Anda di halaman 1dari 10

KONSEP BERTAUHID

Abdul Adzim Irsad


MAKNA BERTAUHID
(KETUHANAN)
Meng-esakan Tuhan Allah SWT dalam melaksanakan semua
amal perbuatan (QS Al-Bayinah (98:5)
Allah SWT tempat bergantung (Al-Ihlas (112:2).
Allah SWT tempat meminta.
Allah SWT tempat meminta pertolongan.
Allah SWT berkuasa atas alam semesta.
Allah SWT tempat mengadu.
PERANAN AGAMA DALAM
KESEHATAN

 Semua pakar kedokteran jiwa dan kesehatan Jiwa diseluruh dunia


sepakat bahwa agama memiliki peranan yang sangat penting. Hal
ini dibuktikan dengan bahasan tentang sebuah topik Psychiantry
and Religion dan Mental Health and Religion (Prof.Dr.dr. Dadang
Hawari:429)
 Penelitian dan kongres Internasional juga membahas tentang
Kesehatan Jiwa.
 Sebuah pepatah Yunani kuno mengatakan:’’ “MENSANA IN
CORPORE SANO’’ yang artinya “di dalam "tubuh yang kuat"
terdapat "jiwa yang sehat“. Dalam bahasa Arab ‘’Akal yang sehat
terdapat pada badan yang sehat’’.
HAKEKAT BERTAUHID

 Orang yang bertauhid (percaya kepada Allah SWT)


dengan sebenarnya, dia tidak akan berbuat sesuatu yang
melangar hukum, moral, serta merugikan dirinya sendiri,
dan juga orang lain.
 Iman (tauhid) akan menjadi pengawas sejati. Orang yang
beriman (bertauhid) itu selalu merasakan kehadiran-Nya
dimana saja berada, sehingga enggan melanggar aturan-
Nya.
 Rosulullah SAW mengatakan:’’ bertaqwalah kalian
kepada-Nya, dimana saja berada’’ (HR Al-Hakim).
RUKUN IMAN DALAM KONTEKS
KESEHATAN JIWA
 Beriman (bertauhid) kepada Allah SWT dengan sebenarnya
akan melahirkan rasa aman, nyaman, tenang, jiwanya yang
memberikan pengaruh pada kondisi fisiknya. QS Al-Ro’ad
(13:28) Allah SWT menjelaskan:’’ . (yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah
SWT hati menjadi tenteram’’. Hanya dengan mengingat Allah
SWT, hati akan selalu merasa tenang dan nyaman.
 Rasa aman, nyaman, tentram jiwanya, sehat badanya adalah
kebutuhan primer setiap manusia (security feeling). Orang
dikatakan bahagia, jika kesehatan fisik dan jiwa terpenuhi’’.
IMAN KEPADA MALAIKAT

 Orang yang beriman kepada malaikat, ia akan selalu


merasa diawasi dimana saja berada. QS Al-Infitor ( 82:10-
12) Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-
malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). yang mulia (di
sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
 Dengan ber-iman kepada malaikat, berarti akan
merasakan diawasi, sehingga tidak sempat melakukan
hal-hal yang berugikan diri sendiri dan orang lain.
IMAN KEPADA UTUSAN
 QS Al-Ahzab (33:21), Allah SWT berfirman:’’Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.
 Semua aspek kehidupan Nabi SAW merupakan contoh bagi semua orang.
Michael H. Hart menempatkan Muhammad SAW sebagai orang paling
terpengaruh di dunia.
 Muhammad hadir dengan memberikan teladan yang sebaik-baiknya.
Semua aspek kehidupan Nabi SAW membawa dampak positif bagi semua
orang.
 Nabi SAW selalu mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri,
walaupun dirinya membutuhkan. Nabi SAW selalu menjaga kesehatan
jiwa raganya, dengan cara banyak berpuasa (manajement perut) dan
menghidupkan malam dengan sholat malam (tahajud).
IMAN KEPADA KITAB SUCI
 Al-Quran adalah kitab suci, sekaligus pedoman
bagi setiap umat beriman.
 Setiap dokter selalu membaca textbook
kedokteran guna menambah ilmunya untuk
diamalkan bagi kesehatan pasien. Maka Al-Quran
merupakan textbook kesehatan terlengkap (Dr.dr.
Dadang Hawari).
 Al-Quran menjadi inspiratif bagi setiap ilmuan,
sekaligus obat dari berbagai penyakit.
IMAN KEPADA HARI KIAMAT
 Kiamat pasti datang, hanya saja yang mengetahui
hanyalah Allah SWT.
 Hari kiamat merupakan kelak akan menjadi pengadilan
yang sesungguhnya. Setiap orang tidak akan bisa
mengelak terhadap apa yang dilakukan selama hidupnya.
 QS Al-Anbiaya’ (21:47) Allah SWT mengatakan:’’ 47. Kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,
Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti
Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan”.
IMAN KEPADA TAQDIR
 Seringkali, orang yang berusaha sekuat tenaga, tetapi
ternyata hasilnya nihil (gagal), ahirnya stress dan bunuh diri.
Apa yang dilakukan manusia kadang tidak dikehendaki Allah
SWT. Kehendak Allah SWT, kadang tidak sesuai denhan
keinginan manusia.
 Percaya kepada taqdir Allah SWT akan menjadi sangat
penting, sehingga kegagalan itu tidak mengantarkan pada
kondisi stress berat yang berakibat bunuh diri. Manusia
hanyalah bisa berusaha, selebihnya tuhanlah yang
menentukan. Dokter itu, hanyalah perantara, Allah SWT
dzat yang menyembuhkan.
 Berjuang itu tidak tidak harus, berhasil. Allah SWT menilai
perjuangan, bukan keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai