Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

Hubungan
Trauma
Psikis dengan
AVICENNA SHAFHAN ARFI
22004101024

Fobia
Dosen Pembimbing
dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
Pendahuluan

● Trauma adalah pengalaman secara tiba-tiba yang mengejutkan dan meninggalkan


kesan yang mendalam pada jiwa seseorang sehingga dapat merusak fisik maupun
psikologis.
● Pengalaman-pengalaman traumatik dapat membentuk sikap pribadi seseorang.
● Fobia adalah sebuah gangguan kecemasan yang merupakan manifestasi dari rasa
takut yang berlebihan dan membayangkan kehidupan individu itu sendiri baik
secara pribadi maupun secara sosial.
Trauma

DEFINISI
Dalam Kamus Konseling, trauma adalah suatu pengalaman
secara tiba-tiba yang mengejutkan dan meninggalkan kesan
yang mendalam pada jiwa seseorang sehingga dapat merusak
fisik maupun psikologis.
Trauma

PENYEBAB
a. Pengalaman atau kejadian alam (bencana alam),
seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor,
angin topan.
b. Pengalaman di kehidupan sosial (psiko-sosial), seperti
pola asuh yang salah, ketidakadilan, penyiksaan
(secara fisik dan psikis), teror, kekerasan,
perampokan.
c. Pengalaman langsung atau tidak langsung, seperti
melihat sendiri, mengalami sendiri (langsung) dan
pengalaman orang lain (tidak langsung).
Jenis & Sifat Trauma

Trauma Psikologis Trauma Psychosis


Trauma ini terjadi dari suatu Trauma psikosis merupakan suatu
peristiwa atau pengalaman yang gangguan jiwa yang pada saat-
luar biasa dan mendadak pada diri saat tertentu terjadi akibat
individu tanpa berkemampuan bayang-bayang pikiran terhadap
untuk mengontrolnya sehingga pengalaman / peristiwa yang
dapat merusak fungsi ketahanan pernah dialaminya, yang memicu
mental individu secara umum. timbulnya histeris atau fobia.

Trauma Neurosis Trauma Diseases


Trauma ini merupakan suatu Gangguan jenis ini oleh para ahli ilmu
gangguan yang terjadi pada saraf jiwa dan medis dianggap sebagai
pusat (otak) individu, akibat penyakit yang bersumber dari stimulus
benturan-benturan benda keras, luar yang dialami individu secara
atau pemukulan di kepala. spontan atau berulang-ulang.
Fobia

DEFINISI
Gangguan fobia adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau
situasi dan rasa takut ini tidak sebanding dengan ancamannya.

DSM dalam Davidson dkk., 2004 memberikan kriteria terhadap


fobia adalah sebagai berikut :
• Ketakutan yang berlebihan, tidak beralasan dan menetap yang
dipicu oleh objek atau situasi.
• Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens.
• Orang tersebut menyadari bahwa ketakutannya tidak realistis.
• Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan
kecemasan intens.
Fobia
Menurut DSM, fobia dapat digolongkan dalam 2 jenis, yaitu :

1. Fobia Spesifik
Sebuah ketakutan yang tidak diinginkan karena suatu kehadiran atau antisipasi terhadap obyek
atau situasi yang spesifik (Davidson & Neatle, 2001).

Jenis Fobia spesifik dalam DSM dapat digolongkan dalam 5 hal, diantaranya:

i. Tipe fobia terhadap binatang (misal: fobia tikus, anjing atau binatang berbulu lebat).
ii. Tipe lingkungan alam (misalnya ketinggian, kilat atau air).
iii. Tipe fobia terhadap darah, suntikan atau luka.
iv. Tipe situasional (misalnya takut berada dalam pesawat terbang, lift atau tempat tertutup)
v. Tipe lainnya (misalnya ketakutan terhadap kostum karakter tertentu pada anak-anak).
Fobia
2. Fobia Sosial
• Merupakan ketakutan yang tidak rasional dan menetap, biasanya berhubungan dengan
kehadiran orang lain.
• Individu menghindari situasi dimana ia mungkin dieavaluasi dan dikritik, yang membuatnya
merasa terhina dan dipermalukan dan menunjukkan perilaku kecemasan atau menampilkan
perilaku lain yang memalukan (Kaplan, Sadock, & Grebb, 1994; Davison dan Neale, 2001).
Gangguan Penjelasan Contoh

Agoraphobia Ketakutan terhadap tempat atau situasi Seseorang menjadi mengurung diri di rumah tempat lain
dimana pertolongan mungkin tidak akan dianggap membahayakan dan menimbulkan simptom
diperoleh ketika berada dalam kondisi anxiety.
emergency (berbahaya atau genting)

Specific Phobias Ketakutan terhadap objek, tempat atau Takut pada pisang atau barang yang terbuat dari karet.
situasi yang spesific

Animal Type Takut pada binatang atau serangga Ketakutan yang ekstrim terhadap, anjing, kucing, ular
tertentu atau laba-laba.

Natural Kejadian atau situasi di lingkungan alami Ketakutan yang ekstrim terhadap badai, ketinggian atau
Environment Type air.

Situsional Type Takut terhadap transportasi umum, Orang menjadi sangat takut pada ruangan yang sempit,
terowongan, jembatan, elevator, terbang seperti dalam elevator
atau mengemudi.

Blood Injedion- Takut terhadap darah, cedera atau luka, Orang menjadi takut ketika melihat anak kecil melihat
Injury Type dan suntikan. pisau

Social Phobia Takut dinilai, dihakimi atau dipermalukan Menjauhi semua situasi sosial dan mengurung diri
oleh orang lain karena takut menghadapi penilaian orang lain
(judgement)
Fobia
Dalam PPDGJ III, disebutkan pedoman-pedoman diagnosis, diantaranya:
- Gejala-gejala psikologis, perilaku atau otonomik harus merupakan manifestasi primer dari
anxietas dan bukan sekunder dari gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif.
- Anxiety harus hanya terbatas pada (terutama terjadi dalam) sekurang-kurangnya dua dari
situasi berikut: banyak orang, tempat-tempat umum, bepergian keluar rumah dan berpergian
sendiri kecuali untuk fobia social, anxietas harus hanya terbatas atau menonjol pada situasi
sosial tertentu saja.
- Menghindar dari situasi fobik harus merupakan gambaran yang menonjol. Sementara itu ada
beberapa jenis fobia yang aneh dan ekstrim yang juga sering ditemukan:

1. Mageirocophobia (fear of cooking) 6. Thalassophobia (fear of deep of the


2. Pediophobia (fear of doll) ocean)
3. Deipnophobia (fear of dining) 7. Xanthophobia (fear of yellow)
4. Eisoptrophobia (fear of mirrors) 8. Hylophobia (fear of wooded areas)
5. Arachibutyrophobia (fear of chocked by 9. Nomophobia (fear of detached from
peanut butter) mobile phone connectivity)
10. Pogonophobia (fear of beards)
Pendekatan Teori Psikologi dan Biologis

1. Teori Psikoanalisa
• Freud mengemukakan hipotesis bahwa fungsi utama kecemasan
adalah memberi tanda kepada ego bahwa dorongan terlarang
yang berasal dari ketidaksadaran akan muncul ke kesadaran.
• Fobia merupakan sebuah rekasi defence mechanism untuk
melawan kecemasan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh
dorongan yang berpusat di id yang kemudian impuls dorongan
atau energi tersebut ditekan (Davison & Neale, 2001).
• Kecemasan yang dimunculkan oleh konflik yang
direpresentasikan tersebut akan dialihkan atau dipindahkan
pada obyek atau situasi yang memiliki hubungan simbolik dari
sumber kecemasan yang sebenarnya ia miliki.
Pendekatan Teori Psikologi dan Biologis

2. Teori Behavioral
• Behavior merupakan sebuah teori atau aliran psikologi yang
sangat sering digunakan dalam pembentukan perilaku.
• Dalam pandangan teori behavior sebuah perilaku dalam hal ini
fobia merupakan sebuah reaksi yang dipelajari dan dapat
dijelaskan dengan prinsip-prinsip belajar, diantaranya:
a. Avoidance-Conditioning
b. Modelling
c. Defisit dalam Keterampilan Sosial
Pendekatan Teori Psikologi dan Biologis
2. Teori Behavioral
a. Avoidance-Conditioning b. Modelling c. Defisit dalam Keterampilan Sosial
John B Watson & Rayner - Ketakutan tidak selamanya Tingkah laku yang tidak sesuai atau
mengemukakan hipotesis berdasarkan pengalaman kurangnya keterampilan sosial
bahwa fobia dapat secara langsung, akan tetapi menjadi penyebab munculnya
dipelajari melalui dapat juga dipelajari dari kecemasan sosial, hal ini bisa terjadi
kondisioning perilaku hasil pengamatan atau karena individu tidak belajar
menghindar sebagai upaya meniru reaksi orang lain bagaimana seharusnya berperilaku
melarikan diri dari kesakitan (vicarious learning) yang sesuai agar dapat diterima dan
yang akan diterima olehnya. - fobia bisa juga muncul merasa nyaman dengan orang lain.
akibat didapatnya instruksi
verbal atau sebuah
deskripsi dari orang lain.
Pendekatan Teori Psikologi dan Biologis

3. Teori Kognitif
• Dalam pendekatan kognitif lebih menekankan pada sebuah
proses berpikir seseorang dimana cara berpikirnya inilah yang
bisa menimbulkan ketakutan-ketakutan akan sesuatu dan
pikiran-pikiran tersebut pula yang mempertahankan perilaku
fobianya.
• Menurut pandangan teori ini, kecemasan berhubungan dengan
kecendrungan untuk lebih memperhatikan stimulus negatif,
menginterprestasikan informasi yang ambigu sebagai ancaman,
dan sangat percaya bahwa peristiwa-peristiwa yang tidak
menyenangkan akan terjadi lagi dimasa mendatang.
Pendekatan Teori Psikologi dan Biologis

4. Teori Biologis
• Menurut asumsi Lacey (dalam Davison & Neale, 2001), bahwa
kelabilan individu dikarenakan sistem otonomya lebih mudah
dibangkitkan oleh berbagai macam stimulus, menjadi faktor
yang penting dalam terbentuknya perilaku fobia.
• Karena labilitas otonom antara lain ditentukan oleh faktor
genetik, maka Gabbay mengemukakan dugaannya bahwa faktor
keturunan juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam
pembentukan fobia (Fitri & Julianti, 81).
Hubungan Trauma dengan Fobia
Tatalaksana
1. Pendekatan Psikoanalisa
- Tujuan  untuk mengungkapkan konflik yang dianggap mendasari munculnya kecemasan
berupa ketakutan yang ekstrem dan reaksi menghindar yang menjadi karakteristik gangguan
fobia.
2. Pendekatan Behavioral
- Menggunakan desensitisasi sistematis sebagai metode utama.
- Individu yang mengalami fobia membayangkan gambaran sesuatu (stimulus) fobia yang makin
lama makin menakutkannya, sementara mereka dalam keadaaan tenang (ada proses
relaksasi).
3. Pendekatan Kognitif
- Menurut para ahli dibidang kognitif, individu telah menyadari bahwa ketakutan pada fobia
merupakan suatu hal yang berlebihan dan merekapun dianggap telah mengetahui bahwa
objek fobia sesungguhnya merupakan sesuatu yang tidak berbahaya.
4. Pendekatan Biologis
- Penanganan biologis untuk fobia adalah pemberian obat-obatan sedatif atau anxiolytics yang
dapat mengurangi kecemasan dan kebanyakan obat-obat yang digunakan sekarang adalah
obat-obat anti depresi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai