Anda di halaman 1dari 5

Product Life Cycle pada Pasta

Gigi Pepsodent

PEPSODENT adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di


Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari
sekedar kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di
Indonesia yang kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun
1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif
mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar
melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu
Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan
dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.
Tahap Perkenalan / Introduction
• Pada tahap ini, produk Pepsodent baru masuk ke pasar.
• PT. Unilever Indonesia melakukan strategi promosi pada
tahap ini untuk mengenalkan produk Pepsodent, antara
lain:
 Iklan di media cetak dan elektronik.
 Distribusi intensif, terbukti dari produk Pepsodent yang mudah
ditemui dimana saja mulai dari hypermart, supermarket sampai
dengan warung /toko.
 Mengembangkan website yang memberikan informasi tentang
produk dan kegiatan yang dilakukan oleh Pepsodent.
 Event-event seperti pemeriksaan gigi gratis, program menyikat
gigi bersama yang dilakukan oleh anak-anak Sekolah Dasar.
Tahap Pertumbuhan / Growth
• Pada tahap ini pertumbuhan konsumen Pepsodent terus mengalami
peningkatan. Meski banyak beredar pasta gigi lain, tetapi Pepsodent
tetap stabil.
• Segmenting pada Pepsodent sudah sangat luas, oleh sebab itu,
strategi penetapan harga yang dilakukan Unilever pada produk
Pepsodent adalah penetration price, dimana harga yang ditawarkan
kepada konsumen cenderung rendah/terjangkau.
• Hal yang dilakukan Pepsodent pada tahap pertumbuhan yaitu:
 Bermitra dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian
lingkungan.
 Memberikan potongan harga pada periode tertentu tanpa
mengorbankan keuntungan karena kapasitas output ditingkatkan.
Tahap Kedewasaan / Maturity
• Pada tahap ini, Pepsodent berada pada titik puncak
dimana keuntungan dari penjualan adalah maksimal.
Pada tahap ini juga telah banyak pesaing Pepsodent.
Banyaknya pesaing ini menyebabkan Pepsodent
mengalami titik jenuh, ditandai dengan tidak
bertambahnya konsumen secara signifikan.
• Untuk mempertahankan posisinya di pasar, pepsodent
melakukan beberapa strategi, antara lain:
 Menciptakan diferensiasi produk dengan membidik
segmen pasar baru yaitu, segmen usia lanjut.
 Melakukan repositioning dengan “Perlindungan Gusi”
dan “Perlindungan Gigi Berlubang”
Tahap Penurunan / Decline
• Produk Pepsodent sampai saat ini belum mengalami
kemunduran yang sangat berarti. Pada dasarnya laba bersih
Pepsodent sedikit di bawah tahun-tahun sebelumnya
disebabkan oleh marjin yang lebih rendah, tetapi marjin
laba usaha masih memuaskan yang mencapai 20,3% dari
penjualan.
• Strategi yang digunakan Unilever pada tahap ini yaitu:
 Membuat kemasan dari plastik lentur dan tutup yang lebih
adaptif setelah sebelumnya dari aluminium dan tutup mudah
lepas.
 Pengembangan produk line extention, seperti perbedaan
kemasan, rasa, warna, bentuk, dan ukuran.
 Pengembangan produk brand extention, seperti sikat gigi dan
mouthwash.

Anda mungkin juga menyukai