Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS

K U A L I TA S P E N D I D I K A N D I I N D O N E S I A

Created by:
 Hedy yunus 2119160072
 Nadia Trisnawati 2119160013
 Neli Hendriani 2119160044
 Risa Firda Astriani 2119160060
 Rizki Ramadhan 2119160052
 Sri Ratna Febrianti 2119160063
 Tehansya Dulesta 2119160040

http:facebook.com/tehansya http:twitter.com/tehansya tehansyadulesta@gmail@mail.com +6281 223 023 748


A Definisi

B Masalah Mendasar

Pokok Bahasan C Kualitas Pendidikan

D Faktor Yang Mempengaruhi

E Solusi

2
A. Definisi
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah baik
buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat misalnya
kepandaian, kecerdasan dan sebagainya (Depdiknas,
2001:768)
 Secara umum kualitas atau mutu adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan atau tersirat (Depdiknas,
2002:7).

Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni


mengacu pada proses pendidikan dan hasil
pendidikan

3
 Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksudkan adalah dalam
konsep relatif, terutama berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan pendidikan ada dua aspek, yaitu pelanggan internal dan
eksternal.

 Pelanggan internal adalah kepala sekolah, guru dan


staf kependidikan lainnya.

 Pelanggan eksternal ada tiga kelompok, yaitu


- pelanggan eksternal primer (peserta didik)
- pelanggan sekunder (orang tua & pemimpin pemerintah)
- pelanggan tersier (pasar kerja dan masyarakat luas)

4
Berdasarkan konsep relatif tersebut, suatu
pendidikan dikatakan berkualitas apabila:

1. Pelanggan internal
berkembang baik fisik maupun psikis.
Secara fisik diantaranya mendapatkan
imbalan finansial. Sedangkan secara
psikis adalah bila mereka diberi
kesempatan untuk terus belajar dan
mengembangkan kemampuan, bakat
dan kreatifitasnya.

5
2. Pelanggan eksternal

Eksternal Primer Eksternal Sekunder Eksternal Tersier

menjadi pembelajar sepanjang mendapatkan konstribusi dan para lulusan memiliki


hayat, komunikator yang baik sumbangan yang positif. kompetensi dalam dunia
dalam bahasa nasional dan Misalnya para lulusan dapat kerja dan dalam
internasional, punya memenuhi harapan orang tua pengembangan masyarakat
keterampilan teknologi untuk dan pemerintah dan pemimpin sehingga mempengaruhi
lapangan kerja dan kehidupan perusahan dalam hal pada pertumbuhan ekonomi,
sehari-hari, siap secara kognitif menjalankan tugas-tugas dan kesejahteraan rakyat dan
untuk pekerjaan yang kompleks, pekerjaan yang diberikan. keadilan sosial.
pemecahan masalah dan
penciptaan pengetahuan.

6
B. Masalah Mendasar

Menghasilkan Sistem Pendidikan Model Pendidikan


manusia robot Top-Down
Dikatakan demikian karena, dalam Sistem pendidikan ini sangat tidak
Model pendidikan yang demikian maka
kenyataanyaanya Pendidikan ternyata membebaskan para peserta didik
manusia yang dihasilkan pendidikan ini
mengorbankan keutuhan, kurang (murid) karena dianggapnya
hanya siap untuk memenuhi kebutuhan
seimbang antara belajar yang berpikir manusia-manusia yang tidak tahu
zaman dan bukannya bersikap kritis
(kognitif) dan perilaku belajar yang apa-apa. Guru sebagai pemberi
terhadap zamannya. Manusia sebagai
merasa (afektif). Jadi unsur integrasi mengarahkan kepada murid-murid
objek (yang merupakan wujud dari
cenderung semakin hilang, yang untuk menghafal secara mekanis apa
dehumanisasi) merupakan fenomena
isi pelajaran yang diceritakan. Otak
terjadi adalah disintegrasi. Padahal yang justru bertolak belakang dengan
murid dipandang sebagai safe
belajar tidak hanya berfikir visi humanisasi, menyebabkan manusia
deposit box, dimana pengetahuan
tercerabut dari akar-akar budayanya
dari guru ditransfer kedalam otak
(seperti di dunia Timur/Asia).
murid dan bila sewaktu-waktu
diperlukan, pengetahuan tersebut
tinggal diambil saja.
7
C. Kualitas
 Kualitas pendidikan di Indonesia sekarang
ini sangatlah rendah dari apa yang di
harapkan dan tujuan dari pendidikan itu
sendiri tidak sesuai.
 Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia
Bagaimana??
dengan skor 0,603. Secara umum kualitas
pendidikan di tanah air berada di bawah
Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya
sebanyak 44% penduduk menuntaskan
pendidikan menengah. Sementara 11% murid
gagal menuntaskan pendidikan alias keluar
dari sekolah.

8
D. Faktor Yang Mempengaruhi

Faktor Internal Faktor Eksternal


 meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen  Meliputi masyarakat pada umumnya, Dimana,
Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan
juga sekolah yang berada di garis depan. tujuan dari adanya pendidikan itu sendiri yaitu sebagai
objek dari pendidikan.
 Dalam hal ini, interfensi dari pihak-pihak yang terkait
sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu  Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di
terjaga dengan baik. Indonesia semakin terpuruk antara lain :
 Rendahnya Kualitas Sarana Fisik, Kualitas guru,
Kesejahteraan guru, Prestasi siswa, Pemerataan kesempatan
pendidikan, Relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan
Biaya pendidikan

9
E. Solusi

1 . Solusi sistemik 2. Solusi teknis


yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem  Yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis
sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. yang berkaitan langsung dengan pendidikan.
Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan
Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia Dalam upaya nya, solusi ini dikembalikan
sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem kepada upaya-upaya praktis untuk
ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), meningkatkan kualitas sistem pendidikan.
yang berprinsip antara lain meminimalkan peran
dan tanggung jawab negara dalam urusan
publik, termasuk pendanaan pendidikan.

10
Lanjutan...

Rendahnya kualitas guru Rendahnya Prestasi Siswa

misalnya, di samping diberi solusi misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan


peningkatan kesejahteraan, juga diberi kualitas dan kuantitas materi pelajaran,
solusi dengan membiayai guru meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang sarana pendidikan, dan sebagainya.
lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas
guru.
11
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai