Moh Noor Aufal M ( P1337420316041 ) Devith Ayunda S.C ( P1337420316042 ) Dwi Octaviani ( P1337420316043 ) Dyah Retno U ( P1337420316044 ) Dewi Rosawati ( P1337420316045 ) Uswatun Chasanah ( P1337420316046 ) Ulfatul Vaisyah ( P1337420316047 ) Sekitar 70% kejadian aspirasi benda asing ( Corpus Alienum ) terjadi pada anak berumur kurang dari 3 tahun. Hal ini terjadi karena anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya. Tergantung / dipengarugi oleh › Jenis benda asing › Ukuran › Sifat iritasinya terhadap mukosa › Lokasi › Lama benda asing di saluran napas › Ada atau tidaknya komplikasi Benda asing organik, seperti kacang- kacangan mempunyai sifat higroskopis, mudah menjadi lunak dan mengembang dengan air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa, dan timbul jaringan granulasi di sekitar benda asing sehingga memperberat gejala sumbatan saluran pernapasan. Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah didiagnosis karena umumnya benda asing anorganik bersifat radioopak. Dapat tersangkut 1. dihidung, 2. nasofaring, 3. laring, trakea 4.bronkus. 5. Benda yang masuk melalui mulut jika tersedak masuk ke laring, trakea dan bronkus. 1. Anak-anak, sering memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut, gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum sempurna. 2. Orang tua, terutama yang mempunyai gangguan neurologis dan berkurangnya refleks menelan dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol, stroke, parkinson, trauma, dementia dll. 4. kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan kesadaran, keadaan umum buruk, penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik, reflek batuk menurun.
5. Faktor kecerobohan, kebiasaan
menaruh benda di mulut, makan dan minum tergesa-gesa. Ditandai dengan episode yang khas yaitu 1. ‘choking’ (rasa tercekik), 2. wheezing’ (napas berbunyi), 3. Serak, disfonia sampai afonia 4. Sesak napas tergantung dari derajat sumbatan. 5.Stridor inspirasi atau wheezing ekspirasi, dengan pemanjangan ekspirasi dan ronki. Komplikasi akut : › sesak napas dan hipoksia sampai henti jalan napas. komplikasi kronik › Pneumonia yang berlanjut dengan pembentukan abses paru, › Bronkiektasis, › Fistel bronkopleura, pneumotoraks › Jaringangranulasi akibat inflamasi › Atelektasis. Pemberian oksigen, pulse oxymetri Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum luas yang cukup mencakup Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan sebelum tindakan bronkoskopi. Prinsip penanganan benda asing di saluran napas adalah mengeluarkan benda asing dengan segera dalam kondisi paling maksimal dan trauma paling minimal. Pengambilan benda asing dipengaruhi oleh faktor umur , keadaan umum, lokasi dan jenis benda asing, tajam atau tidaknya benda asing dan lamanya benda asing berada di saluran napas. Tidak ada kontraindikasi absolut untuk tindakan bronkoskopi, selama hal itu merupakan tindakan untuk menyelamatkan nyawa (life saving). Pada keadaan tertentu dimana telah terjadi komplikasi radang saluran napas akut, tindakan dapat ditunda sementara dilakukan pengobatan medikamentosa untuk mengatasi infeksi. Pada aspirasi benda asing organik yang dalam waktu singkat dapat menyebabkan sumbatan total, maka harus segera dilakukan bronkoskopi, . Chest thrusts for pregnant victims