Anda di halaman 1dari 34

ASNEO

ASUHAN PRIMER PADA BAYI USIA 6


MINGGU PERTAMA
Apa itu Asuhan Primer Bayi Usia 6 Minggu?

Bayi yang baru lahir mendapatkan pengalaman


yang sama sekali berbeda dengan yang kita alami.
Mereka sepenuhnya bergantung pada orang tuanya
untuk seluruh kebutuhan dasarnya. Untungnya mereka
memiliki cara untuk mengkomunikasikannya dengan
orang tuanya. Di 6 minggu pertama, anda dan bayi anda
akan belajar banyak satu sama lain. Proses ‘’ give & take
‘’ yang terjadi antara anda dan bayi anda akan
menciptakan ikatan yang kuat. Hubungan-nya dengan
anda akan menjadi landasan baginya untuk
berhubungan dengan yang lainnya.
Tujuan Asuhan ini, yaitu:

Agar bayi tumbuh secara optimal


Dengan pemberian asuhan yang continue dan menyeluruh
kepada bayi akan memberikan dampak yang baik bagi
perkembangan bayi dalam mencapai tahapan-tahapan
perkembangannya , selain itu jalinan kasih antara ibu dan
anak bisa terjalin dengan baik.
Berikut beberapa asuhan yang dapat dilakukan
pada bayi usia 6 minggu pertama
1. Bounding Attachment
Pengertian:
Bounding adalah suatu langkah untuk
mengungkapkan perasaan kasih saya ibu terhadap
bayinya segera setelah lahir. Attachment adalah
proses terjalinnya keterkaitan antara ibu dan bayi,
meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan
emosi dan fisik yang akrab.

JADI….

Jadi dapat disimpulkan Bounding Attachment adalah


kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah
proses persalinan, di mulai pada Kala III sampai dengan
postpartum.
Tahap-tahap Bounding Attachment:

1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan


kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak
berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya. Menurut Klaus dan Kenell
(1982), ini merupakan bagian yang terpenting.

2. Keterikatan (bounding).

3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat


individu dengan individu lain.
Elemen-elemen Bounding Attachment:

1. Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh
orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk
mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh
bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu
pola sentuhan yang hampir sama, yakni pengasuh mulai
mengeksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki.
Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya
untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan
tangannya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2. Kontak mata.

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional


mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi
akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
saling memandang. Beberapa ibu mengatakan
dengan melakukan kontak mata mereka merasa
lebih dekat dengan bayinya (Klaus dan Kennell,
1982).
3. Suara
Saling mendengar dan merespons suara antara orang tua dan
bayinya juga penting dilakukan. Orang tua menunggu tangisan
pertama bayinya dengan tegang. Sementara itu, bayi akan
menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka saat
orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.

4. Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah
respons terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui
bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik. Sementara itu,
bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu
ibunya.
5. Hiburan (entertainment)
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki, seperti sedang
berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.
Hiburan terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini
berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang
tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif
yang positif.
6. Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada
dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru
lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial
dan kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini
Saat ini tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa
kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk
hubungan orang tua dan anak.
8. Kehangatan tubuh (body warmth).
9. Waktu pemberian kasih sayang.
10. Stimulasi hormonal.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding
attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan,
dipercayai, merasa aman, serta berani mengadakan
eksplorasi. Selain itu juga dapat menumbuhkan sikap sosial.
Hambatan yang biasa ditemui dalam melakukan bounding
attachment adalah kurangnya sistem dukungan (support
system), ibu dan bayi yang berisiko, serta kehadiran bayi
yang tidak di inginkan. Dengan terhambatnya bounding
attachment, maka perkembangan tingkah laku anak juga
akan terhambat, dan sebaliknya akan tumbuh sikap-sikap
yang tidak menguntungkan seperti tingkah laku stereotip,
sosial abnormal, kemunduran kemampuan (motorik,
kognitif, dan verbal), serta bersikap apatis.
2. RENCANA ASUHAN PADA
BAYI BERUSIA 1-6 MINGGU
Data Subjektif
1. Tanyakan pada ibu mengenai kondisi kesehatan bayi secara
keseluruhan.
2. Tanyakan pada ibu mengenai masalah-masalah yang dialami
terutama dalam proses menyusui.
3. Jika ibu sedang menyusui bayinya, amati letak mulut bayi pada
puting, posisi menyusui, isapan, dan refleks menelan bayi.
4. Apakah ada orang lain yang dapat membantu pekerjaan ibu baru
tersebut.
5. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya.
6. Amati persediaan makanan dan air.
7. Amati keadaan suasana hati ibu baru.
8. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.j
9. Tanyakan pada ibu kapan bayi tersebut lahir (jika Anda tidak
menolong persalinan bayi).
10. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan ada penambahan berat
badan?
Data Objektif
1.Pemeriksaan fisik.
2. Tinjauan ulang sistem-sistem utama tubuh.

a. Sistem pernapasan.
Alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran napas
perifer masih membuka dan sempit. selain itu, membra mukosa juga
mudah rusak dan sensitif terhadap trauna (mudah tersedak dan tidak
boleh ada asap rokok dari orang lain).
Dalam keadaan normal, tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang,
jika terjadi kelainan, suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah.

b. Sistem kardiovaskular dan darah.


Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan
pada tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit.
c. Sistem ginjal.
Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir.
Kemungkinan urine akan tampak keruh dan berwarna merah muda di awal
kehidupan bayi sampai adanya peningkatan masukan cairan. Hal ini
disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.
d. Sistem gastrointestinal.
• Kapasitas lambung sebesar 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu-
minggu pertama kehidupan.
• Sfingter kardiak lambung belum matang sehingga muntah susu (gumoh)
lazim terjadi.
• Pada saat lahir, keasaman lambung tinggi namun pada hari ke- 10
hampir tidak ada asam lambung. Oleh karena itu, bayi rentan terhadap
infeksi.
• Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam.
• Jumlah enzim amilasi dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak
mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan
karbohidrat.
• Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat, sehingga
masukan makanan sering disertai pengosongan lambung.
e. Pengaturan suhu.
• Bayi masih rentan terhadap hipotermia karena tidak efisiennya
pengaturan suhu tubuh bayi yang disebabkan oleh belum matangnya
hipotalamus.
• Seorang bayi yang mengalami kedinginan membutuhkan kalori dan
oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya.
• Hipertermi rentan terjadi akibat dekatnya pada sumber radiasi panas
atau dapat juga diakibatkan karena adanya infeksi.

f. Adaptasi imunologi.
• Bayi baru lahir menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi
terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernapasan dan
gastrointestinal.
• Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat
dengan mudah berubah menjadi infeksi umum.
• Terdapat tiga imunoglobulin utama yaitu IgG, IgA, dan IgM. IgG melewati
barier plasenta sehingga kadarnya sama pada saat lahir. IgA melindungi
terhadap infeksi saluran pernapasan, gastrointestinal, dan mata yang
kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan di
dalam ASI. Sementara itu, IgM mencapai kadar dewasa pada usia 2
tahun.
• ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
3.Pancaindera.
a. Penglihatan.
• Sensitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam putih
yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia.
• Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat
melihat wajah ibunya pada saat menyusui .
• Pada usia 2 tahun bayi sudah dapat membedakan muka ibunya dengan
muka orang yang tidak dikenal.
• Perhatikan pada warna, variasi, dan kompleksitas pola berkembang
dalam 2 bulan pertama kehidupannya.
b. Penciuman.
• Bayi sudah dapat mengenali bau yang menyengat.
• Menyukai bau susu, terutama ASI.
• Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu
dengan bau susu orang lain.
c. Pengecapan.
Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan
kesukaan yang kuat pada rasa manis.
d. Pendengaran.
Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar
dan mampu membedakan berbagai suara.
Di akhir bulan pertama, BBL lebih menyukai suara dengan pola
yang sama.
Bayi baru juga lebih menyukai suara ibunya dibandikan orang
lain dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e. Sentuhan.
Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.
Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.
Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit (skin to skin),
berendam dalam air, gosokan tangan, belaian, dan gerakan
ayun.
Bereaksi terhadap sentuhan dan refleks genggam karena dapat
memperkuat hubungan.
3. Assessment / Analisis Data
Planning:
Keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
bayi yang meliputi hal-hal berikut

1. Tempat tidur yang tepat.


• Tempat tidur bayi harus hangat
• Tempat tidur bayi diletakan di dekat tempat tidur ibu.
• Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bisa menyebabkan
kematian yang tidak di sengaja.
2. Memandikan bayi.
• Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang
bertujuan untuk mempertahankan verniks kaseosa dan juga
menjaga stabilitas suhu tubuh.
• Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan menyekanya
lembut dan juga membersihkan bagian lipatan kulitnya.
• Sabun dengan kandungan klorofen tidak dianjurkan karena
diserap kulit dan menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi.
3. Mengenakan pakaian.
• Pertahankan suhu bayi agar tetap hangat.
• Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat.
• Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi.
• Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesekan
yang menggangu.
• Selama musim panas bayi tidak membutuhkan pakaian dalam dan popok.
4. Perawatan tali pusat
• Perawatan dilakukan dengan tidak membubuhkan apa pun pada pusar
bayi.
• Menjaga pusar bayi agar tetap kering.
• Sisa tali pusat bayi akan segera lepas pada minggu pertama.
5.Perawatan hidung
• Kotoran bayi akan membuat hidung bayi tersumbat dan sulit bernapas.
• Hindari memasukan gumpalan kapas pada hidung bayi.
6. Perawatan dan telinga
• Telinga harus dibersihkan setiap kali sehabis mandi.
• Jangan membiasakan menuangkan minyak hangat ke dalam kanal
telinga karena akan lebih menambah kotoran dalam telinga.
7.Perawatan kuku.
• Jaga kuku bayi agar tetap pendek
• Kuku di di potong setiap 3 atau 4 hari sekali
• Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau lecet
pada kulit bayi.
8. Kapan membawa bayi keluar rumah
• Bayi harus di biasakan untuk dibawa keluar selama 1 dan 2 jam
dalam sehari (bila udara baik)
• Gunakan pakaian yang tidak perlu terlalu tebal atau tipis
• Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari, namun hindari pancaran
langsung di pandanganya
9. Pemeriksaan
• Selama 1 tahun pertama, bayi di anjurkan melakukan
pemeriksaan rutin.
10. Perawatan kulit
11. Bermain
12. Pemantauan berat bayi
13. Bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan
setiap bulannya. Bayi membutuhkan perawatan intensif pada saat
usia 6 minggu kelahiran guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya.
4. Pijat Bayi
Definisi pijat
Pijat biasa disebut dengan stimulus touch. Sejak dilahirkan,
bayi memiliki tiga kebutuhan yang harus di penuhi oleh
orang tua.
1. Kebutuhan fisik dan biologis yang berguna untuk
pertumbuhan otak, sistem sensorik, serta motorik.
2. . Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan emosi dan
kasih sayang untuk kecerdasaan emosi, interpersonal,
dan intrapersonal.
3. Kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja
sistem sensorik dan motoriknya.
Manfaat Pijat
Pijat memiliki beberapa manfaat utama :
1. Mengembangkan komunikasi : Sentuhan adalah bentuk komunikasi
pertama yang dimiliki ibu dengan bayinya. Sentuhan bagi bayi berarti
berbicara. Pijat bayi dapat membangun kedekatan antara ibu dan
bayi dengan menggabungkan kontak mata, senyuman, dan ekspresi
wajah yang lain.
2. Mengurangi stres dan tekanan : Pijatan dapat menenangkan dan
menurunkan produksi hormon adrenalin yang selanjutnya akan
meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan tubuh
bayi meningkatkan 30% setelah dipijat 2 kali selama 15 menit.
3. Mengurangi gangguan sakit : Memijat juga dapat membantu bayi
dalam mengatasi gangguan pencernaan. Seperti kembung dan kolik
serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, pijatan juga
melancarkan sirkulasi udara di perut sehingga membantu
mengeluarkan gas yang terjebak di sana.
4. Mengurangi nyeri : Pijatan yang lembut membantu
tubuh melepaskan oksitosin dan endorfin. Kedua
hormon ini dapat membantu mengatasi
ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri
tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau tekanan emosi.
5. Memfasilitasi hubungan anak dan orang tua
6. Mengurangi rasa nyeri sehubung dengan konstipasi
dan sakit gigi
7. Mengurangi kolik
8. Membantu bayi agar lekas tidur
9. Membuat perasaan orang tua menjadi lebih baik
Sebelum pemijatan dimulai, sebaiknya lakukan persiapan pemijatan
bayi seperti berikut ini.
1. Bersihkan dan hangatkan tangan
2. Potongan kuku yang panjang dan lepaskan perhiasan.
3. Ciptakan ruangan pemijatan yang hangat dan tidak pengap.
4. Siapkan bayi, sebaiknya pemijatan dilakukan ketika bayi selesai
makan atau tidak dalam keadaan lapar.
5. Siapakan waktu khusus selama 15menit untuk pemijataan.
6. Ambil posisi duduk yangt aman dan nyaman.
7. Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan
bersih.
8. Siapkan handuk,popok, baju ganti dan minyak bayi.
9. Mintalah izin pada bayi (dengan mengajaknya berbicara) sebelum
dipijat
Hal – hal yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Sebelum
Pemijatan:
Berikut ini adalah hal-hal yang sangat dianjurkan sebelum melakukan
pemijatan
1. Pertahankan kontak mata
2. Bernyanyilah atau putarkan lagu
3. Awali dengan tekanan ringan kemudian tambah
4. Awali pemijatan dari kaki bayi
5. Tanggapi isyarat yang ada pada bayi
6. Mandikan bayi sesuai pemijatan
7. Jauhkan baby oil dari mata bayi.
8. Konsultasi lebih lanjut pada tenaga kesehatan untuk keterangan
lebih lanjut
Sementara itu, hal-hal yang tidak dianjurkan untuk
dilakukan sebelum pemijatan adalah sebagai
berikut.

1. Memijat bayi sebelum makan


2. Membangunkan bayi untuk pemijatan
3. Memijat bayi saat sakit
4. Memijat bayi saat bayi tidak mau dipijat
5. Memaksakan posisi pijat pada bayi
6. Pemijatan sesuai usia bayi
7. Pada bayi berusia 0-1 bulan, pijatan yang sebaiknya
diberikan adalah berupa gerakan halus dan tidak
melakukan pemijatan di daerah perut sebelum tali
pusat bayi lepas
8. Pada bayi berusia 1-3 bulan, pijatan yang sebaiknya
diberikan adalah berupa gerakan halus di sertai
tekanan ringan dalam waktu yang singkat
9. Pada bayi berusia 3 bulan-3 tahun, pijatan yang
sebaiknya diberikan adalah berupa gerakan dengan
tekanan dan waktu yang meningkat.
G O M A W O

Anda mungkin juga menyukai