobia. Claustrophobia questionnaire (Rachman & Taylor, 1993) : membedakan gejala (fear of suffocation) dan (fear of restriction). 2001, kuesioner ini dimodifikasi dari 36 menjadi 24 pertanyaan.

Mental Status Examination


Pasien tiba-tiba dihadapkan dengan objek fobia padanya, pemeriksaan status mental pasien signifikan untuk melihat afek cemas. Tanda-tanda Neurovegetative (seperti tremor atau diaforesis) mungkin tampak. Pasien juga memperlihatkan rasa cemas (mood) dan dengan jelas dapat mengidentifikasikan alasan dari kecemasannya (isi pemikiran).

Daya tilikan mungkin terganggu, terutama pada saat terpapar. Tetapi pada saat sadar, banyak pasien yang melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengontrol perasaan mereka. Fobia hadir dengan kondisi komorbid lainnya yang terkait dengan fobia, termasuk depresi dan gangguan kecemasan lainnya, dapat disertai dengan keinginan bunuh diri atau membunuh.

Pengobatan
Flooding : penderita dipaksa menghadapi rasa takut mereka dengan paparan mulai dari yang rendah menuju ke atas hingga paparan yang tinggi. Counter-conditioning : Pemicu fobia secara diperkenalkan secara perlahan, sementara penderita berkonsentrasi untuk mencapai keadaan fisik dan mental yang relaks.

Modelling : penderita diminta untuk melihat orang lain dalam menghadapi pemicu fobianya tanpa rasa takut dan cemas dan didorong untuk meniru kepercayaan itu. Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) : penderita didorong untuk menghadapi dan mengubah pikiran dan sikap yang mengarah pada perasaan takut. Medication : seperti obat penenang dan antidepresan. Obat yang dikenal sebagai beta blocker dapat digunakan untuk mengobati gejala fisik kecemasan, seperti jantung berdebar-debar.

Preventive
Tidak ada cara yang dikenal untuk mencegah claustrophobia

Prosedur MRI pada Penderita Claustrofobia


MRI sering sulit dilakukan pada penderita Claustrofobia 4-20% penderita menolak untuk melakukan scan. Kuesioner Claustrophobic (atau metode diagnosis setara) harus digunakan sebelum mengijinkan seseorang untuk melakukan MRI.

Anda mungkin juga menyukai