Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL FOBIA LEBIH JAUH YUK?

Ada yang tau apa itu fobia? fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang
biasanya tidak membahayakan. Ketakutan tersebut dapat timbul saaat menghadapi situasi
tertentu, berada disuatu tempat, atau saat melihat hewan, dan benda tertentu. Fobia termasuk ke
dalam penyakit gangguan kecemasan. Penderita fobia biasanya akan berusaha untuk
menghindari situasi dan objek yang dapat memicu ketakutan, atau berusaha menghadapinya
sambil menahan rasa takut dan cemas.

Umumnya kondisi fobia dapat dialami oleh seseorang semenjak kecil, masa remaja,
hingga memasuki usia lebih dari 30 tahun. Ada berbagai penyebab seseorang mengalami fobia.
Kebanyakan orang mungkin bisa mengatasi rasa takut yang dialaminya. Namun, pada sebagian
lainnya, rasa takut akan menimbulkan gejala fisik dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Itulah
sebabnya, kamu perlu waspada jika memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap objek tertentu.

Gejala fobia secara psikologi

Dalam kondisi fobia, area otak yang berhubungan dengan rasa takut dan stres terus
mengingat peristiwa yang menakutkan tersebut secara tidak tepat. Studi pada Dialogues in
clinical neuroscience menemukan bahwa fobia berkaitan erat dengan amigdala yakni bagian otak
yang terletak di belakang kelenjar pituitari. Amigdala dapat memicu pelepasan hormon “lawan-
atau-lari”. Ini menempatkan tubuh dan pikiran dalam keadaan yang sangat waspada dan stres.
Kondisi tersebut bisa menimbulkan perubahan psikologis pada orang yang mengalami fobia.
Kebanyakan dari mereka mengalami hal-hal berikut ini

Perasaan cemas dan takut yang tidak bisa dikendalikan.


Muncul perasaan bahwa sumber ketakutan yang ada di hadapan Anda harus dihindari
dengan segala cara.
Menyadari bahwa rasa takut yang sedang dialami tidak masuk akal dan berlebihan tetapi
tetap tidak bisa berbuat apa-apa.

Gejala tersebut tidak hanya muncul ketika pengidapnya menghadapi situasi yang
mengingatkan dirinya pada trauma. Pada beberapa orang, gejala juga dapat muncul hanya
dengan memikirkan objek yang ditakuti.
Gejala fobia secara fisik

Tubuh berkeringat Sakit kepala dan pusing


Badan gemetaran Merasa lemah
Sesak napas atau kesulitan bernapas Mati rasa atau kesemutan pada
Sensasasi tersedak bagian tubuh tertentu
Nyeri atau dada terasa tertekan Mulut kering
Muncul sensasi kupu-kupu di perut Kebingungan dan disorientasi
atau rasa menggelitik di perut Telinga berdenging
Mual Kebelet pipis terus-menerus

Apa Saja Jenis-Jenis Fobia?

Agorafobia
Agoraphobia adalah ketakutan akan tempat atau situasi yang tidak dapat
dihindari. Pengidap agoraphobia biasanya takut berada di tengah kerumunan atau
terjebak di luar rumah, sehingga pengidapnya menghindari situasi sosial dan memilih
tetap berada di dalam rumah.
Fobia Sosial
Fobia sosial disebut juga gangguan kecemasan sosial. Kondisi ini sangat
mengkhawatirkan karena seringkali membuat pengidapnya mengisolasi diri. Pada kasus
yang parah, pengidap fobia sosial merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain
bahkan dalam bentuk sederhana sekali pun, seperti memesan di restoran atau menjawab
telepon
Fobia Spesifik
Berikut beberapa jenis fobia spesifik yang paling umum:
 Glossophobia. Fobia ini dikenal sebagai kecemasan kinerja atau takut berbicara di depan
orang. Perawatan glossophobia dapat mencakup terapi atau pengobatan.
 Acrophobia, rasa takut terhadap ketinggian. Pengidap fobia ini umumnya menghindari
gunung, jembatan, atau lantai bangunan yang tinggi. Gejalanya meliputi vertigo, pusing,
berkeringat, dan ingin pingsan saat berada di ketinggian.
 Claustrophobia, rasa takut terhadap ruang tertutup atau sempit. Claustrophobia yang
parah bisa sangat mengganggu kehidupan pengidapnya. Biasanya pengidap fobia ini
menghindari naik mobil atau lift.
 Aviophobia, dikenal sebagai rasa takut terbang.
 Dentophobia, rasa takut terhadap dokter gigi. Fobia ini muncul akibat pengalaman tidak
menyenangkan saat berhadapan dengan dokter gigi.
 Hemophobia, fobia darah atau cedera. Pengidap hemophobia mungkin pingsan ketika
melihat darah diri sendiri atau orang lain.
 Arachnophobia, fobia terhadap laba-laba.
 Cynophobia, fobia terhadap anjing.
 Ophidiophobia, fobia terhadap ular.
 Nyctophobia, fobia terhadap situasi kegelapan.

Pengobatan Fobia

Untuk mengatasi fobia, biasanya dokter akan menggunakan obat-obatan dan psikoterapi.
Psikoterapi bisa berupa terapi eksposur untuk mengubah sudut pandang terhadap subjek atau
situasi menakutkan dan cognitive behavioral therapy (CBT) yang menggabungkan terapi
eksposur dengan terapi lain. CBT lebih ditekankan pada cara mengendalikan pikiran dan
perasaan. Selain itu, pengobatan fobia juga bisa melalui pemberian obat-obatan yang diharapkan
mampu mengurangi gejalanya.

Pencegahan Fobia

Sebenarnya belum ada cara yang ampuh untuk mencegah fobia. Namun, bila memiliki
fobia spesifik contohnya, cobalah pertimbangkan untuk meminta bantuan ahli psikologis, apalagi
jika pengidapnya sudah memiliki anak. Pasalnya, faktor genetika cenderung berperan dalam
pengembangan fobia spesifik. Di samping itu, seorang anak yang berulang kali melihat reaksi
fobia orangtuanya, bisa terpengaruh atau mengembangkan fobia spesifik pada dirinya.

(sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/fobia , https://www.alodokter.com/fobia )

Anda mungkin juga menyukai