Terdiri dari :
- 7 tulang cervical
- 12 tulang thoracal
- 5 tulang lumbal
- Sacrum
- Cocygeus.
ANATOMI
2. Medulla Spinalis
- Medula spinalis berada didalam tulang belakang dan
memiliki struktur serta jaringan kompleks yang berfungsi
untuk menyalurkan informasi dan instruksi dari otak ke
berbagai bagian tubuh dan sebaliknya.
- Medulla spinalis berawal dari ujung bawah medulla
oblongata di foramen magnum.
- Pada dewasa, biasanya berakhir di sekitar tulang L1 berakhir
menjadi conus medularis.
- Selanjutnya akan berlanjut menjadi cauda equina yang lebih
tahan terhadap cedera.
ANATOMI
- Dari berbagai traktus di medulla spinalis, ada tiga traktus yang
telah dipelajari secara klinis:
1. Traktus corticospinalis
2. Traktus spinothalamicus
3. Columna posterior
Medulla Spinalis
1. Traktus corticospinalis
- Terletak di bag. Posterolateral medulla spinalis
- Mengatur kekuatan motorik tubuh ipsilateral dan diperiksa dengan
melihat kontraksi otot voluntair atau melihat respon involuntair
dengan rangsang nyeri.
Medulla Spinalis
2. Traktus Spinothalamicus
- Terletak di anterolateral medulla spinalis
- Membawa sensasi nyeri dan suhu dari sisi kontralateral tubuh.
- Secara umum diperiksa dengan tusukan/sentuhan ringan.
Medulla Spinalis
3. Columna Posterior
• Membawa sensasi posisi (proprioseptif), getar, dan sentuh pada
bagian tubuh ipsilateral.
• Columna posterior ini diperiksa dengan sensasi posisi dari ibu jari
dan jari-jari atau getar dengan garputala.
PROSES TERJADINYA CEDERA
Cedera yang terjadi ketika benturan fisik
eksternal seperti yang diakibatkan oleh
Spinal cord Injury kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, atau
traumatik kekerasan dapat merusak medulla spinalis.
(mencakup fraktur, dislokasi, kontusio di
Proses
column vertebra)
terjadinya
cedera Terjadi ketika kondisi kesehatan seperti
penyakit, infeksi, dan tumor mengakibatkan
Spinal cord Injury kerusakan pada medulla spinalis atau
non-traumatik kerusakan yang terjadi pada medulla
spinalis yang bukan disebabkan oleh gaya
fisik eksternal.
PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORIK
• Dermatomes adalah daerah kulit yang dipersarafi oleh axon
sensoris radiks saraf segmen tertentu.
• Mengetahui tentang level dermatomes berguna dalam
menentukan level trauma dan menilai adanya perbaikan atau
perburukan.
DERMATOM
Pemeriksaan Myotomes
• Setiap radiks saraf
mempersarafi lebih dari satu
otot, dan kebanyakan otot
dipersarafi lebih dari satu
radiks (biasanya dua).
• Walaupun begitu, dapat
diidentifikasikan kelompok
otot otot sebagai perwakilan
dari segmen saraf spinal
tertentu.
BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN
Cedera dengan keadaan gangguan
kegagalan fungsi neurologis secara
Cedera Komplit absolut dimana pasien tidak dapat
merasakan sensasi dan maupun
Berdasarkan menggerakan fungsi motorik dibawah
tingkat tingkat cedera pada tulang belakang
keparahannya
Cedera dengan penurunan fungsi neurologis
baik sensorik dan motorik dibawah bagian
Cedera dari cedera tulang belakang sehingga tidak
Inkomplit dapat melakukan fungsi maksimal, biasanya
masih dapat berfungsi utuh hingga sedikit
namun tidak sampai gagal fungsi
SINDROMA MEDULLA SPINALIS
1. Central Cord Syndrome / Sindroma korda sentralis
• Ditandai dengan hilangnya kekuatan motorik lebih
banyak pada extremitas atas dibandingkan dengan
extremitas bawah, dengan kehilangan sensoris yang
bervariasi.
• Biasanya syndrome ini terjadi setelah adanya trauma
hiperekstensi pada pasien yang telah mengalami
canalis stenosis cervical sebelumnya (seringkali
disebabkan proses osteoarthritis degeneratif).
SINDROMA MEDULLA SPINALIS
2. Anterior Cord Syndrome / Sindroma
korda Anterior
• Ditandai dengan paraplegi dan
kehilangan sensorik disosiasi dengan
hilangnya sensasi nyeri dan suhu. Fungsi
columna posterior (posisi, vibrasi, dan
tekanan dalam) tetap bertahan.
SINDROMA MEDULLA SPINALIS
3. Syndrome Brown Sequard / Sindroma
brown-sequard
• terjadi akibat hemiseksi medulla spinalis,
biasanya akibat trauma tembus, hal ini jarang
terjadi.
• Dalam kasus yang murni, syndrome ini
terdiri dari kehilangan motorik ipsilateral
(traktus corticospinalis) dan hilangnya
sensasi posisi (columna posterior), disertai
dengan hilangnya sensasi suhu serta nyeri
kontralateral mulai satu atau dua level di
bawah level trauma (traktus
spinothalamicus).
SINDROMA MEDULLA SPINALIS
4. Posterior Cord Syndrome
• Kolumna posterior membawa
sensasi getar dan propriosepsi.
• Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi
kehilangan sensasi getar dan posisi
tubuh. spinothalamicus).
BERDASARKAN LETAK CEDERA
DERAJAT KEPARAHAN
The American Spinal cord injury
Association (ASIA) Scoring saat
ini menjadi sebuah aspek
skoring yang sering digunakan
dan merupakan standar
internasional dalam melakukan
pengkajian terhadap tingkat
keparahan dan klasifikasi SCI.
DERAJAT KEPARAHAN
Untuk penilaian derajat kerusakan neurologis SCI, umumnya dipakai Klasifikasi
Frankel, yaitu :
Frankel A Komplit. Tidak ada fungsi motorik maupun sensorik dibawah level lesi.
Terjadi kelumpuhan total.
Frankel B Hanya ada sedikit fungsi sensorik. Fungsi motorik paralisis total dibawah
lesi.
Frankel C Fungsi motorik masih ada dibawah lesi, tetapi tidak berfungsi (motor
useless), fungsi sensoris ada.
Frankel D Fungsi motorik masih ada dibawah lesi, dan berfungsi, tetapi tidak normal
(motor usefull), fungsi sensorik ada.
Frankel E Pulih total. Tidak ada kelemahan otot atau gangguan sensorik. BAB dan BAK
normal (Pulih total).
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
Penatalaksanaan
Fisioterapi