Anda di halaman 1dari 15

SUSU

Sanitasi Bahan Baku


Oleh

• Egi Ghifari Maulana (15715004)


• Rizal Chairul Fahmi (15715011)
• Larasati Putri Defi (15715015)
• Aprillia Eka Andriani (15715025)
• Meila Rahmah (15715030)
Susu sudah menjadi kebutuhan setiap manusia sejak
lahir hingga dewasa.
1. Susu mengandung zat – zat yang esensial bagi
tubuh.
2. Perbandingan yang sempurna dan kadar zat –
zat gizi.
3. Zat gizi yang diperlukan dapat atau mudah
dicerna dan di responsi.
Sumber Susu

Hewani : Hewan ternak perahan,


seperti sapi, kerbau, kambing,
domba dan kuda

Nabati : kacang
kacangan, yaitu
kacang kedelai.
Jenis Susu

Susu Segar Susu Bubuk Susu


Pasteurisasi

Susu Homogenisasi Susu UHT (Ultra High


Temperature)
Susu Evaporated (Susu Kental)

Susu Kedelai
Mikroba Susu
streptococcuss coliform
Bakteri Pencemar dalam Susu

• Bakteri Pembusuk
Micrococcus sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp
(B.cereus, B. subtilis, B.licheniformis)
 mengurai protein menjadi asam amino dan
merombak lemak dengan Enzim Lipase sehingga
susu menjadi asam dan berlendir.

• Bakteri Patogen
E.coli (Enterotoksigenik (ETEC),
Enteroinvasif (EIEC), Enteropatogenik
(EPEC), Enterohemorragik(EHEC)), Salmonella
sp (S.enteritidis dan S.thypimorium).
Bakteri Patogen dalam Susu
Bacillus sp, B.
Cereus 
Menyebabkan
gejala seperti
mual dan muntah.

Bacillus Antrachis 
menyebabkan hewan
terjangkit penyakit
Anthrax, sehingga susu
dan daging yang
dihasilkan
terkontaminasi. Penyakit
Anthrax pada manusia
menyerang kulit, paru –
paru dan saluran
pencernaan.
L. Monocytogenes 
Bakteri tersebut
mampu hidup pada
refrigerator dan
biasanya menyebabkan
keguguran.

C. Jejuni  Dalam
kasus ini, susu
terkontaminasi oleh
kotoran unggas
sehingga
menyebabkan gejala
keracunan.
Langkah – Langkah Pengendalian
Dalam Proses Pengolahan
Pasteurisasi Ultra High Temperature

Pencucian dengan neutral electrolyzed water (NEW) menonaktifkan E.coli, L.monocytogenes,


Pseudomonas aeroginosa, S.aureus
UU
Peraturan mengenai kandang
Peraturan mengenai kesehatan hewan perah
Peraturan mengenai ruangan air susu
Peraturan mengenai peralatan pengolah susu
Peraturan mengenai kesehatan pegawai
Peraturan halaman dan pengairan perusahaan

Langkah
Pengendalian
Pengolahan
Disimpan di dalam lemari pendingin, setelah segel dibuka dan
dalam jangka waktu kurang lebih seminggu.

Apabila tidak disimpan di lemari pendingin maka harus


memperhatikan faktor temperatur ruangan dan biasanya hanya dalam
jangka waktu 3 hari didalam wadah tertutup.

Hindari kontak langsung dengan sinar matahari dan panas.

Apabila susu sudah tidak layak untuk dikonsumsi, segera dibuang


untuk menghindari keracunan karena susu

Anda mungkin juga menyukai