Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN

PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
• Anggaran pembelian bahan mentah berisi rencana kuantitas bahan mentah yang harus
dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu mendatang. Ini harus dilakukan secara hati
hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
• Apabila jumlah bahan mentah yang dibeli terlalu besar akan mengakibatkan berbagai risiko
seperti :
• Bertumpuknya bahan mentah di gudang, yang mungkin mengakibatkan penurunan
kualitas, terlalu lamanya bahan mentah “menunggu” giliran diproses atau biaya
penyimpanan yang menjadi lebih besar
• Apabila jumlah bahan mentah yang dibeli terlalu kecil, juga akan mendatangkan risiko
berupa terhambatnya kelancaran proses produksi akibat kehabisan bahan mentah, serta
timbulnya biaya tambahan untuk mencari bahan mentah pengganti secepatnya

• Hal yang perlu dipikirkan oleh perusahaan selain besarnya kebutuhan juga besarnya
(jumlah) bahan mentah setiap kali dilakukan pembelian, yang menimbulkan biaya paling
rendah tetapi tidak mengakibatkan kekurangan bahan mentah. Jumlah pembelian yang
paling ekonomis ini disebut sebagai Economical Order Quantity (EOQ). Dalam
menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang bersifat variable, yaitu :
• A. biaya pemesanan
• yaitu biaya biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiata pemesanan bahan mentah. Biaya ini berubah
ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin tinggi frekuensi pemesanannya semakin tinggi pula
biaya pemesanannya, sebaliknya biaya ini bebanding tebalik dengan jumlah (kuantitas) bahan mentah setiap
kali pemesanan. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya jumlah setiap kali pemesanan dilakukan,
berarti frekuensi pemesanan menjadi semakin rendah
• umpamanya:
• biaya – biaya persiapan pemesanan;
• biaya administrasi;
• biaya pengiriman pesanan;
• biaya pencocokan pesanan yang masuk;
• biaya mempersiapkan order pembayaran;
• b. biaya penyimpanan
• yaitu biaya biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan mentah yang
telah dibeli. Biaya ini berubah ubah sesuai dengan jumlah bahan mentah yang disimpan. Semakin besar
jumlah bahan mentah setiap kali pemesanan maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula, jelaslah
bahwa biaya penyimpanan mempunyai sifat yang berlawanan dengan biaya pemesanan.

• Umpamanya :
• biaya pemeliharaan;
• biaya asuransi;
• biaya perbaikan kerusakan;
• dengan memperhatikan kedua jenis biaya diatas, maka jumlah pembelian yang paling ekonomis dapat dihitung
dengan rumus :
2𝑅⋅𝑠
• EOQ =
𝑃⋅𝐼

• Dimana :
• R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu
• S = biaya pemesanan
• P = harga perunit bahan mentah
• I = biaya pentimpanan yang dinyatakan dalam presentase dari persediaan rata-rata.

• Contoh penggunaan :
• PT “INDIANA” memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 1997 sebanyak 1.000 kg.
Setiap kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar Rp.50,00 sebagai biaya perangko. Harga per Kg bahan
mentah adalah Rp20,00.biaya penyimpanan akan sebesar 50 persen dari persediaan rata-rata.maka jumlah
pembelian yang paling ekonomis adalah
2𝑅⋅𝑠
• EOQ = 𝑃⋅𝐼

2𝑥1000𝑥50
• = 20𝑥0,05

• = 100Kg
• Selain dengan rumus tersebut diatas, jumlah pembelian yang paling ekonomis dapat pula dihitung dengan
rumus:

2𝑅⋅𝑠
• EOQ =
𝑐/𝑢𝑛𝑖𝑡

• Dimana :
• R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu
• S = biaya pemesanan
• C/U = baiay penimpanan setiap unit bahan mentah

• Contoh penggunaan :
• PT “INDIANA” memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 1997 sebanyak 1.000 kg. Setiap
kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar Rp.50,00 sebagai biaya perangko.biaya penyimpanan setiap Kg
bahan mentah adalah Rp.10,00..maka jumlah pembelian yang paling ekonomis adalah
2𝑅⋅𝑠
• EOQ = 𝐶/𝑈𝑛𝑖𝑡

2𝑥1000𝑥50
• =
10


• = 100 kg

Anda mungkin juga menyukai