JADI….
2. Keterikatan (bounding).
1. Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh
orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk
mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh
bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu
pola sentuhan yang hampir sama, yakni pengasuh mulai
mengeksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki.
Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya
untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan
tangannya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2. Kontak mata.
4. Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah
respons terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui
bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik. Sementara itu,
bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu
ibunya.
5. Hiburan (entertainment)
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki, seperti sedang
berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.
Hiburan terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini
berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang
tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif
yang positif.
6. Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada
dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru
lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial
dan kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini
Saat ini tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa
kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk
hubungan orang tua dan anak.
8. Kehangatan tubuh (body warmth).
9. Waktu pemberian kasih sayang.
10. Stimulasi hormonal.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding
attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan,
dipercayai, merasa aman, serta berani mengadakan
eksplorasi. Selain itu juga dapat menumbuhkan sikap sosial.
Hambatan yang biasa ditemui dalam melakukan bounding
attachment adalah kurangnya sistem dukungan (support
system), ibu dan bayi yang berisiko, serta kehadiran bayi
yang tidak di inginkan. Dengan terhambatnya bounding
attachment, maka perkembangan tingkah laku anak juga
akan terhambat, dan sebaliknya akan tumbuh sikap-sikap
yang tidak menguntungkan seperti tingkah laku stereotip,
sosial abnormal, kemunduran kemampuan (motorik,
kognitif, dan verbal), serta bersikap apatis.
2. RENCANA ASUHAN PADA
BAYI BERUSIA 1-6 MINGGU
Data Subjektif
1. Tanyakan pada ibu mengenai kondisi kesehatan bayi secara
keseluruhan.
2. Tanyakan pada ibu mengenai masalah-masalah yang dialami
terutama dalam proses menyusui.
3. Jika ibu sedang menyusui bayinya, amati letak mulut bayi pada
puting, posisi menyusui, isapan, dan refleks menelan bayi.
4. Apakah ada orang lain yang dapat membantu pekerjaan ibu baru
tersebut.
5. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya.
6. Amati persediaan makanan dan air.
7. Amati keadaan suasana hati ibu baru.
8. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.j
9. Tanyakan pada ibu kapan bayi tersebut lahir (jika Anda tidak
menolong persalinan bayi).
10. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan ada penambahan berat
badan?
Data Objektif
1.Pemeriksaan fisik.
2. Tinjauan ulang sistem-sistem utama tubuh.
a. Sistem pernapasan.
Alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran napas
perifer masih membuka dan sempit. selain itu, membra mukosa juga
mudah rusak dan sensitif terhadap trauna (mudah tersedak dan tidak
boleh ada asap rokok dari orang lain).
Dalam keadaan normal, tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang,
jika terjadi kelainan, suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah.
f. Adaptasi imunologi.
• Bayi baru lahir menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi
terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernapasan dan
gastrointestinal.
• Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat
dengan mudah berubah menjadi infeksi umum.
• Terdapat tiga imunoglobulin utama yaitu IgG, IgA, dan IgM. IgG melewati
barier plasenta sehingga kadarnya sama pada saat lahir. IgA melindungi
terhadap infeksi saluran pernapasan, gastrointestinal, dan mata yang
kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan di
dalam ASI. Sementara itu, IgM mencapai kadar dewasa pada usia 2
tahun.
• ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
3.Pancaindera.
a. Penglihatan.
• Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam putih
yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia.
• Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat
melihat wajah ibunya pada saat menyusui .
• Pada usia 2 tahun bayi sudah dapat membedakan muka ibunya dengan
muka orang yang tidak dikenal.
• Perhatikan pada warna, variasi, dan kompleksitas pola berkembang
dalam 2 bulan pertama kehidupannya.
b. Penciuman.
• Bayi sudah dapat mengenali bau yang menyengat.
• Menyukai bau susu, terutama ASI.
• Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu
dengan bau susu orang lain.
c. Pengecapan.
Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan
kesukaan yang kuat pada rasa manis.
d. Pendengaran.
Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar
dan mampu membedakan berbagai suara.
Di akhir bulan pertama, BBL lebih menyukai suara dengan pola
yang sama.
Bayi baru juga lebih menyukai suara ibunya dibandikan orang
lain dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e. Sentuhan.
Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.
Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.
Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit (skin to skin),
berendam dalam air, gosokan tangan, belaian, dan gerakan
ayun.
Bereaksi terhadap sentuhan dan refleks genggam karena dapat
memperkuat hubungan.
3. Assessment / Analisis Data
Planning:
Keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
bayi yang meliputi hal-hal berikut