Anda di halaman 1dari 12

Dr.

Gilang Kusdinar
HIPERPITUITARISM
 Sekresi yang berlebihan satu atau beberapa hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
 Disebabkan oleh hormon sekresi yang meningkat
sebagi akibat dari adanya benigna adenoma
 Sindrom hiperpituitari: cusshing’s syndrome,
acromegali, amenorrhea, galactorrhea, hipertiroidism,
hipergonadism pada laki-laki
Patofisiologi;

 Prolaktin dan GH merupakan hormone yang sering


terjadi hipersekresi dengan adanya adenoma.
Selanjutnya prolaktin meningkat dalam darah dan
terjadi akromegali (akro = akral/ekstremitas, megali =
besar).
Akromegali terjadi karena GH bekerja cepat
menyebabkan pertumbuhan cepat/gingantism.
Efek sistemik akibat tumor:
 Produksi GH tidak normal
 Sekresi susu yang berlebihan (galactorrhea)
 STIMULASI berlebihan pada beberapa organ target
misalnya pada kelenjar tiroid
 TINDAKAN MEDIS: Reseksi tumor.
Manajemen perawatan pasien
operasi
 Pengkajian
1. Pengkajian psikososial
- kaji ketakutan, sikap skeptis
- kaji reaksi klien terhadap diagnosis
- kaji harapan terhadap pembedahan
- kaji kebutuhan pendidikan kesehatan
- kaji kebutuhan support
 2. Pengkajian Fisik
vital sign
Kaji status neurologi:
pupil (kesamaan kiri-kanan terhadap cahaya)
 Tingkat kesadaran
 orientasi waktu, temapt, orang dan situasi
 kesesuaian respons dan stimulus
 Ketajaman dan lapang pandang
Diagnosis, rencana dan
implementasi
1. Kurang Pengetahuan
 Klien perlu memahami tentang mekanisme dan implikasi
dari tindakan operasi
Tujuan; klien memahami rencana operasi dan hasil operasi:
jelaskan proses operasi dan hasil operasi yang diharapkan
 Gunakan gambar otak untuk menjelaskan proses yang
akan dlakukan
 Jelaskan pentingnya dilakukan pemasangan kateter,
intravena dll
 Jelaskan bahwa pasien akan dipantau TTV selama op
 siapkan dan ajrkan pasien nafas dalam dan bantu pasien
bgm mencatat intak output
2. Risiko injuri & komplikasi pasca operasi
Tujuan; injuri tidak terjadi dari proses operasi, tidak
terdapat krisis tambahan, intake dan output cairan
seimbang, tidak terdpat manifestasi peningkatan TIK,
TTV normal,
Implementasi:
segera setalah pembedahan kaji manifestasi edema
serebral dan peningktan TIK ( TD, nadi, pupil dan
perubahan pola nafas)
 jika terjadi DI karena defisiensi ADH (hitung intake
output dengan ketat)
 kaji dg cermat manifestasi meningitis/kaku kuduk,
sakit kepal, iritabilitas, suhu.
 Implementasi
lakukan oral hygiene dengan lembut : berikan
pelembab pada bibir, pasien tidak sikat gigi selama 2
minggu
Selama pemasangan NGT, rhinorrhea/ sekresi cairan
dari hidung berlebih sbg indikasi ganggua CSS
 Drainage post nasal
 Periksa cairan tsb
 Ada kemungkinan kerusakn tempat pembedahan,
mungkinterjadi kerusakan CSS pasien jangan batuk
dan bersin
 Hindari luka dari gerakan tangan klien
 3. Risiko tidak efektif penatalaksanaan individu
di rumah
Tujuan: pasien memahami tentang administrasi
pengobatan sendiri yang ditunjukkkan dengan
ungkapan pasien kemampuan untuk mengikuti
petunjuk medication regimen.
 tidak terdapat manifestasi hipopituitarism
 Implementasi:
Pemberian kortison
 Anjurkan pasien istirahat untuk mengefektifkan kerja
untuk menghindari iritasi gastik, konsumsi kortison
 Anjurkan bersama dengan minum susu, makan, dan
pemberian antasid
 Anjurkan pasien untuk mengenali tanda-tanda
gastritis, adanya darah pada stool, dan konstipasi
 Kemudian laporkan pada perawat

Anda mungkin juga menyukai