Anda di halaman 1dari 19

FOBIA

Dr. RINIKSO KARTONO, M.Si


PENGERTIAN
 Fobia adalah rasa takut yang tidak normal dan irasional (sulit dijelaskan alasannya) terhadap sesuatu (baik
benda maupun situasi) secara berlebihan.
 Kata fobia sendiri berasal dari bahasa Yunani “phobos” (φόβος), yang artinya “fear” (ketakutan).
 Fobia berbeda dengan ketakutan yang biasa. Fobia adalah ketakutan yang hebat, di luar proporsi tuntutan
situasi. Fobia tidak memiliki alasan yang rasional dan di luar kontrol si penderitanya. Banyak orang tidak suka
dengan ular atau laba-laba, tapi beberapa orang memiliki ketakutan yang berlebihan. Bahkan sebuah gambar
atau pikiran tentang ular atau laba-laba membuat penderita fobia ini mengalami peningkatan tekanan darah,
jantung berdebar, dan peningkatan sekresi hormon kortisol.
 Menurut Martin & Pear (2005) kecemasan yang tidak rasional, berlebihan dan intens membuat
seseorang menjadi tidak mampu melakukan apa-apa disebut dengan fobia
 Fobia termasuk di dalam gangguan psikologis, apabila fobia tersebut secara signifikan memengaruhi
gaya hidup atau keberfungsian seseorang, atau menyebabkan distres yang signifikan (Nevid, 2005).
 Reaksi paling umum dari seorang yang mengidap fobia adalah menghindari (avoid) objek/situasi yang mereka
takuti. Namun bukan tidak mungkin seorang pengidap fobia justru melawan.
CIRI-CIRI ORANG FOBIA

Kriteria seseorang dapat didiagnosa menderita fobia spesifik:


1. Memiliki ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal ketikaberhadapan dengan
sebuah objek atau situasi spesifik.
2. Respon kecemasan muncul terhadap objek/situasi fobiknya, dancenderung mudah
mengalami Panic Attack.
3. Orang itu menyadari bahwa ketakutannya berlebihan dan tidakmasuk akal, namun
tidak berdaya untuk mengatasinya.
4. Selalu menghindari dan mengantisipasi objek/situasi yang ditakuti.
5. Untuk usia 18 tahun ke bawah, hal ini berlangsung selamasetidaknya 6 bulan.
PENYEBAB FOBIA

PERISTIW
A
TRAUMAT
IK
PEMODELAN
ATAU
PENGKONDISIA
N
GENETI
PENYEBA
B
K

POLA ASUH
BUDAYA
YANG DAN
KELIRU KEYAKINA
N
KATEGORI FOBIA
(spesifik, komplek, social dan agoraphobia)
FOBIA SPESIFIK
1. yaitu ketakutan tidak rasional terhadap objek atau situasi tertentu. Pada kasus yang serius,
seseorang memiliki sejumlah fobia yang mengganggu banyak aspek kehidupannya dan mungkin
berjalinan dengan perilaku obsesif atau kompulsif.
2. Penyakit fobia ini biasanya berkembang sebelum usia 4 hingga 8 tahun. fobia ini mungkin
berasal dari pengalaman awal yang traumatis.
3. Fobia ini juga bisa dimulai selama masa anak-anak juga dapat disebabkan dari salah anggota
keluarga yang mengalami fobia
4. Beberapa fobia spesifik ternyata dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada fungsi otak
5. fobia spesifik cenderung yang menetap dan berlebihan pada suatu objek atau situasi
spesifik seperti terhadap binatang, benda ataupun situasitertentu.
6. Spesifik fobia merupakan salah satu gangguan psikologis yang paling umum, sekitar 7-
11% dari populasi umum
KRITERIA FOBIA SPESIFIK

1. Kecemasan menetap dan nyata yang berlebihan atau tidak masuk akal terhadap satu antisipasi
objek spesifik atau situasi (seperti penerbangan, ketinggian, hewan, saat disuntik, melihat darah.
2. Ketika terpapar pada stimulus fobik hampir selalu mencetus kecemasan mendadak yang dapat
menjadi serangan panik berkaitan dengan hal itu.
3. Pasien menyadari kecemasan ini berlebihan atau tidak masuk akal. Pada anak hal ini tidak ada.
4. Situasi-situasi fobia dihindari atau dirasakan dengan kecemasan kuat atau penderitaan.
5. Penghindaran, kecemasan antisipatif, atau penderitaan pada situasi-situasi yang ditakutkan secara
bermakna pada rutinitas normal pasien, pekerjaan (atau akademik) atau aktifitas sosial atau
hubungan lainnya atau adanya penderitaan yang nyata tentang fobianya.
6. Jika berusia kurang dari 18 tahun maka durasinya minimal 6 bulan.
7. Kecemasan, serangan panik, penghindaran objek atau situasi spesifik tidak dapat dikategorikan
pada gangguan mental lainnya seperti Obessive-Compulsive Disorder, Posttraumatic Stress
Disorder, kecemasan perpisahan. fobia sosial, panik dengan agoraphobia atau agoraphobia tanpa
riwayat panik.
KLASIFIKASI FOBIA SPESIFIK

1. Animal Type: ketakutan disebabkan oleh hewan.


2. Natural Environment Type: ketakutan disebabkan oleh lingkunganalam seperti
guntur, air, dan sebagainya.
3. Blood-Injection-Injury Type: ketakutan disebabkan oleh hal yangberkaitan
dengan darah dan rasa sakit.
4. Situational Type: ketakutan yang disebabkan oleh suatu situasi yang spesifik.
5. Other Type: ketakutan disebabkan oleh suatu objek yang tertentu.
FOBIA KOMPLEK

1. Fobia yang kompleks disebabkan oleh kombinasi pengalaman


hidup, kimia otak, dan genetika dan psikologis.
2. Dampak dan gejala yang ditimbulkan adalah komplek
3. Yang termasuk dalam jenis fobia kompleks adalah agorafobia dan
fobia social
4. Membutuhkan penanganan yang holistic.
FOBIA SOSIAL

 yaitu ketakutan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini mengakibatkan orang
tersebut menghindari situasi sosial.
 Situasi yang menjadi menakutkan bagi pengidapnya misalnya berbicara di depan umum,
pentas di depan umum, dan sebagainya
KRITERIA FOBIA SOSIAL

1. Rasa takut yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial, saat seseorang dihadapkan pada orang yang
tidak dikenal/tidak akrab atau pada situasi yang memungkinkan ia akan diperhatikan oleh rang lain. Orang tersebut
merasa takut akan berperilaku dengan cara yang merendahkan atau memalukan dirinya.
2. Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan yang dapat berupa serangan
panik yang berkaitan dengan situasi atau dipredisposisikan oleh situasi.
3. Orang tersebut menyadari bahwa rasa takutnya berlebihan atau tidak beralasan.
4. Situasi sosial atau situasi yang ditakuti dihindari, atau jika tidak dapat dihindari, dihadapi dengan kecemasan atau
penderitaan yang kuat.
5. Penghindaran, antisipasi cemas atau penderitaan dalam situasi sosial atau kinerja secara bermakna mengganggu
rutinitas normal seseorang, fungsi pekerjaan, atau aktivitas sosial dan hubungan dengan orang lain, atau terdapat
penderitaan yang jelas akibat menderita fobia.
6. Pada individu di bawah usia 18 tahun, berlangsung sekurangnya selama 6 bulan
7. Rasa takut atau penghindaran adalah bukan karena obat-obatan atau kondisi medik umum.
8. Bila terdapat gangguan kondisi medik umum atau gangguan psikiatrik lain, rasa takut pada kriteria 1 tidak berkaitan
dengan hal tersebut.
Lanjutan

1. Memiliki ketakutan terhadap situasi sosial dimana ia menjadi merasa asing dan seakan diawasi.
Penderita fobia ini takut kalau tindakannya akan memalukan.
2. Berhadapan dengan situasi sosial yang ditakuti akan mengakibatkan kecemasan dan mudah
terserang Panic Attack.
3. Orang itu sadar bahwa ketakutannya berlebihan dan tidak masuk akal namun tidak mampu
mengatasinya.
4. Ketakutan tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya obat) atau gangguan
mental lainnya.
AGORAFOBIA
 Istilah agorafobia berasal dari Bahasa yunani yang artinya “takut terhadap tempat-tempat belanja”.
 Agorafobia, suatu ketakutan berada dalam suatu tempat atau situasi dimana ia merasa bahwa ia tidak
dapat atau memiliki kekurangan baik secara fisik maupun psikis. Orang yang mengalami gangguan
agorafobia cenderung mengalami ketakutan pada kerumunan dan dan tempat-tempat ramai.
 Mereka juga mengalami ketakutan ketika berada pada ruang sempit, takut pada tempat luas dan
terbuka, terlebih saat mereka sendirian.
 Penderita agorafobia cenderung mengalami kecemasan ketika berada di suatu lingkungan yang asing
atau suatu tempat dimana ia merasa tidak nyaman seperti pada ruang terbuka, keramaian atau saat
berpergian
GEJALA-GEJALA AGORAFOBIA

 Panic Disorder
1. Pada keadaan ini penderita agorafobia menunjukan satu atau dua serangan panic dimana keadaan panic tersebut
bukan merupakan bukan hal yang menakutkan dan wajar terjadi bagi orang lain.
2. Menurut DSM IV (American Psychiatri Association,2000) jika seseorang merasakan khawatir akan serangan
panic dan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat dari kekhawatiran tersebut maka orang tersebut dapat
didiagnosis mengalami serangan panik.
3. Simtom serangan panik biasanya ditandai dengan jantung berdebar-debar, mengalami mati rasa atau kehilangan
sensasi geli, mengalami panas atau dingin, berkeringat, gemetaran atau bergncang, sensasi nafas yang pendek,
merasa cekikan, dada terasa nyeri atau tidak nyaman, mual atau perut terasa tidak enak, pusing-pusing, mata
kunang-kunang, merasa asing, takut kehilangan kontrol atau menjadi gila, takut akan mati.
Lanjutan..

 Obsessive-Compulsive Disorder
1. Obsesif menyangkut pikiran sedangkan kompulsif menyangkut tindakan.
2. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) diklasifikasikan sebagai suatu gangguan karena orang dengan
gangguan OCD mengalami kecemasan yang merupakan manifestasi dari pikiran-pikiran obsesif dan pikiran
tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perilaku kompulsif mereka
 Generalisation Anxiety Disorder
1. Gangguan kecemasan yang tergeneralisasikan ditandai oleh adanya rasa khawatir yang kronis.
2. Bentuk agorafobia termasuk dalam periode anxiety yang akut atau hanya sebentar.
3. Orang dengan GAD khawatir terhadap berbagai hal dalam kehidupannya, seperti kecemasan dan
kekhawatiran yang eksesif, sulit berkonsentrasi, pikiran kosong, mudah tersinggung dan mengalami
gangguan tidur.
4. Selain itu kondisi fisik yang ditampilkan berupa sakit kepala, jantung berdebar, kelelahan, sesak nafas, dll
DIAGNOSIS

Diagnosis Gangguan panik dengan agoraphobia


A. Memenuhi kriteria;
1. Serangan panik berulang yang tidak diharapkan Gejala panik terjadi secara tiba-tiba dan mencapai
puncaknya dalam waktu 10 menit.
2. Sekurangnya 1 serangan telah diikuti oleh salah satu berikut ini selama 1 bulan/ lebih:
a. Kekhawatiran yang menetap akan mengalami serangan tambahan?
b. Kekhawatiran terhadap suatu serangan atau akibatnya
c. Perubahan bermakna pada perilaku yang berhubungan dengan serangan
B. Terdapat agoraphobia
C. Bukan karena efek fisiologis langsung dari zat atau suatu kondisi medik umum
D. Serangan panik tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain, seperti fobia sosial, fobia spesifik,
gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, cemas perpisahan.
MACAM-MACAM FOBIA
 Acrophobia : takut ketinggian
 Aerophobia: Takut terbang.
 Ailurophobia/Gatophobia: Ketakutan berlebihan terhadap kucing.
 Agliophobia: Ketakutan berlebihan akan rasa sakit.
 Agoraphobia: Takut dengan tempat umum / keramaian.
 Aichmophobia: Takut benda tajam.
 Alektorophobia: Takut dengan ayam.
 Arachnophobia: Ketakutan berlebihan terhadap laba-laba.
 Astraphobia: Ketakutan dengan Guntur.
 Anthrophobia: Takut dengan manusia.
 Barophobia: Takut akan gravitasi / gaya berat.
 Batrachophobia: Takut dengan amfibi (misalnya katak, salamander,dan sebagainya).
 Bibliophobia: Takut dengan buku.
 Catoptrophobia: Takut melihat cermin.
 Claustrophobia ; takut tempat tertutup
Lanjutan

 Chromatophobia: Takut akan warna.


 Chronophobia: Takut dengan berjalannya waktu.
 Coulrophobia: Takut dengan badut.
 Dendrophobia: Takut pohon.
 Ecclesiophobia: Takut Gereja.
 Equinophobia: Takut kuda.
 Genophobia: Takut dengan seks.
 Glossophobia: Takut berbicara/berpidato di depan orang banyak.
 Haemophobia: Ketakutan berlebihan dengan darah.
 Hypnophobia: Takut untuk tidur.
 Ichthyophobia: Takut dengan ikan.
 Melissophobia: Ketakutan berlebihan terhadap lebah.
 Melophobia: Ketakutan mendengarkan musik.
 Necrophobia: Ketakutan berlebihan tentang mayat dan kematian.
 Nosophobia: Takut sakit.
 Numerophobia/Arithmophobia: Takut dengan angka
Lanjutan….

 Nyctophobia: Takut gelap.


 Odontophobia/Dentophobia: Ketakutan berlebihan terhadap gigi dan operasi gigi.
 Ommatophobia: Takut dengan mata
 Oneirophobia: Takut bermimpi.
 Ophidiophobia: Takut dengan ular.
 Pediophobia: Ketakutan terhadap boneka.
 Pedophobia: Takut dengan anak-anak.
 Photophobia: Takut dengan cahaya.
 Pteromerhanophobia: Takut terbang.
 Pyrophobia: Ketakutan berlebihan terhadap api.
 Traumatophobia: Takut terluka atau cedera.
 Triskaidekaphobia: Ketakutan berlebihan terhadap angka “13”.
 Trichophobia: Takut dengan rambut.
 Tryphanophobia: Takut akan injeksi/suntik
TERAPI
 Fobia dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan terapi
obat-obatan dan psikoterapi.
 Terapi obat-obatan yang dilakukan untuk mengurangi fobia pada umumnya hampir sama dengan
terapi obat-obatan untuk kecemasan.
 Pada umumnya dokter menyarankan penggunaan obat psikoleptik, yaitu benzodiazepines dalam
dosis rendah.
 Jenis obat-obat ini adalah Diazepam, Klordiazepoksid, Lorazepam, Klobazam, Bromazepam,
Oksazolam, Klorazepat, Alprazolam atau Prazepam.
 Psikoterapi dilakukan dengan menggunakan Cognitive Behavioural Therapy (CBT) Rational emotive
behavior therapy (REBT), hypnotherapy, talk therapy dan neuro linguistic programming (NLP)

Anda mungkin juga menyukai