Anda di halaman 1dari 11

GANGGUAN KECEMASAN

DAN YANG TERKAIT


Laily Lolita Sari, M.Psi., Psikolog

Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
GANGGUAN KECEMASAN

 Merupakan pola tingkah laku terganggu di mana kecemasan


menjadi ciri yang paling menonjol.
 Kecemasan sebagai sensasi gelisah atau takut yang biasa,
bersifat normal dan dikehendaki pada kondisi tertentu, namun
menjadi abnormal jika berlebihan atau tidak sesuai.
 Ciri-ciri fisik: gelisah, gemetar, sesak napas, berkeringat,
telapak tangan berkeringat, pusing atau pingsan, mulut atau
tenggorokan kering, jantung berdebar, jari atau anggota badan
dingin, dan sakit perut atau mual, dll.
 Ciri-ciri perilaku: perilaku menghindar, perilaku ketergantungan,
dan perilaku gelisah.

 Aspek kognitif: khawatir, merasa takut, ketakutan tentang


masa depan, takut kehilangan kendali, pikiran mengganggu
yang sama berulang-ulang, campur aduk atau bingung,
kesulitan berkonsentrasi, dan berpikir bahwa segala sesuatu
tidak terkendali.
TIPE GANGGUAN KECEMASAN

 Gangguan Panik: Serangan panik berulang yang sering


melumpuhkan fungsi personal.
 Gangguan Kecemasan Umum: Kecemasan persisten
yang bebas atau tidak terikat pada situasi spesifik.
 Gangguan Fobia: Ketakutan irasional yang berlebihan
tehadap suatu situasi atau objek spesifik.
 Fobia spesifik adalah rasa takut yang berlebihan dan terus-menerus
terhadap objek tertentu atau situasi yang tidak sebanding dengan
bahaya sebenarnya yang ditimbulkan oleh objek atau situasi tersebut.

 Takut pada binatang: misalkan takut laba-laba, ular,


serangga, kucing, anjing dan hewan lainnya.
 Takut pada lingkungan alam: misalkan takut ketinggian
(acrophobia), badai, atau air
 Takut akan cedera akibat suntikan darah: misalkan takut
jarum suntik atau prosedur medis invasive.
 Takut pada situasi tertentu: misalkan takut pada ruang tertutup
(klaustrofobia), lift, atau pesawat terbang
 Gangguan Obsesif Kompulsif: Pola obsesi atau kompulsi
berulang, atau kombinasi keduanya
 Gangguan Stres Traumatis: Reaksi maladaptif terhadap stres
traumatis, terdiri dari gangguan stres akut (muncul dalam
hitungan hari atau minggu) dan gangguan stres pasca trauma
(muncul dan bertahan dalam hitungan bulan atau tahun).
PERSPEKTIF TEORITIS

 Perspektif Psikodinamika: Gangguan kecemasan adalah


usaha ego untuk mengendalikan munculnya impuls-impuls
yang mengancam kesadaran.
 Perspektif Kognitif (Belajar): Menjelaskan gangguan
kecemasan melalui pembelajaran observasional dan
pengkondisian.
FAKTOR GANGGUAN KECEMASAN

 Faktor Kognitif: Prediksi berlebih mengenai ketakutan,


keyakinan yang mengalahkan diri dan irasional, sensitivitas
berlebih mengenai sinyal-sinyal dan tanda-tanda ancaman,
harapan pemenuhan diri yang rendah, dan salah pengartian
sinyal-sinyal tubuh.
 Faktor Biologis: Faktor genetis, neurotransmitter, dan
induksi rasa panik melalui tantangan-tantangan biologis.
MODEL KOGNITIF GANGGUAN PANIK
PENANGANAN GANGGUAN KECEMASAN

 Psikoanalisis Tradisional: Mengatasi konflik tak sadar.


 Psikodinamika Modern: Fokus pada gangguan-gangguan relasi
dalam kehidupan masa kini dan mengembangkan pola tingkah
laku lebih adaptif.
 Terapi Humanistik: Mengidentifikasi dan menerima diri yang
sejati setiap kali muncul masalah.
 Terapi Obat (Farmakoterapi): Pemberian obat-obat antidepresan.
 Pendekatan Belajar: Memakai teknik-teknik behavioral
dan kognitif-behavioral.
 Pendekatan Kognitif: Mengidentifikasi dan memperbaiki
pola pikir yang salah dengan terapi laku rasional-emotif
dan terapi kognitif.
 Terapi Kognitif-Behavioral: Melibatkan monitor-diri,
pemaparan, dan pengembangan respon adaptif.

Anda mungkin juga menyukai