Anda di halaman 1dari 15

HCU (HIGH CARE

UNIT)
&
ICU (INTENSIVE
CARE UNIT)
AVICENNA SHAFHAN ARFI
22004101024
HIGH CARE UNIT
Merupakan unit pelayanan bagi pasien dengan kondisi
respirasi, hemodinamik, dan kesadaran stabil yang masih
memerlukan pengobatan, perawatan, dan observasi
ketat.

Fungsi : sebagi unit perawatan antara ruang rawat biasa


dengan ICU.

HCU tidak memerlukan peralatan secanggih ICU, tetapi


perlu kewaspadaan dan observasi ketat.
HIGH CARE UNIT
Indikasi masuk :
-Pasien gagal organ tunggal yang punya resiko tinggi
terjadi komplikasi
-Pasien yang memerlukan perawatan perioperative

Indikasi keluar :
-Pasien stabil, tidak perlu pemantauan ketat
-Kondisi pasien memburuk sehingga perlu pindah ICU
HIGH CARE UNIT
Pasien yang tidak perlu masuk HCU :
-Pasien dengan fase terminal suatu penyakit
Ex : kanker stadium akhir
-Pasien / keluarga yang menolak
KEMAMPUAN MINIMAL HCU
a. BHD dan BHL
b. Terapi oksigen
c. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan
stabilisasi
d. Nutrisi enteral atau parenteral campuran
e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien
f. Evaluasi seluruh tindakan yang telah diberikan
KEMAMPUAN MINIMAL HCU
a. BHD dan BHL
b. Terapi oksigen
c. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan
stabilisasi
d. Nutrisi enteral atau parenteral campuran
e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien
f. Evaluasi seluruh tindakan yang telah diberikan
Pelayanan HCU

a.Tingkat kesadaran
b. Fungsi pernapasan dan sirkulasi
c. Oksigen
d. Keseimbangan cairan
INTENSIVE CARE UNIT
Merupakan bagian dari RS dengan staf dan
perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi,
perawatan, dan terapi pasien yang menderita penyakit,
cidera, atau penyulit yang berpotensi mengancam nyawa
dengan prognosis dubia.

Indikasi masuk :
Dibedakan menjadi 3 kelompok prioritas, dengan
prioritas 1 lebih didahulukan.
INTENSIVE CARE UNIT
Indikasi keluar :
-Tidak dibutuhkan terapi intensif lagi
-Terapi intensif gagal
-Kemungkinan pulih sangat kecil / keuntungan terapi
intensif sangat sedikit
Prioritas 1
Pasien sakit kritis, tidak stabil, yang perlu perawatan
intensif, seperti bantuan ventilator dan alat bantu
suportif organ, infus obat vasoaktif dan anti aritmia
kontinyu, dll. Terapi pada pasien prioritas 1 biasanya
tidak memiliki batas.

Ex : pasien pasca bedah cardiothorasik, sepsis berat,


gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang
mengancam nyawa.
Prioritas 2
Pasien yang memerlukan pemantaun canggih di ICU,
sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan terapi
intensif segera, misalnya pemantauan dengan pulmonary
arterial catheter.

Ex : pasien yang menderita penyakit dasar jantung-paru,


gagal ginjal akut berat atau telah mengalami
pembedahan mayor.
Prioritas 3
Pasien sakit kritis yang tidak stabil status Kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit
akutnya, dimana kemungkinan sembuh / manfaat
terapinya sangat kecil. Pengelolaan pasien golongan ini
hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja.

Ex : pasien dengan keganasan metastatic, disertai


penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan
napas, pasien penyakit jantung / paru terminal yang
disertai komplikasi penyakit akut berat.
KEMAMPUAN MINIMAL ICU
a. BHD dan BHL
b. Terapi oksigen
c. Pemasangan alat memonitor pasien
d. Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
e. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
f. Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan
menyeluruh
g. Memberikan bantuan fungsi vital selama transportasi
pasien gawat
KLASIFIKASI PELAYANAN
ICU
KLASIFIKASI PELAYANAN
ICU

Anda mungkin juga menyukai